Reasons to love Wu Yifan
Clarity
6 Reasons to love Wu Yifan
i.
'Woah, tinggi sekali' adalah kesan pertamanya pada pemuda China itu. Kyungsoo sampai harus mendongak hanya untuk memandanganya lebih jelas. Dan perbedaan tinggi mereka yang sangat mencolok itu membuat Kyungsoo minder, itu yang membuatnya selalu menghindar untuk berada dalam satu frame dengan Yifan pada awalnya.
Sudah cukup ia di-bully Chanyeol tiap hari karena tubuh mungilnya, tidak perlu ada tambahan satu tiang listrik lain untuk mengejeknya.
Lalu pada suatu waktu, saat mereka berada di bandara, Kyungsoo agak tertinggal dengan rombongannya. Bandara dipadati fans, ke mana pun ia menoleh untuk mencari tanda-tanda keberadaan member lain, yang ia lihat hanyalah lautan fans yang tak henti-hentinya berteriak. Seandainya bisa, Kyungsoo ingin sekali balas berteriak pada mereka karena sama sekali tidak memberinya ruang untuk bernapas.
Itu tidak ia lakukan. Karena kemudian ada tangan yang menyentuh bahunya, dengan lembut menariknya perlahan dari kerumuman itu. Kyungsoo mendongak, menemukan Yifan dengan wajah tenangnya yang biasa tanpa berkata-kata tengah merangkulnya dengan agak protektif, membawanya kembali ke rombongan.
Yifan sama sekali tidak mengatakan apa-apa padanya—seakan itu bukan masalah besar, seakan itu memang tugasnya, atau entahlah, Kyungsoo bahkan jarang berbicara dengannya. Setelah ia membawa Kyungsoo ke dekat Jongin, Yifan langsung melepaskan pegangannya dan kembali berjalan di sebelah Chanyeol.
Pandangan Kyungsoo setelah itu tidak lepas dari Yifan.
Rasa aman yang ia rasakan saat itu tidak hilang sampai seminggu kemudian.
:::
ii.
Mereka jarang bertemu di awal-awal promosi EXO. Terpisah negara, tidak banyak kesempatan untuk mengakrabkan diri. Jika M kembali ke Korea pun Kyungsoo lebih sering menghabiskan waktu dengan Jongdae atau Minseok, Yifan sendiri menempel entah ke Junmyeon atau Chanyeol.
Lalu mereka kembali disatukan untuk promosi album perdana, Kyungsoo mulai melihat hal-hal yang selama ini luput dari matanya. Yifan ternyata tidak sedingin yang ia kira.
Bahkan, ia cenderung mengatakan sesuatu yang mengagetkan.
"Aku senang kita semua bisa berkumpul secara lengkap lagi." Yifan mengatakan itu padanya ketika hanya mereka yang tersisa di ruang latihan.
Kyungsoo mengangguk-angguk selagi meneguk air di botol minumnya.
"Aku senang kita tidak perlu lagi berjauhan."
Kyungsoo masih mengangguk-angguk, berniat menghabiskan minumannya dalam sekali teguk.
"Karena, yah, kau tahu, agak susah untuk bisa seperti ini jika kita harus terpisah negara." Yifan tidak memandangnya ketika melanjutkan, "Aku senang sekarang bisa lebih mudah mendekatimu."
Dan Kyungsoo langsung tersedak. Omongan straightforward macam begitu, Kyungsoo paham Yifan besar di Kanada dan mungkin dia terbiasa dengan budaya sana yang tanpa banyak basa-basi. Tapi tetap saja mengagetkan mendengarnya.
"Kau mau dekat denganku, Hyung?"
"Kau memangnya tidak mau?"
Caranya bertanya begitu percaya diri, seakan belum pernah mendengar ada orang yang tidak mau berdekatan dengannya.
"Aku," Kyungsoo berdehem. "aku mau, kok. Sesama member kan memang harus akrab."
Dan lalu Yifan tersenyum lebar padanya. Senyumnya itu—bagaimana Kyungsoo harus mendeskripsikannya? Lagu 'Just the way you are' mendadak terputar begitu saja di kepala. Seakan mengajaknya karaokean.
:::
iii.
Belakangan, Kyungsoo menyadari kepercayaan diri Yifan memang kelewat tinggi. Ia tidak malu mengatakan dirinya adalah main vocalist atau lead dancer, ia tidak malu dengan dance-nya yang biasanya mengundang tawa orang, ia selalu menyebut dirinya seniman dan bahkan mulai hobi memamerkan gambarnya ke banyak orang. Tiap kata yang keluar dari mulutnya mengalir kepercayaan diri yang sangat besar.
Kyungsoo heran, ego sebesar itu dapatnya dari mana?
"Dari sini, nih." Yifan menjawab sambil menunjuk-nunjuk wajahnya ketika Kyungsoo pernah iseng bertanya. "Wajah tampan begini ya tentu saja harus multitalenta, Soo." Ia lalu tertawa sendiri karena ucapannya.
Kyungsoo menyadari lagi satu hal dari diri Yifan; ia narsis parah.
::::
iv.
Kyungsoo selalu kagum dengan rap Yifan. Ia sering tanpa sadar memandang pemuda itu agak kelewat lama jika Yifan sedang nge-rap, lalu tanpa bisa ditahan senyuman akan tersungging.
Yixing pernah memergokinya suatu waktu, ia bertanya dengan nada asal. "Kau suka sama rap-nya atau suka sama orangnya?"
Kyungsoo mengerjap. "Eh?"
"Jika aku tidak mengenalmu, aku pasti akan mengira kau fanboy-nya Kris."
"EEH?"
:::
v.
Kyungsoo kadang lupa memanggil Yifan dengan sufiks 'hyung'. Bukan karena tidak sopan atau apa, itu murni selip lidah. Dan Yifan akan selalu mengoreksinya tanpa lelah tiap kali ia main asal langsung panggil nama.
"'Hyung'," desisnya ketika Kyungsoo baru saja menegurnya dengan sapaan 'Hai, Kris!'—sekali lagi melupakan panggilan hormat untuk yang lebih tua. Ia mendekatkan diri ke telinga Kyungsoo, mendorongnya ke dinding, sambil berbisik. "Panggil aku 'hyung'."
"H-hyung."
Yifan mengangguk puas, lalu menegakkan kembali tubuhnya sambil mengacak-acak rambut Kyungsoo.
Leader satu ini kadang seram dan cenderung obsesif, tapi bagi Kyungsoo hal itu justru membuatnya... seksi.
:::
vi.
Kyungsoo suka tangan Yifan. Telapak tangannya besar, semua yang ia sentuh akan langsung terasa mungil di genggamannya. Tapi biar begitu tangan Yifan hangat, tangan itu selama ini selalu menyentuhnya dengan lembut—tidak kasar seperti Chanyeol atau Baekhyun yang hobi menaboknya. Mungkin itu adalah bagian tubuh favoritnya dari pemuda itu. Ia kadang menyentuh tangan Yifan secara asal, entah memain-mainkan jemarinya atau hanya sekadar mencari kehangatan.
Yifan membiarkannya.
:::
vii.
Mungkin akan butuh waktu lama bagi dirinya untuk bisa sampai pada kesimpulan bahwa sebenarnya ia jatuh cinta.
Yang Kyungsoo tahu, Wu Yifan adalah member favoritnya. Tidak perlu ia katakan terang-terangan hal itu pada publik—atau bahkan pada Yifan—baginya hal itu terlalu personal.
Karena perasaan nyaman yang sedang ia rasakan ini ingin ia nikmati seorang diri saja. Ini rahasia kecilnya.
author's note
kangen fanfic ini, tapi entah ini nulis apa orz abis fangirling sama Ganish menghasilkan drabble seperti di atas =))
oh dan terima kasih juga buat adek yang udah rela ditanyain mengenai 'Reasons to love Wu Yifan' :"3 detil banget ih daftarnya -_- /cuma make sebagian/
yang udah komen dan subs, makasih ya >w
oh dan terima kasih juga buat adek yang udah rela ditanyain mengenai 'Reasons to love Wu Yifan' :"3 detil banget ih daftarnya -_- /cuma make sebagian/
yang udah komen dan subs, makasih ya >w
Comments