Bab Dua

Summer Time

annyeong, mian cuma bisa update cerita yang ini dulu, cerita yang satux belum bisa author update, authorx masih nunggu wangsit jatuh dari pohon mangga  buat nulis ceritax.LOL  XP

happy reading, mian kalau banyak typo..^^


Nichkhun melangkah keluar dari flatnya di Mayfair dan menarik napas dalam-dalam. Ia mengeluarkan iPod dan memasang earphone ke telinga, lalu berjalan ke stasiun kereta bawah tanah. Suasana hatinya saat itu sangat bertolak belakang dengan langit yang cerah. Wajar saja. Ia baru saja berbicara dengan ayahnya di telepon. Setiap kali ia selesai berbicara dengan ayahnya, dadanya selalu terasa berat. Tadi ia menelepon orangtuanya hanya untuk mengabarkan bahwa ia sudah tiba di London dengan selamat. Orangtuanya selalu mencemaskannya, selalu khawatir apabila pekerjaan Nichkhun menuntutnya pergi ke luar negeri. Sering kali Nichkhun merasa tertekan dengan kekhawatiran yang berlebihan terhadap dirinya itu. Karena itulah ia juga harus terus-menerus mengingatkan diri sendiri untuk memaklumi perasaan orangtuanya.
“Kau tahu benar kenapa mereka mengkhawatirkanmu, Khun,” kata Cherreen dulu ketika Nichkhun pertama kali mengungkapkan perasaan tertekannya kepada kakak perempuannya.
“Aku tahu, Nuna,” gerutu Nichkhun, lalu mendesah. “Aku tahu.” Nichkhun tahu benar bahwa semua kekhawatiran itu bermula dari kecelakaan lalu lintas yang menewaskan kakak lakii-laki mereka, putra sulung keluarga Horvejkul, ketika sedang berada di luar negeri.

“Ayah dan Ibu sudah tua,” kata Cherrren sambil menatap Nichkhun yang saat itu memandang kosong ke luar jendela. Ia mengerti apa yang dirasakan Nichkhun dan ia juga bisa merasakan perasaan tertekan adiknya itu, tetapi bagaimanapun juga Nichkhun sendiri harus mengerti perasaan orangtua mereka. “Karena Oppa sudah tidak ada, yang tersisa hanya kau. Hanya kau anak laki-laki yang bisa mereka andalkan untuk menjaga keluarga.” Saat itu Nichkhun hanya diam, tidak tahu harus berkata apa, dan kembali memandang ke luar jendela. Kereta berhenti di stasiun Hyde Park Corner, menyentakkan Nichkhun kembali ke alam sadar. Ia menarik napas panjang. Waktunya meninggalkan masalah pribadi dan mulai bersikap profesional. Ketika Nichkhun tiba di lokasi syuting, ia melihat para staf produksi sibuk bersiap-siap memulai proses syuting. Ia menyapa beberapa staf yang dikenalnya dan pergi mencari Jin Young.

“Hyung,” panggilnya ketika ia melihat si sutradara sedang mengobrol dengan salah seorang kamerawan. Park Jin Young yang berusia empat puluhan terlihat seperti penampilan sutradara pada umumnya. Ia bertubuh kurus, agak bungkuk karena terbiasa duduk membungkuk menatap monitor, berkacamata, bertopi, dan tidak ada ciri khusus di wajahnya yang ramah. Mendengar panggilan Nichkhun, ia menoleh dan tersenyum lebar. “Nichkhun boy, senang bertemu denganmu lagi,” sahutnya ramah dan mengulurkan tangan. “Kau baru tiba kemarin, bukan? Kuharap kau tidak jet-lag. Kita hanya punya waktu tiga hari untuk syuting. Seharusnya itu bukan masalah besar, tapi jadwal kita akan sangat padat.” Nichkhun menjabat tangan Park Jin Young yang terulur. “Aku baik-baik saja,” kata Nichkhun. “Hyung tidak perlu khawatir.”

“Bagus.”Park  Jin Young mengangguk-angguk. “Ngomong-ngomong, lawan mainmu sudah datang. Kurasa dia sedang dirias. Kau bisa memperkenalkan diri nanti. Dia orang Jepang, jadi kau jangan berceloteh kepadanya dalam bahasa Korea,” katanya. “Sebaiknya kau juga bersiap-siap. Kita akan mulai setengah jam lagi.” Nichkhun pergi menyapa beberapa staf produksi yang sudah dikenalnya. Tiba-tiba ia mendengar seseorang berseru memanggilnya. Ia menoleh ke arah salah satu tenda dan melihat Yoon, penata rias selebriti yang sudah dikenalnya, bersama seorang
gadis berambut hitam panjang yang belum pernah dilihatnya. Nah, gadis itu pasti lawan mainnya.
“Apa kabar, Nuna?” sapa Nichkhun sambil menghampiri Yoon. Ia berhenti di depan Yoon dan menatap wanita bertubuh agak gempal itu dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, lalu menyipitkan mata. “Ada sesuatu yang berubah di sini. Hmm... Nuna lebih kurus ya?” Yoon meringis, lalu tertawa. “Omong kosong. Aku tahu berat badanku tidak turun-turun walaupun aku sudah mencoga segala macam diet.”

“Tapi Nuna tetap cantik,” kata Nichkhun dan menyunggingkan senyumnya yang terkenal. Kemudian ia mengalihkan perhatian kepada gadis yang satu lagi, yang duduk diam sambil menggenggam cangkir kertas dengan kedua tangan. Nichkhun mengulurkan tangan dan berkata dalam bahasa Inggris, “Dan kau pasti gadis yang membuatku jatuh cinta.” Gadis itu tersentak, mendongak dan menatap langsung ke arah Nichkhun. Hal pertama yang terlintas dalam pikiran Nichkhun ketika ia melihat wajah gadis itu dengan jelas adalah bahwa gadis itu mirip boneka. Bukankah Sutradara Park berkata gadis ini orang Jepang? Tetapi gadis ini tidak benar-benar mirip orang Jepang. Mungkin matanya yang besar itulah yang membuatnya tidak mirip orang Jepang. (anggap saja mata woo sekarang besar..kkkk)

Dan mata itu menatap Danny dengan kaget dan gugup. Dan... takut?


* * *


Wooyoung mendongak dan menatap laki-laki berambut hitam dan bertubuh jangkung yang berdiri di dekatnya itu tanpa berkedip. Nichkhun Horvejkul memang tepat seperti yang digambarkan Yoon tadi. Dan Wooyoung memang merasa hampir pingsan, walaupun alasannya jauh berbeda dengan perkiraan Yoon. Sebelum Wooyoung sempat membuka mulut, Nichkhun Horvejkul cepat-cepat berkata, “Dalam video musik ini, maksudku. Kau akan berperan menjadi gadis yang membuatku jatuh cinta dalam video musik ini.” Ia berhenti sejenak, lalu bertanya ragu,

“Kau yang akan menjadi lawan mainku, bukan?” Woyoung mengerjap satu kali, seolah-olah baru tersadar dari lamunan. Perlahan-lahan ia mengembuskan napas yang ternyata ditahannya sejak tadi dan bergumam, “Ya.” Nichkhun tersenyum. “Namaku Nichkhun . Nichkhun Buck Horvejkul,” katanya sambil menggerakkan tangannya yang masih terulur, mengundang Wooyoung menjabatnya.
Wooyoung menunduk menatap tanagan Nichkhun, kemudian ia meletakkan cangkir kertasnya di atas meja dan berdiri dari kursi. Ia membungkuk sedikit sebelum menjabat tangan Nichkhun—itu salah satu kebiasannya sebagai orang Jepang yang tidak bisa dihilangkannya—dan bergumam, “Jang Wooyoung.” “Wooyoung,” kata Nichkhun, senyumnya melebar, “senang berkenalan denganmu.” Tepat pada saat itu terdengar seseorang berseru memanggil Nichkhun dan mengatakan sesuatu dalam bahasa Korea. Nichkhun menoleh ke belakang dan balas menyerukan sesuatu. Kemudian ia kembali menatap Wooyoung. Matanya bersinar geli. “Itu penata riasku,” jealsnya dalam bahasa Inggris karena tahu Wooyoung tidak bisa berbahasa Korea. “Dia menyuruhku segera bersiap-siap karena kita akan segera mulai syuting. Aku tidak mengerti kenapa aku harus dirias kalau wajahku tidak akan disorot sepanjang video musik ini.” Ia mengangkat bahu. “Tapi sebaiknya aku menurutinya. Percayalah padaku, kau tidak mau melihat penata riasku mengamuk. Aku pernah melihatnya dan itu bukan pemandangan yang bagus.” Setelah melambai singkat kepada Wooyoung, Nichkhun membalikkan tubuh dan bergegas menghampiri penata rias yang sudah menunggunya.

“Dia baik sekali, bukan?” kata Yoon ketika Naomi kembali duduk dan menatap cermin. Wooyoung menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya tersenyum kepada bayangan Yoon di cermin. “Ya,” gumamnya, menunduk menatap jari-jari tangannya yang saling meremas. Entah berapa lama Wooyoung duduk di sana dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia baru tersadar dari lamunannya ketika seseorang berseu menyuruh para model berkumpul karena syuting akan segera dimulai. Wooyoung mendongak dan menarik napas. Saatnya meninggalkan masalah pribadi dan mulai bersikap profesional, pikir Wooyoung dalam hati. Ini adalah pekerjaannya dan ia tahu ia bisa melakukannya. Lakukan dan selesaikan. Hanya tiga hari. Ia hanya perlu bertahan tiga hari. Lalu semua ini akan segera berakhir…

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
WinkAngel
#1
Chapter 5: khuntoria again...>.<

tapi yakin endingnya bagus kok hehehe..

typo udh biasa thor, tenang aja..
update sooon,..di tunggu cool kissnya..
aldios_khunyoung
#2
Chapter 5: Jangan perduliin readers nun ayuk hiatus dan jadi reader baek baek kyak aku hahaha

Pasti vic ingin d gantikan ya ama woo ! Ayo nun cook kiss hahaha ampe tamat baru hiatus hahaha
jangwooyoung0730
#3
Chapter 5: uuuh, pendek banget deh ... :'( bgt bgt bgt ini mah. Vict pasti dijodohin sama khun, udah jelas itu. Kasian, junho nya pasti jarang kesebut disini. Hhehe.. Kpan lagi mau update authorssi?? Pasti lama deeh :(
jangwooyoung0730
#4
Chapter 5: uuuh, pendek banget deh ... :'( bgt bgt bgt ini mah. Vict pasti dijodohin sama khun, udah jelas itu. Kasian, junho nya pasti jarang kesebut disini. Hhehe.. Kpan lagi mau update authorssi?? Pasti lama deeh :(
utywoo #5
Chapter 5: Khun dan vict lg .-.
Ditunggu lanjutannya besok thor ;)
afiati #6
Chapter 5: pemdek tp ok lah...di tunggu update nya ya...
specialkhunyoung
#7
Chapter 5: Sumpeh,,, chap ini Pendek banget Author
Jangan2 Khun di jodohkan sama vict, omo..
Ditunggu chap selanjtnya Besok,,,
rikayoung
#8
Chapter 5: Hmmmm....jgn " khun tuh yg dijodohin aissshhh am 'dia'

Penasaran am woo
woorama
#9
Chapter 4: maaf saeng bru bsa koment skrang ehehehe kapan nihhh mau lanjut lgi???? jngn bneran ampe seabad lgi ye ><
jangwooyoung0730
#10
Chapter 4: ommooo authorssi, andai novel itu skrg ada d depanku akan aku baca ulang lgiiii, aku bnr2 lupa sama certa novel ituuuuu... Oooh sudh berthun2 skali aku baca nvel itu, makanya lupa :( oooh udongie, kau jangn tterlalu cpek, nanti kau sakit,aku yg stres. Ga usah peduliin yg namanya Buck itu ya, anggap aja dia ga ada udongie, :) aku kangen udongie, kangen bgt bgt bgt. Hehe, mash ada nama naomi nya authorssi, tp ga papa,selama aku ngerti typo ga terlalu berarti :)
cpt update authorssi :)