Bab Satu -1

Summer Time

Seoul, Korea Selatan

 

“AKHIRNYA kau jawab juga teleponmu. Aku sudah mencoba menghubungimu berkali-kali selama tiga hari terakhir.” Kata-kata itu menerjang gendang telinga Nichkhun Buck Horvejkul bahkan sebelum ia sempat berkata “Halo”. Ia bahkan juga belum sempat benar-benar menempelkan ponselnya ke telinga. Mengenali suara sahabatnya di ujung sana, Nichkhun tertawa dan berkata, “Ok Taecyeon, aku tahu kau rindu padaku, tapi tolong kecilkan sedikit suaramu.

Aku tidak mau orang-orang yang ada di dekatmu berpikir kita pacaran atau semacamnya. Kau mungkin sudah terbiasa dengan gosip gay, tapi aku tidak.” Taecyeon tertawa hambar. “Lucu sekali,” katanya datar. Nichkhun berdiri menghadap kaca jendela besar di kantor itu, menatap jalanan Apgujeong-dong di bawah sana. Jalanan cukup ramai, orang-orang dalam balutan jaket tebal beraneka warna berjalan di sepanjang trotoar dan mobil-mobil berseliweran di jalan raya. Pemandangan yang sangat biasa. Pemandangan seharihari  yang sering kali diabaikan kebanyakan orang. Namun Nichkhun menyukainya. Ia suka mengamati keadaan di sekitarnya, setiap pejalan kaki dan setiap mobil yang lewat.

“Sebenarnya aku tahu kau meneleponku,” kata Nichkhun ringan, “dan aku minta maaf karena tidak sempat membalas teleponmu. Kau sendiri penyanyi terkenal, jadi kau tentu tahu bagaimana rasanya saat jadwal kerjamu begitu padat sampai kau bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain. Aku harus berangkat ke London minggu depan, jadi semua pekerjaanku di sini harus selesai sebelum itu.” “Aku tahu kau mau pergi ke London,” sela Taecyeon. “Karena itulah aku meneleponmu. Aku butuh bantuan.” “Tentu,” sahut Nichkhun tanpa ragu, “katakan saja.” “Aku ingin kau tampil dalam video musikku.” “Video musikmu?”

“Syutingnya akan dilakukan di London. Kau tahu siapa yang sudah setuju menjadi sutradaranya?” Tanpa menunggu jawaban, Taecyeon melanjutkan, “Park Jin Young. Dan karena aku tahu kau akan pergi ke London untuk bekerja dengannya, kupikir kami tidak perlu mencari model pria lagi. Kau model pria yang sempurna. Bagaimana menurutmu?” Nichkhun mendesah, pura-pura pasrah. “Apakah aku punya pilihan lain?” “Tidak,” kata Taecyeon sambil tertawa. “Oke. Berarti kita sudah sepakat. Oh ya, Khun, asal kau tahu, wajahmu tidak akan terlihat sepanjang video musik itu. Hanya model wanitanya yang akan disorot.” Alis Nichkhun terangkat. “Apa? Kenapa?” “Secara pribadi, menurutku kau terlalu tampan untuk video musikku,” gurau Ok Taecyeon. “Tapi tenanglah, walaupun hanya punggungmu atau bagian belakang kepalamu yang terlihat, seluruh Korea akan tahu bahwa Nichkhun Buck Horvejkul yang membintangi video musik Ok Taecyeon. Kalau kau keberatan, silakan bicarakan dengan Sutradara JYP. Dia yan gmembuat konsep video musiknya.” Nichkhun kembali mendesah berlebihan, namun mulutnya tersenyum. “Ok Taecyeon o, aku ini orang sibuk, baik di sini maupun di London nanti. Jadi katakana padaku, kenapa aku harus meluangkan waktuku yang berharga untuk tampil dalam video musikmu kalau wajahku tidak akan terlihat?” Mengabaikan pertanyaan Nichkhun, Ok Taecyeon malah balas bertanya, “Sibuk? Maksudmu sibuk pacaran?” Lalu ia terkekeh. “Kapan kau akan mengenalkan
pacarmu kepadaku?” Alis Nichkhun terangkat heran. “Apa maksudmu? Pacar apa?” “Gadis yang kulihat keluar dari restoran di Gangnam bersamamu kemarin malam. Apakah gaids itu yang membuatmu sibuk akhir-akhir ini?” Mata Nichkhun menyipit begitu teringat kejadian kemarin malam. Dan beberapa kejadian sebelum kejadian kemarin malam. “Dia bukan pacarku.” “Oh, yang benar saja.” “Dia... bukan... pacarku,” ulang Nichkhun, menekankan seitap kata. “Lagi pula apa-apaan ini? Kau sudah beralih profesi menjadi wartawan atau apa?” Ok Taecyeon tertawa. “Hei, aku hanya bertanya.” Saat itu pintu kantor terbuka dan Nichkhun berbalik. Matanya terarah pada wanita bertubuh langsing dan berambut pendek yang berdiri di ambang pintu dan yang menatap Nichkhun dengan alis terangkat. Nichkhun yakin kakak perempuannya heran ia muncul di sini tanpa pemberitahuan. Ia mengangkat sebelah tangan, tanpa suara menyapa kakaknya, dan tersenyum singkat, senyum yang sudah membuat banyak gadis penggemarnya luluh lantak.
“Aku harus pergi sekarang. Nanti kita bicara lagi,” kata Nichkhun di ponsel. Tanpa menunggu jawaban Taecyeon ia menutup ponsel, menjejalkan benda itu ke saku celana jinsnya, lalu berpaling ke arah kakaknya. “Nuna2 harus bicara dengan Ibu,” katanya langsung tanpa basa-basi.
Cherren Horvejkul, yang sedang melepaskan topi, menghentikan gerakannya dan menatap
adiknya dengan heran, lalu tersenyum. “Selamat pagi juga, adikku sayang,” katanya
sambil menyisir rambutnya yang berpotongan modis dengan jari. “Dan apa yang harus kubicarakan dengan Ibu?” Cherren tiga tahun lebih tua dari pada Nichkhun. Wajah kedua kakak beradik itu tidak mirip, tetapi mereka sama-sama memiliki wajah menarik yang disukai para fotografer, sama-sama memiliki bentuk tubuh jangkung dan ramping yang disukai para perancang busana, sama-sama memiliki kepandaian berbicara yang membuat mereka disenangi orang-orang yang bekerja sama dengan mereka. Semua itulah yang menjadikan mereka model terkenal. Dulu Cherren Horvejkul adalah model fashion yang menghabiskan waktunya berjalan di atas catwalk di seluruh penjuru dunia. Namun sejak lima tahun lalu ia mulai dikenal sebagai perancang busana dan butik-butiknya kini tersebar di Seoul dan Tokyo. Nichkhun mengerang dan menjatuhkan dirinya di kursi berlengan di depan meja kerja kakaknya. “Nuna, aku benar-benar harus bicara dengan Ibu,” katanya lagi, kali  ini dengan suara yang terdengar tertekan. “Ibu tidak bisa terus berusaha menjodohkan aku dengan anak perempuan sahabatnya, atau saudara perempuan kenalannya, atau—seperti yang terjadi kemarin malam—keponakan perempuan orang yang baru dikenalnya di salon! Ini sudah kelewatan. Kenapa tiba-tiba saja Ibu begitu bersemangat ingin menjodohkan aku? Dan asal Nuna tahu, akhir-akhir aku sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk main-main.” Kalau kakaknya lebih dikenal sebagai model catwalk, maka Danny lebih dikenal sebagai model iklan. Wajahnya sering terpampang di majalah-majalah dan iklan televisi. Menurut survei salah satu majalah remaja populer,  Nichkhun adalah salah satu bintang iklan paling diminati di Korea Selatan, walaupun akhir-akhir ini ia mulai memfokuskan diri pada impiannya yang lain, yaitu menjadi sutradara video musik.

Cherren tersenyum lebar dan memeriksa surat-surat yang diletakkan sekretarisnya dengan rapi di atas meja kerja. “Kurasa kencan buta yang diatur Ibu untukmu kemarin malam tidak berjalan mulus? Kau tidak suka gadis itu?” Nichkhun mencondongkan badan ke depan, wajahnya serius. “Apakah Nuna percaya kalau kubilang gadis itu baru lulus SMA?” Mata Cherren melebar menatap adiknya, lalu tertawa terbahak-bahak. “Astaga, Ibu benar-benar sudah kelewatan kali ini.” Nichkhun mendesah berat dan bersandar ke kursinya kembali. “Apa yang Ibu rencanakan? Kenapa Ibu ingin aku segera menikah? Aku tidak mengerti. Nuna harus membantuku menyadarkan Ibu. Kalau tidak, aku bisa gila.” “Kenapa bukan kau sendiri yang bicara dengan Ibu?” Aku sudah mencobanya, tapi Ibu tidak mau mendengarkanku,” sahut Nichkhun. “Ibu beralasan bahwa dia hanya ingin membantu, karena aku terlalu sibuk bekerja sampai tidak sempat bersosialisasi. Katanya siapa tahu di antara gadis-gadis yang dikenalkannya kepadaku itu ada yang cocok untukku. Katanya dia hanya bermaksud baik dan aku seharusnya menghargai usahanya.” Nichkhun terdiam, lalu menatap kakaknya dengan mata disipitkan. “Jangan-jangan Nuna dulu menikah juga karena dijodohkan Ibu?” “Nichkhun Buck Horvejkul, jangan sampai kakak iparmu mendengar itu,” Cherren memperingatkan sambil tertawa. “Dia sangat gencar mengejarku dulu.” Nichkhun tersenyum masam. “Aku tahu.” Cherren memandang adiknya yang sedang tertekan itu dengan perasaan geli bercampur kasihan. “Setelah tiga kali mencoba dan gagal, kurasa Ibu akan menyerah.”
Nichkhun menggeleng cepat. “Oh, kurasa tidak. Kemarin Ibu bertanya padaku wanita seperti apa yang kusuka. Untuk memudahkannya mencari wanita yang tepat untukku, begitu katanya. Aku yakin dia masih belum menyerah.” “Lalu apa yang kaukatakan padanya?” Kali ini Nichkhun tersenyum kecil. “Kukatakan padanya kami akan melanjutkan pembicaraan itu setelah aku kembali dari London.” Cherren mengangkat alis. “Oh, kau jadi pergi ke London?”
Nichkhun memang pernah bercerita pada kakaknya bahwa ia akan pergi ke London untuk bekerja dengan Park Jin Young, salah seorang sutradara video musik terkenal di Korea. Walaupun Sutradara JYP sudah menetap di London bersama keluarganya, kadang-kadang ia masih aktif bekerja di Korea. Nichkhun sudah beberapa kali bekerja sama dengan Sutradara JYP dalam pembuatan video musik dan ia sangat mengagumi pria yang lebih tua itu. Sekarang Danny kembali ditawari oleh Sutradara Shin sendiri untuk bekerja sama dengannya di London. Bukan sebagai model, tetapi sebagai asisten sutradara. Nichkhun tidak mungkin melepaskan
kesempatan sebesar itu. “Aku akan berangkat minggu depan,” kata Nichkhun. “Ibu pasti uring-uringan,” kata Cherren sambil tersenyum kecil dan menyandarkan tubuh ke sandaran kursi. “Dia tidak pernah merasa tenang kalau kau pergi ke luar negeri. Apalagi kali ini kau akan bekerja dengan Sutradara JYP. Kau pasti akan cukup lama tinggal di sana. Kau sudah memberitahu Ibu tentang ini?” Nichkhun tersenyum lebar. “Oh, ya. Ibu mengeluh panjang-lebar dan terdengar sangat kecewa. Tapi tidak apa-apa. Yang penting aku bisa melarikan diri darinya untuk sementara.”


mian kalo banyak typo, dicap ini baru mengisahkan tentang nichkhun...

happy reading..^ v ^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
WinkAngel
#1
Chapter 5: khuntoria again...>.<

tapi yakin endingnya bagus kok hehehe..

typo udh biasa thor, tenang aja..
update sooon,..di tunggu cool kissnya..
aldios_khunyoung
#2
Chapter 5: Jangan perduliin readers nun ayuk hiatus dan jadi reader baek baek kyak aku hahaha

Pasti vic ingin d gantikan ya ama woo ! Ayo nun cook kiss hahaha ampe tamat baru hiatus hahaha
jangwooyoung0730
#3
Chapter 5: uuuh, pendek banget deh ... :'( bgt bgt bgt ini mah. Vict pasti dijodohin sama khun, udah jelas itu. Kasian, junho nya pasti jarang kesebut disini. Hhehe.. Kpan lagi mau update authorssi?? Pasti lama deeh :(
jangwooyoung0730
#4
Chapter 5: uuuh, pendek banget deh ... :'( bgt bgt bgt ini mah. Vict pasti dijodohin sama khun, udah jelas itu. Kasian, junho nya pasti jarang kesebut disini. Hhehe.. Kpan lagi mau update authorssi?? Pasti lama deeh :(
utywoo #5
Chapter 5: Khun dan vict lg .-.
Ditunggu lanjutannya besok thor ;)
afiati #6
Chapter 5: pemdek tp ok lah...di tunggu update nya ya...
specialkhunyoung
#7
Chapter 5: Sumpeh,,, chap ini Pendek banget Author
Jangan2 Khun di jodohkan sama vict, omo..
Ditunggu chap selanjtnya Besok,,,
rikayoung
#8
Chapter 5: Hmmmm....jgn " khun tuh yg dijodohin aissshhh am 'dia'

Penasaran am woo
woorama
#9
Chapter 4: maaf saeng bru bsa koment skrang ehehehe kapan nihhh mau lanjut lgi???? jngn bneran ampe seabad lgi ye ><
jangwooyoung0730
#10
Chapter 4: ommooo authorssi, andai novel itu skrg ada d depanku akan aku baca ulang lgiiii, aku bnr2 lupa sama certa novel ituuuuu... Oooh sudh berthun2 skali aku baca nvel itu, makanya lupa :( oooh udongie, kau jangn tterlalu cpek, nanti kau sakit,aku yg stres. Ga usah peduliin yg namanya Buck itu ya, anggap aja dia ga ada udongie, :) aku kangen udongie, kangen bgt bgt bgt. Hehe, mash ada nama naomi nya authorssi, tp ga papa,selama aku ngerti typo ga terlalu berarti :)
cpt update authorssi :)