chapter 5

coldest

chen diary:

mimpi ini? apa maksudnya? aku masuk kedalam sebuah mimpi yang tak bisa ku jelaskan... apa mimpi ini ada hubungannya dengan game gila ini? tapi apa maksudnya.... dan kenapa mimpi ini terus datang ke dalam tidur ku terus menerus.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

aku berada di dalam mimpi ini.... tempat ini adalah tempat yang ku kenal setiap malemnya... lorong gelap tanpa ada penghuni disini. aku pun berjalan menelusuri lorong ini untuk mencari jalan keluar... "hello!!! everyone!!! xiumin! lay! tao! luhan ! siapa pun!!" teriak ku. tapi hanya keheningan pun yang menjawab teriakan ku. 'kau mencari siapa chennie?' suara itu kan... aku menengok kebelakang dan melihat badut itu telah berdiri tepat di belakang ku. 'kau akan menjadi selanjutnya chennie.' aku pun berteriak.

"AAAAAAAHHHHHHH!" teriak ku. aku pun melihat sekeliling ku. terlihat kamar apartemen yang sekarang aku tempati. sepi. aku pun bangun dari kasur ku lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil air. "hyunggg!!!" aku lihat tao memasuki kamar ku. "wae?" tanya ku. "aku mengalaminya lagi." jawab tao.


"aku juga." tao pun langsung memeluk ku dari samping. "aku takut hyung... apa yang akan terjadi lagi hari ini." aku hanya menatap tao dengan tatapan sendu. "entahlah. pasti akan lebih parah dari pada kris." kata ku.

~

aku menuju bar dan duduk di tempat seperti biasa. "hey bro. whats up?' tanya cnu. aku hanya tersenyum. "seperti biasa tak ada yang menarik." jawab ku. cnu pun hanya mengangguk.

"apa yang kau pesan hari ini chen?" tany cnu sambil membersihkan gelas gelas wine. "seperti biasa." jawab ku dengan santai. "apaan? wine, vodka, or whisky?" tanya cnu. "burgundy." jawab ku. "okay... wait minute babe." aku pun hanya memberikan senyum ku.

"hai." sapa seseorang. kulihat orang tersebut yang sedang tersenyum ke aku. "hai kevin.." sapa ku sambil memberikan senyuman teramah ku. cnu [un kembali sambil membawakan ku botol burgundy dan gelas wine. "hai kevin what do you want?" tanya cnu.

"red wine." jawab kevin sambil memberikan senyuman kepada cnu. cnu pun kembali untuk mengambil pesanan kevin. suasana pun akward dan hening. aku merasa dari tadi kevin menatap ku.

aku pun hanya menatap kevin dan memberikan senyuman akward ku. "wae?" tanya ku. dia hanya menggeleng. "tada.... ini pesanan mu kevin." kevin pun memberikan uangnya ke cnu lalu mengambil botol wine tersebut untuk di bawa ketempat lain.

kevin pun hanya tersenyum kepada ku lalu mendekatkan wajahnya. "tenanglah, aku tau apa yang kau khawatirkan sekarang." bisik kevin. dia pun menjauhkan wajah nya lalu pergi meninggalkan dan menuju meja lain.

aku hanya heran dengan apa yang dia ucapkan. "aishhh dia berulah lagi." gumam cnu. aku hanya menatap cnu dengan tatapan bingung, cnu yang menyadari tatapan ku hanya menatap ku sambil tersenyum. "dia emang selalu seperti itu santai aja. aku juga pernah di gituin sama kevin." kata cnu.

aku hanya memberikan smirk saja. "cih... kau kira aku panik heh?" tanya ku. dia pun hanya tertawa renyah. "kau tau muka mu bisa terbaca oleh ku." aku pun hanya memberikan smirk. dia pun pergi untuk melayani orang lain.

~

aku dan jinyoung sedang berjalan di dorm. jinyoung adalah teman ku yang ku kenal saat pertama kali disini. "kau masih dengan mimpi buruk mu itu?" tanya jinyoung. aku hanya tersenyum tipis. "kalau aku bisa menghindari mimpi itu pasti aku sudah tidur dengan tenang dan terbangun layaknya hari ini adalah hari yang indah." jawab ku.

jinyoung pun hanya menatap langit langit koridor. "pasti akan sulit kalau kau menghindarinya kan?" aku hanya mengangguk.
'setiap bangun aku merasa ini adalah hari terakhir ku." jinyoung pun menatap ku lalu tersenyum.

"sudahlah teman... jangan pikirkan mimpi karena itu hanyalah mimpi." aku pun tersenyum mendengar pernyataan jinyoung. jinyoung pun merangkulku. "tersenyum lah seperti itu kawan." katanya.

aku dan jinyoung pun hanya berjalan di koridor dengan ke heningan yang menemani. dia lah selanjutnya.... aku mendengar suara dari belakang kami. aku pun melihat kebelakang. kulihat sebuah badut berdiri di pojok lorong dengan pisau di tangannya.

aku pun langsung membulatkan mata ku. "RUNNNNN!!!!!!" teriak ku. aku pun langsung menarik tangan jinyoung dan berlari tanpa melihat kebelakang. saat kulihat kebelakang badut itu sudah mendekat.

aku pun mempercepat langkah ku dan terus menarik jinyoung. "what huh....ha....happens?" aku pun tak memperdulikan pertanyaan jinyoung. jinyoung pun terjatuh. aku pun langsung menghentikan langkah ku dan kulihat jinyoung memegang lututnya.

"ayo cepat...!" kata ku sambil terus menarik tangan nya. dia pun hanya diam di tempat. "a...aku gak kuat." kata jinyoung. kulihat badut itu pun makin mendekat. "ta...ta....tapi kau akan mati." dia pun hanya tersenyum. "kalau begitu... ini hari terakhir ku bersama mu sebagai teman." aku pun menahan air mata ku. "NO! ANDWAEEE!" teriak ku.

"lari lah!" aku hanya menggeleng sambil menahan air mata ku. "ku mohon..." aku pun meninggalkan jinyoung dan ber lari lalu bersembunyi di balik tembok. aku pun mengintip dari balik tembok. kulihat badut itu mendekat ke jinyoung.

kulihat jinyoung ketakutan. aku hanya menangis melihatnya ketakutan. kulihat jinyoung mundur tapi badut itu makin cepat mengejar jinyoung. badut itu pun memegang tangan jinyoung. aku tak bisa bergerak dan hanya bisa menangis melihat teman ku terbunuh.

kulihat darah mengalir dari tubuh jinyoung. kudengar musik kematian langsung berada di depan ku. teriakan jinyoung dan darah yang muncrat dari tubuh indahnya. aku terus melihat pemandangan yang menyakitkan itu sampai teriakan jinyoung tak terdengar.

kaki ku pun melemas lalu terduduk sambil memeluk lutut ku. kulihat sepasang kaki di hadapan ku lalu orang tersebut pun memberikan tangan kepada ku. aku pun langsung mendongak dan melihat tao disana,

"ayo pergi hyung..." katanya. aku pun hanya menatap tao kosong. dia pun langsung mengangkat ku. lalu dia pun membersihkan baju ku. "jangan menangis hyung... jin young hyung tak menginginkannya." aku pun hanya mengangguk.

~

aku berada di kamar tao dan bertukar kamar dengan baekhyun. luhan dan tao pun terus menenangkan ku. dari tadi aku belum makan dan minum sama sekali. aku hanya bisa terdiam dan memutar semua kejadian itu di otak ku.

mungkin sekarang semua orang akan menganggap ku stress. tapi emang benar. aku tak bisa menghapuskan memori tadi. baekhyun pun daritadi berusaha untuk menyuapi ku. "ayolah chen makan.' kata baekhyun.

aku hanya terdiam. "apa yang sebenarnya terjadi?" tanya luhan. 'jinyoung teman terdekatnya di bunuh di hadapannya.' jawab tao singkat dan jelas. mendengar nama jinyoung aku pun menangis kembali.

"apakah pembunuh itu sama?" tanya baekhyun. tao pun hanya mengangguk. aku pun hanya menatap lantai dengan tatapan kosong. badut itu? suara itu? semuanya sama seperti mimpi ku.

"mimpi..." gumam ku. "apa hyung?' tanya tao. aku pun menatap tao. "mimpi itu... iya badut itu adalah orang yang sama dengan mimpi itu." kata ku. baekhyun pun hanya menatap ku bingung.

"mimpi apaan?" tanya baekhyun. "mimpi yang pernah tao. chen dan aku alami." kata luhan aku pun hanya mengangguk. tenanglah, aku tau apa yang kau khawatirkan sekarang kata kata kevin pun terngiang di kepala ku.

"kurasa ada orang yang tau apa yang terjadi disini." tao, baekhyun, dan luhan hanya menatap ku. aku pun menatap mereka dengan wajah yakin. "aku yakin dia tau apa yang terjadi." gumam ku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

aku yakin dia tau apa yang terjadi sebenarnya? aku yakin. dan untuk jinyoung... terima kasih telah mau menjadi teman ku beberapa minggu ini aku sangat senang kenal dengan mu. aku  akan melawan badut itu demi kau dan juga kris.

semoga kau bisa bertemu dengan kris di surga sana. dan berikan salam untuk kris kalau member exo benar benar merasa kehilangan sesosok leader yang selalu bersama mereka.

thanks jinyoung dan maaf aku tak bisa melindungi mu dan malah melihat mu mati di hadapan ku. terimakasih untuk semuanya. aku jamin aku akan selalu mengingatmu dan saat aku berhasil keluar dari permainan ini aku akan membuat lagu untuk mu.

bye jinyoung selamat tinggal dan semoga kau senang berada disana.....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

heyy guysss

gimana ceritanya... komen yaaaaaa......

sorry buat para bana nih jinyoung harus mati padahal baru masuk di cerita hehehe......

taotao akan come back agaiinnn....

see you again

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
clairenoona_887 #1
Chapter 6: next chapt thor??
aaa.. penasarann
ff ny daebak!! jarang nemu thriller gini.
kirain bkal kek film SAW gtu..
keep writing!!
amusuk
#2
Chapter 1: aih, baru sempat baca chap 1 dulu, nanti2 akan kulanjutkan author-nim. Aku jadi penasaran...
amusuk
#3
in need of something horror/thriller dan akhirnya seseorang menulis juga akhirnya~ Thankies for the fic
lazygirlxsica #4
This seems nice, I'll be waiting for you to update it ^^