chapter 3

coldest

Tao diary:

'Killer come'

~Aku tau ini akan terjadi. Ini thrill. Aku melihat mayat itu. Akhirnya kami memutuskan untuk membuang mayat itu. Lalu kami pun pergi ke kafe untuk makan. Aku dan chanyeol paling terakhir mengikuti mereka karena kami harus membersihkan kamar dari bekas mayat itu. Lalu kami pun keluar dari ruangan dan menyusul mereka ke kafe.~

~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku dan chanyeol pun keluar dan menyusul teman teman ke kafe. Saat kami berjalan di lorong yang menyeramkan kami melihat seorang wanita yang mengintip dari pintu. Kami pun mendekati wanita tersebut. "Uhh, noona apa yang kau lakukan dengan mengintip seperti itu?" Tanya chanyeol.

Wanita itu pun menatap kami kaget. "Apakah pembunuh itu disini?" Tanya wanita itu sambil berbisik. Kami pun melihat sekeliling lorong lalu menatap wanita tersebut. "Apa maksudmu pembunuh?" Tanya ku. Wanita itu pun terdiam. "Akan ku jelaskan, ayo masuk keruangan ku.".

Ajak wanita itu. Kami pun memasuki kamarnya. Kamarnya terlihat rapi dan nyaman. "Umma!" Jerit seorang anak kecil yang baru keluar dari kamar mandi. Anak kecil itu pun menatap kami curiga. Wanita itu pun menggendong anaknya. "Siapa mereka umma?" Tanya anak kecil itu.

"2 penghuni baru, mereka bukan pembunuh.." Jawab wanita itu. Anak kecil itu pun langsung memasang senyum di wajahnya. "Annyeonghaseyo chae rin imnida." Sapa anak kecil itu. Kami pun tersenyum kepadanya. "Annyeonghaseyo, I'm tao and this is my friend chanyeol." Kata ku.

"Ohiya, aku mau bertanya tentang apa maksud mu dengan pembunuh?" Tanya chanyeol. Muka wanita itu pun resah. "Dulu ini adalah desa yang damai. Setiap orang saling menyapa, tertawa, bersenang senang hingga badut itu datang." Jelas wanita itu. "Badut??" Kata kami ragu. "Bisa kau jelaskan lebih rinci?" Kata chanyeol. Wanita hanya menggeleng. "Dia terus memperhatikan kami tanpa kami ketahui." Kata wanita seperti berbisik. Kami pun hanya mengangguk lalu keluar dari kamar nya dan berjalan menuju kafe.

~~~~~~~~~~~~~~~~

~Kafe ini membuat kami tak nyaman. Karena semua orang menatap kami sinis. Mereka seperti mencurigai kami. Kami hanya berbincang seperti biasa dan 7 orang pria asing yang bernama ukiss mendekati kami.~

~~~~~~~~~~~~~~~~

Di kafe kami hanya bicara seperti biasa. Tiba tiba 7 orang kelompok pria mendekati kami. "Hai~, penghuni baru?" Kata satu dari mereka. Pria ini yang paling cantik di group ini. "Hai, kalian siapa?" Tanya luhan. Aku menatap seorang yang terlihat paling muda di group itu. Kulihat matanya dingin dan tajam layaknya pembunuh. "Kami ukiss, aku aj, ini yang cantik kevin." Kevin pun tersenyum ke kami. "Ini soohyun leader kami." Soohyun pun hanya memberi senyum simpul.

"Eli sang rapper dan kiseop." Kiseop dan eli pun hanya memberi lambaian. "Ini hoon Dan maknae kami dongho." Dongho pun menatap kami dingin dan tajam tanpa tersenyum. Aneh?~ pikir ku. Dia tak terlihat ramah. "Uhm kalian pasti exo. Banyak yang sudah membicarakan kalian." Kata kiseop.

Kami hanya mengangguk. "Aku kris dan ini sehun maknae exo." Kata kris memperkenal kan. Sehun pun hanya tersenyum. "Dan ini luhan, baekhyun dan d.o umma." Mereka pun menyapa member ukiss. "Nah ini chanyeol, kai sang rapper dan suho leader exo k." Mereka pun hanya tersenyum. "Ini xiumin, chen, lay dan tao the rest of exo m." Aku pun tersenyum kaku. Dan aku merasa dongho menatap ku tajam. Sebenernya ada apa dengan dia? Aku pun menatap kevin dia hanya tersenyum manis kepada ku sedari tadi.

Aneh. Kami pun saling mengobrol dan aku merasa tatapan dingin dari dongho dan tatapan ramah dari kevin. Entahlah aku merasa aneh dengan ini dan ini membuat ku akward. "Uhm, aku mau ketoilet. Luhan gege bisa kau ikut dengan ku." Kata ku. Luhan hanya mengangguk. Kami pun pergi meninggalkan kafe dan menuju toilet.

~~~~~~~~~~~~~~~~

~Andaikan kalian tau. Toilet adalah tempat terseram yang harus sebenernya kau hindari. Aku bersama luhan di toilet dalam posisi akward. Ruangan ini begitu sepi dengan dinding biru yang sudah mulai pudar. Dan lantainya yang sangat kusam dan bahkan ada yang hancur. Lampunya pun cahayanya tak terang lagi. Dan bilik bilik besar toilet yang pintunya selalu berbunyi krieeek setiap dibuka. Toiletnya pun sudah hampir berlumut sama dengan toilet berdirinya. Wastafelnya pun sudah terlihat tak putih lagi dengan kaca besar yang sudah mulai agak pecah dan berdebu. Aku dan luhan pun hanya bisa berdiri mematung.~

~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku dan luhan berjalan menuju kamar mandi dan sekarang kita sudah berada di dalamnya. Setiap orang bilang hanya ini lah kamar mandi umum yang ada. "Tao-ya, sepertinya hanya ini kamar mandinya? Tapi kenapa serem banget ya?" Aku pun hanya mengangkat bahu tanda tak tahu. "Udahlah hyung, aku mau buang air kecil." Aku pun mendekati salah satu dari banyak toilet berdiri. Sedangkan luhan memasuki salah satu bilik.

Aku pun selesai dan mencuci tangan ku dan mencuci muka. Aku melihat kaca yang berdebu di depan ku. Aku pun mengelap kaca dan sesuatu membuat ku kaget. Aku melihat seorang badut berdiri di pojokan kamar mandi dengan pisau di tangannya. Aku pun langsung melihat kebelakang dan tak menemukan siapa pun tapi saat kulihat ke kaca kembali badut itu sudah menghilang. Aku pun langsung menunduk dan melihat kesamping lalu melihat luhan sedang berdiri di samping ku.

Aku pun kaget karenanya. "Omo.....gege you make me scare." Kata ku. Kulihat dia tertawa. "Not funny. Ayo gege aku tak mau berlama lama disini." Aku pun menarik tangan luhan pergi dari toilet. Demi apapun aku melihat badut itu tapi siapa dia? Apakah itu pembunuh yang mereka bilang itu.

Dan apakah pembunuh itu yang mengirim mayat ke kamar kami???

~~~~~~~~~~~~~~~~

~Aku berlari menuju kafe sambil menarik tangan luhan. Hingga aku mendengar suara tembakan~.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku berlari menarik tangan luhan. Aku hanya ketakutan sekarang hingga aku mendengar. 'Bang' suara tembakan. Aku dan luhan pun langsung menengok kebelakang. Terlihat darah mengalir di kaki ku dan luhan. Aku dan luhan hanya dia mematung melihat darah mengalir. Darimana asal darah ini.

Aku pun menengok kesamping dan melihat sebuah ruangan yang dibawah pintunya mengalir darah. Aku pun mendekat pintu tersebut lalu membuka perlahan. Lalu sesosok mayat yang ku kenali berada di lantai dengan pisau di perutnya dan tembakan di dadanya. Aku pun langsung menangis dan luhan pun ikut kaget melihat ku menangis.

Dia pun mendekat. Lalu wajahnya pun makin kaget dan matanya mulai berair. Aku pun memeluk luhan yang juga menangis. Aku melihat sebuah kertas. Aku pun mengambil kertas terus lalu membacanya.

'Permainan ini makin seru kan? Maaf aku sudah membunuh teman mu ini.'

Aku pun meremas kertas tersebut dan membuangnya entah kemana. "Kris..... Sudah menjadi korban sekarang." Gumam ku. Aku pun menulis pesan kalau kris sudah mati. Lalu aku pun memeluk luhan lagi dan menangis bersama.

~~~~~~~~~~~~~~~~

~Permainan ternyata benar benar dimulai. Entah akan ini menjadi diary ku yang terakhir atau bukan. Sampai disini saja dulu. Nanti aku akan kembali tapi aku tak akan berjanji.~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
clairenoona_887 #1
Chapter 6: next chapt thor??
aaa.. penasarann
ff ny daebak!! jarang nemu thriller gini.
kirain bkal kek film SAW gtu..
keep writing!!
amusuk
#2
Chapter 1: aih, baru sempat baca chap 1 dulu, nanti2 akan kulanjutkan author-nim. Aku jadi penasaran...
amusuk
#3
in need of something horror/thriller dan akhirnya seseorang menulis juga akhirnya~ Thankies for the fic
lazygirlxsica #4
This seems nice, I'll be waiting for you to update it ^^