Chapter 3

FAMILY

Wanita bernama Im Yoona itu terus berdiri di depan rumahnya yang mewah itu seorang diri. Ada sedikit keraguan di dalam hatinya untuk masuk ke dalam rumah itu. Sejak tadi, Yoona terus memikirkan tentang pria yang berstatus sebagai suaminya itu. Entah kenapa ada perasaan bersalah bercampur takut di dalam dirinya jika dia memkirkan tentang kejadian di restoran itu. Baru saja dia hendak membuka pintu di depannya, tiba-tiba saja pintu itu terbuka dengan sendirinya, dan membuat dia berhadapan dengan seorang pria yang sedang menggendong seorang gadis kecil di dalam pelukannya. Melihat pria yang berdiri di hadapanya itu, sontak saja membuat jantung wanita ini berdetak cepat., entah karena dia ketakutan atau merasa bersalah.

Sementara itu, pria yang sedang menggendong putri kecilnya itu, menatap wanita di hadapannya itu dengan tatapan dingin. Entahlah, apa yang membuat pria bernama Choi Siwon ini menatap wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sangat dingin. Dia pun tidak bisa menjelaskannya, hanya saja yang dia tahu sejak melihat kejadian di restoran tadi, pikirannya mejadi kacau. Ada perasaan kesal dan marah di dalam hatinya. Hanya saja, hal ini harus dia tahan seorang diri, karena dia tahu bahwa tidak seharusnya dia peduli dengan urusan wanita yang berdiri di hadapanya ini. Lagipula apa haknya dia mengetahui dengan kehidupan wanita ini.

Menatap orang tuanya yang terdiam, gadis kecil yang ada dalam gendongan Daddynya itupun memecahkan keheningan yang terjadi di antara kedua orang tuannya.

“Mommy…”Panggil sang anak ceria kepada Mommynya yang berdiri di hadapannya itu.

Mendengar panggilan itu, wanita yang masih menatap tatapan dingin suaminya itu langsung mengalihkan matannnya ke gadis kecil yang memanggilnya itu.

“Oh.. Yoo Jin…”Sapa wanita ini sambil berusaha tersenyum menatap putrinya.

“Mommy, Yoo Jin dan Daddy mo jalan-jalan ke luar. Yoo Jin mau makan es krim. Mommy ikut ya?”Pinta sang anak menatap Mommynya itu dengan puppy eyesnya..

Mendengar permitaan sang anak yang menatapnya membuat dirinya bingung. Di satu sisi dia ingin memenuhi permintaan putrinya itu,  tapi di sisi lain dia belum siap jika harus bersama-sama dengan pria yang di hadapanya yang terus menatap dingin dirinya.

“Yoo Jin-ah. Mianhae.. Tapi Mommy lelah sayang. Lain kali saja ya…”Ujar wanita ini menatap putrinya yang kecewa dengan jawabanny dari dirinya.

“Tapi Mommy, kita kan sudah lama tidak jalan-jalan bersama… Ayolah Mommy…”Rayu sang anak kepada Mommynya itu..

“Mianhae sayang.. Mommy janji nanti di Jeju kita jalan-jalan..”Ujar sang Mommy yang masih berusaha menolak permintaan sang anak.

“Daddy, ayo ajak Mommy jalan-jalan bersama kita… Please…”Ujar sang anak membalikkan wajahnya menatap Daddynya dengan puppy eyesnya.

Pria bernama Choi Siwon yang sedari tadi diam pun hanya bisa pasrah mendengar permintaan anaknya ini. Di satu sisi dia memang tidak ingin pergi bersama wanita yang sudah menundukkan kepalanya itu, tapi jika memikirkan putrinya itu, tentu dia harus mengalah. Bagaimanapun, mereka memang jarang sekali bisa menghabiskan waktunya bersama-sama. Jadi, sekali ada kesempatan tentu saja dia harus menyenangkan gadis kecil dalam gendongan ini.

“Im Yoona, aku tau kau lelah karena menghabiskan waktu dengan temanmu itu. Tapi apakah kau tak bisa berjalan-jalan dengan Yoo Jin sebentar? Bagaimanapun kau adalah Mommynya..”Kata pria itu dengan nada dingin kepada wanita di hadapannya itu.

Mendengar pernyataan dari suaminya, wanita ini pun mau tidak mau menyetujui permintaan putrinya walaupun dalam hatinya saat ini penuh ketakutan apalagi mendengar pernyataan yang sangat menyindir dari mulut pria yang di hadapannya.

Sepanjang perjalanan, wanita dan pria yang sedang menggendong putrinya itu hanya berjalan dalam diam. Walaupun mereka berjalan bersebelahan, tapi tak satupun dari mereka membuka suaranya. Seakan mereka di dunia mereka sendiri. Hanya suara seorang gadis kecil yang dari tadi bernyanyi dengan bahagia…

Langkah mereka terheti di sebuah taman. Mereka bertiga memilih menghabiskan waktu sebentar di bangku taman sembari menikmati es krim yang tadi mereka beli di sebuah kedai kecil di seberang taman ini.

“Yoo Jin, makannya hati-hati ya…”Ujar sang Mommy dan mengelap bibir sang anak dengan selembar tissue..
“Neh.. Mommy, es krim Mommy rasa apa?”Tanya sang anak kepada wanita yang sedang mengisap es krimnya itu.

“Ah.. Mommy punya rasa Cookies and Cream.. Kenapa? Yoo Jin mau coba?”Tawar sang Mommy kepada putrinya.

“Neh. Yoo Jin mau… Mommy juga harus coba punya Yoo Jin..”

Akhirnya sang anak dan Mommynya bertukar es krim. Sang Mommy mencoba  es krim strawberry milik sang anak, sedangkan putrinya mencoba es krim Cookies and Cream milik sang Mommy. Melihat daddynya yang memakan sedang memakan es krim coklatnya, si anak yang duduk di samping daddynya langsung menawarkan es krim yang dia pegang.

“Daddy, coba es krim Mommy, rasanya sangat enak Daddy…”Tawar sang anak kepada daddynya.

“Ani.. Tidak usah sayang… Daddy punya juga enak.. “Tolak sang daddy lembut kepada putrinya.

“Tapi ini sangat enak.. Daddy harus coba.. Yoo Jin juga ingin coba punya Daddy…”

Akhirnya karena paksaan putrinya, Siwon pun memberikan eskrim coklatnya kepada putrinya dan menerima es krim yang dipegang oleh putrinya itu dan mencicipinya. Setelah itu, Yoo Jin memberikan es krim rasa coklat yang di pegangnya kepada wanita yang duduk di samping kanannya. Setelah mencicipi rasa masing-masing, mereka mengembalikan es krim masing-masing kepada pemiliknya. Siwon melajutkan memakan es krim coklatnya dengan santainya, begitu juga dengan putrinya Yoo Jin. Tapi tidak dengan Yoona, wanita ini memegang es krim Cookies and Creamnya dengan ragu sembari memainkan bibirnya.

“Mommy, kenapa tidak makan lagi?”Tanya sang anak yang melihat es krim yang dipegang Mommyny mulai meleleh..

“Ah.. Yoo Jin.. Mommy sudah kenyang.. Yoo Jin mau es krim Mommy?”Tawar sang Mommy sembari meyodorkan es krim miliknya kepada anaknya.

“Tidak Mommy. Yoo Jin punya saja belum habis. Lagipula bukankah biasanya Mommy selalu melarang Yoo Jin makan banyak es krim supaya Yoo Jin tidak sakit perut?”Tanya sang anak polos menatap Mommynya.

Akhirnya Yoona mulai menghisap es krim miliknya yang mulai meleleh itu dengan pasrah. Suaminya yang sudah menyelesaikan es krimnya itu hanya menatap istrinya bingung. Tidak biasanya wanita yang berstatus sebagai istrinya ini menolak makanan, apalagi kalau makanan itu adalah favoritnya.

Setelah makan, Yoo Jin yang sudah mengantuk itu tertidur di dalam gendongan daddynya yang sedang berjalan pulang menuju rumah mereka. Yoona yang sedari tadi terganggu karena rasa bersalahnya itu pun membuka suaranya.

“Oppa.. Mianhae..”Kata Yoona pelan sembari menundukkan kepalanya kepada pria yang berjalan di sampingnya itu.

Siwon yang sejak tadi diam pun kaget mendengar pernyataan dari wanita yang berjalan di sampingnya ini. Tapi, Siwon lebih memilih diam dan melanjutkan perjalanannya karena dia pun bingung bagaimana cara menaggapi pernyataan istrinya itu. Apakah dia harus bertanya mengenai laki-laki itu? Tapi, apa urusannya…

Yoona pun mengulangi pernyataan yang sama, namun sama sekali tidak ada reaksi dari pria bernama Choi Siwon itu. Hal ini tentu saja membuat Yoona semakin takut. Apa suaminya benar-benar marah? Tapi kenapa dia harus marah?

Akhirnya Yoona pun menghentikan kakinya dan menahan pergelangan tangan kanan dari pria itu agar tak berjalan lagi. Siwon pun menyerah, dan dia menghentikan langkahnya. Yoona pun mulai menitikkan air matanya dan megulang pernyataan yang sama dengan suara paraunya.

Merasakan tetesan air mata yang jatuh ke tangannya membuat pria ini membalikkan badannya dan menatap wanita yang sedang menundukkan kepalanya itu dan menangis.

“Oppa.. Mianhae.. Jeongmal Mianhae.. Jangan menatapku dengan tatapan dinginmu…Tolong jangan marah lagi padaku…”Lanjut wanita itu.

Perlahan-lahan Siwon mengangkat wajah wanita di hadapannya itu dengan tangan kanannya dan meghapus air matanya. Kemudian dia memberikan sebuah senyum tipis, seolah berkata  tidak  apa-apa. Pria ini pun menarik tangan wanita itu dan megenggamnya sembari mereka berjalan menuju rumah mereka. Wanita ini pun semakin bingung dengan perilaku suaminya yang malah membuat jantungnya berdetak cepat.

“Oppa.. Kau benar-benar sudah tidak marah padaku?”Tanya Yoona kepada pria yang berjalan di sebelahnya itu.

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan membuat Siwon terdiam sejenak. Di satu sisi Siwon ingin berkata jujur kalau memang dia marah, hanya saja dia tahu kalau dia tidak punya hak untuk marah,. Akhirnya Siwon pun memilih berbohong dengan perasaannya.

“Aku tidak marah.. Lagipula kenapa aku harus marah?”Tanya Siwon balik kepada Yoona.

Mendengar pertanyaan Siwon, wanita bernama Yoona itu pun hanya bisa terdiam. Yah, kalau dipikir mana mungkin pria ini marah?Lagipula, Apa yang membuat pria ini harus marah padaku?

Siwon yang melihat istrinya terdiam itupun mengalihkan pembicaraan mereka dengan hal lain.

“Yoong, tadi kau kenapa menawarkan es krimmu kepada Yoo Jin?”Tanya Siwon yang masih penasaran akan tingkah laku istrinya di taman tadi.

“Ah.. Tadi aku kenyang Oppa..”Kata Yoona berbohong kepada suaminya.

“Aku tidak percaya, kau itu kan shikshin.. Mana mungkin kau memberikan makanan favoritmu kepada orang lain? Apa lagi Yoo Jin? Kau kan jarang sekali mengizinkan dia makan es krim dan permen…”

“Ah.. Ani.. Aku.. Hm.. Ah, sudahlah Oppa.. Jangan dibahas lagi.. Aku tidak akan mengatakan alasannya.”

Siwon yang curiga akan istrinya itu pun menatap istrinya yang memainkan bibirnya bingung. Melihat itu, tiba-tiba saja Siwon mulai menangkap pemikiran istrinya itu. Tapi dia memilih diam dan tertawa dalam hatinya.

“Oppa, aku dan Yoo Jin akan pergi lusa ke Jeju…Kau akan pergi kapan?”

“Oh.. Aku akan pergi 3 hari lagi..”

Sebenarnya Yoona ingin mengatakan kalau dia pergi dengan temannya Kyuhyun, hanya saja dia merasa apa pedulinya suaminya itu kepada hubungannya dengan Kyuhyun, lagipula Kyuhyun kan hanya temannya, apa yang harus dia katakana kepada suaminya. Toh, dia tidak selingkuh. Bahkan, sekalipun dia berselingkuh, apa pedulinya suaminya itu kepadanya. Mereka sudah punya kesepakatan bahwa tidak akan mencampuri urusan masing-masing.

Setelah mereka tiba di rumah mereka, Yoona mengikuti Siwon yang meletakkan Yoo Jin kamarnya. Perlahan-lahan Yoona melepaskan jaket yang dipakai anak perempuannya itu. Setelah itu dia menutupi tubuh putri tercintanya denga selimutnya, kemudian memberi kecupan manis di dahi anak perempuannya. Siwon yang sedari tadi menatap bagaimana istrinya itu merawat Yoo Jin hanya bisa tersenyum tipis. Yah, andaikan mereka menikah karena cinta pada awalnya, mungkin mereka akan memilki keluarga yang bahagia... Setelah itu, Yoona mematikan lampu di kamarnya di ikuti oleh Siwon dan beranjak keluar menuju kamar mereka dan beristirahat.

YOONA P.O.V

Pagi ini aku, Yoo Jin, dan Kyuhyun pergi ke Jeju. Aku memilih duduk di dekat jendela sementara Yoo Jin duduk di sampingku dan Kyuhyun duduk di samping Yoo Ji. Entah kenapa, sejak tadi aku merasa bersalah karena tidak memberitahu Siwon jika kami pergi dengan Kyuhyun, walaupun aku juga tidak yakin dia akan peduli. Dengan perasaan seperti ini, tentu saja membuatku lebih memilih menatap langit-langit biru di luar sana.

“Ahjussi, nanti setelah tiba kita akan jalan-jalan kemana?”Kata Yoo Jin ceria kepada Kyuhyun yang duduk di sampingnya.

“Ah.. Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke pantai? Pasti menyenangkan.. Yoo Jin suka pantai?”

“Neh.. Yoo Jin suka. Mommy ikut juga kan?”

“Mommy suka sayang… Hanya saja, Mommy harus membantu teman Mommy dahulu, mungkin lusa sayang kita baru jalan-jalan..”

“Tapi kata Mommy kan kita kemari untuk jalan-jalan, kenapa malah Mommy menemani teman Mommy?”Kata Yoo Jin kecewa menatapku.

Melihatnya kecewa tentu saja membuatku bingung. Aku pun menatap Kyuhyun supaya membantuku supaya mencari cara agar Yoo Jin tidak marah, karena aku tidak tahu lagi harus bagaimana. Bagaimanapun, saat ini Taeyeon membutuhkan batuanku sebagai sahabat baiknya.

“Yoo Jin, bagaimana kalau hari ini Yoo Jin bermain bersama Ahjussi? Nanti malam kita baru makan bersama Mommy. Eotte?”Rayu Kyuhyun menatap Yoo Jin yang kecewa.

“Baiklah.. Tapi Mommy janji ya nanti malam kita makan bersama?”

“Neh.. Tentu saja sayang..”Kataku tersenyum sembari mencium pipi kanan Yoo Jin.

KYUHYUN P.O.V

Setelah kami tiba di Jeju, kami langsung menuju hotel untuk meletakkan barang bawaan kami. Yoona dan Yoo Jin sekamar, sedangkan aku di sebelah kamar mereka. Setelah itu, aku dan Yoo Jin pun pergi ke pantai meninggalkan Yoona yang sedang beristirahat di kamarnya, karena nanti siang dia harus membantu Taeyeon.

Sebenarnya ada rasa kecewa karena Yoona tidak bisa ikut aku dan Yoo Jin ke pantai, tapi aku rasa ini adalah kesempatan yang bagus juga untuk mendekatkan diri dengan keponakannya ini. Untunglah aku adalah dokter anak, jadi aku cukup menyukai anak-anak sehingga tidak membuatku terlalu berat untuk menemani anak ini bermain. Setelah puas bermain, aku dan Yoo Jin kembali ke hotel kemudian menyantap makan malam kami di sebuah restoran bersama Yoona.

“Ahjussi, apa boleh Yoo Jin bertanya sesuatu pada Ahjussi?”Tanya Yoo Jin polos menatapku sembari memakan Spaggethinya.

“Tentu boleh sayang.. Kenapa?”Tanya ku sembari menatapnya..

“Yoo Jin ingin memiliki adik bayi.. Apa Ahjussi tahu caranya?”

“Yoo Jin-ah.. Kenapa kau menanyakan hal ini pada Ahjussi? AISH..”Sahut Yoona yang sudah menahan malu di wajahnya karena pertanyaan yang terlontar dari mulut keponakannya itu.

“Habisnya Yoo Jin kesal, Mommy bilang Mommy akan coba memikirkannya, tapi Mommy tidak membawanya untuk Yoo Jin…”

Mendengar pertanyaan yang polos dari mulut gadis kecil di hadapanku ini, akupun hanya bisa tertawa lepas menatapnya. Sementara Yoona hanya bisa menundukkan kepalanya malu,.

“Ahjussi kenapa tertawa?”

“Yoo Jin-ah.. Kenapa kamu meminta Mommymu hal seperti itu? HAHA..”

“YAH! CHO KYUHYUN! Kumohon berhentilah tertawa…”Teriaknya tajam menatapku yang sedari tadi tidak bisa berhenti tertawa.

“Aigoo… Aku hanya merasa lucu dengan pertanyaannya.. Haha.. Yoo Jin-ah bagaimana mungkin Mommymu membuatnya sendiri? Haha..”

Mendengar perkataan frontalku, sotak saja membuat Yoona langsung menatapku dengan tatapan membunuhya seolah mengatakan APA YANG KAU KATAKAN?! Sementara Yoo Jin semakin menatapku bingung mendengar jawaban yang keluar dari mulutku.

Akhirnya karena tak tega melihat wajah Yoona yang sudah malu karena perkataan keponakannya pun, aku pun mengalihkan pembicaraan kami. Setelah makan malam, kami kembali ke kamar kami masing-masing. Baru saja, aku hendak beristirahat, tiba-tiba saja seseorang mengetuk kamarku.

“Kyu, bisakah kau menemaniku ke supermarket di ujung jalan hotel ini? Aku harus membelikan Yoo Ji susu..”

Mendengar permintannya tentu saja membuat semangatku bertambah walaupun badanku terasa lelah. Aku pun langsung mengiyakan tawarannya lalu mengambil jaketku dan keluar kamar bersamanya.

“Kyu, kapan kau akan kembali ke China?”

“Wae? Apa kau mau megusirku?”

“Yah! Aku kan hanya bertanya..Ya sudah kalau tidak mau memberitahu! Aku juga tak peduli..”

“Haha.. Aku hanya bercanda Im Yoona.. Molla.. Urusanku belum selesai..”

“Urusan apa?”Tanyanya penasaran.

“Rahasia..”

“YAH! CHO KYUHYUN! Ayo beritahu!”Pakasanya menatapku dengan puppy eyesnya yang tak pernah bisa kutolak.

“Baiklah.. Tapi kau tidak boleh memberitahukannya kepada siapa-siapa. Aku kemari untuk mengejar seorang wanita…”

 “Hah? Chinjja?  Siapa dia?”

“Rahasia..”

“Cepat beritahu aku! Aku penasaran wanita seperti apa yang bisa membuat laki-laki yang suka bermain sepertimu ini berubah.. Aku penasaran wanita seperti apa yang membuatmu mengejarnya sampai ke sini? Cepat beritahu aku…!”

“Aku tidak akan memberitahumu Im Yoona! Haha.. Itu rahasiaku! Doakan saja semoga wanita itu mau menerima cintaku…”

“Baiklah! Tapi berjanjilah, kalau nanti wanita itu sudah menerimamu, kau harus membawanya menemuiku! Aku akan memberitahu seberapa buruknya temanku ini, supaya dia bisa mengatasimu.. Haha!”

“Neh..”

Setelah tiba di hotel, kamipun kembali kekamar kami masing-masing. Aku pun segera membaringkan tubuhku yang sudah terasa lelah ini sembari menatap langit-langit kamar yang sudah gelap ini.

“Im Yoona.. Kaulah wanita yang berhasil membuatku berubah.. Kaulah satu-satunya wanita yang membuatku rela mengejarmu kemari.. Kaulah satu-satunya wanita yang bisa megatasiku… Apa kau mau menerimaku?”Gumamku sembari menutup mataku yang sudah berat ini.

AUTHOR P.O.V

Pria bernama Choi Siwon itu melangkahkan kakinya keluar airport yang saat ini penuh dengan lalu-lalang manusia. Namun pria ini tidak datang seorang diri, di belakang pria ini berdiri seorang wanita yang juga sedang meyibukkan dirinya dengan telepon di telinganya dan dengan berbagai kertas di tangannya.  Melihat sekretarisnya yang sangat sibuk itu, Siwon pun memilih mengambil telepon di sakunya untuk menelepon seseorang. Namun sayang, wanita yang dia telepon tidak menghiraukan panggilan itu, sehingga pria ini hanya bisa mendengus kesal seorang diri.

“Sajangnim, Tuan Nickhun sudah mengirim drivernya untuk menjemput kita 20 menit lagi.”

“Ah, baiklah. Oh iya, kalau begitu bisa tolong belikan aku segelas Frappuccino?”

“Neh, baiklah.. Akan saya belikan..”

Wanita yang bernama Sooyoung itu pun mulai melangkah masuk ke dalam airport meninggalkan atasannya itu menunggu di luar airport. Sooyoung berjalan menuju Starbucks Coffee yang penuh dengan pengunjung itu. Ketika dia hendak membayar pesanannya, matanya terbelalak kaget melihat seorang wanita yang selama 1 tahun ini tidak pernah dia lihat sedang membaca buku dan duduk di sebuah meja yang terletak di dalam kafe itu. Perlahan-lahan Sooyoung mendekati wanita yang sudah lama tidak ditemuinya ini dan menyapanya.

Wanita yang sedang membaca buku sambil meminum segelas Hot Chocolate di tangannya ini langsung membalikkan badannya ketika mreasakan ada sentuhan di bahunya.

“Tiffany?”Tanya Sooyoung kepada wanita di hadapannya.

“Ah.. Neh.. Sooyoung! … Annyeong..”Sapa wanita ini kembali kepada Sooyoung yang masih berdiri di hadapannya.

“Duduklah.. Sudah lama kita tak bertemu..”Kata Tiffany sembari menutup bukunya sambil mempersilahkan Sooyoung untuk duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

“Neh..”

Sooyoung pun menarik kursinya dan duduk di hadapan wanita ini. Sejujurnya, sampai saat ini Sooyoung masih kaget karena bertemu denga ‘kekasih’ dari atasannya ini. Awalnya, ada sedikit keraguan dalam hatinya untuk menyapa wanita ini, tapi karena dulu dia cukup dekat dengan wanita ini, maka dia rasa tak ada salahnya menyapa wanita yang pernah menjadi temannya ini.

“Youngie, bagaimana kabarmu?”Sapanya sambil memperlihatkan senyumnya yang sangat cantik kepada temannya yang duduk di hadapannya.

“Baik. Kau sendiri bagaimana?”

“Ah.. Neh.. Aku cukup baik… Fanny-ah, kau sedang apa di sini?”

 “Ah.. Aku.. Hm… Ada sedikit urusan.. Kau?”

“Seperti biasa.. Mengikuti atasanku..”Jawab Sooyoung santai.

Mendengar kata-kata temannya itu sontak membuat seyuman di wajah wanita bernama Tiffany itu memudar. Bagaimana tidak, pria yang sangat dia rindukan ternyata ada di dekat sini. Ingin sekali dia bertanya di mana pria itu dan memeluknya erat. Namun sayang, hal itu tidak mungkin dia lakukan mengingat pilihannya satu tahun lalu yang sudah membuat semua hubungannya dengan pria itu berakhir.

Melihat wajah temannya yang berubah, membuat wanita yang disapa Sooyoung ini merasa bersalah. Dia tahu kalau dia sudah salah bicara. Belum sempat dia melanjutkan pembicarannya, tiba-tiba saja sebuah telepon di tas Chanelnya itu berbunyi. Melihat atasannya yang melepon, Sooyoung pun langsung mengangkatnya sembari berdiri dari tempat duduknya.

Namun, sebelum dia berjalan temannya itu langsung menahan tangannya dan menyerahkan sebuah kartu nama miliknya kepada Sooyoung yang sedang menelepon itu, Sooyoung pun langsung menerimanya dan memberi lambaian tangan kepada temannya itu dan melesat pergi menuju mobil yang sudah menunggu di samping jalan.

Dengan sedikit berlari Sooyoung menuju mobil BMW hitam di ujung jalan itu dan masuk ke dalamnya. Dia pun duduk di depan bersama sang driver, sementara pria bernama Choi Siwon itu duduk di belakang seorang diri sambil memegang handphonenya. Dia pun memberikan minuman yang dipegangnya kepada atasannya .

“Sooyoung, kau kemana saja? Kenapa lama sekali?”Tanya atasannya itu kepada sekretarisnya sembari meminum Frappuccinonya.

“Ah.. Mianhae.. Tadi aku bertemu..”Baru saja Sooyoung ingin memberitahukan perihal Tiffany kepada atasannya itu tapi tiba-tiba saja dia melihat tulisan di belakang kartu nama yang masih dipegangnya itu yang kemudian membuat dia menghentikan ucapannya

 

Youngie, ini kartu namaku..

Aku harap kalau kau ada waktu kita bisa bertemu.

Tapi, Jeball… Jangan memberitahukan pertemuan kita kepada Siwon ya.. Aku mohon..

 

 

 

 

 

“Bertemu siapa?”Tanya Siwon penasaran kepada sekretarisnya.

“Neh. Tidak.. Hanya teman lamaku saja.. Mianhae…”Kata Sooyoung sembari buru-buru memasukkan kartu nama itu ke dalam dompetnya.

“Oh iya, apa jadwalku setelah ini?”

“Setelah ini jadwal anda kosong.. Lalu, malam anda ada pernikahan teman anda  di Hotel… Besok Tuan kita baru akan bertemu dengan Tuan Nickhun.”Jawab sekretarisnya itu sembari menatap buku yang penuh dengan tulisan yang ada di depannya.

“Ah.. Baiklah.. Kalau begitu siang ini kita ke istirahat saja di hotel dulu…Oh iya, nanti malam kau boleh jalan-jalan. Tapi ingat besok pagi aku amu terima semua data-data yang kita perlukan sudah beres.”Kata Siwon memperingatkan sekretarisnya.

Sooyoung pun tersenyum lega, mengingat sebentar malam dia mempunyai waktu luang untuk dirinya. Dia pun langsung membuka dompetnya dan mengambil HP dari dalam tasnya, kemudian langsung mengirim pesan kepada temannya yang tadi dia temui itu.

Setelah sampai di hotel, Siwon pun langsung menuju kamarnya dan meletakkan barang bawaanya itu. Namun, sebelum dia memejamkan matanya, sebuah ide bagus menghampirinya. Dia mengetuk pintu kamar di sebelahnya. Perlahan-lahan seorang anak kecil yang mengusap matanya itupun membuka pintu kamar itu dan tersenyum ceria.

“DADDY!”

Melihat putrinya yang menggemaskan itu, Siwonpun langsung menggendong putrinya itu dan melangkah masuk ke dalam kamar itu. Siwon pun perlahan-lahan menurunkan putrinya dan tersenyum menatap seorang wanita yang masih terlelap tidur di ranjangnya.

“Pantas saja dia tidak menjawab teleponku..”Kata Siwon dalam hatinya.

“Mommy.. Mommy..”Anak itu pun mulai beranjak ke ranjang wanita yang sedang tertidur lelap itu dan mengganggunya.

Wanita yang semalam kelelahan karena membantu teman baiknya itupun hanya bisa bersuara kecil tanpa membuka matanya. Siwon yang melihat keadaan istrinya itu hanya bisa tersenyum dan menghentikan kegiatan putrinya yang mengganggu Mommynya.

“Sayang, Mommy sedang lelah.. Bagaimana kalau kita bermain di kamar Daddy saja?”Tawar sang Daddy agar mereka tidak mengganggu wanita yang masih berada dalam alam mimpinya itu.

Gadis kecil yang bernama Yoo Jin itu pun menganggukkan kepalanya dan Siwon pun menggandeng tangan gadis kecil itu menuju kamarnya dan meninggalkan wanita yang masih terlelap ini seorang diri.

Yoona perlahan-lahan membuka matanya yang terasa berat, dan dia menyadari ada yang aneh, karena tidak biasanya suara putrinya itu tidak terdengan sama sekali. Dia pun langsung menyadari kalau ranjang di sebelahnya kosong. Melihat putrinya tidak ada di kamarnya tentu saja membuatnya panik dan khawatir. Dengan buru-buru dia mengambil HPnya dan berniat menelepon Kyuhyun, namun matanya terbelalak cukup kaget karena ada beberapa nomor pria yang bernama Choi Siwon itu meneleponnya. Melihat no suaminya di handphonenya mengingatkannya kalau suaminya akan datang hari ini. Ada perasaan bersalah karena tidak menjawab no suaminya itu. Akhirnya, Yoona memutuskan untuk menghubungi no suaminya itu kembali.

Ketika mengetahui kalau putrinya itu sedang di kamar suaminya yang berada tepat di sebelah kamarnya, membuat Yoona yang sedang khawatir dan merasa bersalah itu langsung beranjak ke kamar bernomor 707 dan mengetuknya. Namun sayang, niatnya untuk masuk dan meminta maaf pada suaminya itu hilang seketika karena matanya terbelalak kaget ketika melihat seorang wanita berpakaian kaus santai dan celana pendek membuka pintu kamar suaminya itu. Berbagai pertanyaan hingga pikiran buruk timbul di dalam hatinya dan membuatnya mematung di sana. Wanita yang sudah mengetahui status Yoona inipun langsung membungkukkan badannya menyapa wanita yang merupakan istri dari atasannya ini.

“Anyyeonghasaeyo, Ny.Choi..”Sapa wanita bernama Sooyoung ini kepada istri atasannya ini.

Yoona terlonjak kaget ketika mengetahui kalau wanita ini mengenal statusnya. Boleh dibilang, sedikit sekali orang yang mengetahui hubungannya dengan Siwon. Tentu saja hal ini membuat dia semakin bingung, apa hubungannya wanita ini dengan pria yang berstatus sebagai suaminya itu?

Mendengar panggilan sekretarisnya sontak membuat pria yang sedang menonton TV di depan ranjangnya itu menghentikan aktivitasnya dan menghampiri kedua wanita yang berdiri di depan pintu itu.

“Yah! Im Yoona.. Kau sudah bangun?”

Melihat laki-laki yang berpakaian baju santai itupun membuat wanita bernama Im Yoona itu semakin berpikir yang tidak-tidak. Dia hanya bisa mengerutkan keningnya melihat kedua manusia yang berdiri di hadapannya dengan wajah sedikit mengintrogasi seakan meminta penjelasan.

Siwon yang melihat istrinya sudah memberi tatapan tajam itupun langsung menyuruh sekretarisnya keluar. Setelah Yoona melihat kepergian wanita itu, diapun langsung masuk menghampiri putrinya yang sedang asyik bermain boneka tanpa mempedulikan suaminya. Melihat Mommynya datang, gadis kecil bernama Yoo Jin ini langsung tersenyum senang.

“Mommy!”

“Sayang, kenapa kamu tidak membangunkan Mommy tadi? Dari tadi Mommy mencarimu di kamar.. Mommy kira kamu menghilang…”Kata sang Mommy sembari mengelus kepala anaknya..

“Neh.. Tadi Yoo Jin membangunkan Mommy, tapi Mommy tidak bangun-bangun. Akhirnya Daddy mengajak Yoo Jin main di kamar Daddy…Mianhae Mommy”Jelas sang anak kepada Mommynya.

“Tidak apa-apa sayang.. Lain kali bangunkan Mommy ya.. Jangan sembarangan mengikuti Daddymu itu.. Mommy tidak mau kamu melihat yang aneh-aneh dari Daddymu itu..”Kata Yoona sembari menatap suaminya yang duduk di pinggir kasur itu dengan tatapan membunuhnya.

Mendengar perkataan istrinya itu membuat pria bernama Choi Siwon itu menatap istrinya seolah Apa yang sudah Kulakukan? Namun, sayang pertanyaan Siwon itu tak dijawab oleh istrinya itu. Yoona pun langsung membawa Yoo Jin pergi dari kamar itu meninggalkan suaminya itu tanpa berkata apa-apa. Dan Siwon yang ditinggalkan seorang diri itupun hanya bisa mengerutkan keningnya bingung akan tingkah laku istrinya yang tiba-tiba saja menatapnya dengan tatapan seperti itu.

YOONA P.O.V

Entah kenapa  ketika aku melihat wanita yang keluar dari kamar pria yang berstatus sebagai suamiku itu membuatku kesal. Setelah kembali ke kamar bersama Yoo Jin, aku langsung menyuruhnya mandi dan kemudian kami turun bersama menuju restoran yang ada di lobby itu.  Aku pun langsung menuju meja yang diduduki oleh Kyuhyun.

“Yoong, kau lama sekali! Sampai-sampai aku sudah selesai sarapan…”

“Ah.. Neh.. Mianhae. Tadi aku telat bangun..”

“Kau mau makan apa? Yoo Jin mau makan apa? Biar aku yang ambilkan..”Tanyanya kepada kami berdua yang duduk di hadapannya.

“Tidak usah Kyu.. Aku bisa sendiri..”

“Ah.. Tidak papa… Lagipula aku sudah selesai makan.”

“Kalau begitu aku ingin Cream Soup dan croissant.. Yoo Jin mau apa?”Tanyaku menatap Yoo Jin yang sedari tadi murung dan hanya memberikanku sebuah gelengan.

Sebenarnya aku tahu kenapa dia tidak sedikit murung, alasannya adalah karena aku tidak mau makan bersama Daddynya.

“Yoo Jin-ah, kamu kenapa sayang? Kenapa tidak mau makan?”Tanya Kyuhyun bingung menatap Yoo Jin..

“Habisnya Mommy tidak mau makan bersama Daddy…”

Mendengar perkataan Yoo Jin, sontak saja membuat Kyuhyun kaget dan menatapku. Akupun hanya bisa terdiam seribu bahasa. Namun, belum sempat aku bersuara, tiba-tiba saja, Yoo Jin langsung turun dari kursinya dan berlari menuju seorang pria berbadan cukup besar yang masih berada di depan pintu restoran itu.

AUTHOR P.O.V

Gadis kecil itu langsung turun dari kursinya berlari ke arah Daddynya  yang sedang berbicara dengan wanita di sampingnya. Namun, sebelum dia berhasil menghampiri Daddynya dia menabrak seorang pria yang sedang beranjak masuk sembari melepon itu ke dalam restoran sehingga membuatnya terjatuh. Pria yang sedang menelepon itupun terkejut ketika melihat seorang gadis kecil menangis terduduk  di hadapannya. Melihatnya menangis, membuat pria ini langsung menutup teleponnya dan meurunkan badannya, untuk melihat gadis kecil itu. Yoona yang menyadari tangisan anak kecilpun langsung beranjak keluar dan menemukan putrinya itu menangis kencang. Begitu juga dengan Kyuhyun yang tadinya masih kebingungan karena mendengan perkataan Yoo Jin, langsung berlari mengikuti Yoona.

“Aigoo, Yoo Jin… Kau kenapa sayang?”Tanya sang Mommy kepada anaknya yang sedari tadi menangis.

“Mianhae. Tadi saya sedang sibuk menelepon. Sepertinya saya tidak sadar kalau anak anda tadi berlari kea rah sini, dan membuatnya menabrak saya.. Mianhae..”

“Ah.. Tidak apa-apa.. Mungkin dia hanya kaget saja. Saya juga minta maaf, tidak seharusnya dia berlari di tempat seperti ini…”

Pria yang sedang berusaha mendiamkam Yoo Jin harus menghentikan aktivitasnya sejenak dan mengangkat telepon yang sedari tadi berdering. Pria ini pun berdiri dan melambaikan tangannya kepada pria dan wanita yang sedang mencarinya itu. 

“Selamat pagi Tn. Nickhun..”Sapa Sooyoung kepada pria yang diketahui bernama Nickhun itu.

“Ah.. Selamat pagi juga…”

Siwon yang merasa ada yang aneh dengan keadaan restoran itu langsung masuk ke dalamnya dan dia sangat terkejut ketika melihat gadis kecil yang merupkan putrinya itu sedang menangis kencang dan masih terduduk di lantai.

“Yoo Jin.. Kau kenapa sayang?”Tanya Siwon sembari menmbelai kepala anaknya yang masih menangis itu.

Melihat Siwon menghampiri dan membelai kepala anak itu dengan sayang tentu saja membuat kedua pria lainnya pun bertambah bingung.

“Daddy!”Yoo Jin pun langsung menangis dan memeluk pinggang Daddynya dengan tangannya yang kecil itu.

Mendengar Yoo Jin memanggil pria yang dipeluknya itu Daddy membuat Kyuhyun dan Nickhun semakin bingung. Sedangkan Yoona hanya bisa menundukkan kepalanya pasrah. Siwon pun terkejut karena melihat pria yang beberapa hari lalu dia lihat bersama istrinya itu ada di hadapannya. Namun, dia rasa bukan saat ini dia bertanya tentang hal itu.

“Apa yang terjadi padanya?”Tanyanya khawatir kepada 3 orang di hadapannya.               

Nickhunpun meceritakan kejadian itu kepada Siwon. Setelah mendengar cerita itu, Siwon langsung menggendong Yoo Jin dan berbicara sesuatu dengan Nickhun sembari beranjak keluar dari restoran itu meninggalkan pria bernama Cho Kyuhyun dan wanita bernama Im Yoona itu. Kyuhyun yang melihat Siwon membawa keponakan temannya itu keluar langsung saja berdiri hendak mengejar pria itu, namun Yoona menahan tangannya.

“Jangan Kyu.. Biarkan saja mereka pergi.”Katanya dengan suara pelannya .

“Tapi, Yoong.. Itu kan keponakanmu.. Bagaimana kalau sesuatu terjadi dengannya?”

“Tidak… Mereka akan baik-baik saja…”

Kyuhyun pun semakin tidak mengerti akan hubungan Yoona dan Yoo Jin dengan pria yang bernama Choi Siwon itu. Dia hanya bisa berdiri di tempatnya melihat Yoona yang lebih memilih keluar dari restoran itu.

“Maaf, apa anda tahu kenapa Siwon membawa Yoo Jin pergi?”Tanyanya frustasi kepada Nickhun yang berdiri di sampingnya.

“Ah.. Bukankah Siwon itu ayahnya? Tadi dia sih bilang seperti itu padaku.”Jelas Nickhun kepada Kyuhyun.

Mendengar kata-kata Nickhun, tentu saja membuat Kyuhyun semakin bingung, sebab setau dia kedua orang tua Yoo Jin kan sudah meninggal.

“Ah.. Mianhae.. Saya harus pergi. Sekali lagi saya minta maaf atas kejadian tadi…”

SIWON P.O.V

Setelah mengajak putriku jalan-jalan sejenak di mal ini, aku pun langsung bertemu dengan klienku, Nickhun. Sementara Yoo Jin aku serahkan kepada Sooyoung supaya dia menemaninya bermain.

Aku dan Nickhun adalah teman di Amerika. Kami menjadi teman karena kami sama-sama tinggal di dalam satu dorm, dan kami juga sering bermain basket bersama sewaktu kami masih kuliah dulu. Walaupun Nickhun adalah temanku namun sebenarnya dia itu kakak kelasku yang mengambil jurusan bisnis. Dia baru saja kembali dari Amerika seminggu lalu, dan dia bilang dia ingin bertemu denganku membahas suatu masalah.

“Won, apa kabarmu? Aku benar-benar minta maaf. Tak menyangka kita malah bertemu dalam keadaan seperti ini.”

“Ah.. Baik Hyung.. Bagaimana kabar Hyung?”

“Baik. Hanya saja.. Ada masalah yang ingin kubahas.. Tapi, sejak kapan kau menikah? Kenapa kau tidak memberitahuku.. Apalagi sepertinya anak itu sudah sekitar 4-5 tahun…”

“Ah.. Sebenarnya dia itu keponakanku..”

“Tapi, kenapa dia memanggilmu Daddy? Wanita itu juga kenapa dipanggilnya Mommy padahal tadi kudengar anak itu adalah keponakannya?”

“Haha.. Ceritanya sangat panjang Hyung… Tapi sebenarnya aku memang sudah menikah Hyung…”

Akhirnya Siwon pun menceritakan kejadian itu kepada Nickhun yang  duduk di hadapannya. Semenjak Siwon kembali ke Korea, Nickhun memang tidak pernah tau apapun tentang juniornya ini. Dia pun mulai mengerti akan kejadian yang di alami Siwon.

“So, apa yang bisa kubantu?”

“Aku ingin bertanya, apa bisa seseorang mengambil anak dari wanita yang belum dia nikahi secara sah?”

“Maksudnya Hyung apa?”

“Seumpama aku punya anak dari seorang wanita, tapi kami belum menikah dan tidak ada surat pernikahan secara negara. Apa bisa aku mengambil alih anak itu?”

“Seharusnya tidak bisa, tapi ada satu cara. Yaitu Hyung harus mengetes DNA anak itu dan harus ada surat pernyataan dari rumah sakit bahwa anak itu adalah anak Hyung, dan satu lagi Hyung harus mengatakan kalau wanita itu memang tidak pernah diberitahukan keberadaan anak itu sampai Hyung menyadarinya sendiri. Dan seharusnya selama Hyung sudah bisa membiyainya sendiri, terutama jika ibunya tidak bisa membiayainya sendiri, anak itu bisa menjadi hak Hyung. Tapi memang, siapa yang mengalami hal seperti itu?’

“Aku”

“MWO? Hyung?”

“Neh.. Karena itu aku mohon kau tolong aku..”

“Lalu siapa wanita itu?”

“Hm.. Maaf, aku tidak bisa mengatakannya.. Tapi aku berjanji besok kita akan bertemu dengan wanita itu. Tapi, apa boleh aku bertanya sesuatu kepadamu?”

“Tentu saja Hyung…”

“Apa kau akan membenci Hyung, kalau Hyung pernah melakukan suatu kesalahan yang sangat besar kepadamu?”

“Hyung, apa maksudmu? Kau ini adalah Hyung terbaikku.. Kalau dulu kau tidak mempercayaiku menangani kasus yang menimpa perusahaanmu dulu, aku tidak mungkin berhasil seperti ini Hyung… mungkin Bagaimana mungkin aku membencimu? Marah padamu saja tidak pernah… ”

“Aku harap juga seperti itu. Won, kau adalah pengacara yang paling pandai dan palin kupercaya. Bisakah kau membantuku menyelesaikan masalah ini?”

“Tentu saja Hyung.. Aku akan menangani kasus ini dan membantumu Hyung.“

Sejujurnya aku sedikit kaget dengan pernyataan Hyung hari ini. Tapi aku tidak bisa menginterogasinya juga. Aku hanya bisa berusaha membantunya saat ini, walaupun banyak sekali pertanyaan yang timbul di otakku saat ini. Terutama dengan siapa wanita yang dimaksudnya.

YOONA P.O.V

Semenjak tadi aku hanya bisa terdiam di kamar.  Entah kenapa aku sama sekali tak merasa lapar walaupun aku sama sekali belum sarapan semenjak tadi pagi. Sejujurnya, melihat suamiku yang membawa Yoo Jin pergi bersama wanita itu membuat hatiku sedikit sakit. Tapi, akupun juga tidak bisa melakukan apa-apa. Namun, tiba-tiba saja Tiffany meneleponku dan mengajakku bertemu yang harus membuatku meelangkah pergi meninggalkan kamar ini seorang diri menuju sebuah mal yang berada di pusat kota ini.

“Yoona-sshi, gomawo sudah mau datang..Maaf mengganggu waktu mu..”

“Ah.. Neh.. Tidak apa-apa. Aku juga sedang tidak ada pekerjaan. Oh iya, bagaimana keadaan anak anda?”

Wanita yang berada di hadapan ini tiba-tiba saja menyerahkan sebuah amplop rumah sakit dan aku pun membukanya dan mataku menatap tak percaya melihat hasil dari pemeriksaan anaknya itu. Dan, aku hanya bisa melihat air mata mulai mengalir lagi dari mata indahnya.

“Aku harus bagaimana?”Lirih wanita ini menatapku.

“Ini sungguh sulit dipercaya. Apa ada di keluarga kalian yang pernah mengidap leukimia?”

“Neh.. Appaku meninggal karena leukemia. Apa anak aku akan meninggal juga?”

“Ah.. Jangan bicara seperti ini.. Memang saat ini bayi pengidap leukemia sangat jarang, dan kebanyakan dari mereka memang meninggal. Tapi, ada beberapa dari mereka yang berhasil selamat. Dan, kulihat sepertinya stadiumnya masih rendah. Tenanglah, aku yakin anakmu masih ada harapan…”

“Lalu bagaimana caranya supaya bisa sembuh?”

“Mungkin kita harus melaksanakan terapi. Percayalah, Tuhan pasti akan menolong anakmu…”

“Yoona-sshi, apa kau pernah menangani bayi yang mengalami leukemia?”

“Aku belum, tapi kebetulan aku mempunyai seorang teman. Dia juga adalah seorang dokter anak. Dan, dia beberapa kali pernah menangani kasus seperti ini…  Bagaimana kalau kita bertemu di rumah sakit 3 hari lagi? Sekalian aku akan memeriksa beberapa hal..”

“Ah baiklah. Gomawo…”

“Oh iya, Tiffany-sshi. Apa kau ada kegiatan setelah hari ini?”

“Neh.. Aku ada sedikit urusan. Ada apa?”

“Ah.. Aku pikir kalau anda tidak ada pekerjaan mungkin kita bisa jalan-jalan sebentar.. Sayangnya kau sibuk..”

“Neh.. Mianhae..”

Akhirnya akupum berjalan mengelilingi toko-toko yang ada dimal ini seorang diri. Mulai dari toko pakaian, sepatu, tas, hingga toko mainan. Saat aku sedang berjalan-jalan, langkahku terhenti di sebuah restoran. Dan, melihan 2 orang yang sedang makan sambil tertawa di sebuah meja.

Yah, itu adalah Yoo Jin dan wanita yang dari tadi aku lihat bersama Siwon itu. Tapi, yang aneh aku sama sekali tidak melihat pria itu. Yang aku lihat hanyalah putriku dan wanita yang membuatku kesal itu sedang bermain bersama. Apa jangan-jangan dia ingin menjadikan wanita itu sebagai Mommy barunya Yoo Jin? AISH! Entahlah..

Baru saja aku mau membalikkan badanku dan hendak meninggalkan restoran itu, tiba-tiba saja langkahku terhenti karena seorang pria berdiri di hadapanku sembari menatapku tajam.

“Kenapa kau ada disini?”Tanyanya sinis..

“Ah.. Neh.. Aku. Hm.. Tadi habis bertemu temanku.. Kau sendiri sedang apa?”

“Bersama pria bernama Cho Kyuhyun itu?”.

“Hah?”

Aku pun hanya bisa diam tanpa menjawab pertanyaannya dan melihatnya perlahan-lahan pergi meninggalkan aku seorang diri berdiri menatap pria itu menghampiri kedua perempuan yang sedang tertawa itu. Entah kenapa sakit rasanya melihat wanita itu berada di tengah-tengah putriku dan pria itu. Bukankah seharusnya aku yang berada di posisi wanita itu. Dengan langkah berat aku pun meninggalkan wanita itu, namun baru saja aku melangkahkan kakiku tiba-tiba wanita itu keluar membawa Yoo Jin.

“Mommy!”Yoo Jin langsung menghampiriku dan akupun langsung tersenyum menatapnya.

“Ah.. Nyonya Choi…”Sapa wanita itu kepadaku…

Aku pun hanya sekilas menatapnya tajam dan kemudian mengalihkan pandanganku pada putriku ini.

“Yoo Jin mau kemana sayang?”

“Mommy, Yoo Jin mau ke toilet…”

“Ah.. Baiklah. Mommy antar ya sayang…”

“Neh..”

“Mianhae. Aku saja ya yang mengantarkan Yoo Jin ke toilet. Kau boleh kembali kepada suamiku kalau kau mau..”

Aku langsung menggenggam tangan Yoo Jin kemudian melangah meninggalkan wanita itu dan melangkan ke dalam toilet.

AUTHOR P.O.V

Wanita bernama Sooyoung ini hanya bisa menatap istri dari atasannya itu membawa Yoo Jin pergi. Dia pun tidak bisa berbuat apa-apa dan memutuskan masuk ke dalam restoran itu dan menghampiri atasannya itu. Melihat sekretarisnya kembali seorang diri tentu saja membuat seorang Choi Siwon bingung.

“Mianhae Sajangnim, tadi di depan saya bertemu istri anda, lalu dia bilang kalau dia yang akan membawa Yoo Jin ke toilet…”

“AISH! Kau ini.. Kenapa kau malah membiarkan dia membawa Yoo Jin?”

“Ah.. Habis tadi sepertinya dia marah padaku… Aku juga tidak bisa berkata apa-apa lagi.. “

“Memang apa yang di katakan?”

” Dia berkata : Aku saja ya yang mengantarkan Yoo Jin ke toilet. Kau boleh kembali kepada suamiku kalau kau mau.. Sudah itu tatapannya seperti akan membunuhku, nadanya juga. Sepertinya dia cemburu Sajangnim…”

“MWO?”

Mendengar penjelasan dari sekretarisnya membuat Siwon berpikir sejenak kemudian memancarkan sebuah senyuman evil di bibirnya. Hal ini tentu saja membuat sekretarisnya itu semakin bingung menatap atasannya ut. Apa atasannya itu sudah gila ya?

“Sooyoung, maukah kau membuktikan suatu hal yang sangat menarik?”

“Mwo? Maksud sajangnim apa?”

“Kau harus membatuku membuktikan suatu hal.. Aku ingin mengetahui apa istriku itu benar-benar cemburu atau tidak…”

“Hah? Lalu apa yang harus kubantu?”

“Sepertinya dia tidak tahu statusmu. Kau pura-pura saja jadi pacarku…”

“MWO?”

“Neh.. Aku serius.. Kalau memang apa katamu itu benar, aku akan membelikanmu hadiah tas Guccci sebagai hadiah.Eotte?”

“Baiklah… Aku setuju…”

Setelah mereka berunding, Siwon pun langsung menyuruh Sooyoung duduk di sampingnya sembari merangkul wanita itu ketika melihat Yoona dan Yoo Jin datang. Sementara Sooyoung menyenderkan kepalanya di bahu laki-laki itu.  Yoona yang melihat adegan mesra antara Siwon dan wanita itu tentu saja membuat perasaanya semakin kesal dan panas. Ingin rasanya dia menjambak rambut wanita itu jika dia bisa. Tapi sayangnya itu tidak mungkin, apalagi di depan Yoo Jin.

Setelah membayar makanan mereka, Siwon langsung menggendong Yoo Jin dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya menggenggam tangan  Sooyoung melangkah meninggalkan Yoona yang masih sangat risih melihat mereka.

Yoona pun hanya bisa berjalan di belakang mereka. Dia rasa pertanyaanya selama ini terjawab sudah. Sepertinya, perempuan itu memang pacar dari pria yang berstatus sebagai suaminya saat ini.

Sesekali pria bernama Choi Siwon itu menatap wanita yang berjalan di belakangnya yang sedang kesal itu dan dia tertawa penuh kemenangan dalam hatinya.

Setelah puas bermain dan membuat wanita bernama Im Yoona ini panas, merekapun memutuskan kembali ke hotel dan bersiap-siap untuk acara yang akan berlangsung 2 jam lagi itu. Baru saja dia hendak bersiap-siap, tiba-tiba suara ketukan kamarnya membuatnya menghentikan aktivitasnya dan membuka pintunya dan menampakkan seorang pria yang tersenyum evil nmenatapnya…

“Apa yang kau lakukan di sini?”Tanya Yoona sinis menatap pria bernama Choi Siwon itu

“Ah.. Aku mau minta tolong, bisakah kau memakaikan dasi ini untukku?”

“MWO? Kenapa aku harus memakaikannya untukmu?”

“Karena tidak ada yng bisa memakaikannya.. Ayolah. Tolong aku..”

“Wae? Kenapa kau tidak menyuruh pacarmu itu saja yang memakaikannya?”

Siwon yang mendengar pertanyaan istrinya itu hanya tertawa dan tentu saja itu membuat Yoona semakin merasa kalau suaminya ini sudah gila dan hendak menutup pintunya kembali. Namun, sebelum pintu itu tertutup, Siwon berhasil masuk dan langsung menutup pintu kamar istrinya itu.

Yoona pun semakin dibuat bingung dengan Siwon yang tiba-tiba menatapnya serius. Perlahan-lahan Siwon mulai maju  mempersempit jarak antara mereka, Yoona yang mulai merasa sesuatu yang tidak beres pun perlahan-lahan berjalan mundur hingga dirinya terduduk di kasurnya. Namun, bukannya berhenti, Siwon malah mendekat dan membuat tubuh perempuan yang hanya memakai kimono putih itu hingga terjatuh ke kasur.

“MWOYA! Pergi kau CHOI SIWON!”Wanita ini mulai ketakutan dan berusaha mengusir pria yang berdiri mendekat tubuhnya ini.

Mendengar wanita yang ketakutan ini membuat pria bernaama Choi Siwon ini semakin ingin meggoda istrinya.

Namun, mereka harus menghentikan aktivitasnya karena tiba-tiba terdengar suara teriakan dari kamar mandi membuatnya langsung berdiri dan wanita ini langsung terduduk di kasurnya dengan wajah memerah.

“Oppa.. Kau keluarlah dulu.. Aku harus mengurus Yoo Jin dulu.”

”Baiklah.. Tapi pakaikan ini dulu.. Baru aku akan keluar…”

Akhirnya Yoona pun  mulai memasang dasi berwarwa biru tua itu di kemeja suaminya.

“Yoong, apa kau pernah mendengar kenapa pria itu tidak bisa memakai dasinya sendiri?”

Yoona yang masih sibuk memakaikan dasi di leher suaminya itu hanya menggelengkan kepalanya tanpa menatap wajah suaminya itu.

 “Kudengar, kalau seorang pria tidak bisa memakai dasinya sendiri adalah karena dia menunggu seorang wanita yang akan memakaikannya untuknya setiap hari. Dan, aku rasa alasan ini juga berlaku untukku.”

Mendengar bisikan kata-kata pria di hadapannya itu membuat Yoona terdiam. Namun, lagi-lagi suara gadis kecil itu menggema dari kamar mandi karena Mommynya yang terlalu lama masuk.

Mendengar terikannya, Yoona pun langsung merapikan kemeja suaminya tanpa berkata apa-apa.

“Sudah selesai. Cepat kau keluar.”Yoona pun mulai mendorong tubuh suaminy keluar dari kamarnya.

Siwon pun melangkah keluar dengan jantung yang tak beraturan dan senyum mengembang di bibirnya. Begitu juga dengan Yoona, jantungnya pun tak beraturan,entah dia harus senang atau tidak. Yoona pun langsung melangkah ke dalam kamar mandi dan memakaikan gaun putri untuk Yoo Jin.

Setelah itu, mereka pun segera turun dari kamar mereka menuju aula tempat resepsi pernikahan temannya itu..Melihat mereka bertiga masuk secara bersamaan tentu saja membuat beberapa orang yang mengenal mereka terkejut. Bagaimana tidak, mereka itu sudah tampak seperti keluarga kecil yang bahagia. Namun, orang yang paling terkejut tentu saja pria bernama Cho Kyuhyun itu.

Ketika Yoona sendiri di mejanya, tiba-tiba saja sebuah tangan menariknya keluar ruangan menuju taman yang berada di luarnya.  Walaupun Yoona ingin berteriak, namun hal itu tidak mungkin, terlebih lagi yang menariknya adalah teman baiknya sendiri.

“YAH! Im Yoona! Jelaskan padaku sebenarnya apa hubunganmu dengan pria itu!”Teriak Kyuhyun kepada wanita yang berdiri di hadapannya itu.

Tubuh wanita ini menegang ketika mendengar teriakan pria yang merupakan teman baiknya ini. Selama ini, tak pernah sekalipun pria ini memarahinya apalakgi membentaknya.

“Apa maksudmu?”

“KAU DENGAN CHOI SIWON! SEBENARNYA APA HUBUNGAN KALIAN?”

“Aku… Hm.. Kami… Sebenarnya.. Kami…Hm..”

Belum sempat dia menjawab sepenuhnya, tiba-tiba saja terdengar suara seorang pria lain menjawab pertanyaan Kyuhyun.

“Aku adalah suaminya, dan dia adalah istriku…”

“MWO? KAU JANGN BERCANDA!”

“UNTUK APA AKU BERCANDA! INGIN AKU BUKTIKAN?”

Siwon pun langsung menarik wanita yang masih terkejut akan kata-katanya dan mengecup bibirnya lembut dan membuat pria yang bernama Kyuhyun itu panas. Kyuhyun pun langsung menarik kerah baju pria bernama Choi Siwon itu dan memukul wajah tampannya yang sukses membuat wajahnya mengeluarkan darah. Melihat kejadian ini, tentu saja membuat Yoona ketakutan sekaligus marah..

“YAH! CHO KYUHYUN! APA YANG KAU LAKUKAN!!!”

TO BE CONTINUE

*Guyz, please give more comments in this chapter y… Soalnya semangatku bertambah kalo baca comment kalian yang panjang2^^ Hehe… thx… n GBU

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xyz1234 #1
wah suka banget sama cerita ini bener bener sukaa! lanjutin dong eoniii
novamp #2
Chapter 4: Yup...kl km yoonwonited pasti kamu udh pernah baca
Kaistal26 #3
Chapter 2: Ini pernah di post di blog lain y??
bcupz_simpLe #4
Chapter 2: bagaimana kelanjutannya????
kayanya semakin seru..
permintaan yoo jin bagaimna?
tiffany balik sama siwon kah?
up date pleaseeeeee!!!!!!!
mahda711 #5
Chapter 1: onnie..... update yah!! aku nggak sabar mau baca lanjutannya^^
novamp #6
Chapter 1: Lanjutkannnnnnnnnn
Semoga permintaan Yoo Jin utk ade baru segera terwujud
Hheeeeee
novamp #7
Ayo segera dilanjutkannn
Ditunggu chapter selanjutnya ya
Tq
aholic #8
Looking forward for an English version of this story!
yoonda #9
Chapter 1: wah kayaknya nanti segitiga yah... udah ada fany unnie~ update soon
Nayoungkang #10
Chapter 1: Aku suka banget sama ceritanya. Makin penasaran sama kelanjutannya.