CHAPTER 2

FAMILY

“MWO? Maksudnya dia bilang kalau saya hamil?”Tanya Yoona menatap bibi itu yang hanya mengangguk sambil tersenyum

“Iya. Aiggo, saya benar-benar salut pada suami anda, dia rela malam-malam begini mencarikan bubur untuk anda. Pasti anak anda sangat bahagia mempunyai ayah seperti suami anda. Saya doakan, semoga anak anda lahir dengan selamat.”

“MWO? Maksudnya apa? Choi Siwon!”Yoona perlahan-lahan mulai mengerti maksud dari bibi itu dan menatap pria yang duduk di sampingnya tajam.

“Ani.. Ahjumma.. Mianhe. Tapi..”Baru saja dia ingin mengatakan yang sejujurnya, dengan buru-buru Siwon langsung memotong perkataan Yoona.

“Gomawo Ahjumma… Saya juga berharap anak kami lahir dengan selamat. Oh iya, ini uangnya, kembaliannya untuk Ahjumma saja. Ayo Yoo Jin, kita keluar…”Kata Siwon buru-buru sembari mengeluarkan uang yang cukup besar dan menaruhnya di meja, lalu menarik Yoona untuk berdiri dan keluar dari restoran kecil itu.

“Tidak usah. Saat ini jarang sekali saya melihat keluarga bahagia seperti kalian. Apalagi suami yang perhatian seperti anda. Anggap saja ini sebagai doa saya untuk anak kalian kelak.”Kata bibi itu sembari mengembalikan uang itu kepada Siwon.

“Ah, tidak.. Ini untuk Ahjumma saja…”

“Tidak. Saya benar-benar ikhlas. Aigoo, nak, kamu harus menjadi kakak yang baik yah.”Kata bibi itu sambil mengelus kepala Yoo Jin lembut.

“Neh.. Gomawo Ahjumma..”Kata Siwon yang langsung menarik Yoona yang bahkan belum sempat mengucapkan apa-apa padi bibi itu.

Sesampainya di luar restoran itu, Yoona langsung melepaskan tangannya yang digenggam cukup kuat oleh Siwon dan meminta penjelasan dari suaminya itu. Sementara Yoo Jin tersenyum riang berjalan di samping Daddynya.

“Apa maksud bibi itu CHOI SI WON?! Jelaskan padaku! Mengapa ia bisa bilang aku hamil?!”Bentak Yoona menatap suaminya tajam.

“Oc.. Aku akan jelaskan di mobil..”

Setelah mereka di mobil, Siwon menghela napasnya panjang sedangkan tangannya mulai menyetir mobilnya. Sejujurnya dia sedikit ketakutan menatap istrinya yang sedang marah itu. Sebelum dia memulai pembicarannya, terdengar suara putri kecilnya dari belakang yang bertanya pada Mommynya yang sedang menunggu penjelasan suaminya itu.

“Mommy, apa benar Yoo Jin akan punya adik bayi?”Tanya gadis kecil itu ceria.

“Yoo Jin-ah. Tidak seperti itu sayang… Ahjumma itu salah sangka karena perkataan Daddymu.”Kata Yoona berusaha tersenyum menatap putri kecilnya itu.

“Maksud Mommy?”

“Yoo Jin tidak akan punya adik bayi sayang.”

“Hah? Tapi kenapa Mommy? Apa salahnya Yoo Jin mempunyai adik bayi sekarang?”

“Sayang.. Itu tidak mungkin… Karena.. Hm..”Yoona pun mulai kebingungan harus menjawab apa pada putri kecilnya ini. Kemudian dia menyenggol lengan Siwon yang di sampingnya agar dia membantunya menjelaskan kepada putri mereka.

“Yoo Jin-ah.. Itu.. Hm.. Kamu tidak mungkin punya adik bayi sayang.. Karena.. Hm.. karena…”

Gadis kecil yang duduk di belakang pun mulai kesal karena tidak ada jawaban yang jelas dari orang tuanya.

“Kenapa Mommy? Tadi saat Yoo Jin minta mainan untuk membuat adik kecil pada Daddy, Daddy bilang tidak ada mainan seperti itu! Lalu Daddy bilang harus Tanya Mommy..”

“Hah? Memang tidak ada mainan seperti itu sayang..”Jawab sang Mommy yang sedikit terkekeh mendengar perkataan putri kecilnya.

“Lalu bagaimana caranya Yoo Jin bisa mempunyai adik bayi?”Lanjut sang anak dengan polosnya.

“Yoo Jin-ah.. Itu tidak mungkin sayang..”

“Tapi tadi Daddy bilang Yoo Jin harus Tanya Mommy. Kenapa Yoo Jin tidak boleh mempunyai adik kecil?”

“Sayang. Itu…Hm…Bukannya tidak boleh.. Hanya saja… Mommy tidak mungkin memberikannya untukmu sayang…”

“Mommy dan Daddy jahat! Yoo Jin kan hanya minta adik bayi, kenapa tidak boleh? Tidak harus banyak, 1 saja cukup supaya ada yang menemani Yoo Jin bermain.”

“Sayang, mempunyai adik bayi itu butuh proses sayang.. Tidak semudah itu..”

“Tapi kenapa Mommy? Teman-teman Yoo Jin banyak yang mempunyai adik bayi. Bahkan mereka mempunyai lebih dari satu! Kenapa Yoo Jin hanya meminta 1 saja tidak boleh? Mommy dan Daddy jahat!”Ujar sang anak yang mulai menangis.

Akhirnya sang Daddy yang sedari tadi menyetir mobilnya pun menghentikan perdebatan aneh yang terjadi antara istri dan anaknya itu.

“Sayang, begini saja. Yoo Jin berdoa saja sama Tuhan. Siapa tahu nanti Tuhan memberikan adik bayi kepada Yoo Jin..”Jawab sang Daddy asal kepada putrinya

“Yah!  Apa maksudmu? Apa kau kira bayi itu turun dari langit?”Sahut sang istri di sampingnya mendengar kata-kata yang tidak masuk akal dari pria disampingnya itu.

“Ani.. Lalu apa mesti aku menyuruhnya meminta padamu supaya memberikannya adik?”

“YAH! CHOI SIWON! Sudahlah… Ini semua gara-gara kau!”

“Oc.. Kita lanjutkan saja di rumah…”Kata pria itu sembari melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya.

“Yoo Jin jangan nangis ya.. Mommy akan coba pikirkan permintaan Yoo Jin.. ”Bujuk sang Mommy kepada putrinya yang masih menangis.

“Chinjja? Berarti nanti Mommy akan memberikan adik bayi?”Tanya sang anak yang mulai berhenti menangis menatap Mommynya yang mengangguk pasrah karena tidak ingin melihat putrinya menangis lagi.

Mendengar perkataan Yoona tentu saja membuat Siwon yang sedang menyetir terlonjak kaget. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Yoona akan berkata seperti itu akan permintaan anak mereka. Bagaimana mungkin Yoona dapat memberikan Yoo Jin seorang adik jika mereka saja tidak pernah melakukan hubungan suami istri? Bagaimana mungkin mereka melakukan hal itu jika setiap malam di kamar saja mereka selalu berdebat dahulu sebelum akhirnya tidur di ranjang mereka masing-masing? Bagaimana mungkin mereka melakukan hal itu jika mereka saja tidak mempunyai perasaan satu sama lain? Huh.. Ini semua memang tidak masuk di akal. Siwon pun mengerutkan keningnya dan menatap Yoona yang sudah menutup matanya. Apa yang sebenarnya dipikirkan wanita ini? Apa dia ingin memperparah keadaan?

Setelah mereka tiba di rumah, Siwon langsung menggendong Yoo Jin yang sudah tertidur lelap ke kamarnya. Siwon meletakkan Yoo Jin di ranjangnya setelah itu menutupi tubuh putri kecilnya itu dengan selimut tebal. Sesudah itu dia pun segera keluar dari kamar putrinya itu menuju ke kamarnya.

Ketika Siwon membuka pintu kamarnya, dia langsung terlonjak kaget karena ada seorang wanita yang berdiri di depannya sedang menatapnya tajam seakan ingin menginterogasi pria di hadapannya kini.

“Im Yoona, tak bisakah kau tak menatapku dengan tatapan membunuh itu?”

“Kau masih berani berkomentar? Jelaskan apa yang dimaksud Ahjumma tadi sekarang!”

“Ah.. Neh. Neh.. Tapi biarkan aku masuk dulu. Jangan menahanku di depan pintu seperti ini.”

“Baiklah”

Akhirnya wanita yang tadinya menhadang jalan pria itu pun mulai memberi celah pada pria itu untuk berjalan ke dalam kamar dan menuju ranjang berukuran King Size itu. Yoona pun menutup pintu kamar mereka kemudian berjalan mengikuti suaminya yang telah duduk di ujung ranjang King Size itu.

“Begini ceritanya, tadi setelah aku membeli obat untukmu, aku melihat toko bubur itu, tapi toko itu hampir tutup. Kemudian, aku bilang pada Ahjumma itu bahwa kau sangat membutuhkannya namun  awalnya dia tidak mau memasakkanya untukku. Tiba-tiba saja, Ahjummma itu bertanya apakah kau mengidam, mendengar pertanyaannya tentu saja membuatku  kaget dan tidak bisa menjawab apa-apa. Lalu tiba-tiba saja dia mengambil kesimpulan sendiri bahwa kau hamil… Sudahlah lupakan saja kejadian tadi…”

“YAH! CHOI SIWON! Bagaimana kau bisa menyuruhku melupakaanya?! Bibi itu salah paham padaku! Lagipula kenapa kau tidak membiarkanku menjelaskan yang sebenarnya?”

“Apa kau gila? Mana mungkin kau mengatakan yang sebenarnya? Bisa-bisa aku dicap sebagai laki-laki pembohong dan bagaimana coba kalau nanti Ahjumma itu marah?…”

“AISH! Tapi kan setidaknya Yoo Jin tidak perlu jadi salah paham seperti ini.. Huh..”

“Sudahlah, lupakan saja.. Lagipula kalau aku tidak berbohong, bisa-bisa kau masuk rumah sakit sekarang karena kelaparan.. Dan satu lagi, bukannya kau mau memberikan adik bayi  pada Yoo Jin?”Kata Siwon menatap Yoona sambil tertawa menggoda perempuan di hadapannya yang malu karena perkataannya.

“YAH! Aku kan hanya mengatakannya untuk membuatnya berhenti menangis! Lagipula mana mungkin aku mengabulkannya.. AISH! Lupakan saja..Aku mau tidur…”Gerutu Yoona sembari melangkah pergi menuju ranjangnya yang berada di saming meja.

“Aigoo… Im Yoona… Bagaiman kalau kita mengabulkan permintaan Yoo Jin? Apa salahnya kita membuat putri kita senang… Aku rasa itu bukan ide yang buruk … HAHA..”Kata Siwon sembari menarik tangan Yoona agar perempuan itu tidak melangkah lebih jauh dan tertawa menggoda perempuan yang kedua pipinya itu sudah memerah.

“YAH! Choi Siwon! Lepaskan aku!”Teriak perempuan itu sembari berusaha melepaskan tangan yang digenggam oleh lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu.

“Aigoo… Aku rasa malam ini akan menjadi yang menarik bagi kita berdua…”Kata pria itu kemudian menarik badan perempuan itu menuju dada bidangnya yang berada di tempat tidur kemudian memberikan senyuman evil kepada perempuan yang menindih tubuhnya itu.

Godaan pria itu sontak saja membuat perempuan bernama Im Yoona itu membulatkan matanya sempurna dan mulai berusaha melepaskan dirinya dari pelukan pria di hadapannya itu. Tapi sayang, kekuatan pria bertubuh kekar itu jelas lebih kuat dibandingkan kekuatan wanita yang baru saja mengalami sakit maag seperti dia. Yoona pun mulai pasrah akan apa yang akan dilakukan oleh pria yang berstatus sebagai suaminya itu. Namun tiba-tiba saja suara Handphone di meja samping ranjang itu menyelamatkannya (Jadi ranjang Siwon and Yoona itu dipisahin sama meja.)

“Oppa! Aku tidak bercanda! Lepaskan aku! Ada telepon..”

Akhirnya lelaki yang bernama Choi Siwon itu melepaskan tangan yang memeluk perempuan di depannya dan membiarkan perempuan itu berdiri dari tubuhnya.

Yoona pun yang sudah merasa bebas dari pelukan Choi Siwon itu segera berdiri, namun bukanya ia segera menuju ke mejanya ia malah memutuskan untuk membalas dendam pada pria yang telah mengerjainya itu. Sebelum Yoona menuju ke meja itu, dia menginjak kedua kaki Siwon dengan hentakan yang cukup keras yang sukses membuat Siwon merintih kesakitan. Sesudah puas membalas pria bermarga Choi itu, dia segera menuju ke mejanya dan mengambil Handphonenya yang dari tadi terus berdering.

“Yoboseyo Yoona-sshi..”Sapa perempuan di seberang sana.

“Neh.. Annyeong.. Kalau boleh tahu, ini dengan siapa ya?”

“Saya Tiffany…”

“Oh, Tiffany-sshi.. Ada apa? Ada yang bisa saya bantu?”Sapanya lembut kepada perempuan di seberang sana.

“Neh. Dokter, demam anak saya sudah menurun hanya saja ketika saya memberi dia susu dia muntah lagi. Saya harus bagaimana?”

“Oh.. Tiffany-sshi, berikan obat sirup setengah sendok makan, nanti setengah jam kemudian baru anda coba berikan dia susu lagi…”

“Ah Neh.. Gomawo.. Saya akan menuruti saran dokter..”

“Neh.. Semoga dia cepat sembuh ya… Dan ingat besok segera bawa dia ke cek darah ya..”

“Neh.. Jeongmal Gomawo Yoona-sshi..”

“Neh.. Sama-sama Tiffany-sshi..”Sapa Yoona pada perempuan di seberangnya dan menutup teleponnya.

Saat Yoona hendak meletakkan handphonenya dia terlonjak kaget karena ada pria di hadapannya yang terlihat sedang berpikir sesuatu dan menatapnya.

“Kenapa Kau?”Tanya Yoona kepada pria yang berdiri di hadapannya.

“Barusan kau telepon dengan siapa?”

“Oh..Dengan orang tua pasien..”

“Namanya Tiffany?”

“Neh.. Tiffany Hwang lebih tepatnya..”

Mendengar nama itu sontak saja membuat pria bernama Choi Siwon itu kaget. Bagaimana tidak, wanita yang  1 tahun lalu memutuskannya tanpa alasan itu tiba-tiba saja memenuhi otaknya kembali.

“Memangnya kenapa? Kau kenal dengannya?”Tanya wanita di hadapannya yang sukses membuyarkan lamunan Choi Siwon.

“ah.. Neh.. Tidak.. Hanya saja… Hm..”Pria ini mulai kebingungan akan apa yang harus ia katakan. Ia tau untuk saat ini tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya kepada perempuan yang berstatus sebagai istrinya ini. Lagipula belum tentu wanita itu adalah wanita yang sama bukan.

“Kenapa?”Tanya Yoona penasaran..

“Ani.. Hanya saja.. Dia mengganggu kegiatan kita! HAHA..”Kata pria itu tertawa dan meenggoda istrinya.

“Yah! Pergi kau CHOI SIWON! KYA! KAU ERT! YADONG! PENGACARA GILA!”Teriak Yoona kepada pria di hadapannya itu.

Kemudian dia segera menidurkan tubuhnya di atas ranjang berukuran single itu dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebalnya agar pria bernama Choi Siwon itu tidak menyentuhnya. Pria itu tertawa lepas melihat istrinya yang ketakutan dan memutuskan untuk menghentikan godaan terhadap istrinya itu dan kembali ke ranjangnya sendiri, karena saat ini pikirannya kembali tertuju pada wanita satu tahun lalu yang meninggalkannya bernama Tiffany Hwang.

Sementara perempuan yang menutup tubuhnya dengan selimut ini berusaha menutup matanya dan berusaha melupakan kejadian yang baru saja terjadi antara dirinya dengan pria yang berstatus sebagai suaminya itu. Wanita ini berusaha meyakinkan dirinya kalau ini hanya sekedar candaan belaka walaupun pada kenyataanya dia tidak bisa karena kejadian tadi sukses membuat jantungnya berdetak terlalu cepat.

YOONA P.O.V

Tanpa terasa 3 hari telah berlalu sejak kejadian malam itu. Sejak malam itu, entah kenapa setiap kali aku bertemu dengan Choi Siwon jantungku selalu berdetak tak beraturan, dan entah kenapa kejadian malam itu selalu saja memenuhi otakku setiap kali aku bertemu dengannya.AISH! Aku pasti sudah gila?! Alhasil, aku lebih memilih untuk tidak bertemu dengannya. Setiap pagi aku selalu pergi dengan mobilku sendiri dan kalau malam pasti laki-laki itu belum pulang dari kantornya.

Saat ini aku memtuskan untuk menikmati semilir angin di lantai atas gedung rumah sakit. Tempat ini adalah satu-satunya tempat di mana aku bisa mengistirahatkan pikiranku dari pekerjaanku sejenak. Aku duduk di sebuah bangku panjang yang berada di tempat ini sembari memikirkan beberapa hal. Saat aku sedang menutup mataku sejenak, tiba-tiba saja suara langkah kaki membuatku membuka mataku. Dan, mataku terbelalak kaget karena ada seorang pria yang tersenyum berdiri di hadapanku.

Yah, dia adalah Cho Kyuhyun. Seorang pria yang berprofesi sama denganku yang meninggalkan negara ini 3 tahun lalu. Pria ini adalah teman baikku, boleh dibilang dia sudah seperti keluargaku sendiri, karena dia mengetahui semua tentang hidupku. Bahkan dia mengetahui tentang Yoo Jin. Hanya satu yang tidak dia ketahui yaitu bahwa aku sudah menikah. Memang hanya beberapa orang saja yang selama ini mengetahui bahwa aku sudah menikah, karena aku tidak pernah membicarakannya secara langsung. Kebanyakan yang mengetahui hal ini hanyalah orang tua pasien yang selalu menebak-nebak. Bahkan teman-teman seprofesiku pun tidak tau akan pernikahanku.

“Annyeong Im Yoona.. Sudah kuduga kau pasti ada di sini..”Sapanya sambil tersenyum menatapku.

Aku pun hanya bisa membelakkan mataku melihat pria yang 3 tahun lalu harus pergi dari kehidupanku ini. Melihatku yang terdiam dan menatapnya membuat dia menggerakkan tangannya di depan kedua mataku.

“YAH IM YOONA!”Teriaknya yang sukses menyadarkanku.

“Kau… Kau Cho Kyuhyun?”Tanyaku yang masih tak percaya menatapnya.

“Neh. Kenapa? Apa aku lebih tampan sekarang sampai-sampai menatapku tajam seperti itu?Haha…”Guraunya kemudian mengambil tempat di sampingku.

“YAH! Jangan sembarangan bicara kau! Aku kan hanya kaget melihatmu tiba-tiba berada di sini. Kenapa kau tiba-tiba di sini? Bukannya seharusnya kau ada di China?”

“Neh.. Aku kemari karena pernikahan Taeyeon sekalian ada urusan sedikit Memang aku tidak boleh kemari?.”

“Bukannya begitu. Hanya saja kenapa kau tidak pernah mengabariku sama sekali tentang keadaanmu di sana? Huh.. Apa kau tidak menganggapku temanmu hah?”Kataku menatapnya tajam.

“Mianhae Yoong. Aku sangat sibuk di sana. Hehe…”

“Tapi kan setidaknya kau bisa mengabariku sesekali? Huh.. Kau menyebalkan!”Aku memukul dadanya yang membuat segelas minuman yang dia pegang hampir tumpah.

“Mianhae Yoong! Hehe.. Ini aku bawakan minuman kesukaanmu… Vanilla latte.. Jangan marah lagi ya…”Katanya sembari tersenyum dan menyodorkanku minuman itu.

“Aku tidak mau! Kau menyebalkan!”

“Mianhae Yoong… Jeongmal… Aku harus bagaimana supaya kau memaafkanku dokter Im Yoona?”

Mendengarnya memelas seperti itu kepadaku tentu saja membuatku terkekeh menatapnya. Tiba-tiba saja sebuah pikiran evil memasuki pikiranku.

“Kau benar mau melakukan apapun agar aku memaafkanmu?”Tanyaku menatapnya yang mendapat balasan anggukan dari pria di hadapanku ini.

“Kalau begitu aku mau kau berlari mengelilinggi tempat ini 20 kali!”Kataku pasti.

“YAH! Apa kau gila! Begini saja, bagaimana kalau pulang nanti kita makan bersama-sama di restoran favoritmu? Aku akan mentraktirmu.. Kau boleh memesan apapun yang kau mau…”Katanya menatapku dengan puppy eyesnya.Aku pun mulai mempertimbangkan tawarannya. Aku rasa akan lebih menguntungkan kalau aku menerima tawarannya untuk mengenyangkan perutku.

“Baiklah..”

“Nah, sekarang jangan marah lagi y.. Ambil dulu minuman ini. Aku sudah membelikannya untukmu..”

“Neh. Tapi kenapa kau tiba-tiba bisa membelikanku minuman ini?”

“Ini kan minuman favoritmu, tentu saja aku tahu. Lagipula kau pasti tidak akan membelinya sendiri karena terlalu malas untuk menyeberang ke kafe di seberang jalan kan?”

“Ah. Neh.. Kau tahu saja. Hehe… Oh iya, aku harus pergi sekarang. Jangan lupa janjimu ya…Gomawo untuk minumannya”

Akupun mulai melangkah pergi meninggalkan Cho Kyuhyun seorang diri karena pasien-pasien yang menantiku.

KYUHYUN P.O.V

Aku hanya bisa menatap wanita yang begitu aku rindukan melangkah pergi meninggalkanku seorang diri. Ingin rasanya aku memeluknya dan berkata bahwa aku merindukannya. Sayangnya, hal itu tidak mungkin karena pada dasarnya aku dan dia hanyalah sebatas teman baik, walaupun sebenarnya aku mempunyai persaan lebih pada wanita itu.

Setelah menikmati angin di tempat ini sejenak, aku memutuskan untuk turun mengelilingi rumah sakit ini dan menyapa beberapa dokter yang aku kenal.

YOONA P.O.V

Baru saja aku hendak membereskan meja ku, tiba-tiba saja handphoneku yang berada di atas meja berdering menunjukkan kalau ada sms masuk.

“Im Yoona… Kutunggu kau di lobby 15 menit lagi…  Mobil BMW hitam ya. Cho Kyuhyun”

Melihat sms itu otomatis membuatku menggerakkan tanganku untuk lebih cepat membereskan mejaku. Setelah itu aku langsung membawa tasku dan mengambil jas putihku dan meninggalkan ruanganku menuju lobby rumah sakit itu.

“Im Yoona, kenapa kau selalu lambat ?”

“Yah! Aku kan harus Beres-beres meja dulu.. Mianhae.. Sudahlah cepat kita jalan, aku sudah lapar.”

“Neh…”

Dia pun mengendarai mobil dan menuju restoran Italia favorit kami yang tidak berjarak terlalu jauh dari rumah sakit kami. Namun saat hendak turun dari restoran itu mataku terbelalak kaget karena melihat seorang pria yang sedang bercengkerama dengan seorang pria lain.Tentu saja aku langsung menghentikan Kyuhyun untuk turun dari mobilnya itu.

“Kyu, kita makan di tempat lain saja ya…”Rayuku menatap pria yang kebingungan menatapku.

“Kenapa? Bukankah ini restoran favoritmu?”

“Iya.. Tapi Lain kali saja ya…”Kataku menatapnya dengan puppy eyesku.

Ketika dia hendak melajukan mobilnya tiba-tiba saja matanya menuju pada seorang wanita yang berjalan menuju pintu restoran itu. Dia segera membuka jendela mobilnya dan memanggil wanita bertubuh kecil itu.

“YAH! Kim Taeyeon!”Teriaknya yang sukses membuatku kaget dan membuat wanita itu melangkah ke arah suara.

“CHO KYUHYUN!”Sapanya kaget menatap pria yang berada di sampingku ini.

“Long time no see! Ayo turun! Kita makan bersama-sama.. Kau, Im Yoona, kenapa kalian bisa bersama-sama?”

“Oh, kami memang janjian makan bersama-sama. Ayo Yoong… Kita makan di sini saja. Aku juga ingin mengobrol dengan Taeyeon…”

Akhirnya aku pun menyerah dan mengikuti kedua orang di hadapanku dengan pasrah menuju restoran itu. Namun sekujur tubuhku menegang ketika tiba-tiba kaki kami berhenti di sebuah meja yang cukup luas yang sudah diduduki oleh 2 orang pria.

AUTHOR P.O.V

Siwon yang sedang berbincang dengan pria di hadapannya tiba-tiba memincingkan matanya pada seorang wanita yang berjalan bersama 2 orang yang lain. Tapi yang membuat pria ini kaget adalah ketika tangan pria yang berjalan bersama wanita itu menggenggam tangan wanita yang berjalan di belakangnya itu mendekat meja mereka.

“Annyeong Oppa..”Sapa wanita yang bernama Taeyeon itu pada calon suaminya yang bernama Park Jung Su.

“Annyeong Chagiya.. Oh, iya kenalkan ini Choi Siwon temanku di Amerika yang ingin aku kenalkan padamu..”Kata pria itu pada calon istrinya.

“Neh.. Annyeong Hasaeyo, Joneun Kim Taeyeon imnida…”Sapa perempuan itu kepada pria di hadapannya dengan sedikit membungkukkan badannya.

“Neh.. Annyeong… Joneun Choi Siwon imnida…”Sapa pria bernama Choi Siwon itu.

“Oh iya, Oppa, kenalkan ini kedua teman baikku..”Kata perempuan itu kepada calon suaminya itu.

“Neh.. Annyeong hasaeyo.. Joneun Cho Kyuhyun imnida”Sapa Kyuhyun kepada pria di hadapannya.

“Annyeong… Joneun Im Yoona imnida…”Sapa Yoona pada laki-laki di hadapannya dan sedikit membungkukkan kepalanya.

“Neh.. Annyeong Hasaeyo. Joneun Park Jung Su imnidda.. Aku calon suami teman kalian Taeyeon.. Ayo duduk…”

Akhirnya ketiga orang yang berdiri itu pun duduk bergabung dengan kedua orang itu. Kyuhyun menarik kursi untuk wanita yang disapa Im Yoona dan duduk di sampingnya. Hal ini tentu saja menarik perhatian dari pria bernama Choi Siwon itu. Setelah itu, mereka memesan makanan. Selama mereka bercengkerama, wanita bernama Im Yoona itu kerap menundukkan kepalanya  karena tidak berani menatap pria yang duduk di hadapannya.

“Oh iya, apa kau tau Taeyeon kalau Siwon sudah menikah 3 tahun lalu? Sayangnya waktu itu aku tidak bisa ikut…Oh iya, katanya istrinya itu seorang dokter. Mungkin kau kenal?”Kata pria bernama Park Jungsu itu kepada calon istrinya yang duduk di seberangnya.

“Chinjja? Wah.. Hebat sekali. Dia sudah menikah lebih dulu dari kau Oppa… Apa SIwon-sshi sudah punya anak?”

Pertanyaan itu sukses membuat Yoona yang sedang memakan Fetucchininya terbelalak kaget dan membuatnya sedikit terbatuk-batuk. Melihat hal ini, Kyuhyun yang berada di sampingnya langsung menyodorkan minuman di mejanya untuk wanita itu.

“Minumlah.. Kau ini hati-hati lain kali..”Kata Kyuhyun kepada Yoona dan mengambilkan selembar tissue untuk mengelap mulut wanita caantik yang duduk di sampingnya.

Melihat kejadian di hadapannya, membuat pria yang bernama Choi Siwon itu sedikit panas. Dia hanya menggelengkan kepalanya malas kepada calon istri dari temannya itu.

“Oh.. Sayang sekali.. Saya doakan kalian cepat mempunyai buah hati ya… Oh iya,  namanya siapa? Siapa tahu aku kenal.. Aku kan mempunyai banyak teman dokter juga.”

Pertanyaan Taeyeon langsung membuat Siwon bingung dan menatap perempuan di hadapannya yang terus menggelengkan kepalanya pelan seakan memelas kepada pria itu agar tidak mengatakan yang sebenarnya. Siwon pun kebingungan, akhirnya ide bagus muncul di kepalanya. Siwon pun langsung mengeluarkan HP dari sakunya dan berpura-pura berbicara dengan orang di seberang sana.

“Ah.. Neh, Yeobo.. Aku akan pulang sekarang… Apa kau ingin memesan sesuatu?… Neh.. Neh… Aku akan belikan… Tunggu aku yah..”Ucapnya sembarangan yang sukses membuat wanita di hadapannya menatapnya tak percaya.

“Jeongmal Mianhae.. Aku harus pulang sekarang… Terima kasih atas traktirannya..”Kata Pria bernama Choi Siwon itu lalu melangkah pergi meninggalkan meja itu tanpa menjawab pertanyaan Taeyeon.

“Neh.. Hati-hati.. Oh iya, jangan lupa ajak istrimu ke pernikahanku minggu depan ya…”Pesan Park Jungsu kepada pria yang sudah melangkah meninggalkan mereka itu.

“Aigoo.. Siwon-sshi sangat romantis ya… Pasti istrinya sangat beruntung ya..”

“Chagiya, aku lebih romantis dari dia..Percayalah..”Kata Jungsu sembari mengangkat tangan calon istrinya itu dan menciumnya.

Hal ini tentu saja membuat Yoona dan Kyuhyun yang duduk bersama dengan mereka sedikit geli melihat tingkah laku kedua calon suami istri itu yang tidak malu mempertotonkan kemesraannya pada mereka.

Setelah mereka makan, Kyuhyun langsung mengantar Yoona kembali ke rumah sakit. Selama perjalanan, tidak ada pembicaraan di antara mereka. Seakan mereka mempunyai pikiran sendiri-sendiri. Ketika mereka sampai di depan rumah sakit, Yoona langsung membuka pintu untuk keluar, namun Kyuhyun menahan tangannya.

“Gomawo Kyu..”

“Neh.. Oh iya, nanti kau akan pergi dengan siapa ke Jeju?”

“Oh.. Aku akan pergi bersama Yoo Jin..”

“Yoo Jin keponakanmu itu?”

“Neh..”

“Apa kau sudah memesan tiket?”

“Belum, tapi rencana aku akan memesannya besok..”

“Oh.. Bagaimana kalau aku memesankannya untukmu dari internet? Sekalian aku juga mau pesan untukku..”

“Baiklah… Gomawo.. Nanti data Yoo Jin dan aku, aku kirim ke kamu ya… Sekali lagi Gomawo…”Kataku sambil melangkah keluar dari mobillnya dan menuju basement di mana aku memarkirkan mobilku.

Di tempat lain, terdapat seorang wanita yang sedang menatap bayi kecilnya yang tertidur pulas di ranjang yang cukup besar itu. Perlahan-lahan tangannya merobek surat dari rumah sakit yang merupakan hasil pemeriksaan dari anaknya dan perlahan-lahan membacanya.  Tanpa terasa air matanya pun mengalir menatap putra tercintanya yang tidak berdosa itu.

Akhirnya wanita ini mengambil handphone di sampingnya dan memutuskan menelepon seseorang.

“Selamat malam Yoona-sshi..”Sapanya pada wanita di seberang sana..

“Ah.. Neh. Selamat malam Tiffany-sshi.. Apa ada yang bisa saya bantu?”

“Apa bisa kita bertemu lusa nanti? Ada yang ingin kukonsultasikan mengenai anakku..”

“Maaf Tiffany-sshi, lusa aku harus ke Jeju. Bagaimana kalau besok?”

“Besok aku tidak bisa. Oh iya, dokter di Jeju sampai kapan? Kebetulan 3 hari lagi aku juga akan ke Jeju…”

“Chinjja? Wah, kebetulan sekali..Aku mungkin hanya 3 hari di sana. Baiklah, kita ketemu di Jeju saja ya.. Nanti kalau anda sudah tiba beritahu aku saja. Nanti kita atur jadwal bertemu. Eotte?.”

 

“Neh.. Gomawo…”

Akhirnya wanita yang bernama Tiffany ini meletakkan handphonenya kembali di meja. Dia segera menjatuhkan dirinya di samping bayi kecilnya yang tertidur pulas itu. Perlahan-lahan tangannya menyentuh wajah polos anaknya.

“Min Woo-ah, kamu harus sembuh.. Kamulah satu-satunya harta Eomma. Eomma berjanji padamu, kalau Eomma akan melakukan apapun untuk kesembuhanmu, sekalipun kalau Eomma harus kembali kepada Appamu. Kamu harus sembuh nak…”Kata wanita ini sambil merengkuh bayi kecil ini ke dalam pelukannya.

“I miss you, Choi Siwon… Aku benar-benar menyesal meninggalkanmu dan pergi dengan laki-laki itu.. Aku harus bagaimana?”Lirih wanita ini sambil menutup matanya dan ikut tertidur di samping pangeran kecilnya.

*Guyz, please give more comments in this chapter y… Soalnya semangatku bertambah kalo baca comment kalian yang panjang2^^ Hehe… thx… n GBU

Senakin banyak comment, pasti aku kerjainnya makin cepat. Hehe…

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xyz1234 #1
wah suka banget sama cerita ini bener bener sukaa! lanjutin dong eoniii
novamp #2
Chapter 4: Yup...kl km yoonwonited pasti kamu udh pernah baca
Kaistal26 #3
Chapter 2: Ini pernah di post di blog lain y??
bcupz_simpLe #4
Chapter 2: bagaimana kelanjutannya????
kayanya semakin seru..
permintaan yoo jin bagaimna?
tiffany balik sama siwon kah?
up date pleaseeeeee!!!!!!!
mahda711 #5
Chapter 1: onnie..... update yah!! aku nggak sabar mau baca lanjutannya^^
novamp #6
Chapter 1: Lanjutkannnnnnnnnn
Semoga permintaan Yoo Jin utk ade baru segera terwujud
Hheeeeee
novamp #7
Ayo segera dilanjutkannn
Ditunggu chapter selanjutnya ya
Tq
aholic #8
Looking forward for an English version of this story!
yoonda #9
Chapter 1: wah kayaknya nanti segitiga yah... udah ada fany unnie~ update soon
Nayoungkang #10
Chapter 1: Aku suka banget sama ceritanya. Makin penasaran sama kelanjutannya.