Chapter 3

What is Love

– Pernikahan

Yuja duduk didepan cermin besar, membiarkan para makeup stylist mengacak-acak wajahnya. Tatapan Yuja tetap kosong kearah cermin pikirannya kembali ke 4 bulan yang lalu.

“YiXing!!Hujan...” Yuja berteriak kearah YiXing yang sedang menari kesenangan dibawah guyuran hujan,”kau nanti sakit!!!” teriak Yuja lagi. YiXing berhenti menari lalu berjalan kearah Yuja. “kamu percaya padaku tidak?” tanya YiXing sambil mengulurkan tangannya kearah Yuja menanti Yuja untuk menyambutnya.”bodoh...” Yuja tersenyum sambil meraih tangan YiXing, membiarkan dirinya terguyur oleh air hujan. YiXing menarik Yuja kedalam pelukannya.”terimakasih untuk mempercayaiku...” Bisik YiXing.

Setelah bermain dengan hujan mereka berniat untuk berteduh di apartemen YiXing. YiXing tinggal sendiri di apartemen ini. “ini keringkan dirimu dulu, aku akan mengambilkan beberapa baju untukmu” kata YiXing, Yuja menerima handuk pemberian YiXing dan mulai mengeringkan dirinya. Ketika YiXing masuk ke kamar, Yuja berjalan kearah sebuah cermin yang dipenuhi oleh foto-foto mereka berdua, senyuman Yuja terlihat jelas di wajahnya sambil melihat satu per satu foto mereka, Ada satu foto yang berbeda, dan Yuja paling suka dengan sebuah foto itu, sebuah foto dimana dia, YiXing, dan Luhan berada di Taman Bermain. Yuja ingat benar ketika itu dia sangat kesal kepada YiXing karena membawa sahabatnya di acara kencan mereka, “aku hanya ingin memperkenalkanmu kepada orang yang paling aku percaya” kata YiXing waktu itu, Luhan sangat pendiam, tetapi dia manis. Dan yang tidak aku percaya Luhan lebih tua beberapa tahun daripada YiXing. Tetapi dilihat bagaimanapun Luhan terlihat jauh lebih muda daripada YiXing. Luhan juga ternyata lucu dan suka memberitahu Yuja tentang rahasia memalukan YiXing yang sebelumnya tidak pernah ia ketahui.

“hei...” Yuja mendengar YiXing memanggil dari belakangnya sambil memeluknya dari belakang,”apa yang sedang kau lihat?” tanya YiXing. Yuja menggeleng.”hanya beberapa foto yang menarik” kata Yuja. YiXing menggeret Yuja menjauh dari cermin besar itu masuk kedalam kamarnya.”aku sudah menyiapkan beberapa pakaian untukmu. Tapi, untuk celana aku tidak punya ukuran yang pas untukmu” kata YiXing, Yuja menatapnya sambil memberikan sengiran nakal. “dasar laki-laki!” katanya lalu mengambil kemeja putih  milik YiXing, lalu pergi ke kamar mandi untuk menggantinya. Belum sempat ia menutup pintu kamar mandi YiXing menariknya keluar dan membawanya ke tempat tidurnya.

”Be mine tonight...”

---

“apa pengantin wanita sudah siap?” Tanya seorang wanita yang mengenakan seragam hitam, mungkin dia agen EO yang dipesan Luhan. Luhan dan Yuja, bukan hanya Luhan yang sibuk mempersiapkan ini semuanya sendirian. Yuja yang tengah hamil 3 bulan, yang sedang depresi ini hanya bisa menerima apa saja yang terjadi kepada dirinya. Selama itu bukan YiXing yang akan ia nikahi ia akan masa bodoh dengan semuanya. Yang ia pikirkan hanyalah bagaimana bayi yang ada diperutnya ini bisa lahir dengan status memiliki ayah.

Luhan mengetuk pintu dari luar wanita berpakaian hitam itu membukakan pintu.”boleh aku berbicara dengan pengantin wanitanya?” Tanya Luhan. Wanita itu mengangguk lalu mengajak para makeup stylist untuk keluar meninggalkan Yuja sendirian dengan Luhan.

Setelah semuanya pergi, Luhan berjalan mendekati Yuja.”jangan terlalu memikirkan yang berat-berat,Yuja” kata Luhan hangat. Yuja tidak mau menatap mata Luhan.”kau menyesal akan menikahiku” kata Yuja. Luhan menatap mata Yuja meski gadis itu terus menghindar.”untuk apa aku menyesal?” Luhan bertanya. “maafkan aku..” Yuja menangis. Luhan lalu memeluk gadis itu. “jangan menangis. Jangan merasa bersalah. Jangan memikirkan hal bodoh” kata Luhan.

“kalau aku mati nanti....menikahlah dengan Yuja” kata YiXing suatu hari. Luhan menatap YiXing tidak percaya.”apa maksudmu berbicara seperti itu?” tanya Luhan. “karena hanya kaulah satu-satunya orang yang aku percaya untuk membahagiakan Yuja”

Upacara pernikahan berjalan lancar, Kedua orangtua dari Yuja dan Luhan ternyata adalah teman lama yang terpisah bertahun-tahun. “Aku sudah mengira ini semua! Ketika aku melihat anakmu aku langsung mengira kalau dia adalah lelaki yang cocok untuk putriku” kata Ayah Yuja.”hahhaa,kau memiliki putri yang cantik, Luhan pasti bahagia bisa menikah dengannya” kata Ayah Luhan.

Semua orang larut dalam kebahagiaan yang mendalam, Yuja berdiri disebelah Luhan sedang mengobrol dengan kenalan Luhan. Ketika ia melihat seseorang berdiri tak jauh darinya sambil tersenyum bahagia.”YiXing...” bisiknya. Bayangan YiXing mulai menghilang. “apa kau menginginkan ini semua?” pikir Yuja.

---

Malam itu juga Luhan membawa Yuja tinggal di rumahnya. Luhan memilih sebuah rumah miliknya yang sedikit jauh dari keramaian kota. “ini kamar kita..” kata Luhan mempersilahkan Yuja masuk. Kamar itu terlihat minimalis dan berkesan maskulin, tempat tidur ukuran king dengan sprei berwarna hitam dengan beberapa aksen warna putih terlihat manis di sebuah kamar ukuran maskulin ini. “gantilah pakaianmu, di lemari sudah aku siapkan beberapa pakaian wanita semoga ukurannya cocok untukmu..” kata Luhan lalu pergi meninggalkan Yuja.

”kau mau kemana?” tanya Yuja.

”aku akan mengambilkanmu air hangat” kata Luhan.

”untuk apa?” tanya Yuja.

“kakimu pasti kesakitan sekarang, seharian ini kau mengenakan high heels bahkan disaat hamil” kata Luhan, Yuja lalu mengelus perutnya yang mulai membesar.

”...” Yuja tidak membalas Luhan lalu pergi ke lemari mencari beberapa pakaian yang akan dikenakannya malam ini. Yuja terkejut melihat pakaian yang tergantung di lemari, pakaian-pakaian ibu hamil. Batinnya. Yuja mengambil sebuah gaun tidur berwarna biru tua lalu memakainya. Terlihat pas untuknya, dia tersenyum. ‘aku terlihat y’ Yuja tertawa melihat tingkah anehnya. Hamil membuat pikirannya sering berubah-ubah.

Luhan masuk kekamar sambil membawa baskom dengan air hangat, di pundaknya menggantung handuk untuk membersihkan kaki Yuja. Luhan tertegun menatap Yuja dengan gaun malamnya.’apa wanita hamil terlihat lebih y atau aku yang benar-benar jatuh cinta dengan wanita ini?’pikir Luhan. Yuja lalu melihat Luhan terpaku berdiri di dekat pintu. “Oh, kau duduklah, biar aku pijat kakimu” kata Luhan lalu duduk di lantai, memeras handuk yang sudah direndam dalam air hangat, Yuja berjalan perlahan ke arah tempat duduk lalu menatap Luhan. “kau laki-laki yang baik” kata Yuja. Luhan tersenyum lalu mulai menyentuh kaki Yuja, Kaki ini benar-benar terlihat kelelahan, batin Luhan. “Luhan...” panggil Yuja, “ya?” Luhan menjawab tanpa ada niatan sedikitpun menatap kearah Yuja.”kau sudah berkorban sampai sejauh ini..” kata Yuja, nadanya terdengar merasa bersalah.”tidak apa, ini karena keinginanku sendiri” jawab Luhan.”jangan menyalahkan dirimu sendiri” tambahnya.

“aku masih belum bisa melupakan YiXing” kata Yuja. Luhan berhenti sejenak, kemudian tersenyum dan menjawab, “aku tidak memaksamu untuk melupakannya, dia cinta pertamamu kan?” tanya Luhan, Yuja hanya mengangguk.”tapi, aku...” belum sempat Yuja menyelesaikan perkataannya Luhan sudah memotongnya, “sudah selesai, sekarang berbaringlah..aku akan menaruh baskom ini dulu” kata Luhan sambil membantu Yuja berbaring di tempat tidurnya yang nyaman. “aku akan segera kembali”

Yuja hanya bisa berbaring menatap langit-langit kamar Luhan, pikirannya kembali ke beberapa saat yang lalu.

Saat itu Yuja dan YiXing sedang berduaan di sebuah taman, menatap keindahan malam yang penuh dengan bintang-bintang yang menghiasi angkasa. “kamu tahu Yuja siapa orang yang paling aku percaya didunia ini?” tanya YiXing sambil menggenggam tangan Yuja. ”aku?” tebak Yuja. “bodoh” YiXing tertawa, “dia adalah Luhan“ kata YiXing sambil menatap ke arah langit. “kenapa Luhan?” tanya Yuja. “dia sudah menjadi sahabat yang terbaik buatku, dia selalu ada bersamaku disaat aku kesusahan” kata YiXing. “kalau terjadi sesuatu denganku, aku hanya akan menyerahkan dirimu kepada Luhan” kata YiXing. “kamu ini kenapa sih?dari minggu lalu terus saja membicarakan sesuatu yang tidak-tidak, membuatku kesal saja” kata Yuja pura-pura kesal. “tapi, sungguh aku hanya akan memberikan kamu kepada Luhan, bukan kepada laki-laki lain yang tidak bisa aku percaya..” Yuja menemukan kata-kata YiXing yang terdengar serius bahkan saat ini mata YiXing benar-benar menunjukan keseriusannya kepada Yuja. “terserah kamu sajalah” kata Yuja akhirnya.”tapi, apa Luhan mau menerimaku?”kata Yuja. “pasti!dia selalu mendengarkan semua kata-kataku” kata YiXing dengan nada Bangga. “dasar kamu memang tukang suruh!” kata Yuja sambil tertawa dalam pelukan YiXing.

“sudah tidur?” Yuja mendengar suara YiXing, matanya yang tadi sudah tertutup kembali terbuka.”oh!b-belum” kata Yuja sambil menelan ludah, gugup. “aku hanya mau mengambil bantal dan guling aku akan tidur di sofa depan” kata Luhan sambil mengambil bantal dan guling. “tunggu...” Yuja menahan Luhan dengan perkataanya.”k-kenapa t-tidak tidur d-disini sa-saja?” tanya Yuja gugup. Luhan menatapnya tidak percaya. “boleh?” tanya Luhan. “t-tentu saja!k-kaukan s-sudah menjadi s-suamiku?” Yuja balik bertanya.”oh, baiklah kalau begitu” Luhan menaruh kembali bantal dan gulingnya lalu berbaring disebelah Yuja. “selamat malam.Tidur yang nyenyak” kata Luhan sambil menatap Yuja tersenyum. Yuja hanya mengangguk sambil menutup matanya perlahan, tiba-tiba Yuja merasakan seseorang mencium keningnya hangat.”I love you” bisik Luhan penuh kasih sayang.

--Fanfic ini tentu saja belum selesai karena aku benar-benar harus membuat fanfic ini berakhir dengan sebaik-baiknya. Jadi aku mohon kalau kalian ada Kritik dan Saran berikan saja di kotak komen dibawah^^ Kritik kalian benar-benar membantu, Terima Kasih~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
f3smile #1
Chapter 11: suka sama cerita ini, seperti suka dengan cerita "reality",
yujaeuoma #2
Chapter 9: biarin :p tao is mine to night kkkk 유자의 팬픾을 기다릴 게
yujaeuoma #3
Chapter 7: 언제 다음 이야기를 업로들까? 난 기다리고 있어 ㅠ.ㅠ
Yujaaa
#4
Chapter 7: 오!다 했어? 아저씨? 뉴규?????
yujaeuoma #5
Chapter 7: kayaknya kita bikin ftv aja ini...pemerannya ada sama ajossi kkkk
Yujaaa
#6
Chapter 7: yujaeuoma : 엄마!!!!!이거도했어~~~굿나잇^^쭉
yujaeuoma #7
언제 다음 이야기를 업로드됩니까???
yujaeuoma #8
yujaaa dapet salam dari luhan
yujaeuoma #9
Chapter 6: njut
yujaeuoma #10
Chapter 6: lanjut