Chapter 2

Kingka of Your Heart

 

Makasih ya reviewnya~ Author suka senyum-senyum sendiri deh kalau baca review dari readers sekalian^^  Dan kalau ada typo(s), author minta maaf ya^^  Harusnya aku tulis ini di chapter1 ya? -__- Mian.. Author baru inget soalnya..

 

***********************

“Jung Yunho! Sebagai seorang namja yang bertanggungjawab dari keluarga Jung, kau harus menikah dengan Jaejoong!!” Perintah nyonya Jung.

Jaejoong dan Yunho yang kaget mendengarnya pun langsung berteriak.

”MWOOHHH??!!!!!“

.

.

.

Chapter 2

.

.

.

.

”U-umma, aku tidak-” Yunho ingin menjelaskan bahwa diantara Jaejoong dan dia tidak terjadi apa-apa, tapi di mata nyonya Jung, nyonya Kim, dan Junsu serta Changmin yang ada disitu, terlihat ’memang’ terjadi ’sesuatu’. ”Tidak ada tapi-tapian, Yunho.“ Kata nyonya Jung sambil berjalan kearah Jaejoong.

”Kaukah yang bernama Kim Jaejoong?“ Tanya nyonya Jung.

”N-ne...“ Jawab Jaejoong gugup. Saat ini, jantung Jaejoong berdegup kencang seperti orang yang akan diadili. Melihat kegugupan yang terlihat di wajah Jaejoong, nyonya Jung tersenyum dan membantu Jaejoong berdiri.

”Tidak usah takut, Jaejoong.” Kata nyonya Jung menenangkan Jaejoong yang gugup. Meski nyonya Jung berkata demikian, Jaejoong tetap saja takut dengan ummanya yang sedari tadi menatap Jaejoong. ‘U-umma seram..’ Pikirnya.

 

Berusaha mengatakan sesuatu pada ummanya, Jaejoong memanggil ummanya dengan perasaan takut. ”U-umma.. Joongie-”

Sebelum Jaejoong selesai, nyonya Kim memotong ucapan Jaejoong.

”Joongie, ternyata kamu.. ” Kata nyonya Kim sambil berjalan mendekati Jaejoong dan Yunho. Jaejoong yang sensornya memperingatkan akan ada Ratu Iblis yang akan turun pun, hanya bisa memegang baju seragamnya yang terbuka itu.

”Tak umma sangka kamu sudah punya pacar ! ” Kata nyonya Kim sambil mencubit gemas pipi putranya itu.

”A-aduh.. Umma appo.. ” ringis Jaejoong sambil memegang pipinya. Nyonya Kim hanya tersenyum-senyum sendiri ketika melihat ‘calon menantu’ nya yang di luar dugaan tampan dan manly itu. ‘Syukurlah, sepertinya Joongie ku bisa kupercayakan pada namja ini..’ Pikir nyonya Kim lega.

 

Kenapa nyonya Kim berpikir begitu? Karena sebetulnya ada rahasia yang hanya dia dan suaminya saja yang tahu. Bahkan Jaejoong pun tidak mengetahuinya. Rahasia apa? Rahasia bahwa Jaejoong tidak seperti namja lainnya. Jaejoong bisa memperoleh keturunan dalam artian ‘dibuahi’ bukan ‘membuahi’ alias dia bisa hamil.

 

“Umma! Joongie tidak melakukan apa-apa dengan namja yadong ini!” Sanggah Jaejoong. Dia sama sekali tidak sudi jika harus berpacaran bahkan menikah dengan Yunho. Dia memilih lebih baik dia terjun dari pohon belakang rumah daripada harus menikah dengan Yunho yang statusnya adalah musuh bagi Jaejoong.

“Y-yadong?! Yah! Siapa bilang aku mesum?!” Teriak Yunho.

”Aku yang bilang! Memang kamu mesum kok! Buktinya tadi bukannya bangun, kamu malah menatap tubuhku!“ Kata Jaejoong. Tanpa Jaejoong sadari, kata-katanya ini sudah membuat Junsu dan Changmin yang sejak tadi hanya memandang tidak percaya kejadian yang terjadi di hadapan mereka, ’Seorang Kim Jaejoong dan Jung Yunho, sedang make out?!’ Itulah yang ada di pikiran mereka. Sedangkan nyonya Kim dan nyonya Jung hanya tertawa kecil melihat kelakuan Jaejoong dan Yunho yang bagi mereka terlihat manis itu.

”S-siapa bilang?! Y-yah! Aku ini namja tulen! I’m as straight as coconut tree, you know?!!“ Sanggah Yunho. Jaejoong dengan otak dibawah rata-ratanya memproses apa yang Yunho katakan barusan. Yah, maklumlah.. Bahasa Inggris Jaejoong itu hanya sebelas duabelas dengan Junsu.

“Yah! Kalau mau bicara, pakai bahasa Ibu, dong! Ini Korea, bukan Amerika!” Kata Jaejoong.

”Sudah, sudah.. Jangan berkelahi lagi.. Yunho, pulang sekolah nanti, kita akan bicarakan lagi.“ Kata nyonya Jung.

”Ú-umma..“

”Sekarang, umma mau bicara dulu dengan nyonya Kim. Kami akan membicarakan tentang kalian. Bawalah Jaejoong ke rumah nanti, arasseo?!“ Perintah nyonya Jung pada putranya.

”Aish! Arasseo..!“ Jawabnya.

”Baiklah kalau begitu. Umma pergi dulu ya..!“ Kata nyonya Jung dan nyonya Kim pada putranya dan pergi menuju cafe untuk membicarakan tentang ’masa depan’ kedua putranya.

.

.

.

.

”Hyung, sejak kapan kamu pacaran dengan Yunho hyung?!“ Tanya Changmin mengintrogasi Jaejoong. Jaejoong yang mendengar pertanyaan Changmin pun langsung mendeath glare tiang listrik itu.

”Sampai Jiji bisa bicara pun, aku tetap tidak sudi pacaran dengan dia!“ Jawab Jaejoong ketus.

“Tapi hyung, ada yang bilang cinta dan benci itu bedanya tipiiiis sekali lho..” Kata Junsu.

“Aish! Yang jelas aku dan Yunho tidak ada hubungan apa-apa!” Jelas Jaejoong.

“Tapi kalian kan tadi make-out di gedung olahraga..”

“APA?!!?!?!” teriak seorang yeoja dari belakang Jaejoong. Siapa? Tentu saja Go Ahra. Queenka wanna be kita yang ingin sekali pacaran dengan Yunho, tapi tidak pernah kesampaian.

Jaejoong yang merasa akan ada hujan lokal, langsung bersembunyi di belakang Changmin. Dan benar saja, Ahra marah-marah tidak jelas pada Jaejoong yang sekarang ini bertembokkan Changmin. Hujan lokal pun terjadi, pemirsah.. Baju Changmin terkena semprotan-semprotan dari mulut yeoja yang satu ini.

“Yah! Yeoja gila! Apa kamu mau membuat bajuku basah?! Sampai kapan mau teriak-teriak seperti itu?! Berisik tahu!“ Omel Changmin yang sudah kesal dengan omelan-omelan Ahra.

”O-Oppa... dia mengambil Yunho oppa ku..“ Kata Ahra dengan suara aegyo nya yang malah makin membuat Changmin kesal.

“Aish! Jae hyung! Ayo pergi! Kalau tetap disini, bisa-bisa aku menggaruk wajah yeoja ini dengan cangkul yang ada di kebun sekolah!” Kata Changmin sambil menarik tangan Jaejoong dan Junsu.

“Yaah!!! Kim Jaejoong!!!!” Teriak Ahra mengelegar ke seluruh bagian sekolah.

 

Sementara itu, namja yang satunya lagi ini sedang menangis meraung-raung mengadu pada Yoochun. Yaah... nggak sampai menangis juga sih..

”Yoochun, kau ini kan temanku.. Bantu aku ya?“ Kata Yunho memohon pada Yoochun.

“Mau bantu apa? Aku kan tidak ada di TKP tadi.. Lagipula, menurutku, kau dan Kim Jaejoong cukup serasi kok..” Kata Yoochun.

“Serasi jidatmu! Meski tubuhnya itu putih dan mulus seperti marmer-“ Yunho langsung menutup mulutnya yang keceplosan mengatakan sesuatu yang dari tadi ada di otaknya.

“Ooooh…. Begitu ya..” Kata Yoochun menyeringai jahil. Yunho memang sejenis dengan Yoochun, tapi Yoochun adalah sunbae mesumnya Yunho karena Yoochunlah yang membuat Yunho jadi berotak yadong seperti ini.

“A-Anio..! Aish!!” Yunho mengacak-acak frustasi rambutnya. Yoochun hanya tertawa melihat tingkah hyungnya yang lucu ini.

“Sudahlah hyung.. terima saja.. Lagipula, dengan begini, makin banyak kesempatanmu untuk menjahilinya..”

“Maksudmu.. Kalau aku dekat dengannya, aku jadi semakin bisa menjahilinya?” Yoochun menganggukkan kepalanya.”Hmm….” Yunho menyeringai jahil.

.

.

.

.

Bel sekolah berbunyi tanda sekolah telah berakhir. Jaejoong pun membereskan mejanya dan beranjak dari tempat duduknya. Dia ingin cepat-cepat sampai di rumah dan mengadu pada kucingnya itu.

”Junsu, aku pulang duluan ya.“

Saat Jaejoong sedang berjalan di lorong, tiba-tiba seseorang menahannya.

“Kim Jaejoong, menurutmu kamu ini siapa?!”

”Aku? Kim Jaejoong.“ Jawab Jaejoong polos. Ahra yang geram pun langsung mengangkat tangannya dan ingin menampar Jaejoong. Namun sayang, tangan Ahra ditahan Jaejoong yang langsung memberikan glarenya yang dingin itu.

”Kuberitahu ya.. Meski aku ini berotak polos, aku ini bisa berkelahi juga. Apa kau lupa siapa satu-satunya orang yang bisa menandingi namja mesum yang bernama Jung Yun- Huwaaa!!!!“ Jaejoong kaget karena ada sepasang lengan yang kuat yang memeluk pinggangnya dari belakang. Ahra yang melihat orang itu, hanya bisa melongo melihat Yunho memeluk Jaejoong dari belakang.

”Chagiya..kenapa kamu pulang duluan?“ Tanya Yunho manja pada Jaejoong. Jaejoong yang merinding mendengarnya, langsung berusaha melepaskan lengan Yunho. Sayangnya, bukannya terlepas, pelukan Yunho malah semakin erat.

“Jung Yunho, lepaskan!” Kata Jaejoong.

“Aaaniiii~ Yunnie tidak mau~” Mendengar Yunho berkata seperti itu, Jaejoong ingin muntah rasanya. Bagaimana dengan Ahra? Dia sudah kabur sambil menangis bombay. Dia syok melihat namja yang disukainya memeluk mesra orang lain.

 

Jaejoong pun semakin meronta-ronta minta dilepaskan. Sedangkan Yunho yang jahil ini, memanfaatkan kesempatan ini untuk menjahili Jaejoong dengan meniup telinga jaejoong sehingga Jaejoong bergidik dan berlari kabur. Entah tenaga darimana, tapi tiba-tiba saja, tangannya itu bisa melepaskan pelukan Yunho. Melihat tingkah Jaejoong, Yunho hanya tertawa terbahak-bahak. ‘Lucu juga..’ pikir Yunho.

“Chagiya~ tunggu aku~” Teriak Yunho sambil berlari mengejar Jaejoong. Untungnya murid-murid lainnya sudah pulang sehingga tidak ada yang menyaksikan yunjae moment itu.

 

Setelah berhasil mengejar Jaejoong, Yunho menarik tangan Jaejoong menuju ke mobilnya tapi sebelum mereka sampai, Jaejoong menendang tulang kering Yunho dan berjalan meninggalkan Yunho yang meringis kesakitan. Jaejoong yang tadinya berjalan cepat, mulai melambat setelah dikiranya Yunho sudah tidak ada.

“Huuh… Ada apa dengannya?! Dasar namja gila..” Gumam Jaejoong.

Jaejoong terus bergumam tidak jelas dan tiba-tiba dikejutkan dengan klakson mobil yang berhenti di sampingnya.

“Yah! Naik! Ummaku ingin bertemu denganmu!” Kata Yunho.

”Tidak mau!“ Tolak Jaejoong.

 

Yunho tidak bisa lama-lama memberhentikan mobilnya karena jalanan saat itu sedang ramai dan mobil-mobil di belakang Yunho sudah mengklaksonkan mobilnya. ’Cih! Dasar! Aku pulang saja!’ Pikir Yunho. Langsung Yunho menginjak gas dan pergi meninggalkan Jaejoong.

”Cih! Dasar tukang pamer!“ Jaejoong mempout bibirnya. Jaejoong memang punya kebiasaan yang menunjukan ciri khasnya yaitu mempout bibirnya ketika sedang kesal.

 

Ketika sedang berjalan, tiba-tiba ada sesuatu yang menangkap perhatiannya. Dengan segera Jaejoong mengejar sesuatu itu.

”Jiji! Yah, Jiji!!“ Jaejoong mengejar kucingnya yang bukannya mendekati Jaejoong malah kabur. Jalanan yang saat itu sedang ramai dengan kendaraan membuat Jaejoong takut sesuatu yang buruk terjadi pada kucing kesayangannya itu.

 

Jaejoong berlari mengejar kucingnya dan berharap dapat menemukannya. Sayangnya Jaejoong kehilangan Jiji. Jaejoong mulai melihat ke sekitarnya. Kanan dan kiri hingga akhirnya Jaejoong menemukan Jiji yang terlihat akan menyebrangi jalan. Jaejoong yang sadar bahwa ada mobil yang melaju menuju kucingnya itu, langsung berlari untuk menyelamatkan kucingnya.

 

CKIITTT!!!!

 

”Omo! Ada yang tertabrak mobil!!“ Teriak seorang wanita.

”Cepat bawa ke rumah sakit!“

”Omo.. dia tertabrak karena menolong kucing?“

.

.

.

.

.

Setibanya Yunho di rumahnya, ummanya langsung bertanya pada Yunho.

“Yun, mana Jaejoong?” Tanya nyonya Jung.

“Umma, anaknya yang baru sampai langsung bertanya soal anak orang.. Anaknya sendiri tidak ditanya..” Yunho mempout bibirnya. Ummanya yang lucu melihat putranya cemburu ini, langsung memukul lengan Yunho.

“Aigoo.. kamu kan sudah ada di depan umma.. Jadi untuk apa umma khawatir? Jadi, mana Jaejoong?“ Tanya nyonya Jung lagi.

”Dia sedang ada tugas, umma.. Besok saja ya?” Kata Yunho meyakinkan ummanya.
“Hmm… besok ya? Harus!”

“Nee ummaa~” Jawab Yunho sambil melesat ke kamarnya.

 

Keesokan harinya, Yunho memarkirkan motor ducatinya dan berjalan masuk ke gedung sekolah. Jam pertamanya adalah olahraga jadi dia dan Yoochun langsung menuju ruang ganti pria. Sementara itu di ruang seni rupa..

“Jae hyung! Kepalamu kenapa?!” Tanya Junsu dan Changmin khawatir.

“Kemarin aku hampir tertabrak mobil..”

“Hampir? Tapi kenapa kepalamu diperban begini?!“

”Kemarin sepertinya umma membereskan kamarku dan lupa menutup jendela kamarku. Jiji kabur dan hampir tertabrak mobil, jadi aku menolongnya. Untungnya aku tidak tertabrak mobil itu, tapi kepalaku malah terbentur trotoar.“ Jelas Jaejoong.

”Woah.. semoga jidatmu itu tidak seperti Park Yoochun..“ Kata Junsu.

”Hahahha... jangan sampai deh.. Kalau punya jidat selebar dan sesilau itu, bisa-bisa kalian bercermin di jidatku terus-terusan..“ Tawa Jaejoong.

”Tapi bagaimana bisa kamu selamat hyung?“

 

Flashback

”Jiji!!“ Jaejoong berlari ingin menyelamatkan Jiji. Tapi karena teriakkan Jaejoong membuat kucing tersebut kaget sehingga Jiji pun berlari kaget dan berhasil menyebrangi jalanan dengan selamat. Sedangkan Jaejoong? Jaejoong juga berhasil selamat karena mobil yang melaju itu mengerem mobilnya tepat waktu. Hanya saja, kaki Jaejoong agak terbentur ketika sedang berlari melewati mobil tersebut dan terjatuh membentur trotoar karena benturan di kakinya yang membuatnya kehilangan keseimbangan. Sungguh kejadian yang memalukan bagi Jaejoong karena niatnya yang ingin menolong Jiji, malah dirinya yang hampir tertabrak mobil.

Karena Jaejoong tidak sadarkan diri, Jaejoong langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Kepalanya yang terbentur mengeluarkan darah tapi dokter mengatakan bahwa ini hanya gegar otak ringan saja. Bagaimana dengan nasib Jiji? Kucing peliharaan Jaejoong itu langsung pulang kembali ke rumahnya karena lapar.

Flashback end

 

Tak berapa lama setelah itu, Ki Bum seonsaengnim, guru seni rupa pun datang dan memberikan tugas para muridnya untuk membuat sketsa alam di lingkungan sekolah. Para murid-murid tersebut, termasuk Jaejoong, Junsu dan Changmin, langsung menuju halaman SMA Shinki yang penuh dengan bunga itu. Yunho pun yang sudah selesai mengganti bajunya, langsung menuju gedung olahraga.

 

 

 

”Hyung, aku mau beli minum dulu, ya! Kan lebih enak kerja sambil minum. Mau minum apa?“ Tanya Junsu.

”Aku mau minum vanilla ice milk.“ Jawab Jaejoong.

”Kalau aku mau ramyun, roti coklat, roti pizza,..“ Kata Changmin sambil menghitung dengan jarinya.

”Kau pikir tanganku ada banyak seperti MV nya XIA yang baru itu?! Beli saja sendiri!“ Kata Junsu ketus. Akhirnya daripada Changmin kelaparan, dia lebih memilih ikut Junsu pergi ke kantin. Dan tinggalah Jaejoong sendirian.

”Gambar apa ya?“ Tanya Jaejoong pada dirinya sendiri. Meskipun Jaejoong orangnya agak kasar dalam mengerjakan sesuatu, dia masih memiliki sisi lain yang hanya Junsu dan Changmin yang tahu. Jaejoong pandai dalam menggambar dan menjadi pelukis adalah cita-citanya sejak kecil. Jaejoong pandai menggambar terutama menggambar pemandangan atau alam. *Memangnya author, yang cuma bisa gambar pohon bambu saja..=_=’*

Jaejoong pun memutuskan untuk menggambar kebun bunga yang ditanam oleh klub berkebun. Menurut Jaejoong, bunga-bunga tersebut indah terutama bunga lily putih yang selalu jadi favoritnya itu. Disaat yang sama, Yunho, Yoochun, dan teman-teman sekelasnya sedang menuju gedung olahraga yang letaknya bersampingan dengan taman sekolah dimana Jaejoong sedang duduk sendirian.

“Hyung, bukankah itu Kim Jaejoong?” Tanya Yoochun sambil menunjuk ke arah Jaejoong. Pandangan Yunho mengikuti arah yang ditunjuk Yoochun.

“Kepalanya kenapa ya? Apa kau memukulnya kemarin, hyung?” Tanya Yoochun curiga.

“Enak saja! Aku ini kan baik hati, tidak sombong, rajin menabung dan selalu tersenyum di pagi hari(?).. Mana mungkin aku memukul bagian vitalnya seperti itu..” Jawab Yunho.

“Yoochun ah! Yunho ah! Seonsaengnim sudah memanggil tuh!!” Teriak seorang siswa dari pintu gedung olahraga.

“Ne!! Ayo hyung!” Ajak Yoochun sambil menarik lengan Yunho.

.

.

.

.

“Yah, namja jelek! Urusan kita belum selesai kemarin!” Teriak seseorang dari belakang Jaejoong. Jaejoong hanya bisa menghela napas, mengetahui siapa yang meneriakinya pagi-pagi. Siapa lagi kalau bukan suara Go Ahra yang kencangnya sama dengan sebuah megaphone.

”Aish! Yah, kau ini yeoja atau bukan sih?! Bisa tidak jangan teriak pagi-pagi begini? Merusak telingaku yang berharga ini saja…”  

“Mwoh?! Yah! Kita habisi saja dia!” Perintah Ahra pada teman-temannya yang ada di belakangnya. Para yeoja-yeoja itu langsung mengelilingi Jaejoong. Dua dari mereka langsung memegangi tangan Jaejoong.

“Lihat saja Kim Jaejoong.. Akanku-“

“Sedang apa kalian?” Potong seorang namja bersuara bass yang sedang berdiri di belakang kerumunan pengikut Ahra.

 

-to be continued-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LuceceitaW #1
Chapter 5: Hiiiii.......Please update.....I like this story.
oHRaiNdRop
#2
Chapter 5: new reader here..
it's getting interesting..
please update soon..
looplyjj #3
Chapter 5: Annyeong, reader baru ni. Asli ni ff kocak abis, ampe sakit perut. Aigoo yunppa, tuh kan marah lg jaemma nya. Kapan bisa akur nya y??
Update soon dund, phhlueessse...
ChoiJeMa #4
Chapter 4: Yunjae Yunjae!! bagus ff.y ringan
hyoki407 #5
Chapter 5: omo jaema >.< lanjut ne thor ^^
mimosa #6
Chapter 3: aduh perut gw sakit gara2 ketawa terus , asli KW 1 ni fresh bgt .

ya...meskipun topik nya umum tp cara penyampaianya apalagi dialognya sangat amat spontan dan alamiah dg guyonan2 yg byk untuk perbendaharaan gw hehehe .

hmmm...serasa nonton film sinchan , enak dibaca , enak di bayangkan dan enak ditertawakan hahaha

pasti author nulisnya samil senyum2 sendiri .

sukses d untuk fanficnya ... !
, gw baru bc stengahnya ni
doyce228 #7
ayuh dilanjutkan ceritanyaaaaaaa T.T
mjjejae_mira
#8
could you please continue.. (‘▽^人)
BabYJMinho
#9
Chapter 5: new reader...^^
Hohoho 2 kingka akhr.a bersatu juga. Jung n kim halmoni emg daebak. Psti bs lgsg nimang cucu niih hahaha. Update juseyo :D
alint2709 #10
Chapter 5: baru nemu ff ini saya..
wkwkwk..
ngakak Abis bacanya..
Tapi itu kenapa ci jaemma gak mau berantem ya? masih mikirin kejadian "itu" kah?
lanjut Thor..