Chapter 1

Kingka of Your Heart

 

******************************************

Chapter 1.

.

.

.

Author POV

“Jung Yunho! Sebagai seorang namja yang bertanggungjawab dari keluarga Jung, kau harus menikah dengan Jaejoong!!” Seorang wanita berumur 42 tahun yang statusnya adalah umma dari Jung Yunho berteriak di depan wajah putra semata wayangnya.

“MWOH?!!!” kedua namja yang sedang dalam posisi tubuh yang ‘kurang’ mengenakkan kaget mendengar ucapan Nyonya Jung.

 

Flashback.

Pagi hari pukul 7 pagi adalah waktu dimana siswa-siswa di SMA Shinki memasuki halaman sekolah yang bisa dibilang cukup luas. SMA Shinki memang terkenal dengan siswa-siswanya yang berandal tapi entah kenapa mereka memiliki kesadaran untuk masuk tepat waktu. Mungkin karena mereka tidak mau duduk bersimpuh dan diceramahi oleh Choi Siwon, ketua kedisiplinan SMA Shinki yang terkenal dengan ceramah paginya yang super panjang. Sekalinya diceramahi Siwon, bisa-bisa kaki mereka kesemutan selama 2 jam. Di SMA Shinki terdapat 3 kubu yang masing-masing dikepalai oleh Kingka atau Queenka.

 

Jung Yunho, Kingka SMA Shinki yang terkenal dengan wajahnya yang ganteng dan alim. Meski terlihat alim, Jung Yunho bisa dibilang titisan Raja Iblis jika sudah berhadapan dengan Kim Jaejoong yang juga seorang Kingka di SMA Shinki. Kim Jaejoong adalah Kingka yang terkenal dengan wajahnya yang seperti perempuan tapi tenaganya yang seperti kuli panggul. Jaejoong kuat dalam berkelahi tapi lemah kalau sudah dihadapkan dengan boneka gajahnya. Satu lagi adalah Go Ahra, Queenka jadi-jadian yang ngebet mau pacaran dengan Yunho. Meski bisa dibilang cantik, Ahra memiliki hati seperti mak lampir yang bisa merencanakan rencana-rencana jahat yang nantinya akan ditujukan pada Jaejoong.

“Yunho hyung!” Seorang namja bersuara husky yang bernama Park Yoochun memanggil Yunho. “Oh, kamu sudah datang ya? Kupikir kamu akan bolos lagi.” Kata Yunho. Mendengar Yunho seperti menganggap remehnya, Yoochun membalas Yunho dengan jawabannya yang jelas-jelas Cuma ‘alasan’. “ Aish.. Hyung, aku ini kan masih seorang pelajar yang baik dan masih memikirkan nilai-nilaiku di sekolah..“ Kata Yoochun.

“Hahahha... Sejak kapan sepupuku ini lebih memikirkan nilai daripada yeoja??“

“Kalau yeoja sih lain soal, hyung.. ” Kata Yoochun sambil memukul bahu Yunho.

“Hahahaha… dasar playboy cap jidat..!” Ejek Yunho sambil menunjuk jidat Yoochun yang seluas lapangan terbang itu.

“Hyung, jidatku ini bukti kalau aku ini adalah orang yang tampan.. Semakin bercahaya semakin tampan..” Kata Yoochun dengan bangganya sambil menepuk-nepuk jidatnya.

“Jidatmu semakin tampan! Silau tahu! Hahahahaha…” Canda Yunho.

 

Selagi Yunho dan Yoochun berjalan menuju kelasnya, terdapat 2 namja yang sedang menunggu kedatangan Yunho di lorong lantai 2 tempat kelas Yunho.

“Hyung, ini masih pagi.. Jangan mulai perkelahian..” Kata seorang namja bersuara lumba-lumba sambil menguap karena semalam dia menonton bola sampai pagi.

“Huh! Seorang Kim Jaejoong tidak akan menyerah sampai status no.1 Kingka menjadi milikku!” Kata Kim Jaejoong.

“Ya.. ya… terserah hyung saja.. Aku mau beli susu dulu di kantin, ya.. Aku masih mengantuk.”

”Aish.. jangan lama-lama, ya ! ” Kata Jaejoong sambil menghela napasnya.

“Nee…” Junsu berjalan menuju kantin dalam keadaan nyawa yang masih terkumpul setengahnya.

“Lihat saja, Jung Yunho.. Kali ini aku akan kuperbabu! Huahahahaha!!“ Tawa Jaejoong menggelegar di lorong sekolah membuat seluruh siswa yang ada di sana melihat ke arah Jaejoong dengan tatapan ’Dasar gila..’

 

Begitu Yunho memasuki lorong lantai 2, Yunho menangkap satu figur yang sangat ia kenal. Kim Jaejoong. Namja cantik itu berdiri di dekat kelasnya sambil bersandar pada tembok. Yunho bisa mengira kalau pagi ini, Jaejoong akan menantangnya berkelahi lagi.

”Chun, sepertinya pagi ini kita akan berolahraga sedikit.“

“Eh? Memang ada pelajaran olahraga hari ini?!”

“Untukku sih ada..” Yunho menyeringai sambil mendekati Jaejoong.

 

Yunho berjalan mendekati Jaejoong yang masih menatap keluar jendela. Yunho tersenyum menyeringai begitu terpikir ide yang akan membuat Jaejoong marah.

“Aigoo.. Lihat yeoja cantik ini! Sedang menunggu siapa, nona?” Sindir Yunho.

“Jangan sebut aku yeoja, Jung!!“ Jaejoong men death glare Yunho.

“Jadi, ada perlu apa, Kim.Jae.Joong?”

“… Kau sendiri pasti tahu aku mau apa. Pulang sekolah nanti, temui aku di lapangan basket.”

”Ok.. Tapi sepertinya hari ini kau akan pulang dengan wajah memar.. Sayang sekali wajah cantikmu ini..” Bisik Yunho.

”Benarkah ? Aku.Tidak.Peduli. ” Bisik Jaejoong balik. Jaejoong berjalan meninggalkan Yunho dan pergi ke kelasnya yang ada di lantai yang sama.

”Hyung, mau  berkelahi lagi ya ?” Tanya Yoochun sambil menghampiri Yunho.

”Yah.. Begitulah..“ Yunho menjawab Yoocun malas-malasan dan masuk ke kelasnya karena bel sudah berbunyi.

.

.

.

.

.

”Jadi hari ini kau akan berkelahi lagi dengan Yunho pulang sekolah nanti? Huwa.. Aku tidak ikutan ya hyung...“ Kata Junsu. Namja satu ini memang tidak bisa berkelahi. Dia lemah di fisiknya tapi kalau sudah kesal, orang yang membuatnya kesal akan dibuat speechless oleh lidah Junsu yang tajam setajam silet .

 

”Aish.. Junsu, apa kamu tidak bisa membantuku? Kau kan sahabatku..“

”Mian, hyung... Hyung tahu sendiri kan aku ini tidak bisa berkelahi. Lagipula, temannya Yunho juga tidak pernah ikut berkelahi dengan kalian kan..“

”Terserahlah! Yang jelas, mulai hari ini, aku pasti akan menjadi the only Kingka in Shinki High school!“

“Kim Jaejoong!!! Kamu itu mau belajar atau mau ngobrol?!!” Bentak Shindong seonsaengnim. Jam pelajaran matematika memang sudah dimulai dari tadi tapi saking semangatnya Jaejoong, dia jadi lupa dengan seonsaengnim nya yang sedang mengajar di depan kelas.

“Jwisonghamnida, seonsaengnim..” Kata Jaejoong.

“Karena sejak tadi kamu ngobrol terus, sekarang kamu kerjakan soal no. 3 di papan tulis.”

“Eh? Ne..” Jaejoong maju ke depan kelas dan menciba mengerjakan soal tersebut. Meski Jaejoong terlihat pintar, sebetulnya otak Jaejoong hanya terbagi beberapa bagian yang terdiri atas ‘mandi, makan, dan tidur’ , ‘status kingka’, dan ‘gajah’.

 

Jaejoong menyalin soal terlebih dahulu agar dia tidak susah-susah memegang buku sambil mengerjakan soal. Setelah disalin, dipandangilah angka-angka, dan persamaan yang ada di soal tersebut.

 

1 menit..

 

2 menit..

 

3 menit..

 

4 menit..

 

“Kim Jaejoong, apa kau bahkan mengerti yang ditanya itu apa?” Tanya Shindong seonsaengnim.

“Ng…x?” Jawab Jaejoong tidak yakin.

“Lalu, kenapa kau tidak kerjakan? Ini soal yang bahkan anak SD pun bisa kerjakan..”

”Eeeh..“ Jaejoong memiringkan kepalanya tanda tidak mengerti.

”Aish.. ya sudahlah. Sekarang kamu harus samakan 2 persamaan itu, lalu pindahkan angkanya ke ruas kiri.“ Jelas seonsaengnim.

”Kenapa bisa pindah?!“ Tanya Jaejoong polos.

”Kenapa?! Karena itu caranya, Jaejoong..“ Jawab Shindong seonsaengnim sambil menahan kesal. Pasalnya, anaknya yang sudah SD saja tidak bertanya kenapa angkanya dipindahkan ketika mengerjakan soal.

”Oh... Hmmm... Begini, pak?“ Tanya Jaejoong setelah selesai mengerjakan soal.

”Iya.. Jawaban kamu benar. Sekarang kamu boleh duduk.“

”Ne...“ Jaejoong berjalan kembali ke tempat duduknya yang terletak di samping jendela.

 

Begitulah keadaan Jaejoong di kelasnya setiap hari. Berbeda halnya dengan Yunho.

”Ya. Jawabanmu benar, Yunho. Kamu memang siswa yang pintar.” Puji Kangta seonsaegnim yang merupakan guru fisika.

“Terima kasih seonsaengnim.” Kata Yunho. Dia memang siswa pintar di SMA Shinki. Kalau bukan karena otak briliannya, nasibnya tidak akan jauh berbeda dengan Jaejoong yang pembuat onar yang otaknya dibawah standar yang kurang disukai guru-guru di SMA Shinki.

 

Kriiing

 

Bel tanda sekolah sudah berakhir. Seperti yang sudah dikatakan Jaejoong, Yunho dan Jaejoong langsung membereskan mejanya dan langsung menuju ke lapangan basket yang letaknya ada di gedung olahraga belakang sekolah.

Yang pertama sampai adalah Jaejoong. Dia meletakkan tasnya dan segera bersiap-siap. Tak lama kemudian, Yunho datang dengan sebotol minuman di tangannya.

“Huh! Sepertinya kau sudah tidak ada keinginan untuk bertanding denganku, Jung Yunho.”

“Yah.. Itu sih tergantung mood ku saja..” Jawab Yunho santai.

 

Jaejoong yang kesal langsung menampis minuman milik Yunho yang baru akan diminumnya. Alhasil, minuman Yunho jatuh ke lantai dan tumpah. Mood Yunho yang tadinya sedang cukup baik, berubah menjadi kesal dan marah.

“Kim Jaejoong, persiapkan dirimu!” Kata Yunho geram.

“Memang sudah siap dari-“

 

BUGH!

 

Tanpa permisi, Yunho langsung memukul wajah Jaejoong. Sudut bibir Jaejoong terluka dan berdarah. Tapi luka seperti itu tidak akan menyurutkan semangatnya yang berkobar seperti api di tempat sampah depan rumah author.

Jaejoong langsung menyerang balik Yunho dengan pukulan dan tendangan. Beberapa kali Yunho terkena pukulan Jaejoong tapi Yunho tidak bergeming dan langsung memukul balik Jaejoong.

 

Perkelahian atara Jaejoong dan Yunho pun tak terelakan. Acara saling pukul, tendang, dan hantam pun berlangsung cukup lama sampai ketua kedisiplinan kita yang bernama Choi Siwon ini datang.

“Astaga! Ya Tuhan! Sedang apa kalian?!!” Kata Siwon sambil menutup mulutnya karena kaget.

“Kalian berdua ikut aku sekarang ke ruang kepala sekolah!!” Perintah Siwon sambil menyeret kedua orang yang wajahnya sudah babak belur ke ruang kepala sekolah.

 

Jaejoong dan Yunho pun diseret paksa oleh Siwon ke ruang kepala sekolah. Sesampainya disana, Yunho dan Jaejoong didamprat habis-habisan oleh kepala sekolah dan Siwon.

”Kalian ini kapan mau tobatnya?! Jung Yunho, kamu ini siswa yang pintar, berhentilah membuat onar!“ Bentak kepala sekolah yang sudah sejak 2 tahun terakhir ini tugasnya bertambah yaitu mengomeli kedua namja pembuat masalah ini.

Mendengar Yunho diomeli seperti itu, Jaejoong mendengus. Dia senang Jung Yunho diomeli seperti itu. Yunho yang sadar kalau Jaejoong senang dia diomeli, langsung men death glare Jaejoong.

”Dan kau Kim Jaejoong!  Nilai kamu itu sudah jelek setiap tahunnya, masih saja membuat masalah! Apa kamu tidak lihat rapotmu yang sudah kebakaran itu?!“ Bentak kepala sekolah pada Jaejoong. Yunho langsung menutup mulutnya untuk menahan tawa. Dia merasa beruntung karena setidaknya di depan-depan masih dibilang pintar daripada dikatai rapot kebakaran oleh kepala sekolah.

”Besok saya mau orangtua kalian menghadap saya, mengerti?!“

”Andwae! Jangan orangtua saya, pak!“ Kata Jaejoong.

”Pokoknya orangtua kalian harus menemui saya besok!“

”N-ne..“ Kata Jaejoong pasrah.

’Matilah aku..’  Pikir Yunho dan Jaejoong dalam hati.

.

.

.

.

.

Kediaman Jung

Yunho mengela nafas sebelum membuka pintu mansion keluarganya yang besar itu. Dia sedang mempersiapkan mental untuk memberitahu umma nya.

”Aish.. Ini semua gara-gara Kim Jaejoong!“ Gumam Yunho.

Yunho membuka pintu depan dan langsung menuju dapur untuk menemui  ummanya yang biasanya jam segini sedang memasak. Dilihat ummanya sedang memunggungi pintu dapur, Yunho pun langsung memanggil ummanya.

“Umma..” Panggil Yunho.

“Oh, Yunho, kamu sudah pulang?” Kata nyonya Jung tanpa membalikkan badannya ke Yunho karena dia masih sibuk memasak.

“Ne, umma..” Jawab Yunho. Dia agak takut dengan ummanya karena di keluarga Jung, ummanya lah yang lebih kuat dibanding Yunho dan appanya.

“Ehm… umma, besok, kepala sekolah memanggil umma..” Kata Yunho dengan suara yang kecil.

“Eh? Memangnya ada apa?” Tanya nyonya Jung.

“A-aku.. berkelahi lagi…”

“Apa?!!!” Teriak nyonya Jung sambil membalikkan badannya. Ternyata saudara-saudara sekalian.. Nyonya Jung sedang memegang pisau daging. Langsunglah Yunho menelan ludah sambil memegang lehernya ketika melihat ekspresi ummanya dan pisau daging di tangannya.

“Jung Yunho, kali ini apa lagi yang kau perbuat?!!” Tanya nyonya Jung sambil mengacungkan pisau tersebut ke arah Yunho.

“P-Pokoknya besok harus datang ya!!” Kata Yunho sambil berlari kabur dari dapur.

“Yah!! Jung Yunho!!!”

.

.

.

.

.

.

Kediaman Kim

Jaejoong berjalan mengendap-endap ke kamarnya. Rumah keluarga Kim memang tidak terlalu besar, tapi untuk ke kamar Jaejoong setidaknya harus melewati ruang keluarga yang biasa ditempati nyonya Kim ketika dia sedang senggang. Tinggal beberapa langkah lagi hingga Jaejoong sampai ke anak tangga, nyonya Kim memanggil Jaejoong.

”Joongie?“ Panggil nyonya Kim.

’Sial! Kalau umma melihat wajahku memar-memar begini, bisa-bisa nyawaku melayang!’

”Astaga Joongie! Wajahmu kenapa lagi?!“ Tanya nyonya Kim.

”T-tadi joongie.. jatuh umma..“ Bohong Jaejoong.

”Kamu pikir umma ini bodoh?! Mana ada jatuh sampai wajah kamu memar-memar begini! Kamu berkelahi lagi ya?!“

”A-anio umma..“

”Masih bilang tidak?! Cepat obati luka-lukamu itu!“ Perintah nyonya Kim.

”U-umma, besok.. umma harus ke sekolah..“

”Aish! Arasseo! Sekarang obati dulu wajahmu itu! Umma tidak mau lukanya berbekas!“

”Ne umma...“ Kata Jaejoong sambil berjalan menuju kamarnya yang penuh dengan pernak-pernik gajah.

 

Begitu sampai di kamar, Jaejoong langsung merebahkan badannya dan memeluk kucingnya yang bernama Jiji.

”Jiji-ah... Jung Yunho itu jahat! Gara-gara dia umma jadi marah padaku..“ Keluh Jaejoong. Jaejoong sangat menyayangi kucing itu karena kucing itu adalah hadiah dari neneknya yang sudah tiada.

“Hhh.. apa besok aku kabur saja ya?” Tanya Jaejoong pada Jiji. Inilah akibat jika berotak polos seperti Jaejoong. Sampai dunia kiamat pun, kalau kucing ditanya, pasti hanya bisa menjawab ‘miaw’ saja.

“Arasseo! Besok aku kabur saja!”

.

.

.

.

.

.

Esoknya

“Annyeonghasseo nyonya Kim, nyonya Jung. Silahkan duduk.” Kata kepala sekolah.

”Annyeonghasseo. Ada apa ya kami dipanggil ke sini?“ Tanya nyonya Jung dengan sopan.

“Saya mau membicarakan tentang kedua putra anda yang selalu berkelahi.”
“Maafkan kedua putra kami, pak. Namanya juga remaja..” Kata nyonya Kim.

“Saya mengerti. Tapi kalau setiap hari berkelahi seperti ini juga tidak benar. Untuk sekarang saya hanya akan memberikan peringatan, jadi tolong anda nasehati Yunho dan Jaejoong.” Kata kepala sekolah.

“Kami mengerti, pak..”

“Baiklah. Itu saja yang ingin saya sampaikan.”

“Kalau begitu kami permisi pak.” Nyonya Jung dan nyonya Kim pamit. Setelah mereka berdua keluar dari ruang kepala sekolah, mereka menghela nafas menghadapi kelakuan kedua anaknya yang seperti anak 5 tahun.

 

“Saya minta maaf atas kelakuan anak saya, nyonya Jung..” Nyonya Kim membungkuk pada nyonya Jung.

“A-anio.. saya juga minta maaf atas kelakuan Yunho.. Ngomong-ngomong soal anak kita, dimana mereka ya?” Nyonya Jung mencari-cari ke kanan dan kirinya. Tidak ada Yunho maupun Jaejoong. Hanya ada beberapa siswa lewat dan Junsu yang baru kembali dari kantin bersama Changmin.

“Annyeonghasseo, ahjumma. “ Sapa Junsu pada nyonya Kim.

“Oh, Junsu.. Apa kamu lihat Joongie?” Tanya nyonya Kim.

“Jae hyung sedang ada di gedung olahraga..” Jawab Junsu.

“Oh, tolong antarkan ahjumma ke sana ya..”

“Ne ahjumma.”

Changmin yang melihat nyonya Jung pun menyadari bahwa wanita itu adalah sepupu dari ummanya.

“Annyeonghasseo, ahjumma.” Sapa Changmin.

“Oh, Changmin ah, apa kamu lihat Yunho?”

“Yunho hyung juga sedang ada di gedung olahraga..”

“Mwoh?!” Kedua nyonya tersebut kaget mendengarnya. Pikiran mereka langsung tertuju pada kemungkinan keduanya berkelahi lagi.

“Cepat antarkan ahjumma kesana!!” Kata kedua nyonya tersebut bersamaan.

.

.

.

.

.

Sementara itu…

Jaejoong dan Yunho yang sedang berada di tangga di gedung olahraga sedang mengadakan kompetisi death glare. Posisi mereka itu sedang berada di tangga. Yunho berada di 2 anak tangga di atas Jaejoong. Mereka berdua kabur dari omelan ummanya yang sekarang sedang ada di ruang kepala sekolah.

 

“Jung Yunho, ini semua salahmu!” Tunjuk Jaejoong pada Yunho.

“Cih! Siapa bilang salahku?! Kalau bukan karena kau mengajakku berkelahi, aku tidak akan kena masalah!“ Desis Yunho. Yah.. memang karena masalah ini juga, kartu kredit Yunho ditahan oleh appanya. Untungnya ferrari Yunho tidak ikut ditahan.

”Memangnya kamu saja yang kena masalah?!“ Jaejoong mengomel tidak jelas sambil menghentakkan kakinya ke tangga.

”Dasar perempuan, marah saja pakai menghentakkan kaki begitu..“ Sindir Yunho.

”Mwoh?!! Yah, kau-” Belum Jaejoong menyelesaikan omelannya, kaki Jaejoong terpeleset dan jatuh kebelakang. Untungnya Yunho berhasil menangkap Jaejoong dengan memegang seragamnya. Tapi namja ya namja. Secantik apapun Jaejoong, dia masih punya berat badan yang tidak bisa ditahan hanya dengan memegang bajunya saja.

 

Mereka berdua pun jatuh ke bawah dengan posisi yang bisa dibilang mengundang salah paham. Yunho berada di atas Jaejoong dengan bertumpu pada lutut dan lengan kirinya. Sedangkan tangan kanannya memegang seragam Jaejoong yang sudah terbuka karena kancingnya lepaas semua sehingga tereksposlah tubuh bagian atas Jaejoong yang mulus.

 

Mereka berdua pun saling bertatapan entah karena kaget atau karena tidak tahu harus apa. Yunho yang melihat lekuk tubuh Jaejoong yang indah, langsung menelan ludah. Mereka berdua hanyut dalam tatapan orang yang saat ini ada di hadapan mereka hingga seseorang membuka pintu gedung olahraga dan berteriak.

“Jung Yunho!! Apa yang kau lakukan siang-siang begini?!!!” Teriak nyonya Jung ketika melihat putranya yang dianggapnya sedang berusaha melakukan ’sesuatu’ yang tabu untuk dilakukan di siang hari seperti ini.

”U-umma..“ Yunho kaget melihat ummanya yang saat ini mendeath glarenya.

 

“Jung Yunho! Sebagai seorang namja yang bertanggungjawab dari keluarga Jung, kau harus menikah dengan Jaejoong!!” Perintah nyonya Jung.

Jaejoong dan Yunho yang kaget mendengarnya pun langsung berteriak.

”MWOOHHH??!!!!!“

 

Flashback end

 

 

-to be continued-

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LuceceitaW #1
Chapter 5: Hiiiii.......Please update.....I like this story.
oHRaiNdRop
#2
Chapter 5: new reader here..
it's getting interesting..
please update soon..
looplyjj #3
Chapter 5: Annyeong, reader baru ni. Asli ni ff kocak abis, ampe sakit perut. Aigoo yunppa, tuh kan marah lg jaemma nya. Kapan bisa akur nya y??
Update soon dund, phhlueessse...
ChoiJeMa #4
Chapter 4: Yunjae Yunjae!! bagus ff.y ringan
hyoki407 #5
Chapter 5: omo jaema >.< lanjut ne thor ^^
mimosa #6
Chapter 3: aduh perut gw sakit gara2 ketawa terus , asli KW 1 ni fresh bgt .

ya...meskipun topik nya umum tp cara penyampaianya apalagi dialognya sangat amat spontan dan alamiah dg guyonan2 yg byk untuk perbendaharaan gw hehehe .

hmmm...serasa nonton film sinchan , enak dibaca , enak di bayangkan dan enak ditertawakan hahaha

pasti author nulisnya samil senyum2 sendiri .

sukses d untuk fanficnya ... !
, gw baru bc stengahnya ni
doyce228 #7
ayuh dilanjutkan ceritanyaaaaaaa T.T
mjjejae_mira
#8
could you please continue.. (‘▽^人)
BabYJMinho
#9
Chapter 5: new reader...^^
Hohoho 2 kingka akhr.a bersatu juga. Jung n kim halmoni emg daebak. Psti bs lgsg nimang cucu niih hahaha. Update juseyo :D
alint2709 #10
Chapter 5: baru nemu ff ini saya..
wkwkwk..
ngakak Abis bacanya..
Tapi itu kenapa ci jaemma gak mau berantem ya? masih mikirin kejadian "itu" kah?
lanjut Thor..