Chapter 2 - First Awkward Meeting

No Other (Indonesian Version)

OutsidePOV

 

Hari terpanas dalam musim panas jelas sudah berakhir, tergantikan oleh hawa dingin di musim hujan. Awan-awan tebal bertumpuk menutupi cahaya matahari pagi. Kesunyian yang menimbulkan kantuk menyelimuti rumah-rumah sederhana di Mokpo, kota kecil di propinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan.

Seperti pagi-pagi sebelumnya, Donghae melakukan aktivitas paginya. Merapikan rumah, menyiapkan sarapan, dan membantu mencarikan kaos kaki atau merapikan dasi ayahnya.

“Jangan lupa membawa payung. Menurut ramalan cuaca hari ini 80% akan turun hujan.” Saran ayahnya sebelum ia naik mobil menuju kantor.

Setelah mempersiapkan diri, Donghae berjalan menuju kampus yang berjarak 15 menit dari rumahnya. Donghae mengusap kedua punggung tangannya. Hawa dingin menusuk tengkuknya. Tampaknya jaket usangnya tak bisa menghangatkannya dengan cukup baik.

Begitu setibanya di kampus dan masuk ke kelas, sudah tampak beberapa anak hadir dan saling berbicara satu sama lain tentang bagaimana liburan musim panas mereka. Tanpa menimbulkan suara, Donghae menuju belakang kelas dan duduk di kursinya.

Ia menoleh ke arah jendela. Tampak titik-titik kecil berjatuhan dari langit. Gerimis rupanya. Donghae menghela nafas. Bahkan langit pun mendukung kebosanan hidupnya. Hampir seakan pikiran ini melayang melewati jendela yang mulai basah oleh rintik-rintik hujan yang semakin deras.

Donghae menghembuskan napas panjang pelan, memandangi langit yang semain gelap. Setiap hari, setiap waktu, setiap musim, setiap tahun, dan mungkin selamanya sama: kosong, bosan, hampa, dan tak bermakna. Sampai kapan ia harus menjalani hidup macam ini ia tidak tahu.

Entah sudah berapa lama Donghae memandangi hujan sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa kelas sudah dimulai. Namun ia tidak peduli. Dosen yang sama dan pelajaran yang sama di hari dan jam yang sama; membosankan. Mungkin sang dosen sedang mengumumkan sesuatu, tapi Donghae lebih berminat pada gerakan bunga-bunga portulaca di beranda kelas akibat hembusan angin.

“Sebelum Bapak memulai pelajaran hari ini bapak akan memperkenalkan seorang mahasiswa baru dari Seoul. Bapak harap kalian dapat berteman baik. Ya nak, silahkan masuk.”

Seorang pria masuk ke dalam kelas. Posturnya tinggi dan tegap. Suara riuh rendah menegelilingi seisi kelas. Saat itulah Donghae tersadar dari lamunannya. Ia memperhatikan seorang pria yang ia tidak kenal di depan kelas. Siapa dia? Apakah dia mahasiswa baru?

“Perkenalkan, nama saya Choi Siwon. Saya berasal dari Seoul. mohon kerja samanya.” Pria tinggi itu menunduk dan tersenyum. Lesung pipit terbentuk di kedua pipinya. Sebegitu tampankah ia sampai-sampai semua wanita di kelas bersorak gembira? Donghae hanya menghela napas dan kembali memandangi jendela.

Setelah terjadi beberapa percakapan, dosen mempersilahkan Siwon duduk. Donghae kemudian menyadari murid baru itu telah duduk di sampingnya.

“Salam kenal. Aku Siwon.” Ia tersenyum pada Donghae yang lesung pipitnya semakin jelas terlihat. Donghae membalasnya dengan senyum singkat, “Aku Donghae.” Setidaknya ia sudah bersikap cukup sopan.

Karena pelajaran telah dimulai, terpaksa Donghae harus menghentikan kegiatannya mengamati hujan. Selama pelajaran ia tak menyadari bahwa murid baru di sebelahnya itu terus mencuri pandang padanya beberapa kali.

Jam istirahat pertama pun tiba. Para wanita yang tampaknya sudah menahan sejak tadi langsung menyerbu Siwon dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang dirinya. Ia menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan ramah.

Tidak suka dengan keributan, Donghae memilih keluar kelas. Ia berdiri di beranda. Hujan yang kini sudah berhenti membuat basah seluruh beranda dan halaman kampus. Hawanya masih saja dingin. Beberapa menit dengan kesendiriannya, Donghae sedikit terkejut begitu ia menyadari anak baru itu sudah berdiri di sebelahnya.

“Hai. Apa yang kau lakukan di sini?” tanyanya.

“Ehm.. tidak ada.” Jawab Donghae singkat.

“Maukah kau menolongku?” tanyanya. “Aku ingin tahu seluk beluk kampus ini, bisakah kau menemaniku mengelilingi kampus?”

Tentu saja Donghae bingung. Ia tidak kenal murid baru itu dan ada banyak teman wanita di kelasnya yang dengan senang hati menemaninya mengelilingi kampus.

“Aku takut tersesat.” Tambahnya lagi.

Awalnya Donghae ingin menolaknya, namun ia tidak ingin dianggap tidak sopan. Akhirnya, mau tak mau, iapun menemani Siwon. Donghae menunjukkan arah toilet, kelas-kelas, hingga kantin.

“Hei, apa kau tidak lapar?” tanyanya. Belum sempat Donghae menjawab, Siwon menarik tangannya. “Ayo. Sebagai tanda terima kasih, biar aku traktir.”

Selama makan siang Siwon terus bertanya mengenai Kota Mokpo. Donghae hanya menjawab sekedarnya. Kemudian Siwon memperhatikan bekas luka di dahi Donghae.

“Apa yang terjadi dengan dahimu?” tanyanya.

“Apa?” Donghae menyentuh bagian bekas luka di dahinya. “Oh, beberapa hari yang lalu aku terjatuh dari tangga. Dahiku terbentur tembok” Jawabnya singkat sambil menutupi dahinya dengan rambutnya.

Siwon memandangnya cukup lekat yang membuat Donghae merasa aneh. “Ada apa?” tanya Donghae.

“Tidak apa-apa.” Jawab Siwon, tersenyum lebar, dan kembali melanjutkan makannya. Orang aneh, begitu pikir Donghae.

Jam istirahat berakhir. Donghae dan Siwon kembali ke kelas bersama-sama. Saat mereka duduk di bangku masing-masing, seorang wanita menghampiri mereka.

“Hai, Siwon. Perkenalkan namaku Im Yoona. Kau boleh memanggilku Yoona. Aku ketua kelas di kelas ini.”

Mereka bersalaman. “Oh, salam kenal Yoona.”

“Kalau ada yang kau butuhkan, silahkan bertanya padaku. Aku siap membantu.” Kata Yoona tersenyum.

“Kau juga bisa bertanya padaku kalau ada yang tak kau mengerti soal pelajaran.” Seru Jessica yang tiba-tiba muncul di samping Yoona.

“Aku juga bisa membantumu kalau kau perlu sesuatu.” Langsung saja beberapa murid menyerbu di sekeliling Siwon. Donghae berpikir sebaiknya ia kembali memandangi bunga-bunga portucala di luar sana.

“Terima kasih teman-teman. Kalian baik sekali. Tapi tidak perlu, terima kasih. Sudah ada Donghae di sisiku.” Ucapan Siwon membuat Donghae menoleh kepadanya. Ia memandang Siwon dengan mata kebingungan. Siwon hanya tersenyum dan mengedipkan matanya. Orang aneh!

“Kalian sudah saling kenal?” tanya Yoona yang diikuti oleh tatapan ingin tahu teman-teman disampingnya.

Tiba-tiba saja Siwon merangkul bahu Donghae dengan tangan kirinya dan menarik Donghae ke sampingnya.

“Donghae pacarku.” Jawabnya singkat.

 

TBC

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Author's note: Maaf kalau plotnya agak-agak 'crack'. Masih butuh banyak belajar nih...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Iciilll #1
Update donk kakk :(
hima_kawaii #2
Chapter 4: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa............. Eunhae vs Sihae kyaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!! ahahahahahahahahaha
wah... baru muncul nih chapter-nya :) tapi makasih udah update :)
Fighting!!!^^
hima_kawaii #3
Hmmm kapan diupdatenya nih............ :(
hima_kawaii #4
awww..... btw like the gif ^0^ cute!!
hima_kawaii #5
KYAAAAAAAAAAAAAA luuvvv it......... ditunggu lhooo update selanjutnya... hwaiting!!!!!! ^^
hima_kawaii #6
Yaaaaaaaaaa...... update dong :( wawwww... Siwon udah meng-claim donghae as his boyfriend....kekkekkee cute.... please update dong...!!!!!!!!!!!!!!!
Reeiini #7
kok gak lanjutt sihh ????????

Sihaee~~~~
nadhes
#8
hayukkkkk buruan diupdate sudah ga sabar ingin membacanya....