The Day You Went Away

The Day You Went Away

Title: The Day You Went Away

Genre: Romance, Drama

Rate: PG 17

Author: Kang Dong Moon (My Self)

Cast:

  • Shin Eun Mi as You
  • TOP Bigbang as Choi Seunghyun
  • GD Bigbang as Kwon Jiyong
  • Choi Hye Yoon as TOP's sister
  • Other Big Bang Member
  • Other Cast

aku pengen bereksperimen, sekali aja gitu buat ff yang mellow ^.^ *bow* oh iya sekali lagi, ini terinspirasi dari drama korea juga nih ^.^ kekeke~

oiya nih rating dinaikin gara gara ada adegan... (ehem) kisseu >.< wahahaha #plak (author yang salting ini kayaknya)

lanjutttt

***

Kamu segera berteriak memanggil namanya terus.

"Oppa.. oppaa.... Seunghyun Oppa!!!!!" ujarmu sambil terus menggoncang - goncang tubuhnya, memintanya untuk sadar.

Kau menatap ke arah balkon, Jiyong masih berdiri terpaku diatas sana. akan tetapi setelah kau menatapnya tajam, ia segera berlari kebawah menghampiri kalian.

Tidak banyak orang yang mengelilingi kalian, karena kegiatan belajar sedang berlangsung dan siswa yang penasaran melihat peristiwa ini, langsung ditertibkan oleh guru.

Kamu semakin takut kehilangan sahabat baikmu ketika darah segar mengalir dari luka didahinya, begitu deras sekali sehingga membasahi seragammu.

"Oppa... gajimal Oppa... aku tidak bisa apa - apa tanpamu..." bisikmu disela isak tangismu.

***

Kamu menangis tanpa suara, ketika menunggu di ruang tunggu unit gawat darurat RS Seoul.

Keadaanmu kacau. matamu bengkak karena terlalu lama menangis, juga baju dan tanganmu yang penuh darah.

namun seseorang mengangkat tanganmu, membersihkan darah yang menempel disitu dengan kain basah.

Ketika kamu mendongak, ternyata Jiyong yang sedang membersihkan tanganmu. tangannya terasa dingin menyentuh kulit tanganmu.

"Mianhae... Jeongmal mianhae..." bisiknya.

"Anniiyoooo... Jiyong-ssi... ini bukan salahmu... ini salahku..." sangkalmu.

Jiyong meringis mendengar ucapanmu. "Kenapa kau mengatakan ini semua salahmu! jelas saja ini salahku kan! kalau saja aku tidak kalap melawannya tadi, iyakan!" seru Jiyong sambil menghempaskan tanganmu.

"Ssssttt... ini jelas salahku, kalau saja aku tidak selalu bergantung pada Seunghyun, kalau saja aku tidak lemah, kalau saja aku bukan seorang anak dari pasangan Shin Enterprise yang bangkrut, pasti kau tidak menggangguku dan pasti dia tidak akan berselisih denganmu seperti tadi... iya kan?" perkataanmu kali ini tepat menusuk dihati Jiyong.

Baginya tetap saja dia yang salah. Dan ia menyesal sudah sering mengganggumu.

Kalau saja ia tidak mempunyai kebiasaan menindas orang lemah, dia pasti tidak akan menindasmu. Dia terus menyalahkan dirinya sendiri.

***

Setelah beberapa jam kau menunggu, akhirnya Eomma Choi datang bersama Hye Yoon Eoni.

"Bagaimana keadaannya... Eun Mi-ah?" tanya Eomma Choi padamu. Kamu segera memeluk Eomma Choi, lalu sesenggukan menangis.

"Eomma... mianhamnidaa eomma..." ucapmu lirih. Eomma Choi mengelus - elus punggungmu.

"Gwaenchana Eun Mi -ah..." Eomma Choi mengangkat wajahmu yang sedari tadi tertunduk. Ia mengelap air mata yang membasahi mukamu dengan sapu tangannya, lalu menyuruhmu tenang.

"Ada yang bernama Eun Mi?" tanya perawat yang keluar dari ruang UGD. Kamu segera bangkit dari tempat duduk, dan segera masuk ke ruang ICU itu.

Kamu menangis tertahan melihatnya yang sedang terbaring dengan perban dikepala.

Kamu mendekatinya, dan meraih serta menggenggam tangannya. "Oppa... yeogie..." gumammu sambil mencium punggung tangannya.

"Oppa... mianhae... tolong jangan tinggalkan aku..." rintihmu lagi. Tiba - tiba Daesung, Taeyang dan Seungri masuk.

"Eun Mi... tadi Seunghyun berpesan pada kami, katanya hidupnya tidak akan lama lagi" ucap Taeyang, membuat jiwa ragamu shock.

"Jeongmal??? hiks..." kamu kembali menangis.

"Iya, Eun Mi... sebenarnya kau sayang pada Seunghyun, iya kan?" tanya Seungri. Kamu terlihat bingung mendengar pertanyaan Seungri.

"Eun Mi, kalau kau sayang padanya, cepat katakan sekarang... walaupun dia belum sadar, tapi dia akan mendengar perasaanmu" sahut Daesung.

"Ye~ Oppa... walaupun kamu tidak sadar dan tidak mendengarku saat ini... aku ingin mengatakannya" ucapmu lirih.

"Oppa... saranghaeyo... sebenarnya aku selalu menentang perasaan ini Oppa... aku takut kalau terlalu dalam aku sulit untuk melepasmu, aku takut kau tidak punya perasaan yang sama, sebenarnya aku sangat senang, ketika kita tidur bersama waktu itu, dan ketika kau membuatkan pancake untukku... Oppa..." lanjutmu lalu kembali terhanyut dalam perasaan.

beberapa detik, keadaan menjadi sunyi.

....

....

....

"JADI... KAU SENANG KALAU WAKTU ITU KITA TIDUR BERSAMA?"

spontan kamu mendongakkan kepala dan mendapati Seunghyun sudah tertawa melihat kau dikerjai.

"Jadi?! Oppa sudah sadar? Jadi!!! kalian membohongiku! aissshhh" hardikmu pada Daesung, Taeyang dan Seungri yang tengah tertawa terpingkal - pingkal.

"Jahat, Oppa kau jahat!!! kau tidak tahu apa seberapa cemasnya aku? hah?" kau memukul - mukul pelan dada Seunghyun.

"Ya~ bukannya aku sedang sakit? kenapa kau memukulku hah?" sahut Seunghyun masih tetap cekikikan.

"Habisnya... kau jahat... hiks...." ucapmu lalu menangis lagi. "Hehehe... mian Eun Mi-ah... aku tidak apa - apa kan tapinya? kata dokter aku tidak apa - apa lho"

"Hyung... kami keluar ya!" ucap Taeyang. "Ne~ gomawo!" sahut Seunghyun.

Ia tersenyum kecil melihatmu yang sedang menelungkupkan wajah di pinggir tempat tidur. "Jagiya..." bisiknya di telingamu.

Kamu pun kaget dan mengangkat kepalamu untuk menatap wajahnya. Ia menarik wajahmu, mendekat kearah wajahnya.

Ia mengusap bibirmu lembut dengan ibu jarinya, dan kamu memejamkan mata pasrah, mengiklaskan bibirmu yang hijau untuknya.

Tetapi tidak bisa dipungkiri, badanmu bergetar hebat saking salah tingkahnya. Ia mengurungkan niatnya untuk mencium bibirmu, lalu ia pun mengecup keningmu, lama... dan penuh perasaan.

"Aku ingin menjawab pernyataanmu tadi... nado saranghaeyo... Eun Mi... saranghandago..." Kamu masih bengong, terpaku menatap wajah Seunghyun yang tersenyum manis padamu.

Lalu senyuman menghiasi wajahmu. kamu tertawa kecil, lalu segera memeluk namja dihadapanmu itu. Ia balas memelukmu.

"Saranghaeyo Oppa..." bisikmu pelan. "Ne~ nado, my yeojachingu" ujarnya.

***

Dan tidak disadari,  sedari tadi Jiyong melihat kalian dari balik pintu yang setengah terbuka.

Ia menghela nafas berat, lalu menutup pintu ruangan dimana kau dan Seunghyun berada.

lalu seseorang menepuk punggungnya. "Ya~ wae?" rupanya itu Hye Yoon, ia menyapa Jiyong yang terlihat kusam.

"Ah, noona... gwaenchana..." jawab Jiyong sekenanya, dan raut mukanya terlihat seperti orang patah hati.

Hye Yoon menaikkan sebelah alisnya. "Hmmm... aku mau pamit pulang dulu, Noona... annyeong" pamit Jiyong.

"Ya~ kenapa tidak pamit pada Seunghyun? dia sudah sehat kok, kau masuk saja jangan sungkan" ucap Hye Yoon.

"Anni, aku buru - buru, sampaikan saja salamku padanya ya..." lalu Jiyong pergi dengan langkah cepat.

Hye Yoon menggeleng - gelengkan kepalanya. Lalu ia tersenyum kearahmu yang baru keluar dari ruang ICU, lalu ia menghampirimu.

"Saeng... pulanglah dulu ke rumah... mandilah dan benahi dirimu, aku dan Eomma akan menjaga Seunghyun... arrasseo?" kamu mengangguk pelan.

"Uhuukkk... ukkkhh... wueeeekkkk!" kamu terkejut mendengar suara Seunghyun yang sedang muntah, suaranya begitu keras.

"Ah... gwaenchanaaa???" pekikmu. "Ne~ ne~ biar Eonni saja yang mengurus Seunghyun... kamu pulang dulu ya, besok setelah pulang sekolah, kamu bisa menjenguk Seunghyun lagi, ye~?" jelas Hye Yoon Eonni yang menghentikan langkahmu.

Dengan berat hati kamu mengangguk. Dan dengan langkah berat kamu pulang ke apartemenmu.

***

"Seunghyun? Gwenchana?" tanya Eomma Choi khawatir, karena tiba - tiba Seunghyun muntah, padahal ia tidak sedang makan apa - apa, dan juga ia hanya memuntahkan air karena daritadi belum makan.

"Gwenchana Eomma" jawabnya lirih. Dokter Lee pun masuk ke ruangan itu. "Choi Seunghyun? sepertinya kau sudah cukup kuat untuk menjalani pemeriksaan CT Scan" ucapnya.

***

Di ruangan dokter...

Dokter Lee memegang hasil rongent bagian kepala Seunghyun, dan mengamatinya dengan seksama.

Eomma Choi yang duduk dihadapannya memandang dengan resah. "Apa ada kesalahan yang terjadi, Dokter?" tanya Eomma Choi.

"Begini, Nyonya Choi... setelah tadi kecelakaan yang menimpa Seunghyun, ia mengalami cedera pada bagian kepala. memang, disaat baru jatuh dia terlihat baik - baik saja, namun setelah beberapa jam, efek gegar otaknya baru kelihatan. seperti tadi salah satunya, muntah secara tiba - tiba. ini disebut dengan lucid interval. Seunghyun mengalami pendarahan otak serius, dapat menyebabkan kematian di kemudian waktu, tetapi setelah saya melihat hasil rongent, pendarahan belum menutupi semua otak..."

Eomma Choi menutup mulutnya, tidak percaya akan kemalangan yang menimpa putranya.

"Lalu... apa yang harus dilakukan, dokter?" tanya Eomma dengan nada bergetar. Ia menatap kearah Dokter Lee, dokter pribadi keluarganya sejak Seunghyun kecil, dengan segala kecemasan yang ada.

"Seunghyun harus segera dioperasi, atau ia tidak akan tertolong lagi..." ucap Dokter Lee.

"Kalau begitu lakukan dokter! apapun lakukan, asalkan Seunghyun selamat..." sahut Eomma Choi, dan tak kuasa membendung air matanya.

"Malam ini juga, Seunghyun harus terbang ke Amerika..." tutur Dokter, lalu menghela nafasnya.

"Apa harus malam ini, dok?" tanya Eomma Choi, karena bagaimanapun juga dia memikirkanmu. Dia tidak mau meninggalkanmu seorang diri di Seoul, karena pasti dia dan Hye Yoon juga ikut menemani Seunghyun ke Amerika.

"Iya, harus malam ini. kalau tidak, terlambat sedikit saja... Seunghyun akan..." "ah! baiklah, setelah aku mengambil passport dan visa, tolong surat rujukanmu segera diselesaikan... tolong jaga Seunghyun selagi aku pulang, Dokter..." pinta Eomma.

"Ye~ Nyonya... aku akan menjaga Seunghyun... itu pasti" ujar Dokter Lee, lalu bersalaman dengan Eomma Choi.

***

Setelah selesai mandi, kamu membuka lemari kecil yang ada di sudut kamarmu.

Disitu ada 3 album kecil, isinya fotomu dengan Seunghyun, dari mulai kalian masih bayi, sampai kalian SMP.

Kamu tertawa kecil mendapati foto Seunghyun sedang mandi bersamamu saat kalian masih bersekolah di taman kanak - kanak.

Kamu memandang lekat sebuah foto yang membuatmu terpaku.

Difoto itu kamu dan Seunghyun yang masih TK sedang memeluk sebuah boneka teddy bear putih yang besarnya tiga kali lipat darimu.

Itu adalah boneka hadiah untuk Seunghyun, saat itu kamu memberinya untuk hadiah natal.

Entah masih disimpan olehnya atau tidak, yang jelas waktu dulu dia tidak menyukai hadiah darimu yang menurutmu lucu, karena Seunghyun lebih suka sebuah robot daripada boneka.

Kamu naik keatas tempat tidurmu, dan menaruh album itu dibawah bantalmu.

***

"Apa? harus malam ini!" pekik Hye Yoon mendengar penjelasan Eomma Choi.

"Ne~ kita harus membawa Seunghyun ke Amerika. Eomma sudah menelpon Appa, menyuruhnya untuk bersiap - siap menjemput kita di airport, dan membereskan rumah kita disana, untuk tempat kita tinggal sementara..." jelas Eomma Choi lagi.

"Tapi... bagaimana dengan Eun Mi?" tanya Hye Yoon sedih. Eomma Choi menghela nafasnya.

"Eomma juga tidak tahu apa yang harus kita lakukan... sebenarnya Eomma juga tidak mau meninggalkan dia, tapi apa boleh buat? karena apa yang terjadi dengan keluarganya pun, dia tidak mempunyai passport... kalaupun membuat passport untuknya itu membutuhkan waktu yang cukup lama" tutur Eomma. Hye Yoon berpikir keras.

"Aku juga, harus ke Amerika untuk menyusul Appa... aku harus bekerja di perusahaan kan?" ucap Hye Yoon.

"Iya, Eomma berdoa yang terbaik untuknya... dan pasti Eun Mi akan baik - baik saja..."

ternyata, sedari tadi Seunghyun mendengarkan percakapan antara ibu dan kakaknya. Ia turun dari tempat tidur dan menghampiri mereka.

"Aku tidak akan pergi kalau begini caranya!" seru Seunghyun emosi.

Hye Yoon dan Eomma Choi begitu terkejut, dan menahan tubuh Seunghyun yang ambruk.

Nafas Seunghyun tersengal - sengal, menahan rasa pusing yang membekam kepalanya. "Seunghyun-ah! gwenchanayoo?? Seung?"

lama - lama suara jeritan Eomma dan Hye Yoon pun memudar dari pendengarannya.

TBC

^.^

oiya mampir yuuu ke wp pribadi ku, ff ini juga dipublish disana... http://storyofkpop.wordpress.com/

gomaptaaa ^.^ *chu

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
jonghyununa #1
chingu!~ bagus kok :) nice pict. have to prove the editing but surely its enough well. Please look forward to mine too ^^ hope you like it~ http://www.asianfanfics.com/story/view/392306
kwon_baemin
#2
chingu tulis English ajaaa kenapa mesti malu??gak masalah kali...lagian orang orang disini jg pasti bakal ngerti kok,mereka jg saling hargain :)
Marymoon #3
hyaaa masalahnya pasti ancur kalo dalam bahasa inggris >.<
hihihi... thank you anyway udah mau bantu yah ^.^ gomaptaa
ganaVIP
#4
mending ditulis bahasa inggris deh, biar yang lain bisa baca juga, ntar aku bantu promo deh.. :)