Chapter 2

It's you

Son Seungwan merapikan jasnya dan memasuki ruang yang sudah di pesan oleh tuan Bae untuknya. Senyum hadir di wajahnya, melihat seorang wanita yang membuatnya cukup tertarik. Ia bukanlah orang yang percaya akan cinta, namun ia juga bukan orang yang tidak memiliki cinta atau kasih sayang. Ia adalah pria gentle yang di gilai banyak wanita karena ketampanan dan kekayaannya.

“Miss Bae Irene.” Irene bangun dan melihat Seungwan yang tersenyum ke arahnya.

“Silahkan duduk Mr. Son.” Sesaat setelah Seungwan duduk, Irene tanpa ragu langsung mengeluarkan surat perjanjian pranikah yang ia buat.

“Saya tidak akan berbasa-basi, silahkan dibaca Mr. Son” Seungwan membaca perlahan perjanjian pernikahan itu.

“Ada beberapa point yang saya tidak setujui Miss Bae, mengenai tidur bersama sebagai suami istri. Anda akan sah menjadi istri saya secara agama dan negara, bukankah kita harus melakukannya?, dan mengenai ahli waris, aku ingin memilikinya dari mu, bukan dari orang lain. Kau hanya harus memenuhi kedua hal itu dan aku tidak terlalu keberatan dengan yang lainnya.”

“Tapi anda harus ingat Mr.Son, anda bisa memiliki tubuh saya, tapi tidak hati saya.” Son Seungwan hanya tersenyum.

Pernikahan pun berlangsung, Seungwan tersenyum karena di sampingnya saat ini adalah Irene bukan orang lain yang tidak ia kenal.

Irene dan Seungwan memasuki kamar pribadi Seungwan yang telah ia rubah sedemikian rupa agar Irene merasa nyaman berada di sana.

“Mandilah, malam ini kita tidur saja, aku yakin kau sangat lelah.” Irene langsung masuk ke kamar mandi. Sementara Seungwan duduk di atas ranjangnya membuka jas dan kemaja dan sepatunya. Ia meletakkan pakaian dan sepatunya di tempat seharusnya. Setelah ia melihat Irene keluar dari kamar mandi ia pun langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah ia keluar ia, sudah melihat Irene yang sudah tertidur nyenyak. Seungwan hanya tersenyum dan langsung mengenakan pakaian tidur, membaringkan tubuhnya di samping Irene. Dan ia kecup dahi Irene lembut, sampai ia menutup mata, Seungwan tidak pernah melepas senyum dari wajahnya.

Seungwan dengan cekatan memeriksa laporan keuangan di perusahaan Bae. Ia meminta Irene untuk ikut dengannya, membicarakan rencana yang ingin ia lakukan untuk merombak semua management perusahaan itu. Irene mendengarkan Seungwan dengan seksama, dan memahami apa keinginan pria itu. Irene bahkan setuju untuk memecat beberapa orang yang Seungwan anggap merugikan perusahaan. Seungwan meminta Irene untuk mengurus semua keperluan di perusahaannya. Irene cukup kagum dengan ketepatan yang dilakukan Seungwan.

“Mau pulang bersama?” ajak Seungwan setelah mereka seharian menghabiskan waktu untuk perencanaan perbaikan.

“Baiklah, tapi aku selesaikan dulu ini sebentar,”

“Aku akan menunggu.”

Ketika tiba di rumah Seungwan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan langsung tidur di ranjangnya karena ia sangat kelelahan. Irene yang sudah membersihkan diri langsung menuju dapur untuk menyiapkan makan malam untuk mereka. Ia mendapat bantuan dari Mrs. Kang yang mengurusi semua urursan rumah tangga di kediaman Son.

“Anda istirahat saja nyonya Son, biarkan saya yang menyiapkan semuanya.”

“Aku senang melakukannya.” Ujar Irene sambil menata piring di atas meja makan. Ia membangunkan Seungwan yang sedang tidur, dan tiba-tiba pria itu menarik Irene ke dalam pelukannya dan mengecup pipi Irene. Hal itu membuat Irene terkejut dan berusaha melepas pelukan itu, namun Wendy memeluknya dengan erat.

“Biarkan seperti ini dulu,” Irene tidak lagi membantah, ia membiarkan Wendy memeluknya.

Akhir pekan pun tiba, Seungwan bangun lebih siang dari sebelumnya, ia cukup malas berolah raga setelah apa yang ia lakukan malam tadi bersama Irene. Seungwan tersenyum bisa memiliki Irene seutuhnya, meskipun ia belum memiliki hati Irene, setidaknya ia telah memiliki tubuh Irene. Bukannya mesum, tapi ia sangat senang dengan aktifitasnya kemaren malam.

Namun senyum Seungwan hilang saat melihat mata Irene yang sembab karena menangis. Ia memeluk Irene dan mengecup kedua mata Irene.

“Maafkan aku Irene, tapi itu semua memang harus dilakukan, karena kita sudah sah menjadi suami istri.” Irene hanya diam dan kembali menitikkan air mata. Seungwan melihat liontin yang dipakai Irene, ia tahu di dalamnya terdapat foto Seulgi dan Irene. Meskipun ia sedikit cemburu dengan hal itu, namun ia berjanji, selama Irene menjadi pendamping hidupnya ia akan memperlakukan Irene dengan baik.

“Beristirahat lah di rumah kalau kau mau, aku akan keluar untuk menghabiskan waktu.”

“Apakah aku boleh ikut?”

“Kau yakin?, apa kau tidak merasa kesakitan?” Irene menggeleng sambil tersipu malu.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hay guys.....
Aku harap kalian suka dengan cerita kali ini.
Have a nice day everyone

Comments

You must be logged in to comment
Nazrif
#1
Chapter 5: Wawwww that's really sweet and sometimes make me feel emosional but itu sungguh luar biasa dan terima kasih atas cerita tentang wenrene ini walaupun singkat tapi sungguh sangat berkesan i hope can see more story' about parents line wenrene from you thank you see you 😍😍😍🥺🤧👏🏻👏🏻❤️💙🔥🔥😀😀😊🤝🏻🤝🏻💪🏻💪🏻💪🏻 tetap semangat , semoga harimu menyenangkan 👋🏻👋🏻🎉🎉👍🏻
Wann77
#2
Chapter 5: Wah cerita ringan dengan plot yang cepat 😅
Terima kasih dengan Wenrene nya 💙💗