*** 

Seluruh pandangan masih mengarah padaku, menunggu pilihan apa yang akan ku pilih. Aku bertarung dengan isi kepalaku sendiri.

“Jika memungkinkan, boleh ‘kah Taeyeon moves to YG,” kata Yang Sajangnim memecah keheningan.

Lee Soo Man tertawa kecil,”Kau lupa bahwa peraturan di antara Big 3 seperti apa?”

“Aku tahu. Aku hanya ingin menyelamatkan mereka.”

“Apa yang ingin kau selamatkan?”

“Hubungan keduanya dan karirnya.”

Lee Soo Man mengalihkan pandangannya padaku.

“Akan sangat disayangkan jika Taeyeon harus kehilangan salah satunya, bukan? Come on, kita semua pernah muda,” ucap Yang Sajangnim berusaha meyakinkan.

“Sayangnya, dunia industri K-Pop tidak semudah itu Hyunsuk-ah.”

Ku lihat Yang Sajangnim bertukar pandangan ke arah Jiyong. Jiyong merasa was-was.

“Taeyeon-ssi?” panggil Lee Soo Man memecah pikiranku.

“Ya?”

“Pilihanmu?”

Sekali lagi, aku mencoba untuk tetap waras. Meski jujur saja, di saat seperti ini, berusaha tetap waras adalah hal yang tak mungkin. Aku mengambil napas panjang, sebelum akhirnya ku hembuskan bersama rasa frustasiku.

“Aku tidak memilih keduanya,” kataku yang langsung membuat semua orang terkejut.

“Taeng...”

Pandanganku berpendar ke arah para member SNSD dan berhenti di Jiyong.

“Aku tidak memilih SNSD, atau pun G-Dragon. Ku rasa ini akan jadi pilihan yang adil untuk kita semua.”

“Taeng,” Jiyong berusaha memastikan jawabanku.

Aku menepis tangan Jiyong yang menyentuh bahuku,”Aku tidak memilihmu juga. Maaf.”

Semua orang terpaku dengan jawabanku.

“Jika aku harus memilih di antara keduanya, aku tidak akan memilih salah satu pun di antara mereka. Rasa sayangku kepada para memberku, melebihi apapun. Namun, akan sangat tidak adil jika aku harus menyingkirkan perasaanku yang hanya sekedar jatuh cinta. Aku akan memilih mundur dari SNSD, dan memutuskan hubunganku dengan G-Dragon. Jadi, tidak akan ada yang tersakiti dengan pilihan ini. Ini soal perasaanku, maka biarkan aku memilih dan menerima semua konsekuensinya,” jelasku.

“Taeyeon, apa kau yakin?” tanya Lee Soo Man meyakinkanku.

Aku mengangguk.

“Seperti kata Yang Sajangnim, apapun pilihanku, semua orang harus menghargai pilihanku. Apapun itu.”

Terlihat jelas rasa kecewa di mata semua orang dengan pilihanku saat ini. Namun, inilah akhirnya. Aku memilih untuk mengorbankan dua-duanya.

“Taeyeon, kau pun sadar, meski pun kau bukan lagi bagian dari SNSD atau pun SM, kau tidak bisa pergi ke agensi YG atau JYP,” kata Lee Soo Man, sekali lagi meyakinkanku.

Aku mengangguk mantap.

“Baiklah. Maka, keputusannya sudah final,” kata Lee Soo Man Sajangnim.

“Sajangnim...” para memberku berusaha mencegah keputusanku.

“Jika itu adalah pilihanmu, maka tidak ada lagi yang bisa menghalangi. Akan ku urus semua pemutusan kontrakmu.”

Please Subscribe to read the full chapter