*** 

 

Semalaman aku nyaris tidak bisa tidur hanya karena memikirkan ini. Harus ‘kah aku datang?

 

Ah, tapi jika aku datang, aku akan bertemu Jiyong.

 

Jika aku bertemu Jiyong, maka semua keadaan ini akan jadi kacau.

 

Tapi, jika aku tidak datang, aku sudah berjanji pada Seungyoon.

 

Akhirnya ku putuskan untuk datang.

 

Dengan mengenakan pakaian serba hitam yang menutupi wajahku, ku harap tidak ada satu pun yang akan mengenaliku.

 

Sebelum berangkat, ku sempatkan membuka akun Youtube-ku. Beberapa hari yang lalu, aku kembali meng-upload lagu coverku berjudul Happier dari Olivia Rodrigo.

 

Tanpa disangka-sangka, semua videoku sudah ditonton lebih dari 200.000 viewers. Bahkan, dalam hitungan hari, aku sudah mendapatkan 100 ribu subscribers.

 

Aku menggelengkan kepala.

 

Aku kembali membuka kolom komentar yang membuatku tertawa.

 

Suaramu bagus. Ku harap kau bisa debut suatu hari nanti.

 

Seharusnya idol itu seperti ini. Talentnya yang dilihat. Bukan hanya visual.

 

Tidak ada ‘kah agensi yang ingin mendebutkannya?

 

Panggilan kepada YG, JYP, atau SM, tolong debutkan dia.

 

Aku sangat menantikanmu debut.

 

Aku menunggu cover lagumu yang lainnya.

 

Aku tertawa puas.

 

“Aku sudah debut. Lalu, kalian singkirkan. Ironis, ya,” tawaku.

 

Aku kembali membaca komentar, dan aku terdiam saat membaca komentar seseorang bernama T-young.

 

I’m not.

 

Bingung, tapi langsung ku abaikan saja komentar itu. Namanya komentar. Kadang kita juga tidak mengerti apa yang mereka tuliskan.

 

Dengan hoodie hitam, celana hitam, topi hitam, dan masker hitam. Aku pun berangkat menuju venue.

 

Sepanjang jalan, dapat ku lihat Billboard Bigbang tertera di mana-mana. Para penggemar sangat antusias dengan konser Bigbang kali ini.

 

Begitu pun aku.

 

Mendekat venue, ku lihat sudah banyak penggemar yang mengantre untuk masuk. Beruntungnya aku dapat tiket VIP.

 

Thank you, Seungyoon.

 

Aku memutuskan untuk masuk medekati jam mulai.

 

Aku menunggu di parkiran sambil menggulung rambutku agar tidak ada yang mengenali.

 

Dan, tak lupa, aku juga mempersiapkan hati.

 

Takut kalau-kalau aku akan terpaku saat melihat Jiyong nanti.

 

Ah, tidak-tidak. Aku harus melupakannya. Aku pasti bisa.

 

-

 

Konser pun dimulai.

 

Opening konser dibuka oleh Winner sebagai guest star. Tak yakin Seungyoon akan melihatku di sini. Namun, dapat ku lihat ia membawakan lagu dengan baik.

 

Winner membawakan 2 buah lagu untuk pembuka. Dan, lampu pun kembali padam.

 

Saat lampu mulai padam, para personel Bigbang pun muncul dengan sorot lampunya. Aku dapat melihat betapa kharismatiknya sosok seorang G-Dragon di atas panggung.

 

Mereka benar-benar membuat suasana konser menjadi lebih meriah. Tidak hanya sekedar bernyanyi dan berjoget biasa.

 

Lagu-lagu yang dibawakan juga mampu menghidupkan suasana.

 

Aku begitu menikmati konser hingga tak sadar aku pun ikut bernyanyi.

 

Selama 2 jam lebih mereka menampilkan konser yang luar biasa. Kini sudah waktunya memasuki encore.

 

Saat encore, para member Bigbang biasa membagikan merch kepada para penggemar.

 

Aku yang kebetulan cukup dekat dengan panggung pun kebagian ‘dilempar’ merch. Sebuah boneka Krunk G-Dragon yang dilempar oleh G-Dragon sendiri.

 

Sekitar 3 detik mata kami bertemu. Aku langsung mengalihkan pandanganku. Berharap ia tidak akan menyadari kehadiranku.

 

Ah, tidak mungkin juga ia akan sadar.

 

Setelah konser berakhir, Seungyoon mendatangiku dan mengajakku ke backstage untuk bertemu Winner. Aku pun mengikutinya.

 

Tapi, tanpa disangka, alih-alih bertemu Winner, aku malah bertemu Yang Sajangnim.

 

“Taeyeon-ssi,” panggilnya sambil meneriakkan namaku dari kejauhan.

 

Yang sontak membuat semua orang yang ada di dekatku langsung menyadari kehadiranku.

 

Tak terkecuali Jiyong dan member Bigbang lainnya.

 

“Kau datang?” tanyanya penuh antusias.

 

“I-iya, Sajangnim.”

 

“Apa kabarmu, Taeyeon-ssi?”

 

“Baik, Sajangnim.”

 

“Ah, kau datang pasti untuk mene