Bab2
Bintang jatuhBab sebelumnya.....
Aku terkejut namun juga lege karena semua pikiranku tadi tak terjadi tapi aku masih panik dan kawatir dengan keadaan peria itu, jadi ku putuskan untuk mencari bantuan, sebenarnya akan lebih mudah jika aku hanya menelpon ambulan untuk mengantar peria itu tapi aku lupa membawa hp ku jadi aku harus meminta bantuan pada penduduk setempat
"Hai....tolong bertahan ok aku akan mencari bantuan" kataku panik pada peria itu, akupun berniat berdiri untuk pergi dan meminta bantuan pada penduduk sekitar, sebelum ada sesuatu yang memegang tanganku dengan erat
.
.
.
.
~•~•~•~•~
Karena terkejut Reflek aku menoleh untuk melihat si pelaku yang memegang tangan ku itu,Dan ternyata sipelaku adalah peria yang kukira K.O peria itu terlihat ingin mengatakan sesuatu, jadi aku menunggunya untuk berbicara
"To....tolong....te....tetap...di..sini...sa..ja" kata peria itu terbata-bata karena menahan sakit dan baru setengah sadar
"Kamu itu terluka jadi kamu perlu di bawa ke rumah sakit" kataku dengan lembut dan tedengar kawatir agar peria itu mengerti
"A..aku...hanya..per...lu..kamu...ber..sama..ku.." kata peria itu dengan wajah yang pucat dan mata yang tajam
Aku yang mendengar kata2 peria itu sangat terkejut dengan apa yang di katakan peria itu
"Apa kamu idiot!? kamu terluka dan ini sudah malam " kataku dengan sedikit kesal pada peria itu
"Kumohon" kata peria itu dengan suara berat dan tatapan mata yang tajam
Jujur sebenarnya aku ingin sekali berkata tidak dan pergi mencari bantuan, tapi tatapan peria itu benar2 tajam dan mengintimindasi dan itu membuat ku takut jadi ku putuska untuk menemani peria itu untuk sekarang,akupun mengubah posisi jongkok ku menjadi duduk bersilah dan memposisikan kepala peria itu di pangkuan ku agar dia merasa lebih nyaman dan tenang karena hanya ini yang bisa kulakukan untuk menolong peria itu sekarang
"Ok aku akan tetap berada di sini tapi kau harus berjanji untuk tidak tertidur atau memejamkan mata mu itu" kataku dengan kawatir
Peria itu hanya menganggukan kepalanya pelan menandakan dia mengerti
Dalam hati aku berdoa semoga ada orang yang lewat atau sebuah muzizat agar dia bisa membawa peria ini ke rumah sakit atau hanya sekedar membantu untuk mengobati luka gores peria itu.
Author pov
Waktupun terus berjalan sudah 20 menit mungkin lebih chenle duduk dalam ke heningan yang canggung ini, walau begitu chenle masih setia menemani dan memangku peria itu
Chenle sebenarnya sedikit heran mengapa tak ada seorangpun yang lewat? sesepi apapun sebuah tempat pasti ada seseorang yang akan lewat kan??
Karena bosan menatap sekitar dan berharap menemukan seseorang yang akan lewat, chenlepun memutuskan untuk memeriksa peria yang berada di pangkuanya itu
Betapa terkejutnya chenle saat melihat luka peria itu pelahan memudar dan bahkan chenle yakin ada juga yang menghilang dari kulit peria itu,chenle benar-benar ingin berteriak sebelum dia menyadari peria itu sedang menatapnya denagan tajam, pada akhirnya merekapun saling menatap, chenle baru menyadari warna mata peria yang berada di pangkuanya itu, warna mata peria itu berwarna biru terang yang indah seperti bintang
Seketika pikiran chenle menjadi kosong tak ada apapun yang bisa dia pikirkan sekarang, walau begitu hatinya mengatakan untuk kabur atau lari sejauh jauhnya
Mereka masih bertatap muka hingga peria itu bersuara dan seperti ke ajaiban peria itu mengatakan hal yang membuat Chenle
Sedikit lebih tenang
Ya hanya sedikit
"Tenang saja aku takakan menyakitimu kamu hanya perlu menemaniku disini sampai seluruh luka ku menghilang kau mengerti bukan?" Kata peria itu dengan suara yang cukup berat
Chele hanya bisa mengangguk dengan kikuk karena dia masih bingung dan shok dengan seluruh situasi ini, pada akhinya Chenle mengalihkan pandanganya menuju jalan agar tak menatap mata peria itu lebih lama
Tanpa chenle sadari peria itu menghembuskan napasnya seakan dia sedih Chenle tidak mau menatapnya
30 menitpun berlalu kaki chenle sudah terasa ingin copot dari sang pemilik, Chenle benar2 tidak merubah posisinya sejak awal jadi rasa kesemutan dan pegal sudah datang menghampiri Chenle
Chenle tidak mau mengambil resiko membuat peria itu marah hanya karena chenle menggerakan tubuhnya jadi dia hanya diam seperti patung saja sejak tadi
Tiba2 saja peria yang berada di pangkuan chenle begerak dia memposisikan tubuhnya untuk bersender pada batang pohon yang berada di sebelah mereka,
Dengan polosnya Chenle memiringkan kepalanya menandakan dia sedang bingung
"Kau tau aku memang memintamu untuk menemaniku tapi aku takpernah memintamu untuk menjadi bantal yang empuk bagiku" kata peria itu dengan suara yang berat tapi penuh perhatian
Dengan wajah yang memerah Chenle hanya bisa menganguk dan menyembunyikan rona merahnya dengan cara menunduk tanpa berani melihat peria itu, pada akhirnya Chenle memutuskan untuk ikut bersandar pada pohon tua itu bersama dangan peria itu
Jarak antara chenle dan peria itu cukup jauh karena chenle masih ragu dan takut pada peria itu
15 menit berlalu chenle mulai mengantuk mata lentik itu perlahan tertutup dan kesadaran Chenle mulai menipis sampai akhirnya Chenle menuju dunia mimpi
Peria yang berada di sebelah Chenle menyadari apa yang terjadi, jadi dia dengan sukarela mendekat untuk memberikan bahunya sebagai sandaran yang empuk untuk Chenle tidur
Jika Chenle meberikan kakinya untuk peria itu merasanyaman mengapa peria itu takbisa memberikan bahunya untuk Chenle???
Perlahan tangan peria itu menggeser kepala Chenle untuk bersandar padanya
tanpa merasa terganggu Chenlepun bersandar pada peria itu tanpa dia sadari
Waktupun terus berjalan tanpa di sadari seluruh luka yang berada di tubuh peria itu telah menghilang sepenuhnya dan rembulanpun telah berada tepat di atas mereka menandakan malam harikan segera berakhir
''Sebaiknya aku mengantarmu pulang sekarang" guman peria itu pelan agar takmembangunkab peria yang berada di bahunya itu
Perlahan peria itu menggeser kepala Chenle agar bersandar pada dahan pohon setelah itu peria itu berdiri dengan tegak, dengan lembut peria itu mengankat Chenle dengan gaya pengantin menaroh kepala chenle di dada bidang peria itu untuk membuat Chenle merasanyaman
Sungguh keahlian peria itu untuk menggendong chenle tanpa membangunkannya patut di ancungin jempol
Peria itu perlahan berjalan menuju jalan yang Chenle lewati hingga peria itu sampai di jalan kota yang cukup damai tidak seperti pagi hari yang ramai, jalan dikota hanya di isi beberapa orang yang lewat dan berkeja lembur saja
Peria itu membawa Chenle ke sebuah apartemant yang berada cukup jauh dari tempat peria itu terluka
Peria itu membuka salah satu pintu apartemant tanpa kesusahan walau dia sedang menggendong Chenle ,Dan peria itu perlahan masuk ke apartemant itu
Peria itu dengan lihai melepas jaket dan sandal yang di pakai chenle tanpa membuat sang penilik bangun atau terusik sedikitpun, setelah itu peria itu membawa Chenle menuju sebuah kamar dan meletakan Chenle di atas kasur yang empuk dan hangat itu taklupa peria itu menyelimuti chenle
Setelah selesai menyelimuti Chenle, peria itu memandang dan mengamati apartemant yang dia masuki
"Ternyata kau suka sekali pada lumba2 ya" kata peria itu sambil melihat Chenle yang tertidur pulas
Ya peria itu membawa chenle ke apartemant Chenle itu sendiri, bagaimana peria itu tau apartemant yang Chenle tempati???
Mudah jawabanya terdapat pada dompet Chenle, bisa di bilang peria itu sedikit lancang karena memeriksa dompet Chenle
Setelah puas meliha-lihat isi apartemant chenle peria itupun pergi menuju pintu untuk pergi dari situ dia harus segera kembali atau dia akan mendapat ceramah yang lebih panjang
Sebelum peria itu keluar seutunya dia menguman kan sesuatu tepat di depan pintu apartemant chenle
"Sampai jumpa lagi" guman peria sambil tersenyum lembut dan setelah itu peria itu pergi dari aparteman chenle
Mai-gimana bab2nya??? Maaf ya masih banyak banget kesalahanya
Mai-JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN YA GAES
Mai-NUNGGUIN YA


Mai-jangan lupa subrice cenel abal2 ku bersama 2temanku ya namanya marada KMR

Serius comen gaes
Udah gitu doang
Renjun-tumben si kucing gila gak kebanyakan bacot di ceritanya
Mai-mas mau jomblo seumur hidup ye
Renjun-biarin jomblo dari pada jadi pelakor kayak di sinetron indo
Mai-kau panutan ku sekarang mas
Mai-tenang aja masih ku golekne jodohe mas....
Ok
sampai jumpa di bab selanjutnya ges
Comments