​​​Title        : Teenage Dream

Author   : minnie-max

Cast        : Changkyu

Genre     : School life     

Teenage Dream

Story by minnie-max

Chapter 6

Changmin menguap untuk yang kesekian kalinya sungguh ini pelajaran paling membosankan untuknya. Bagaimana tidak, ia harus mencampur cairan kimia ini dengan itu. 

Lalu

BUMM

Berubah warna, sungguh menggelikan. Lain halnya dengan Cho Kyuhyun yang sekarang entah ingin membuat ramuan apa. 

Hanya ada mereka berdua yang ada di laboratorium ini. Karena mereka berdua menjadi perwakilan dari Shinki High School untuk perlombaan Science and Nature yang diadakan oleh salah satu universitas terkenal di Seoul.

Sebenarnya bukan dia yang ditunjuk sebagai peserta tapi Taeyeon. Berhubung gadis itu sedang pemulihan karena sakit jadi dialah yang ditunjuk untuk menggantikan Taeyeon. Dan ia harus bekerja sama dengan musuh bebuyutannya yaitu Cho Kyuhyun.

"Changmin kau awasi cairan ini dulu ya!"

"Tidak mau."

"Ayolah, aku sudah tidak tahan lagi!" Kyuhyun memegangi celananya sambil bergerak-gerak tak tahan ingin pipis.

"Baiklah."

Kyuhyun tersenyum lega dan menyerahkan penjepit untuk mengambil botol panas yang sedang ia bakar itu. Ia berlari menuju kekamar mandi. Dan Changmin membolak-balik cairan itu dengan malas.

"Aisssh benar-benar membosankan!"

Ia lebih suka kegiatan outdoor seperti basket atau berenang. Daripada terkurung di laboratorium yang pengap ini, ia juga agak mengantuk. 

Tak sengaja ia menyenggol salah satu botol berisi cairan kimia itu hingga pecah.

PYARR

Ia membulatkan matanya lalu saat ia akan mengambil botol itu. Ia lupa bahwa cairan panas itu masih ada dipenjepit.

Brukk

WUSSHH

Mata Changmin membulat melihat api langsung menyambar cairan yang ternyata mudah terbakar itu. Api dengan cepat  membakar ruangan itu dan Changmin menutupi hidungnya dengan jas lab nya. 

Lalu saat pintu kamar mandi terbuka, Kyuhyun membulatkan matanya saat melihat ruangan itu terbakar dan Changmin yang kesulitan bernafas.

"CHANGMIN!!!" 

Dengan cepat ia menarik Changmin untuk keluar dari laboratorium. Beberapa siswa yang melihat lab itu terbakar segera menghubungi guru-guru.

Kyuhyun merasakan jika Changmin sudah tak bisa berdiri lagi. Mungkin ia pingsan karena menghirup cairan kimia itu. Dengan cekatan ia memberikan nafas buatan.

"Ayo bangun Changmin!" Ia masih memompa dada namja jangkung itu. Lalu saat ada beberapa orang guru akhirnya mereka membawa Changmin keruang kesehatan.

Dan Kyuhyun masih setia menggenggam tangannya dengan erat. Ia tak percaya dengan api yang hampir melalap tubuh Changmin tadi. 

"Bertahanlah Shim Changmin!!!"

Sesampainya di ruang kesehatan, seorang petugas medis memberikannya masker oksigen dan membuka seragam Changmin. Lalu kepala sekolah dan guru Kim datang untuk melihat keadaan Changmin serta Kyuhyun.

Namja manis itu duduk disamping ranjang dan menggenggam tangan Changmin dengan erat. Matanya sudah basah karena melihat Changmin belum sadar juga.

"Apa yang sudah kalian lakukan?!" Guru Kim membentak Kyuhyun yang reflek langsung menoleh kearahnya.

"Apa kalian tidak puas sudah berbuat keonaran selama ini. Dan sekarang malah membakar laboratorium!!"

"Guru Kim sudah." Jung Yunho yang melihat anaknya dimarahi dalam keadaan syok itu menjadi tak tega. Ia yakin mereka tak bersalah.

"Kepala sekolah, ini sudah tak bisa dibiarkan lagi!"

Kyuhyun membuang jas lab miliknya dan juga milik Changmin keatas lantai "Brengsek!"

"Changmin hampir mati karena asap dan api. Sekarang kau menyalahkan kami berdua?" Namja manis itu menjerit kesal, ia takut terjadi sesuatu pada Changmin. Tapi Guru Kim masih terus menyalahkan mereka.

"Memangnya siapa yang mau membakar laboratorium itu!"

Kyuhyun yang terkenal memiliki sifat bar-bar memang sulit dikendalikan jika marah. Yunho mengelus bahu anaknya agar tenang sedangkan Kim Heechul juga kaget dengan serangan balik dari muridnya itu. 

Biasanya mereka akan menurut saja jika dimarahi atau dihukum tapi sekarang Kyuhyun bahkan lebih menyeramkan dari seorang debt collector.

"Eumhh...."

Kyuhyun menoleh saat melihat Changmin mulai sadar. Ia segera melihat kearah rivalnya itu "Changmin kau tidak apa-apa?"

Namja jangkung itu mengangguk lemah lalu melepaskan masker oksigennya "Kyu, ada api di lab-"

"Tenanglah, apinya sudah padam." Kyuhyun melirik kearah Guru Kim.

"Kau istirahatlah dulu."

"Tidak aku-"

"Apa kau ingin minum?" 

Changmin mengangguk pelan dan Kyuhyun memberikan segelas air untuknya. Yunho menarik tangan Heechul untuk keluar dari ruangan itu.

"Untuk masalah ini biar aku yang mengurusnya. Sekarang kembalilah mengajar Guru Kim." Ia tersenyum dan guru sejarah itu pergi darisana.

Yunho masuk kedalam ruang kesehatan dan tersenyum "Aku akan menghubungi kakakmu." 

Ia mengambil jas lab milik mereka yang tergeletak dilantai "Ayo kuantar kau pulang."

"Aku ikut appa!"

Yunho mengangguk dan mereka berdua pergi dari ruang kesehatan. Kyuhyun membantu Changmin untuk berjalan menyusuri koridor. Banyak yang memperhatikan mereka bertiga terutama ChangKyu yang tampak 'dekat'. 

Karena selama ini mereka tak pernah terlihat akrab. Selalu saja bertengkar dan berlarian dikoridor untuk berkelahi. Tapi sekarang Kyuhyun memeluk bahu namja yang tingginya melebihi dirinya itu dan berjalan beriringan.

Lee Jonghyun dan Choi Minho menatap mereka berdua dari balik Jendela. Mereka tampak sedih saat melihat wajah pucat Changmin, teman satu geng mereka.

-

Jaejoong langsung masuk kedalam rumah begitu melihat mobil suaminya sudah ada dihalaman. Ia membuka pintu kamar Changmin dan melihat jika Kyuhyun menemaninya. Ia menghela nafasnya lega dan segera masuk kedalam.

"Changmin kau baik-baik saja?"

Changmin mengangguk lemah, Jaejoong mengelus rambut tebal adiknya "Apa kau lapar? Mau hyung buatkan sesuatu?"

"Ya."

"Akan kubuatkan bubur ayam. Kyu tolong jaga Changmin dulu ya!" Ia keluar dan menuju dapur.

Kyuhyun memandangi wajah Changmin "Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Aku tak sengaja menjatuhkan botol berisi cairan kimia dan tiba-tiba percikan api membesar dan-"

"Ssshhhh...sudah tak apa. Yang penting kau selamat." Kyuhyun mengelus rambut hitam Changmin. Membuat namja jangkung itu menatapnya intens.

"Kau sudah menolongku Kyuhyun ah."

Kyuhyun tersenyum "Tak usah dipikirkan." 

Changmin menggenggam tangannya dan menciumnya "Terima kasih."

Kyuhyun tak dapat mengatakan apapun. Seakan-akan mata Changmin menghipnotisnya. Mereka berdua seolah berhenti di satu waktu.

"Changmin buburmu." suara Jaejoong membuat mereka melepaskan diri. Dan namja cantik itu menyerahkan mangkuk bubur itu pada Kyuhyun.

"Kyu kau mau menyuapi Changmin kecilku kan?"

Kyuhyun mengangguk sedangkan Changmin langsung memasang wajah masamnya. Ia menyuapi Changmin yang memakannya dengan lahab.

"Maafkan aku yang sudah membuat proyekmu gagal."

"Tak apa, aku merasa senang jika kau masih ada disini bersamaku."

Changmin berhenti makan dan menggenggam tangan Kyuhyun. Ia meletakan telapak tangannya di dadanya "Bisa kau rasakan Kyu debaran ini."

"Aku tak pernah merasakan hal aneh dan debaran semengerikan ini ketika bersama orang lain."

Kyuhyun merasakan pipinya memanas saat mendengarnya. Begitupun juga dengannya. Walaupun mereka sering bertengkar tapi ia tak pernah membenci namja jangkung ini.

"Ini mungkin terdengar gila. Tapi aku menyukaimu Cho Kyuhyun."

DEG

Kyuhyun langsung menutupi wajahnya yang memerah. Changmin menarik tangannya "Katakan sesuatu Kyu!"

"Aku juga menyukaimu Changmin."

Changmin memeluknya dengan erat dan mengucapkan terima kasih. Mereka berpelukan cukup lama dan tanpa mereka sadari sepasang suami istri itu melihatnya dan tersenyum.

"Tak apakan jika anakmu bersama adikku sekarang?"

Pria 40 tahun itu memeluk istrinya "Asal Kyuhyun bahagia, akupun ikut bahagia."

END