Teenage Dream (01)

Teenage Dream (Completed)

Title        : Teenage Dream

Author   : minnie-max

Cast        : Changkyu

Genre     : School life     

 

 

Chapter 1

Plukkk

Sebuah penghapus papan yang penuh dengan debu kapur melayang ke arah seorang pemuda jangkung yang sedang tertidur di bangku pojok belakang di dekat jendela. Akan tetapi dia seolah tak menyadari apa yang terjadi padanya. Tempat dimana dia ditimpuk hanya dielus saja dan kembali meneruskan mimpi. 

Kali ini si jangkung itu malah mencari posisi yang nyaman. Kim Heechul seorang guru sejarah yang melihat kejadian itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan muridnya. Bukan hanya sekali murid yang terkenal pintar itu tidur dikelas. Dan ia tidak dapat menerima keadaan seperti ini.

Guru paling killer disekolahnya ini membawa senjata yang lebih berat yaitu penggaris kayu sepanjang 1 meter. Kaki rampingnya berbalut celana kain berwarna krem itu melangkah menuju bangku muridnya itu. 

"Shim Changmin sedang apa kau sekarang?" Guru Kim memukul-mukul penggaris kayu itu ditangannya.

"Tidur." Changmin menjawab singkat.

"Ini dikelas lalu kenapa kau berani-beraninya tidur?!" Guru Kim bertanya lagi.

"Semalam aku tidur jam 2 pagi dan sekarang aku mengantuk. Lalu di siang bolong seperti ini si cerewet Kim Heechul malah mendongengkan sesuatu di depan kelas. Mendengarkannya  membuatku makin mengantuk." Jawaban Changmin yang terkesan ngawur itu membuat seorang Kim Heechul melotot.

"Lalu bagaimana bila dongeng Kim Heechul keluar dalam ujian akhir ini?"

"Aku hanya perlu mempelajarinya.  Untuk apa lagi aku mendengarkan si cerewet itu berbicara. Sudah jangan ganggu aku!" Changmin dengan malas menjawab.

Merasa sedikit tersinggung walaupun sudah terbiasa mendengar olok-olokan dari muridnya. Heechul dengan sekuat tenaga memukulkan penggaris itu ke meja Shim Changmin. 

Membuat pemuda jangkung itu benar-benar kaget dengan apa yang terjadi langsung membuka matanya. Hampir saja ia mengumpat kasar pada siapapun yang telah mengganggunya ini namun ketika dilihatnya Guru Kim sedang berkacak pinggang di depannya, ia dengan cepat ikut berdiri.

"Jadi aku ini cerewet?"

Changmin tersenyum lima jari seakan tak merasa bersalah atau sedang berakting sepolos mungkin.

"Shim Changmin detensi untukmu selama satu minggu!!!!"

Pemuda jangkung itu melongo mendengarnya. Teman-temannya menahan senyumnya karena tak ada yang berani tersenyum maupun tertawa didepan Guru Kim. Meskipun wajahnya cantik tapi mulutnya sungguh beracun. 

Berbeda dengan Changmin yang serasa ingin mati saja. Seorang namja manis yang duduk tepat disampingnya itu menyeringai.

-

Selesai melakukan detensi paginya yaitu menyapu lapangan di depan sekolah, Changmin dengan cepat berlari ke kelas. Bel masuk berbunyi beberapa menit yang lalu. Ia tak ingin melewatkan jam pertama kelasnya hari ini. Cukup dengan detensi menyapu halaman selama seminggu, tidak ingin mendapat detensi tambahan.

BRAK

Pintu terbuka dan Shim Changmin kali ini disambut dengan tatapan tak percaya anak-anak dikelasnya. Bagaimana bisa si jenius berbadan jangkung itu malah terlambat kali ini. 

Tak cukupkah detensi menyapu halaman selama seminggu ini?

"Mianhae Guru Kim." Changmin langsung saja membungkuk meminta pengampunan. Setidaknya jangan berikan ia hukuman tambahan lagi. Tadi pagi saja ia cukup malu karena banyak siswa-siswi lain yang mentertawainya. 

Terutama namja berwajah manis yang sekarang sedang menahan tawanya. Guru sejarah itu menghela nafasnya dan mengangguk "Duduklah." 

Ia sudah merasa malas menghukum muridnya yang satu ini. Lagipula sepertinya Changmin benar-benar menyesal.

"Terima kasih Guru Kim." Changmin membungkuk hormat dan segera berjalan menuju tempatnya. Sebisa mungkin ia menahan dirinya karena tidak ingin mendapat hukuman lagi. Walaupun sebenarnya ia ingin sekali beradu mulut dengan namja berwajah manis yang duduk dibangku bersebelahan dengannya.

Guru Kim melanjutkan penjelasannya tentang Perang Korea dan menulis dipapan tulis. Lalu sebuah kertas berada didepannya. Ia menoleh karena tau persis siapa yang melemparkan kertas padanya.

'Kekekeke~ suka dengan hukumanmu tuan Shim? Aku tak sabar ingin melihat nilai 0 di raportmu.'

Changmin mengalihkan pandangan matanya kearah lain. Tak ingin jika namja manis yang sebenarnya rivalnya itu tau bahwa ia sebenarnya sedang marah. 

Awas saja kau Kyuhyun, batinnya. 

Namun kali ini berpura-pura membuka buku pelajaran dimana materi Guru Kim terpampang disana. Tapi matanya tetap saja sesekali melirik ke arah samping dimana Cho Kyuhyun duduk.

-

"Apa yang kau inginkan sebenarnya Cho Kyuhyun?"

"Berani-beraninya kau melawanku. Apa kau tidak tau siapa yang kau hadapi?!" Changmin bertanya pada Kyuhyun setelah berhasil menyeretnya ke toilet.

Kyuhyun hanya tersenyum mengejek memandang tanpa takut pemuda di depannya yang sedang menarik kerahnya.

"Shim Changmin yang walaupun pintar tapi langganan detensi dan pembuat onar."

"Berani-beraninya kau berkata seperti itu?! Kau tidak tau apapun tentang diriku!" Changmin ingin sekali menonjok wajah menyebalkan di depannya.

"Pertama kali melihatmu kukira kita bisa berteman tapi melihat tingkah lakumu selama ini membuatku-" Namja jangkung itu mendorong Kyuhyun menjauh darinya tidak melanjutkan kalimatnya. 

Sungguh ia tidak pernah tau sejak kapan mereka berdua mulai bersaing dan menjadi musuh selama 2 tahun ini dan sialnya mereka selalu berada dikelas yang sama.

"Seorang Shim Changmin pernah punya niat untuk bersahabat denganku? Apa aku tidak salah dengar?"

"Tutup mulutmu!" Changmin berteriak marah, cukup sudah kesabarannya selama ini.

"Lalu apa maumu? Mengajakku berkelahi? Ayoo!!" Kyuhyun mendorong dada namja jangkung itu. Dibalik wajah dinginnya sebenarnya ia adalah orang yang bar bar. 

Berkelahi bukan hal baru dalam dirinya dan Shim Changmin adalah orang yang sudah dikenalnya sejak masih popok. Herannya hubungan mereka makin memburuk tahun demi tahun.

Changmin kecil menatap seorang bocah imut yang sedang makan cupcake rasa coklat kesukaannya. Pipi tembamnya makin mengembung imut seiring dengan bertambahnya jumlah cupcake yang dimakannya.

Hari ini ditaman kanak-kanak tempat mereka berdua bersekolah sedang mengadakan acara piknik bersama. Shim Changmin, bocah berusia 4 tahun itu menyandarkan tubuh kurusnya disebuah batang pohon. Sementara dipangkuannya ada sekotak kimbab buatan ibunya. 

Namun rasa kimbab lezat miliknya seolah kalah dengan cupcake coklat yang sedang dimakan oleh salah satu murid disana, Cho Kyuhyun. Bocah imut itu tak henti makan dengan lahabnya. Bibir dan pipinya terkena saus coklat membuatnya makin imut.

Dan saat Kyuhyun akan menggigit kuenya lagi, tidak sengaja matanya menatap Changmin yang dengan intens memandangnya. Ia menyerahkan cupcake rasa coklatnya pada Changmin.

"Minnie mau?" Mata bulatnya mengerjap pelan.

Sebenarnya Changmin ingin sekali mengambil kue itu namun apa yang dilakukannya sungguh diluar perkiraannya. Tangannya mencubit kedua pipi Kyuhyun kemudian menariknya dengan kencang.

"Ahahaha...." Bocah bertubuh jangkung itu tertawa senang saat melihat pipi tembam itu memerah. 

Namun berbeda dengan Kyuhyun, bukan hanya pipinya tapi juga hidung dan matanya yang memerah, air mata mulai menggenangi pelupuk matanya.

"Huwaaaa!!!" Ia menangis kencang dan mulai berdiri. Lalu guru TK mereka yang seorang wanita berusia 30 tahun mendatanginya.

"Ada apa Kyu?"

Kyuhyun memeluknya sambil menangis "Changmin mencubitku!!" 

Ia mengadu padanya membuat guru wanita itu menghela nafasnya. Selalu seperti ini si jahil Changmin yang suka membully teman-temannya. 

"Changmin ah kenapa kau mencubitnya?"

Changmin berdiri lalu tersenyum miring dengan santai ia memakan kimbabnya lagi lalu berjalan kearah ayunan "Salah dia sendiri, kenapa memamerkan makanannya didepanku." 

Changmin menatap Kyuhyun lalu tersenyum miring "Berkelahi?"

"Hanya orang bar-bar sepertimu yang suka melakukannya." Perdebatan mereka bahkan berlanjut sampai ketempat ini.

Ia memandang Kyuhyun dari atas sampai bawah "Ayo bertaruh!" 

"Apa?"

"Kau dan aku akan melakukan taruhan dan tentang pemenangnya bisa melakukan hal apapun pada yang kalah."

Kyuhyun mengangguk "Lalu?"

"Kau atau aku yang akan menentukan taruhan ini." 

"Baiklah." Namja manis itu mengangguk 

"Kaulah yang menentukan taruhannya dan aku yang akan menentukan hukumannya."

Changmin menatapnya tajam "Kita bertaruh, siapa yang bisa meraih peringkat 1 tahun ini. Itulah pemenangnya, bagaimana?"

"Aku setuju." Kyuhyun mengangguk lalu tersenyum manis sekali hingga membuat Changmin ingin muntah.

"Dan hukuman bagi yang kalah adalah-"

Saat ini mereka berdua berada dalam perpustakaan. Memang mereka berdua adalah juara kelas. Jika bukan Changmin, pasti Kyuhyun yang akan jadi juara kelas. Prestasi mereka memang tak dapat diragukan lagi. 

Changmin pandai dalam prestasi akademik maupun non akademik. Dia adalah kapten tim basket Shinki High School. Sedangkan Kyuhyun adalah ketua tim ilmu pengetahuan alam yang melakukan penelitian tentang banyak hal. Prestasi mereka berdua selalu membanggakan sekolah. Meskipun kepribadian mereka sangat bertolak belakang dengan prestasi mereka.

Shim Changmin namja jangkung penyuka semua jenis makanan itu suka berbuat ulah. Dengan guru atau siswa lainnya, pribadinya yang jahil dan semaunya sendiri sering membuahkan masalah. 

Sedangkan Kyuhyun yang cenderung dingin, tak mau berteman dengan siswa lain. Dia lebih suka belajar di perpustakaan, pernah salah satu teman sekelasnya mengganggunya. Dan dia langsung membanting temannya itu ke lantai hingga cedera. Pernah juga ia bertengkar dengan Changmin, dan jika mereka berdua tidak dilerai maka dipastikan jika mungkin mereka akan berkelahi sampai mati. Bagaimana tidak jika keduanya bahkan sudah babak belur.

"Mencium Guru Kim."  Kyuhyun dengan asal mengatakannya. Saat dilihatnya guru sejarah itu masuk ke perpustakaan. Changmin membulatkan matanya tak percaya.

"Kau gila?! Dari semua manusia yang ada disekolah ini. Kenapa harus guru kim?"

Kyuhyun menyeringai "Kenapa? Apa kau takut?"

"Ck yang benar saja!" Changmin memelankan suaranya karena ada Kim Heechul didekat mereka. Juga ini diperpustakaan bisa-bisa ia dikeluarkan darisini.

"Dia itu manusia tua yang cerewet, apa matamu itu rabun?!"

"Kalau kau tidak mau yasudah. Yang penting aku sudah tau bahwa kau itu seorang pengecut." Kyuhyun bersidekap sambil memandang remeh Changmin.

"Aku bukan pengecut! Baiklah, aku terima tantangan ini. Siapapun yang kalah harus mencium guru Kim didepan podium."

Kyuhyun mengulurkan tangannya "Deal." 

Dan Changmin pun menyambut uluran tangannya "Deal."

-

Hari-hari diantara kedua orang jenius ini penuh dengan persaingan. Mulai dari Changmin yang akan selalu aktif dikelas untuk menjawab pertanyaan guru. Atau seperti Kyuhyun yang menjadikan waktu istirahatnya untuk berkutat dengan buku-buku diperpustakaan.

Namja manis itu bukannya tak menyadari bahwa taruhannya ini cukup berbahaya. Yang benar saja, mencium guru Kim adalah hal yang paling mengerikan didunia ini.

Apalagi Shim Changmin bukanlah lawan yang mudah. Pemuda jangkung itu selain pintar sejak lahir juga memiliki seribu satu cara untuk menang. Bisa mati dia jika ia kalah.

"Aghh....apa yang sudah kulakukan!"

Ia melirik kearah foto kedua orang tuanya. Ibunya sudah meninggal setahun yang lalu. Sedangkan ayahnya tidak tinggal dengannya. Sebenarnya mereka berdua sudah bercerai sejak Kyuhyun masih SD. Dan ibunya membawanya menjauh dari ayahnya. 

Saat ibunya meninggal, ayahnya datang untuk membawanya tapi Kyuhyun tak mau dan memilih tinggal sendiri. Jadi ayahnya tidak bisa memaksanya namun masih memberinya uang sebulan sekali.

Tak ada lagi yang bisa Cho Kyuhyun lakukan pada akhirnya. Dirinya harus berusaha keras untuk memahami apa yang para guru ajarkan di kelas. Dan mengulangnya lagi ketika sampai dirumah. 

Dirinya bahkan sering sekali tidur sampai dinihari hanya untuk mengulang apa yang telah diajarkan dan mempelajari apa yang akan diajarkan.

Tanpa terasa waktu penentuan siapa yang jadi pemenang datang. Ujian kenaikan tingkat yang berlangsung seminggu di lewati dengan penuh percaya diri. Apa yang dia pelajari selama ini benar-benar keluar dalam ujian.

"Apa kau benar-benar yakin akan memenangkan taruhan ini Cho Kyuhyun?" suara Changmin bagai petir disiang bolong membuatnya kaget.

Hari ini adalah minggu tenang setelah ujian jadi tak banyak pelajaran yang ada. Dengan duduk ditaman, dia pikir bisa menenangkan pikirannya. Tapi si jangkung ini malah sering berkeliaran disekitarnya.

Padahal dirinya berusaha dengan keras menghindari Changmin selama ujian berlangsung. Tidak ingin kosentrasinya pecah bila Changmin terus saja berada disekitarnya.

"Memangnya kau pikir kau siapa? Ingat pengumumanlah yang menentukan  semuanya." Kyuhyun berbalik dan tersenyum mengejek. 

Changmin melangkahkan kakinya menuju Kyuhyun kemudian merendahkan kepalanya kearah telinga namja manis itu "Baiklah kita lihat hasilnya dalam tiga hari ini dan siap-siap melakukan hukumanmu." 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
naaa_yya #1
Chapter 6: Ecieee musuh jadi cinta nih ya ceritanya *colekChangKyu

Makasih ffnya ^_^
novikyu
#2
Chapter 6: Eyyy akhirnya ada yang ngucapin cinta juga syukurlah mereka berdua bersatu
minnie-max
#3
Ingatlah wahai sahabat bahwa ini ff school life...bukan ff mesum???
novikyu
#4
Chapter 5: Waduhhh si changmin bener2 pinter kirain film dewasa yang diputar dari kaset tapi ternyata ?
novikyu
#5
Chapter 4: Kalo yunjae beneran nikah berarti changmin bakal jadi paman kyuhyun dong ? duh changmin jangan ninggalin kyuhyun di seoul dong
novikyu
#6
Chapter 3: Cie yang minta antar kyuhyun pulang. Jadi ayahnya kyuhyun seorang kepala sekolah ya
novikyu
#7
Chapter 2: Antara kasian dan juga mau ngakak liat heechul disini. Sepertinya kesabarannya diuji sekali sama duo changkyu
novikyu
#8
Chapter 1: Suka banget kalo liat adegan changkyu musuhan begini. Jadi penasaran siapa yg bakal dapet peringkat 1