Cintaku salah sasaran (3-selesai)

SOMNIEL COLLECTION
Please Subscribe to read the full chapter

Cintaku salah sasaran 3

 

 

Keesokan harinya di sekolah,daniel memaksakan diri untuk tetap ke sekolah walaupun kondisi badannya masi lemah.ia tidak sabar bertemu dengan somi.

 

Saat jam istirahat,daniel naik ke lantai 3,area kelas 10 dan berjalan menuju kelas somi sambil memegang sisi kanan perutnya.

Sayangnya somi tidak ada dikelasnya.daniel berjalan ke kantin dan melihat sekeliling untuk mencari somi,tapi ia pun tidak ada disana.

 

Perut daniel yang dirasanya semakin sakit membuatnya terduduk di tangga saat ia akan menuju ruang UKS.

Dengan susah payah daniel berjalan ke ruang uks sambil berpeluh keringat menahan rasa sakitnya.

Dan sesampainya di ruang uks,daniel yang tidak sanggup lagi menahan sakit hanya beebaring tidur di kasur tanpa ditemani siapapun.

 

Saat bel istirahat telah selesai,somi yang sudah kembali langsung diberondongi pertanyaan oleh yoojung dan doyeon yang duduk di bangku sebelah kiri dan kanannya,”tadi kang Daniel senior kelas 12 mencarimu,ada apa sampai ia datang mencarimu somi??”, “ya,dan wajahnya terlihat pucat.ia juga memegangi perutnya,sepertinya dia sedang tidak sehat..apa kau melakukan sesuatu padanya,somi??”

 

Somi yang mendengar tentang kondisi daniel jadi resah.ia tidak dapat berkonsentrasi sepanjang pelajaran.dan saat pergantian pelajaran,ia segera keluar membawa 1 tas kecil berisi obat2an yang selalu somi bawa kemanapun.

Somi berlari menuju ruang UKS di lantai dasar dan mendapati daniel disana sedang memegang perutnya menahan sakit.

 

Karena kedua orang tua somi adalah dokter specialist,sedikit banyak ia mengerti dasar2 penanggulangan penyakit.somi bertanya kepada daniel,dimana sakitnya,dan apakah yang ia makan di sarapan pagi tadi,jam berapa ia sarapan.

Dengan segera setelah daniel menjawab pertanyaannya,somi memberikan obat lambung kepada daniel.

 

“Maaf,bolehkah aku meninggalkanmu sebentar?tadi pagi kamu melewatkan sarapanmu..dan saat ini kondisi maag mu tidak baik,aku akan meminta kantin untuk memasakkan bubur untukmu..” kata somi.

 

“Aku tidak butuh makanan.aku hanya butuh kamu menemaniku disini..aku akan baik sebentar lagi..” kata daniel sambil menahan tangan somi agar somi tidak pergi.

 

“Tidak bisa..,aku akan kembali dalam 5 menit.” Kata somi sebelum lari dan bergegas ke kantin.

 

Setelah 20menit,somi baru kembali ke ruang UKS sambil membawa semangkuk bubur panas.

Kondisi daniel sudah terlihat lebih baik,namun masi menyisahkan sedikit pucat diwajahnya.

 

“Maafkan jika rasanya mungkin tidak enak..,tapi tetap harus kau makan agar aku bisa memberimu obat sehabis makan..”

 

“Kamu yang membuatnya?” Tanya Daniel yang membuat wajah somi merona.

 

“Makanlah..setidaknya untuk mengisi perutmu..aku tau rasanya tidak akan seenak yg biasa kau makan..” kata somi sambil tertunduk meniup bubur untuk mendinginkannya.

Sebenarnya somi mencoba menutupi wajahnya yang memerah saat itu.selama ini tidak pernah ia memasak untuk orang lain selain dirinya sendiri,dan kali ini ia harus membuat makanan untuk daniel yang sedang sakit.

 

Daniel makan dengan lahap dibantu somi yang menyuapinya dengan sabar.

 

Setelah makan,wajah pucat daniel berangsur2 mulai normal seperti semula.

Somi menyiapkan 2 butir obat untuk penahan sakit.

 

“Kalo sudah merasa lebih baik..,kamu bisa kembali ke kelasmu nanti..,tapi sekarang istirahat saja dulu disini..”kata somi setelah daniel meminum obat yang diberikannya.

 

“Mau kemana?” Tanya daniel saat somi merapikan obat dan peralatan makan.

 

“Kembali ke kelas..” jawab somi.

 

“Bisakah disini saja?” Daniel berbicara seakan memohon,tatapan matanya pun melihat somi seakan memohonnya agar ia tidak pergi.

 

“Setelah kelas selesai aku akan kembali..,tapi tentu kamu tak perlu menungguku.. kalo sudah merasa lebih baik,kau boleh kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran..” kata somi sambil tersenyum,somi membungkuk sebelum meninggalkan ruang UKS dan kembali ke kelasnya.

 

 

Saat jam pulang sekolah selesai,somi berjalan menuju UKS dan mendapati daniel masi ada disana.duduk sambil memainkan hp di tangannya.

Ia terlihat baik2 saja,karena itu somi tidak merasa perlu bertanya.

 

“Aku menunggumu lama sekali disini..” kata daniel tanpa melihat somi.somi diam tidak menjawab.

 

“Aku lapar..bisakah aku makan bubur buatanmu lagi?” Daniel mematikan hpnya,dan melihat kearah somi.

 

“Kamu sudah boleh makan makanan padat..hanya saja tidak boleh makanan yang terlalu pedas dan terlalu panas.juga kimchi..untuk sementara hindari dulu..,tidak perlu bubur..” kata somi.

 

“Aku ingin bubur..seperti tadi pagi.rasanya enak sekali..sangat cocok dengan seleraku..” kata daniel sambil tersenyum.

 

“Bubur tadi pagi itu sisa bubur terakhir.jadi kurasa ibu kantin tidak membuat bubur lagi untuk makan sore..”kata somi sambil berbalik menyembunyikan rona merah di wajahnya.

 

“Benarkah..? Kalau begitu aku tidak lapar..” kata daniel sambil merengut dan menutup matanya mencoba untuk tidur.

 

Somi menghela napas dengan kasar dan seketika berdiri dan meninggalkan ruang UKS seakan-akan ia kesal.

Daniel mengira somi telah meninggalkannya dan pulang,tapi saat ia melihat masi ada tas ransel dan barang2 somi di mejanya,ia tau somi pasti akan kembali,’mungkin dy hanya ke wc’ batin daniel sambil mengulum senyum.

 

Tak lama kemudian somi kembali dan membawa bungkusan plastik.

“Bangunlah..ayo makan.” Katanya sambil berdiri disamping kasur yang ditiduri daniel,tangannya sibuk membuka bungkusan plastik yang tadi dibawanya.

 

“Bubur??” Tanya daniel dengan senyum excitednya.

 

“Nasi..dan sup telur..” jawab somi singkat.

 

“Tidak lapar..” ucap daniel menunjukkan wajah kecewanya.

 

“Jangan jadi pemilih makanan! Kalaupun kamu tidak lapar,setidaknya hargai sedikit usahaku yang membelikanmu makanan!” Somi membanting sendok plastik di tangannya dengan kesal kemudian ia berjongkok memeluk lututnya dan menangis.

 

“Maaf...” ucap daniel perlahan,mengakui kesalahannya.

 

Daniel segera duduk dan menggapai2 mangkuk nasi yang tadi dibeli somi.

Somi menyeka air matanya dan bangkit berdiri,kembali mengurusi makanan daniel.

Setelah meletakkan mangkuk sup dan nasi di meja dekat kasur daniel,somi mengambil

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Venchit #1
Chapter 7: Sering sering update somniel dong kak please
Nistian #2
Chapter 14: Lucunya merekaaa. Makin cintah
Bengkopie
#3
Chapter 14: 고마워 언니 moodbooster hari ini my Babies somniel
Nistian #4
Chapter 13: Aduh Daniel pinter banget nyari istri wkwkw
Bengkopie
#5
Chapter 13: anjir cepet banget unnie cuma oneshot....
Bengkopie
#6
Chapter 12: anjir pingin gw tampol si daniel udah manja ngardus pisan ㅜㅜ
Bengkopie
#7
Chapter 11: LMAO selow aja niyel gk usah ngegas biar somi gk kaget kkk fighting
Nistian #8
Chapter 10: Ahh Daniel suka sama somi nya udah lama. Sampe bikin prank kekanakan gitu wkwk ada ada aja si nyel. Sukaaaaa......
Bengkopie
#9
Chapter 10: Kirain update unn,,, ternyata masih soon kkk
Bengkopie
#10
Chapter 9: Untung yang ketiga anaknya cowok ㅋㅋㅋㅋㅋ