Pudding strawberry

SOMNIEL COLLECTION
Please Subscribe to read the full chapter

Puding strawberry.

 

 

 

Pagi itu di rumah jompo gema kasih sedang berkumpul beberapa anak muda volunteer yang datang menghibur para manula di rumah jompo tersebut.

Ini kali pertama somi mengikuti kegiatan volunteer di rumah jompo.biasanya ia menjadi volunteer di kegiatan belajar mengajar anak2 dan bantuan musim dingin.

 

Somi yang datang karena diajak temannya langsung berinteraksi dengan bberapa nenek disana.mengajaknya bicara,memijat,bahkan menyanyikan lagu dan melakukan tarian sederhana yang malah menjadi daya tarik utama di perkumpulan hari itu.

Kakek dan nenek disana sangat menyukai sikap lucu dan periang somi.mereka bertepuk tangan dan tersenyum gembira saat somi menarikan lagu nayana yang begitu populer saat itu.

 

“Cucuku pasti akan sangat menyukaimu..,jika kau belum menikah,cobalah bertemu dengan salah satu cucuku..,siapa tau salah satu cucuku adalah jodohmu..” puji seorang nenek kurus dengan rambut putih .

 

“Jangan.dengan cucuku saja,cucuku tampan dan seorang CEO perusahaan.hidupmu pasti akan terjamin bila hidup bersamanya.nenek akan datang ke keluargamu untuk melamarmu untuknya!ayo.kapan kau siap,anak cantik?” Kata nenek gemuk di sisi sebelah kiri.

 

“Ah..nenek..aku masih 18 tahun..,masih jauh untuk menikah..” kata somi dengan tawa di wajahnya.

 

“18 tahun??? Jangan berbohong.. mana ada gadis 18 tahun dengan lekukan tubuh seindah dirimu?lihat saja payudaramu begitu besar,nanti pasti anakmu bisa menikmati asi yang banyak yang bisa membuatnya sehat. Menikah dengan anakku saja,anakku usia 42 tahun,dan sering berbisnis keluar negri.kamu pasti tidak akan kecewa,karena anakku tampan!” Kata nenek lain di sebelah kanan.

 

Wajah somi jadi berubah merah seperti tomat saat si nenek menunjuk jarinya kearah dada somi.lagi2 tidak ada yang percaya kalau usianya baru 18 tahun.nasib seorang gadis campuran..

 

 

“Hayoo..siapa yang berebut menikahkan anaknya? Lalu bagaimana denganku?mengapa tidak ada yang mau menikahkan anak gadis ataupun cucu2 cantik mereka padaku?” Kata seseorang laki2 berperawakan tinggi tegap dengan bahu lebarnya.

 

“Ahhhh...dokter daniel sudah datang...! Dokter,aku sudah menunggumu sedari pagi..,periksa aku dulu..belakangan aku kurang napsu makan..” kata seorang nenek dengan kalung mutiara tergantung di lehernya.

 

Seketika sang dokter jadi pusat perhatian dan merebut perhatian para nenek dari somi. disana somi melihat para nenek saling berebut mencari perhatian sang dokter dan berebutan mengantri.

 

‘Oh jadi itu dokter daniel yang sedari tadi mereka tunggu..,tampan juga..’ kata somi dalam hati.

Somi beralih kepada seorang kakek tua yang duduk di kursi roda,yang sejak tadi hanya diam saja.

“Kek..apakah kakek sudah makan?” Tanya somi sambil ia berjongkok disamping sang kakek.

Sang kakek hanya mengangguk dengan ekspresi muka yang sama.

“Apakah kakek butuh sesuatu?kami membawa pudding buah..,aku sendiri yang membuatnya,apa kakek mau coba?” Tanya somi lagi dan si kakek hanya mengangguk.

Somi mengambilkan sepiring kecil pudding buah buatannya dan menyuapi sang kakek dengan sabar.

Si kakek tersenyum saat memakan pudding buatan somi,membuat raut wajah somi semakin gembira.”apakah puddingnya enak,kek?” Tanyanya dengan senyum sumringah.

 

“Strawberry..” kata sang kakek sambil tersenyum,memperlihatkan gusi tua tanpa giginya.

“Ya betul..pudding strawberry..,sepertinya kakek sangat menyukai strawberry?” Tanya somi lagi.

Si kakek mengangguk dan tersenyum lebar.lalu kemudian si kakek mulai bercerita bahwa ia dulunya adalah petani strawberry,dan punya lahan yang cukup besar.

Si kakek kemudian bercerita panjang lebar membuat somi terfokus hanya mendengarkan cerita si kakek.

 

Dari kejauhan dokter daniel beberapa kali melirik dan tersenyum melihat interaksi si gadis volunteer dengan kakek yang paling cerewet di rumah jompo itu.

Ia salut pada si gadis,yang masih setia menemani sang kakek bicara tentang masa mudanya dan tak lupa memberikan reaksi yang membuat si kakek semakin bersemangat melanjutkan ceritanya.

 

“Buah strawberry besar..??wah... pasti sangat manis ya kek..” reaksi somi menanggapi cerita si kakek.

 

 

“Cerita apa ini??seru sekali nampaknya..” kata dokter daniel yang menepuk bahu si kakek dan tersenyum.

Wajah somi sedikit merona melihat senyum di wajah tampan dokter daniel,dan kemudian ia pamit untuk mencuci tangan,memberikan waktu kepada dokter daniel untuk memeriksa si kakek.

 

“Wah..kamu kelihatannya belum tau kalo si kakek strawberry itu adalah yang paling cerewet di rumah jompo ini.pasti capek meladeni si kakek bicara bukan?” Kata ibu pengurus rumah jompo.

 

“Ah..tidak bu.aku senang mendengarkan kakek bercerita..,kakekku jauh di Canada,jadi hanya bisa mengobrol dengan facetime.jadi aku menganggap kakek strawberry seperti kakekku sendiri..” kata somi sambil mencuci piring2 bekas sisa makanan.

 

“Somi,ini ada lagi..maaf ya merepotkanmu..” kata yoojung yang menambah tumpukan piring kotor disamping somi.

Yoojung adalah teman somi yang ia kenal lewat perkumpulan volunteer anak.dan yoojung juga yang mengajak somi membantu di volunteer jompo hari ini.

 

Setelah selesai mencuci piring kotor,somi mengangkat baki besar piring untuk dikeringkan di luar.baki piring sangat besar dan berat membuat somi agak kesusahan mengangkat.

Ia sudah menghitung 1-2-3 sebelum mengumpulkan seluruh tenaganya untuk mengangkat baki tersebut namun baru saja berjalan beberapa langkah,ada tangan yang mengambil baki berat tersebut dari tangannya dan membantunya membawa.

 

“Eh..dok,tidak usah..biar saya saja..,nanti kemeja dokter kotor..” kata somi sambil berjalan di samping dokter daniel mencoba membantu mengambil baki piring di tangan dokter daniel.

 

“Tidak apa2..,mengangkat seberat ini sudah seharusnya jadi tugas seorang laki2..” kata dokter daniel sambil tersenyum membuat jantung somi berdetak kacau.

 

“Disini?” Tanya dokter daniel lagi.

 

“Ah..iya..disini..” kata somi yang tertegun dari lamunannya.

 

“Terima kasih dok..” kata somi sambil membungkuk.kemudian dengan cekatan som

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Venchit #1
Chapter 7: Sering sering update somniel dong kak please
Nistian #2
Chapter 14: Lucunya merekaaa. Makin cintah
Bengkopie
#3
Chapter 14: 고마워 언니 moodbooster hari ini my Babies somniel
Nistian #4
Chapter 13: Aduh Daniel pinter banget nyari istri wkwkw
Bengkopie
#5
Chapter 13: anjir cepet banget unnie cuma oneshot....
Bengkopie
#6
Chapter 12: anjir pingin gw tampol si daniel udah manja ngardus pisan ㅜㅜ
Bengkopie
#7
Chapter 11: LMAO selow aja niyel gk usah ngegas biar somi gk kaget kkk fighting
Nistian #8
Chapter 10: Ahh Daniel suka sama somi nya udah lama. Sampe bikin prank kekanakan gitu wkwk ada ada aja si nyel. Sukaaaaa......
Bengkopie
#9
Chapter 10: Kirain update unn,,, ternyata masih soon kkk
Bengkopie
#10
Chapter 9: Untung yang ketiga anaknya cowok ㅋㅋㅋㅋㅋ