Krystal melangkahkan kakinya menaiki anak tangga dan suara sepatunya itu terdengar oleh Jessica. Seketika Jessica keluar dari kamar dan melihat anaknya sedang menuju kamar.

“ Soo Jung~ah. “, ucap Jessica.

“ Ne. “, jawab Krystal yang berbalik arah melihat Jessica.

“ Dimana appa mu ? “, tanya Jessica.

“ A-aku tidak tahu. “, jawab Krystal.

“ Mwo ? Dia menjemput mu. “, ucap Jessica.

“ A-aku tidak tahu. Aku pulang sendiri. “, jawab Krystal.

Jessica terdiam dan Ia berjalan ke arah pintu rumah. Ia mengintip dari balik tirai jendela dan memperhatikan ke arah keluar rumah.

Deg . . .

“ T-taeyeon ? “, Jessica terkejut melihat seorang namja yang berjalan meninggalkan rumahnya,

Sementara Krystal memperhatikan Jessica dari kejauahan dan Ia terdiam ketika Jessica melihat ke arahnya.

“ Apa kau benar-benar pulang sendiri ? “, tanya Jessica sambil berjalan ke arah Krystal.

“ A-aku . . . “, Krystal kebingungan menjawab pertanyaan Jessica.

“ Soo Jung. “, Jessica menatap Krystal sangat dalam dan menantikan jawaban Krystal.

“ Dosen ku mengantarkan ku pulang ke rumah. “, jawab Krystal sambil tertunduk.

“ Dosen mu ?! “, tanya Jessica.

“ Ne. Tadi saat menunggu appa, Amber memperlakukan ku sangat kasar dan kebetulan Mr. Kim lewat lalu dia menolong ku. “, jawab Krystal.

“ Mr. Kim ? “, gumam Jessica.

Hati Jessica berubah menjadi tidak menentu dan Ia mulai meyakinkan dirinya agar apa yang Ia khawatirkan selama ini tidak terjadi.

Beberapa menit kemudian . . .

“ Sica! Apakah Krystal sudah pulang ? “, tanya Yuri.

“ Mengapa kau sangat lama sekali ? “, tanya Jessica sambil melipat kedua tangannya.

“ M-maksud mu ? “, tanya Yuri.

“ Kau tahu ? Saat menunggu mu, Krystal mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Amber. “, jawab Jessica.

“ Mwo ? “, tanya Yuri.

“ Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Krystal ? “, tanya Jessica.

Yuri hanya terdiam dan Ia melihat Jessica masuk ke kamar. Yuri melangkahkan kakinya menuju kamar Krystal untuk memastikan anaknya dalam keadaan baik-baik saja. Yuri membuka pintu kamar Krystal dan Ia melihat Krystal sedang tertidur lelap.

“ Aku tau dia bukan anak kandung mu. Tapi aku yakin kau bisa merawatnya jauh lebih baik dari ayah kandungnya. “

Perkataan itu melintas di pikiran Yuri saat Ia memandangi Krystal yang sudah tertidur. Ia teringat ketika meminta Jessica untuk menjadi istrinya, di dalam pikiran Jessica hanya bagaimana menjaga Krystal agar menjadi anak yang lebih baik. Meskipun belum pernah bertemu dengan ayah kandung Krystal, namun Yuri sudah berpikir jika ayah kandung Krystal adalah sosok yang terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.

Sementara itu disisi lain, ayah kandung Krystal, Taeyeon, sedang melamun di kamarnya. Kamar yang masih dihiasi bingkai foto Krystal saat kecil itu menjadi tempat ternyaman bagi Taeyeon untuk beristirahat. Di balik kesibukannya, Taeyeon memiliki kerinduan untuk dapat bermain bersama Krystal saat itu, sampai setiap Ia melihat anak-anak yang bermain di taman, Ia ingin sekali melihat Krystal tertawa lepas seperti anak-anak pada umumnya.

Orangtua Taeyeon sangat menyayangkan keputusan Jessica untuk mengakhiri pernikahan dengan Taeyeon, karena menurut orangtua Taeyeon, anaknya masih bisa berubah jika diberikan kesempatan. Namun kini, kedekatan Taeyeon dan Tiffany mulai diketahui oleh orangtua Taeyeon. Sikap ramah yang dimiliki Tiffany sudah mencuri perhatian ayah Taeyeon, namun karena tinggal seorang diri, ibu Taeyeon masih mempertanyakan keluarga Tiffany.

Keesokan paginya . . .

Krystal berangkat ke kampus lebih awal dan men