Eps. 13
My Boy(daddy)friendSudah beberapa minggu belakangan ini, Krystal terlihat muram dan Ia tidak banyak bicara. Ia hanya datang ke kampus lalu kembali ke rumah. Di rumah pun, dia tidak keluar dari kamar selain untuk makan bahkan Ia memilih untuk membawa makanan itu ke dalam kamar. Hal ini tidak hanya membuat orangtua Krystal khawatir, tetapi namja yang berada di seberang sana pun mengkhawatirkan keadaan Krystal.
Suatu pagi di kampus . . .
“ Tae. “, ucap Tiffany.
“ Ne. “, jawab Taeyeon.
“ Kau terlihat sedang memikirkan suatu masalah belakangan ini. “, ucap Tiffany.
“ Tidak, aku baik-baik saja. “, jawab Taeyeon.
“ Apa kau sedang sakit ? “, tanya Tiffany.
“ Tidak. “, jawab Taeyeon.
“ Tae…”, ucap Tiffany.
“ Ne. “, jawab Taeyeon.
“ I feel something wrong with you. “, ucap Tiffany.
“ Aku baik-baik saja, Fany~ah. “, jawab Taeyeon.
Tiffany menghela nafasnya dan bersandar di dinding. Ia mengerti jika Taeyeon sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Ia terus memperhatikan namja yang selama ini menyita perhatiannya.
“ Haruskah aku mengatakan aku mencintaimu? Aku tahu kau lebih baik dari orang lain. Hati ku terlalu berat untuk mengalah lagi, aku tidak ingin siapapun menyakiti mu, Tae. “, batin Tiffany.
Di sisi lain, Krystal kembali menyendiri di kamarnya ditemani dengan buku catatannya. Pikirannya terasa kacau, Ia masih memikirkan bagaimana jika Jessica benar-benar mengirimnya ke California.
“ Krystal. “, ucap Yuri dari luar pintu kamar Krystal.
“ . . . . “
“ Krystal, buka kan pintu mu. Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan. “, ucap Yuri.
Krystal masih enggan untuk berbicara dengan siapapun saat ini, bahkan dengan orangtuanya.
“ Krystal, maafkan eomma mu. Buka kan pintu mu, sebentar saja. “, pinta Yuri.
“ . . . “
“ Appa akan membantu mu untuk tetap tinggal di Korea. “, ucap Yuri.
“ . . . “
“ Dan agar kau bisa tetap berkuliah di Seoul National University. “, ujar Yuri.
Yuri masih tidak mendapatkan jawaban dari Krystal, Ia masih memikirkan bagaimana cara agar Krystal mau membuka pintu untuknya.
“ Yeoboseyo, Mr. Kim. Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan pada mu. “
Baru mengucapkan satu kalimat, Yuri sudah melihat Krystal membukakan pintu untuknya. Yuri menatap Krystal dengan ponsel yang masih menempel di telinganya. Krystal masih menatap Yuri dengan tatapan yang tajam.
“ Krystal, ada sesuatu yang ingin ku bicarakan pada mu. “, ucap Yuri sambil menyimpan ponselnya.
“ What ? “, tanya Krystal.
“ Aku mengerti perasaan mu saat ini. Tapi tolong jangan mengurung diri mu seorang diri saat ini. “, jawab Yuri.
“ Tidak ada satu pun yang mengerti perasaan ku. “, ucap Krystal.
“ Krystal.. “, gumam Yuri.
“ No one. “, jawab Krystal.
“ Namja itu. “, ucap Yuri.
Krystal terdiam mendengar ucapan Yuri.
“ Aku tahu jika hanya namja itu yang mampu mengerti perasan mu. “, Yuri berhasil membuat Krystal terbungkam seribu bahasa.
“ Aku tahu kau tidak ingin pindah ke California karena namja itu. “, ucap Yuri.
“ Kau tidak
Comments