Chapter 1

HeartBEAT (Whom This Heart Beats For)
Please Subscribe to read the full chapter

Putihnya salju, dinginnya udara Seoul, menyambut kedatangannya di kota ini. Perempuan cantik berambut panjang itu menghela nafasnya seraya menutup mata mencoba untuk menikmati suasana musim dingin yang sedang menyelimuti seluruh penjuru Korea.

Akhirnya, aku kembali ke Seoul. 

Saat ia masih menikmati suasana baru ini, tiba-tiba hangatnya dua tangan memeluk tubuhnya dari belakang. Perempuan itu membalikkan badan dan ia memberikan senyuman padanya.

"Annyeong.. Jiho-ah, Kim Jiho" ucap pria tampan itu sambil mengusap-usap rambutnya

"Annyeong... Mingyu-ah" Jiho memeluk tubuh Mingyu dengan erat

"Gwaenchana?" Tanya Mingyu seraya memegang kedua pipi Jiho

Jiho hanya menganggukan kepala menjawab pertanyaan Mingyu. Namun, tidak terasa, air mata Jiho membasahi pipinya.

"Gwaenchana Jiho-ah.. kau sudah sampai sekarang" ucap Mingyu menenangkan Jiho dan menghapus air mata yang ada di pipinya.

Mingyu memang tahu bahwa Jiho trauma dan sangat takut untuk naik pesawat, dia memastikan bahwa Jiho baik-baik saja setelah menempuh penerbangan London-Seoul yang memang cukup lama, kurang lebih sebelas jam. 

Seharusnya Jiho kembali bersama Oppa-nya ke Seoul. Namun, ketika di bandara internasional London Heathrow, Oppa Jiho mendapatkan panggilan darurat dari rumah sakit tempatnya bekerja. Jadi, terpaksa Jiho harus terbang sendiri menuju Seoul. Oppa meyakinkan Jiho bahwa semuanya akan baik baik saja di pesawat,apalagi Mingyu akan menjemputnya di bandara.

"Kau pasti lelah, mari kita pergi ke mobil dan aku akan mengantarmu ke hotel" ajak Mingyu sambil menggenggam tangan Jiho dan menuju ke mobil.

Selama perjalanan mereka menuju hotel, tak hentinya Jiho mengagumi indahnya kota Seoul. Sudah hampir dua tahun sejak ia meninggalkan kota ini. Setiap sudut kota Seoul sudah berubah, ingatan Jiho akan Seoul dua tahun lalu hanya bisa membuatnya menyunggingkan senyum kecilnya.

Terlalu terbuai dengan keindahan kota Seoul, hingga Jiho tak menyadari mobil yang sedari tadi menelusuri jalanan sibuk kota Seoul sudah sampai ditempat tujuan mereka. Mingyu membantu membukakan pintu mobil untuk Jiho dan menurunkan koper dari bagasi mobil.

"Kau yakin tidak ingin tinggal di rumahku saja? Aku masih mempunyai kamar kosong di rumah selama kau menunggu Oppamu kembali dan kalian menempati apartemen baru kalian. Lagipula Appa dan Eomma ingin kau tinggal di rumah hingga Oppamu kembali ke Seoul. Kau yakin bisa sendiri disini?" tanya Mingyu kembali meyakinkan Jiho serta terdengar nada cemas darinya

"Tidak perlu Mingyu-ah, aku akan baik baik saja disini" ucap Jiho meyakinkan Mingyu

"Baiklah.. aku akan menjemputmu jam tujuh malam nanti untuk makan malam. Istirahatlah karna kau pasti sudah lelah" pesan Mingyu seraya menggenggam kedua tangan Jiho kemudian memberikan Jiho pelukan hangat.

"Arasso

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet