TWO

Rain In The Spring Time
Please Subscribe to read the full chapter

 

 

 

 

Seokmin menghela napasnya berat, rasanya ia tak mau kembali ke Seoul. Ia ingin di Tokyo saja bersama Lena namun apa daya, Seokmin memang harus pulang ke Seoul dan menemui calon istrinya yang baru ia ketahui bernama Choi Yuna. Dalam hati kecil Seokmin ia sudah menyalahkan keputusan Lena yang lebih memilih untuk meninggalkannya namun, Seokmin tidak ingin egois ia mencoba untuk menerima dan memaklumi keputusan Lena karena mungkin jika Seokmin ada di posisi gadis Shin itu, Seokmin juga akan melakukan hal yang sama.

 

“Sudah siap untuk kembali ke rumah Seokmin­-ah­­?” tanya sang ayah dengan nada suara yang begitu ceria. Seokmin hanya memandang tiket pesawatnya pasrah, setelah ini ia akan kembali bertemu dengan orang-orang yang telah membuat hidupnya begitu suram.

 

“Apakah eomma akan senang jika melihatku pulang?” tanya Seokmin lirih dan ayahnya itu pun terkekeh “Tentu saja!” ayahnya selalu saja seperti itu, selalu berbohong pada Seokmin. Ayah Seokmin selalu berbohong mengatakan jika ibunya itu ‘menyayangi’ Seokmin padahal kenyataannya tidak.

 

“Abeoji selalu bohong padaku!” ujar Seokmin sarkas, wajahnya menampakan sebuah raut datar kemudian melenggang pergi mendahului sang ayah, tanpa Seokmin tahu jika ayahnya tersenyum ketika melihat punggung Seokmin yang semakin menjauh.

 

“Seokmin-ah­ kapan kau bersikap dewasa dan menyadari betapa ibumu menyayangimu?”

 

 

``````````

 

Yuna sudah lebih baik sekarang, semua rasa takutnya sudah perlahan menguap. Yuna yang lemah dan selalu ketakutan kini sudah kembali ke Yuna yang suram, dingin dan pendiam. Sore ini Yuna sudah akan menuju rumah barunya bersama keluarga Choi di daerah Gangnam, semua baju Yuna pun sudah Miss Han kemasi, jujur saja bagi Yuna meninggalkan rumah rahasia keluarga Lee yang begitu tenang ini sangatlah berat untuk Yuna. Ia sudah terlalu melekat pada rumah asri bergaya vintage ini.

 

“Nona, apakah anda sudah siap?” tanya Miss Han pada Yuna, Yuna pun mengangguk tanda siap. Sebuah earphone sudah menggantung manis di telinga Yuna, pertanda ia benar-benar akan pergi jauh. Yuna pun melangkahkan tungkai panjangnya meninggalkan kamar yang sudah 2 tahun ini ia tempati, sungguh kamar ini adalah saksi bisu dari semua perasaan bahagia, kelam, sedih dari seorang es bernama Choi Yuna.

 

Anak tangga demi anak tangga Yuna turuni dengan langkah yang berat, demi apa pun itu Yuna sungguh sangat tidak ingin meninggalkan rumah ini, “Oh...Yuna-ya­,” sapa nyonya Lee senang, ia pun memeluk Yuna dengan sangat erat. “Jaga dirimu baik-baik ya sayang, aku yakin setelah ini kau pasti akan bahagia,” ujar nyonya Lee terharu. Yuna hanya menanggapi ujaran nyonya Lee dengan sebuah senyuman tipis, ia malah tidak yakin apakah ia akan bahagia setelah ini.

 

Perasaan tidak rela meninggalkan benar-benar sudah menguasai benak Yuna, pasalnya ia selalu merasa jika ia selangkah saja keluar dari gerbang utama rumah rahasia keluarga Lee itu, ia akan dalam bahaya yang sangat besar. Bagai semua mata tajam bak pisau sedang menatap Yuna dengan tatapan ingin membunuh Yuna.

 

“Miss Han apakah kita harus pergi sekarang juga?” tanya Yuna khawatir saat ia sudah akan masuk mobil, miss Han tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Yuna “Tentu saja nona, keluarga Choi sudah menunggu anda.”

 

“Apa keluarga Choi akan memperlakukanku dengan baik?” tanya Yuna masih khawatir, dan miss Han pun menepuk bahu Yuna pelan, “Tentu saja nona Choi, keluarga Choi adalah keluarga yang sangat baik. Mereka pasti akan memperlakukan anda dengan sangat baik,” berbagai macam sugesti sebenarnya sudah Yuna asumsikan pada dirinya sendiri namun entah mengapa semua rasa ketakutan itu masih menggelayuti Yuna, sungguh ia benar-benar belum siap untuk bertemu keluarga Choi dan menjadi bagian dari mereka.

 

.......

 

 

Sebuah rumah besar nan megah bercat putih adalah pemandangan pertama yang Yuna lihat setelah ia membuka matanya dari tidur saat perjalanan tadi. Rumah keluarga Choi 3 kali lebih besar daripada rumah rahasia keluarga Lee yang sudah ia tempati selama 2 tahun belakangan itu, tanpa sadar mulut Yuna sedikit terbuka menandakan ia takjub dengan visi yang ada di depannya itu.

 

“Nona, anda bisa turun dari mobil sekarang juga.” Ujar miss Han, Yuna pun menoleh ke arah miss Han yang ada di sebelahnya itu. Raut tidak suka jelas terlukis di wajah cantik Yuna, miss Han pun terkekeh melihat tingkah kekanakan nona-nya ini.

 

“Tenang saja, saya akan ikut untuk mengantar nona Choi.” Dan raut tidak suka Yuna pun perlahan mengendur, segera ia keluar dari mobil dan menghirup udara segar yang disuguhkan di halaman rumah keluarga Choi yang luas ini. “Miss Han, rumah ini sangat bagus hampir mirip seperti rumahku yang ada di Jepang sana,” oceh Yuna sedikit riang, dengan intonasi suara yang begitu lirih, dan lagi-lagi miss Han pun tersenyum melihat pola Yuna, “Syukurlah kalau anda suka nona,”

 

Lagi-lagi Yuna dibuat takjub saat ia memasuki ruang utama dari

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Riri26
#1
Chapter 2: Baru pertama baca fic bahasa di asianfanfic dan ini ceritanya kece. Ditunggu kelanjutannya <3
feltson123 #2
Chapter 2: Its okay kak!
feltson123 #3
Chapter 1: do update ya kak?