chapter 2

BELIEVE

Chapter 2

 

Suara tertawa yang membahana di ruang makan membuat tidur Tiffany terusik, ditambah lagi sinar matahari yang mengenai wajah cantiknya.

“Eemmm... lagi-lagi telat bangun.” Ucapnya sambil menguap. Tiffany bergegas mandi dan berdandan.

.

.

.

.

.

The other room.

“Tad...tad...tad..”, Yoong teriak memanggil Jesse yang sedang membuatkan makanan untuknya.

“Sebentar lagi baby Yoong...nah sudah jadi. Ayo buka mulutnya, sayang.” Jesse menyuapi Yoong yang lahap.

“Nyam...maamm..aaaaaa...aaaa..aa.” Celoteh Yoong yang tidak sabaran melahap makanannya.

“Pagi Jesse-shi..” Sapa Tiffany ketika berjalan menuju ruang makan.

“Hn..” Balas Jesse datar sambil menyuapi Yoong tanpa pedulikan Tiffany yang tersenyum kecut mendapat sambutan seperti itu setelah menikah satu minggu ini.

“Uuh, anak mommy, belepotan sekali makannya.. enak ya sayang?” Tiffany mengelap sisa bubur bayi yang berada di sekitar mulut Yoong.

“Moom...moomm..mooom..”Yoong girang melihat Tiffany dan langsung mengangkat kedua tangannya meminta digendong. Tiffany menggendongnya dan mengelus dada Yoong dengan lembut membuat balita itu tersenyum renyah.

“Biar aku saja yang menggendongnya, kau makan saja.” Jesse mendekati Tiffany dan mengambil Yoong, namun justru Yoong menolaknya dan mengalungkan kedua tangan mungilnya di leher jenjang mommynya. Tiffany tersenyum melihat kelakuan anak tirinya ini, dan bersyukur dalam hati Yoong bisa menerimanya kecuali Jesse.

“Tidak apa-apa Jesse-shi. Eem, begini saja, kau suapi aku saja ya.” Pinta Tiffany lembut, mau tak mau Jesse menurutinya karena tak ingin Tiffany sakit perut nantinya.

“Hn” jawab Jesse singkat, Tiffany tersenyum memang dia sengaja agar bisa lebih dekat dengan suaminya.

.

.

.

.

.

“Yoong, ayo kemari.. datang ke daddy.. ayo jalan sayang...” Namun balita itu hanya berdiri berpegangan pada sofa sambil berguman.

“Ayolah Yoong.. berjalan nak. Kau sudah bisa berdiri tegap, sekarang tinggal melangkah saja. Nanti kau pasti akan suka.” Tetap saja balita itu tak peduli. Dia asik bergumam sambil mata hitamnya melihat Tiffany yang sibuk membuatkan sesuatu.

Jesse mendengus kesal melihat tingkah anaknya. Hari ini Jesse memang tak berkerja karena hari minggu dan dia selalu menghabiskan waktu bersama anaknya.

“Mommy...mommy..moommy..” Seru Yoong kegirangan melihat Tiffany berjalan dengan membawa nampan, sang balita itu melepaskan pegangannya ingin mendekati mommynya namun justru dia oleng, seketika Jesse dengan sigap menangkap tubuh mungil itu yang belum sempat mencium karpet lantai.

Tiffany sempat tercengang dan kawatir kalau Yoong jatuh terkena benturan ujung meja depan sofa tersebut. Bahkan dia berniat membuang nampan itu dan berlari ke arah Yoong tapi untung Jesse menangkapnya. Dengan buru-buru melangkah dia menaruh nampun itu di meja lalu mendekap Yoong, membenamkan wajahnya di ceruk leher anak. Melihat pemandangan itu hati Jesse melembut, namun sejenak dia menepis.

“Mommy..cuit..cuit..”, Cicit Yoong memecah keheningan karena peristiwa baru terjadi. Tiffany kemudian mengambil biskuit khusus bayi kesukaan Yoong dan memberikannya.

“Jangan lakukan itu lagi sayang, mommy takut.” Yoong tak membalas ucapan ibunya yang bersedih dan lebih memilih melumat buskuit itu, namun ia tahu kalau ibunya kawatir sehingga memakan biskuitnya sambil bersandar didada Tiffany.

“Dia tak apa-apa, kau jangan bersedih. Dia mengerti kau khawatir.” Ucap Jesse yang dari tadi diam dengan suara yang datar, tanpa ia sadari ucapan tersebut membuat hati Tiffany terhibur.

Tiffany tersenyum dan mengangguk, lalu ia berkata,“Jesse-shi...eem besok Yoong jangan di bawa kekantor ya. Biar bersamaku, aku kesepian disini.”

“Kau bisa pergi bertemu dengan teman-temanmu.”

“Mereka kuliah dan bekerja Jesse-shi.”

“Kau juga seharusnya kuliah karena masih muda, bukan menjadi ibu rumah tangga.”

“Tidak. Aku sudah bilang aku ingin menjadi istri dan ibu yang baik.” Tiffany memelas. Jesse diam saja tanpa membalasnya.

“Jesse-shi..” , panggil Tiffany karena tidak mendapat jawaban

“Tidak, besok dia tetap ikut bersamaku.” Jawab Jesse dengan tegas dan berlalu ke kamar mandi.

 

TBC

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Imjessica #1
Chapter 5: Wah gila gw bacanya deg-degan terbawa suasana sama moments jeti...btw kemana aja Thor baru muncul? Dan terimakasih sudah update
tazkia16 #2
Chapter 3: Finalllyyyy updateeeee TT Thnks thorr
gorjell_89 #3
Chapter 3: akhirnya up date juga..
well... gak sabar niih pengen tau klanjutan drama percintaan jeti hehe.. moga aja langgeng slalu tp enak kali yaa klw ditambahkan bumbuh2 orang k3 hihi..
semangat ya thor...
MaoMao_96
#4
Chapter 2: I love his character here
I want to know what happened to him until his become cold like that towards Tiffany
Jafierra #5
Chapter 2: First comment g yah?
Kasihan tiffany dicuekin mulu mah daddy jesse...Tetap sabar yah mommy fany...
Tetap semangat thor....
Ditunggu trus karyanya....
Jafierra #6
Cerita yang menarik semoga lanjut terus....
Tetap semangat thor...
Imjessica #7
Chapter 1: Yeey Jeti gendben lg, duh gak sabar untuk bab selanjutnya, Fany bener2 tulus gak ya itu? Gomawo thor
tazkia16 #8
Chapter 1: Suukakkkkkkk^^