chapter 5

BELIEVE

Kediaman Hwang

Rumah mewah dan megah itu sekarang tampak ramai, acara yang diselenggarakan untuk menyambut anggota baru Hwang, anak dari pasangan Minhyun dan Daniel. Meski mewah namun terlihat tradisional, karena tuan rumah dan para tamu memakai baju tradisional Jepang, yaitu kimono. Jesse dan Tiffany pun juga datang bersama anak mereka, Yoong. Semua mata tertuju pada keluarga kecil itu. Bahkan mereka berbisik melihat penampilan mereka.

“Lihat Mr. Jung dan istrinya, mereka begitu tampan dan cantik memakai kimono merahnya, begitu juga anaknya. Mereka serasi sekali.”

“Iya kau benar. Bahkan rambut Mr. Jung kali ini terlihat sangat rapi. Istrinya juga terlihat anggun sekali dengan rambutnya yang digelung begitu.”

“Yoong juga sangat mirip dengan ayahnya. Kabarnya, bocah kecil itu cuma anak pungut saja. Ternyata mirip sekali dengan Mr. Jung.”

“Ya, untung Mr. Jung tampan sehingga dia tak terlihat pria yang berumur 30-an, belum lagi dia sangat mapan. Tak heran Tiffany mau jadi istrinya, sayang sekali padahal dia masih sangat muda untuk menikah.”

Jesse tak bergeming dengan pembicaraan itu dan tetep berjalan bersama istrinya mendekati sepupu iparnya. Sedangkan Tiffany juga memilih diam, memeluk erat lengan kekar Jesse dan mengikutinya, dia juga sesekali merapikan rambut Yoong yang berada di dalam gendongan Jesse.

“Jangan dengarkan omongan mereka.” Bisik Jesse tepat di telinga istrinya. Tiffany tersenyum lembut dan mengangguk.

“Selamat Minhyun, Daniel sudah menjadi orang tua dan punya malaikat kecil.” Ucap Jesse tersenyum kecil.

“Bayi kecil kalian tampan sekali Unnie. Mirip denganmu. Siapa namanya?” tanya Tiffany.

“Terima kasih Jesse, Tiffany atas ucapannya. Nama bayi tampan ini adalah Kang Seulgi. Kalian kompak sekali memakai kimono warna merah. Kalian memang keluarga yang serasi.” Puji Minhyun.

“Tiffany yang memilihkan warna kimononya. Aku dan Yoong tinggal memakainya saja. Lagipula Tiffany yang lebih tahu tentang kimono dari pada aku.” Balas Jesse. Wajah Tiffany memerah mendengarnya, setidaknya Jesse sudah mulai mengakui keberadaannya di depan umum.

“Ya kau benar Jesse, itu karena setiap acara yang di adakan keluarga Hwang sering memakai kimono karena paman Chansung dan ayah Kangnam selalu menjalankan tradisi kluarga dari dulu sampai sekarang.” Kata Minhyun.

“Ohya kalian kan pengantin baru, sudah mempunyai program bayi untuk adiknya Yoong? Kalian juga harus menyusul kami, supaya Yoong punya adik.” Sahut Daniel sambil menimang bayi kecilnya.

“Kami, masih berusaha Oppa. Semoga secepatnya aku bisa mengandung anak kami dan Yoong bisa bermain dengan adiknya nanti.” Kata Tiffany tersenyum lembut.

“Jesse, Tiffany.” Sapa Il Woo.

“Il Woo oppa, apa kabar?” tanya Tiffany pada kakak iparnya.

“Kabarku baik Tiffany. Kau cantik sekali malam ini. Oh tunggu dulu! Kalian serasi sekali dengan kimono kalian. Dan rambut Jesse dan Yoong keren sekali.” Puji Il Woo membuat Tiffany tersenyum malu, sedangkan Jesse tetap memasang wajah datarnya.

“Tiffany yang memilih kimononya dan menata rambut kami.” Ucap Jesse singkat.

“Tiffany pintar sekali memadukan semuanya. Ah, Aku beruntung mempunyai menantu cantik dan cerdas seperti dia. Terima kasih Chansung, sudah memberikan Tiffany untuk Jesse dan Yoong.” Kata Yunho pada Chansung. Kepala keluarga Jung dan Hwang itu datang bersama istri mereka.

“Aku juga beruntung mempunyai menantu seperti Jesse. Dia sangat dewasa dan bertanggung jawab.” Balas Chansung.

Sementara Jesse dan Tiffany hanya bisa tersenyum malu karena mendapat pujian dari Yunho dan Chansung.

“Mommy.” Panggil Yoong tiba-tiba dengan suara lirih yang dari tadi sibuk bermain robot kecilnya di gendongan sang ayah.

Tiffany langsung menoleh, “Apa Yoong sayang? hm? Haus ya?” Tanya Tiffany sambil tersenyum lembut. Yoong mengangguk dan mengulurkan kedua tangannya agar Tiffany menggendongnya.

Saat Tiffany mengambil Yoong, ayahnya, Chansung sudah terlebih dahulu menggambil Yoong dan memangkunya. Yoong pun hanya bisa terdiam ketika melihat wajah kakeknya yang datar tidak seperti orang tuanya atau paman dan bibinya yang selalu tersenyum untuknya.

“Botol susu Yoong, Tiffany.” Pinta Chansung. Tiffany memberikan susu botolnya sambil mengusap surai hitam anaknya dengan sayang. Tiffany tahu anaknya diam karena takut dengan kakeknya.

Tanpa kata apa-apa, Chansung mendekatkan botol susu tersebut pada bibir cucunya tapi cucunya menutup rapat bibirnya dan menatap kakeknya.

“Hei, katanya haus, ayo buka mulutmu.” Kata Chansung tapi si kecil tetap diam.

“Yoong, ayo minum susunya.” Tambah Yunho, si kecil masih tetap menutup bibir mungilnya rapat.

Wooyoung menghela nafas, dia tahu cucunya ketakutan melihat kedua kakeknya yang berbicara dengan nada dingin apalagi wajah mereka yang tanpa senyum itu. Wooyoung mengambil Yoong lalu tersenyum padanya.

“Cucu nenek saatnya minum susu. Ayo sayang buka mulutnya.” Yoong langsung membuka mulutnya dan melahap kepala botol susu itu.

“Kenapa denganku dia tidak mau meminum susunya?” Tanya Chansung heran.

“Itu karena kalian begitu menyeramkan.” Jawab Jaejoong kesal.

“Apa? Yang benar saja.” Protes Yunho.

“Benar apa kata Jaejoong, Yunho. Yoong tak suka dengan wajah kalian yang dingin dan datar. Dia jadi ketakutan. Kecuali kalau kalian tersenyum dan bersikap lembut padanya.” Jelas Wooyoung sambil mengusap dada kecil cucunya.

“Tapi mengapa pada Jesse dia tak takut?” Tanya Chansung masih tak terima.

“Aboji, meski Jesse sama seperti Aboji dan Appa, tapi ketika bersama Yoong dia sangat lembut dan penyayang.” Tiffany membela suaminya.

“Jesse, istrimu memujimu tuh. Ow..ow..ow.. wajahmu memerah adikku. Hahaha.” Ejek Il Woo, membuat semua orang tertawa sedangkan Jesse hanya bisa pasrah.

“Dari pada kau mengejek Jesse seperti itu, lebih baik kau cepat nikah. Masa kau di kalahkan oleh Jesse? adik dan kakakmu saja sudah menikah bahkan sudah punya anak. Tinggal kau saja, Il Woo.” Il Woo kikuk dan cengar-cengir karena teguran Minhyun.

“Aaa... itu sebentar lagi aku melamar seorang wanita, Minhyun.” Jawabnya Sambil menggaruk-garukkan kepala yang tak gatal.

“Benarkah Il Woo oppa? Aku tak sabar Oppa melamar wanita itu. Dia pasti sangat cantik Oppa.” Puji Tiffany tulus.

“Kau juga tak kalah cantik.” Sahut Jesse dengan nada datar, namun membuat semua orang tercengang. Terutama Tiffany, dan dapat dipastikan Muka Tiffany semerah tomat.

“Woooaaah!! Kau sekarang bisa merayu Tiffany?!” Teriak Il Woo, sontak membuat mereka semua kaget, bahkan Seulgi dan Yoong menangis.

“Kecilkan mulutmu, Il Woo. Lihat mereka menjadi nangis.” Tegur Yunho pelan namun membuat Il Woo ketakutan karena sorot mata sang ayah yang tajam menatap matanya.

“Maaf-maaf. Aku terkejut saja ayah, baru kali ini adikku itu berkata romantis.” Cengir Il Woo.

.

.

.

.

.

Setelah acara itu, Jesse dan istrinya menginap di kediaman Hwang. Mereka tidur dikamar Tiffany sedangkan Yoong tidur bersama Chansung dan Wooyoung.

“Jesse.” Panggil Tiffany lirih nan lembut. Dia tidur di dada Jesse dan dia tahu suaminya belum tidur.

“Hn.” Balas Jesse singkat.

“Tidak bisa tidur?”

“Aku memikirkan sesuatu, Tiffany.”

Tiffany kemudian duduk di samping Jesse. “ Memikirkan apa?” tanya Tiffany lagi.

“Memikirkanmu. Kau masih muda, harusnya kuliah bukan menikah, apalagi denganku. Kau harusnya menikah dengan laki-laki yang lebih muda dariku. Kenapa malah menikah denganku??” Tiffany tersenyum mendengarnya, dia senang suaminya lebih bisa terbuka padanya, bahkan hatinya berbunga-bunga ternyata Jesse memikirkan dia.

Cup!

Dikecup bibir suaminya dengan lembut, “Ingin tahu alasannya?” Jesse memangguk sebagai jawaban iya, karena dia malu gara-gara Tiffany tiba-tiba menciumnya.

Tiffany menyibakkan rambutnya kesamping, kemudian melepaskan semua kancing piama Jesse dan menyibakkannya. Jesse mengerutkan keningnya karena perlakuan Tiffany, bukannya menjawab pertanyaan Jesse, malah membuka baju tidurnya. Jesse penasaran dan ingin bertanya namun terhenti ketika jari telunjuk Tiffany yang lentik itu menyentuh bibirnya menandakan supaya tidak berkata.

“Alasannya adalah ini..” Tiffany menunjuk dada Jesse.

“Maksudnya?” Tanya Jesse yang mengerti.

Tiffany tersenyum melihat Jesse kebingungan, Tiffany mendekatkan wajahnya pada Jesse dan mengusap dada bidang suaminya dengan pelan. “Alasan mengapa aku merelakan masa depanku karena hatimu. Setelah kita berpisah, hatiku begitu hampa, kosong, bahkan sangat sakit. Aku berusaha menghilangkannya, namun kau tak tergantikan. Dari situlah aku menyadari kesalahanku dan selama ini aku mencintaimu Jesse. Aku pun mencarimu, selalu di dekatmu, namun kau tidak pernah melihatku, itu membuat hatiku perih..” Jesse mengusap air mata istrinya yang mulai mengalir. “Selama itu pula aku meruntuki kebodohanku, bodohnya aku menyia-nyiakan seseorang yang mencintaiku tulus, dan mencampakkannya hanya karena umur pria itu terpaut jauh dariku...” Tiffany menghentikan ucapannya sejenak sambil melihat mata suaminya yang indah.

“Saat aku mendengar kau punya seorang anak, saat itu juga hidupku hancur.. aku bahkan sempat melakukan bunuh diri tapi, Tuhan masih sayang padaku. Aku selalu melihatmu dari jauh, menggendong dan mengajak Yoong ke tempat kantor, bahkan kau sangat bahagia bersama Yoong.”

“Kau bunuh diri? Menjadi stalkerku selama ini?” tanya Jesse kaget mendengar cerita Tiffany.

Tiffany tersenyum dan menganggukkan kepala. “Tapi saat aboji kesini, dan menceritakan tentang dirimu dan Yoong, akhirnya aku mengajukan diriku sebagai istrimu, Jess. Awalnya dia terkejut, tapi berkat bantuan appa akhirnya aboji setuju. Lagi pula dari dulu appa ingin kita menikah, tak peduli kau duda dan punya seorang anak. Karena appa tahu, Jesseku bisa membimbing dan menjagaku. Itu semua karena hatimu yang tulus.” Jawab Tiffany.

Jesse tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya bisa memeluk istrinya erat.

“Aku mencintaimu, Jesse.” Bisik Tiffany lembut di telinga Jesse.

Jesse tersenyum tipis, “Aku juga mencintaimu, Tiffany.” balas Jesse. mereka saling mendekatkan wajah masing-masing dan saling melumat bibir merasakan malam indah mereka di kediaman Hwang.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Imjessica #1
Chapter 5: Wah gila gw bacanya deg-degan terbawa suasana sama moments jeti...btw kemana aja Thor baru muncul? Dan terimakasih sudah update
tazkia16 #2
Chapter 3: Finalllyyyy updateeeee TT Thnks thorr
gorjell_89 #3
Chapter 3: akhirnya up date juga..
well... gak sabar niih pengen tau klanjutan drama percintaan jeti hehe.. moga aja langgeng slalu tp enak kali yaa klw ditambahkan bumbuh2 orang k3 hihi..
semangat ya thor...
MaoMao_96
#4
Chapter 2: I love his character here
I want to know what happened to him until his become cold like that towards Tiffany
Jafierra #5
Chapter 2: First comment g yah?
Kasihan tiffany dicuekin mulu mah daddy jesse...Tetap sabar yah mommy fany...
Tetap semangat thor....
Ditunggu trus karyanya....
Jafierra #6
Cerita yang menarik semoga lanjut terus....
Tetap semangat thor...
Imjessica #7
Chapter 1: Yeey Jeti gendben lg, duh gak sabar untuk bab selanjutnya, Fany bener2 tulus gak ya itu? Gomawo thor
tazkia16 #8
Chapter 1: Suukakkkkkkk^^