Yeosot

I Will See You Again [DeanxHeize]

Author POV

Taeyeon sedang behadapan langsung dengan Dean dan Zico, Taeyeon masih terdiam dan tak tau harus apa. Dean dan Zico melihat banyak karumunan orang dan mereka mau menghampiri

"Eh...kalian berdua mau kemana?" tanya Taeyeon sambil menarik tangan mereka.
"Sepertinya membutuhkan bantuan..." jawab Dean
"Itu sudah banyak orang nggak usah di bantu lagi.." ujar Taeyeon
"Tapi orang yang membutuhkan harus kita bantu..." jawab Dean lagi

Dean dan Zico melepaskan genggaman Taeyeon, lagi segera menuju ke kerumunan yang sedang menolong Heize.

"Oppa... Dean-ssi ...." panggil Taeyeon, Dean tak menoleh.

Dean dan Zico sudah medekati para kerumunan itu, tapi mereka bingung akan mebantu apa. Ternyata kerumunan itu sedang menunggu petugas rumah sakit.

" Ada yang bisa saya bantu ajussi ...." tanya Zico

Salah satu orang dalam kerumunan itu menoleh.
"Oh ada tolong carikan sebuah jaket secepatnya Agassi ini tubuhnya sangat dingin..."

Zico langsung beralih pada Dean untuk meminta jaket yang di pakinya untuk di berikan pada agassi, tapi mereka berdua belum tau bahwa wanita itu adalah Heize karena terhalang oleh orang-orang lain.

"Ini pak jaketnya..." ujar Zico sambil mengulurkan jaketnya.

Jaket itupun langsung diambil oleh orang itu untuk menutupi badan dan wajah Heize, karena matanya tidak boleh mlihat matahari. 

Selagi menunggu paramedis datang, para wanita yang ada di kerumaunan menggosok tangan dan kaki Heize agar tetap hangat.

Taeyeon sedang bertanya pada Zico dan Dean yang belum tau bahwa itu Heize.

"Ba..bagaimana?" tanya Taeyeon dengan sedikit gemetar.
" Sepertinya penyakitnya sangat parah.." jawab Zico
Dean tak menoleh ke Taeyeon.
"Dean-ssi kenapa kau melihat wanita yang terbaring itu" tanya Taeyeon 
"Postur tubuh dan warnanya rambutnya seperti tidak asing..." ujar Dean
"Hah... tidak asing.. memang seperti siapa?" tanya Zico

Dean diam sejenak dan menyebut nama "Heize" dengan keras, perbuatan Dean itu membuat Taeyeon menelan ludahnya. Dean mulai mendekati wanita itu. Saat beberapa langkah lagi terdengar suara ambulance, para medispun turun dan segera menolong Heize.

"Permisi tolong minggir semua, biar kami yang tangani.." ujar paramedis
"Hyung awas..." Zico mearik tangan Dean
"Aku masih penasaran wanita itu... " Dean masih tak bisa melihat Heize karna melihat paramedis.

Hezie masuk ke dalam Ambulance. Semua orang di sekitar ambulance sudah pergi kecuali Dean, Zico dan Taeyeon.

"Kenapa kalian... di sini..." tanya salah satu paramedis
"E... tidak ajussi saya hanya ingin mengmbil jaket saya..." jawab Dean 
"Oh..." peramedis mebgambilkan jaket dan memberikan jaketnya
"apa salah satu dari kalian bisa menjadi wali atau saksi" lanjut paramedis

Taeyeon menawarkan diri dan ikut dalam ambulance itu.

♬♪♩

Taeyeon POV

Aku masuk kedalam ambulance setelah itu aku menghela nafas karena bisa lepas dari kebingunganku tadi, sekarang aku harus mengurus Heize.

"Agassi apakah kau mengenalnya.." tanya paramedis
"Ah ... iya ajussi, dia sebenarnya seorang pasien inap tapi dia ingin pergi keluar" jawabku.

Akhirnya ambulance membawa aku dan Heize ke rumah sakit tempat Heize di rawat.

Itu tadi sangat mengejutkan bagiku, di waktu bersamaan knapa mereka ada situasi yang sama.

"e... Tae..yeon...." panggil Heize terbangun.
"Hezie kau bangun. .. syukurlah.. tapi.." 
"apa yang padaku, dan kenpa suaraku berubah!" tanya Heize sambil aku membantu bangun.
"sudah jangan panik... aku panggil dokter..." 

Heize yang terbangun membuatku kaget karena suaranya berubah seperti laki-laki, aku langsung memanggil dokter. Dokter memeriksa keluar dari ruangan

" Dok bagaimana temanku.... "
" Ah.. dia... "

Tiba-tiba hentakan langkah kaki mendekat dengan cepat.

"Dok bagaimana putriku ...." Ajhuma menarik kerah dokter
"Tenang nyonya..."
"ajhuma tenang..." leraiku
"Eh... begini nyonya sepertinya penyakit putri anda semakin parah membuat suaranya berubah" 
"Tidak!! ... putriku ..." "Tenang Ajhuma ..." sembil memeluk Ajhuma.

Aku dan Ajhuma masuk ke ruangan Heize, Ajhuma memberitahu semuanya pada Heize. Dia terlihat sangat terpukul hingga termenung dengan pandangan kosong, tiba-tiba Heize...
"Aaaaaaaaa......." triaknya
"Anaku kau kenapa..." Ajhuma menenangkan Heize
"Aku sudah muak eomma... benar-benar muak..." Heize melempar barang-barang yang berada di dekatnya

Heize sangat marah, Heize melirik ke kanan dan melihat sebuah pisau buah dan mengambil pisau itu..

"Heize Apaa...yang kau lakukan...." aku mendekat dan memegang tangan membawa pisau yang mengarah ke lehernya
"Aku tidak ingin hidup lebih lama karena ini lebih menyakitkan!" 
seru Heize
"Ah... oke akan melepasmu tapi setelah kau mati akanku panggil Dean di Upacara kematianmu dan melihat fotomu, tapi kau tak bisa melihatnya untuk terakhir kali"

Heize terdiam tapi pisau masih di dekat lehernya, akhirnya akupun mengucapkan nama Oppa untuk meredanya karna sepertinya aku mulai simpati pada Heize.

"Sudah Heize turun kan pisau itu..." ujarku "Kau tak mau melihatnya Dean lebih dulu untuk minta maaf, apa Dean akan melihatmu dengan penuh penyesalan padamu"

Heize akhirnya menurunkan pisau itu, Ajuma mengambil dan membuang pisau itu lalu memeluknya. Untunglah Heize berhenti untuk mengakhiri hidupnya.

bersambung...
                                     ⭐⭐⭐


Hai...hai Yohooooooo....
Yah di selang waktu USBN dan UN aku selangin buat lajutannya...
Yah sebenarnya agak pusing juga ngelajutin sama belajar
Karena saya gak kuat mau ngelanjutin ini...
ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ 

Yah selamat membaca ....
Jangan lupa baca fanfic oneshootku "Rent to Real" [ChungjixEunha]
Jangan lupa Vote and share..... �♥♡

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Ender240
#1
Chapter 1: So how can I translate this?