Net

I Will See You Again [DeanxHeize]

sehari sebelum Heize pergi...

Zico POV
Pagi ini cerah sekali aku ingin mngunjungi Hyung dan Noona di besment. Aku lewat jalan besar untuk ke basment. Saat di perjalanan aku melihat Noona bejalan berbalik arah di sebrang jalan. Aku ingin mengikuti Noona untuk mengejutkannya.

Saat aku ingin mengejutkan Noona niat ku terhenti karena Noona masuk ke Klinik, aku melihat Noona membeli obat di sana. Aku menunggu Noona keluar, setealah keluar dan tetap mengikuti Noona. 

Di suatu gang Noona berhenti dan mengambil obat dalam tasnya, lalu meminumnya. Aku bersembunyi di balik tiang, karena kecerobohanku aku ketahuan oleh Noona.

Klontang...tang..

"Siapa itu, keluar!" suara Noona teriak
"aduh kenapa aku ceroboh sekali" kesalku dengan suara pelan.
"Yah keluar pada hitungan ketiga tidak keluar aku mendekat kau ku pukul dengan kayu.." acam Noona
"Mwoya -_-!!" kejutku.
"1..2..ti..." hitung Noona
"Nonono! Noona ini aku Zico" menujuk diri.

Tiba-tiba Noona mendekat mengarahkan tongkat kayunya kepadaku.
"Noona kenapa Aku Zico... ini tongkat kayunya ke arahku?" kejutku.
"Kau sudah melihat semuanya Bukan!" Noona masih mengarahkan tongkat kayu.
"A..aa....ani ani aku tadi kebetulan lewat sini" ucapku dengan gemetar.
"Jangan bohong!!" triak Noona, dengan mengayunkan kayunya.
"Ah iyaa... aku lihat..Noona" aku mengakuinya.

Saat aku mengakuinya, Noona menjatuhkan tongkat kayunya. Kemudian, Noona menarikku lalu memojokanku ke tembok dan tiba-tiba Noona menangis di hadapanku.

"Noona waeyo?... jangan menangis.." tanyaku.
"Bagaimana aku ga sedih hah... aku lama sudah sebunyikan ini...akhirnya kau tau.. aku takut kalau kau bicarakan ini pada Mooni"
"Apa Noona sakit keras?" tanyaku lagi sedikit terkejut.

Noona mengambil tongkatnya yang terjatuh tadi lalu mengarahkan tongkatnya ke arahku.
"Noona ini Mwo...." tanyaku dan tak bisa bergerak.
"SAMPAI KAU BICARA PADA MOONI, AKU PUNYA PENYAKIT,hidupmu takkan lama lagi di tanganku!!" geretak Noona yang sangat menakutkan.
"Ne...ne...Neeeeee.....Noona" jawabku dengan ketakutan.

Setelah itu Noona melepasku dan menyuruhku untuk tidak mengikutinya. Tetapi karena sifatku yang suka membuntutti tak bisa hilang akupun tetap mengikuti Noona dengan yakin tak akan ketahuan.

Aku mengikuti Noona terus sampai tiba di suatu tempat yaitu stasiun kereta dan Noona seperti membali tiket kereta setelah Noona membeli dan pergi, aku ke loket tempat Noona membeli tiket.

"Sillyehamnida.." 
"Ne silahkan ajukan pilahan tempat yang anda tuju" ucap penjaga loket
"Mau tanya aja agassi, mau tanya yeoja yang tadi beli tiket ke mana?"
"Choesonghamnida tadi banyak yeoja " jawab penjaga loket
"Yang tadi barusan...."
"mungkin anda bisa kasih tau ciri-cirinya" tanya penjaga loket
"eh..e.. ya, dia cantik, wajahnya lonjong terus wajahnya terlihat tegas, pakai baju warna maroon..."
"Oh.. jamkamanyo.... ah iya dia bernama Heize, dia beli tiket tujuan Busan" jawab penjaga loket
"Oh..Kamsahamnida agassi.."

Setelah bertanya seharusnya aku mengikuti Noona lagi,tapi aku sudah kehilangan jejaknya. Akhirnya aku berhenti dan berpikir kenapa Noona beli tiket ke Busan. Lalu aku kembali ke loket lagi.

"Agassi ..agassi.. "
"Ne ada yang bisa saya bantu lagi?" tanya penjaga loket
"ne..ne..ne.. yeoja tadi beli berapa tiket"
"Yang bernama Heize hanya beli 1 tiket saja"jawab penjaga loket
"sekali lagi kamsahamnida..."

Akhirnya aku berlari ingin ke basmant sebelum Noona, tapi aku niatku terhenti karna aku mengingat acaman Noona yang akan menghabisiku.
"Noona membeli tiket kenapa cuma satu"
"kesana sendirian biasanya mereka selalu berdua"
"apa Noona mau ninggalin hyung begitu aja?"
"ha..haiss..ani ani pasti firasat saja.. aku tak mau berurusan sementara ini.."

Akupun pulang dan membatalkan ke rumah hyung.

♪♬♪♬♪

 


Back the story

Author POV

"Begitu..hyung..ce..ce..ritanya" jelas Zico
"Dia sakit keras apa!!!" tegas Dean 
"tak tau hyung aku hanya melihatnya minum obat khusus"

Dean mendorong Zico, lalu berbalik dia ingin menyusul

"hyung aku ingin ikut denganmu " kata Zico sambil memegang pundak Dean
"Mwo.. Kau ingin ikut!!" tegas Dean
"Karena..aku merasa bersalah padamu hyung" jawab Zico
"TESERAH KAU!! lepaskan..." hentak Dean sambil menepis tangan Zico

Dean dan Zico pun bersiap-siap, setelah itu pergi ke stasiun untuk beli tiket kereta. Setiba sampai dia langsung naik bis menuju daerahnya.

"Wah kawasan daerah rumah hyung bagus..." kagum Zico
"Diamlah .." tegas Dean suara pelan
"Tapi benar hyung enak punya kampung halaman di pinggir pantai.." lanjut Zico mengabaikan
"DiamLAH.." tegas Dean suara sedikit meninggi
"Hyung jika sudah menemukan Noona kita foto bertiga di pantai yah"
"AKU BILANG DIAMLAH...seharusnya kau nggak ikut aku" tegas Dean dengan suara tinggi

Zicopun terdiam dan orang-orang dalam bis pun menoleh ke arah Dean.

"Hyung.." panggil Zico
"MWO.." jawab Dean sambil melotot pada Zico
"Ani..ani.. hanya kita nanti tinggal dimana?" tanpa melihat Dean.
"e..e..ada... tenang saja.. ada tempat.." jawab Dean terbatah batah

Akhirnya Zico dan Dean diam tak berbicara sama sekali sambil menikmauti perjalanan.

 


Dean POV

Akhirnya tiba, aku kembali ke sini hanya untuk mencarimu Heize. Dan aku belum berani pulang ke rumah Abeoji dan Eomoni. Jadi, aku harus ke tempatnya mungkin ada Heize di sana.

"Hyung ini rumah siapa?" tanya Zico
"ini rumah teman lamaku dan Stari.. " 
"Apa ini rumah cew..." kata Zico terhenti

Karna ada suara dari belakang memanggilku memeluku.
"Oppaaaaaa....." triak seorang yeoja sambil memelukku.
"Yah... lepaskan.. mincin yeoja" aku menoleh ke belakang.

Ternyata yeoja itu Taeyeon, lalu aku menepis tangan Taeyeon karena aku kebingungan.

"Wae Oppa..." tanya Taeyeon dengan wajah sedih
"Jamkeman.. jamkeman.. Ooo..Oppa, kau panggil aku Oppa tak biasanya kau panggil aku begitu..." dengan wajah kaget ku
"Jika Hyung ga mau di panggil Oppa, ehemmm.. panggil saja aku Oppa, perkenalkan Zico imnida" sela Zico
"Minggir minggir.... " menyingkirkan Zico "Mianhae Dean.." menoleh ke araku
"ke..kenapa kau berubah.. dulu kau sangat tomboy lebih dari Stari... lihat sekarang kau sangat feminim sekali"

"kan aku berubah karnamu, dulu kau bilang kalau aku feminim akan jadi cantik" jawab Taeyeon
"iya aku pernah bilang, tapi ini terlalu sampai rumahmu berubah dan kukira ini bukan rumahmu "
"hahaha... Oppa ee.. Dean kenapa kau di sini?" tanya Taeyeon
"Hyung sedang mencari Noona ee.. Heize..." jawab Zico
"Heize... ,Heize kenapa Dean..? " tanya Taeyeon kepadaku
"Noona pergi ke Busan, meninggalkan Hyung.."jelas Zico
"Yah kenapa kau yang jawab sih.." Taeyeon menyingkirkan Zico lagi

"Aku yang tanya sekarang apa kau liat Star.. kaukan sahabatnya.."
"Mianhae tapi Heize ga kesini sama sekali.." jawab Taeyeon
"Hyung jangan putus asa cari Noona, sekarang rumah menginap dirumah agassi cantik ini aja..." saran Zico
"Menginap silakan masuk, lama juga gapapa" jawab Taeyeon

Taeyeon menarikku masuk duluan meninggalkan Zico di luar, lalu di menujukkan kamar kita masing-masing. Aku diberi kamar orangtunya karena kosong karena orangtuanya saja pindah Taeyeon tidak. Zico di beri kamar tamu.

Aku masih merasa bingung kenapa Taeyeon sangat berubah, diapun tidak khawatir kalau Star menghilang. Akan tetapi, harus berhati-hati padanya karena tindakannya tadi sudah melewati batas teman.

♪♬♪♬


Mian updatenya lama karena sibuk belajar dan kena cerita baru..
Tapi Aku masih pemula... 
Jadi tetap coment dan beri saran kalian..
Jangan lupa Vote..

Jangan lupa baca fanficku yang lain..
Rent To Real [EunhaxChungji] Oneshoot

(^O^)y^o^y(^O^)y^o^y♡♡

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Ender240
#1
Chapter 1: So how can I translate this?