Dua

Under The Tree
Please Subscribe to read the full chapter

“Katanya ada anak baru?” ujar Jisoo ke teman-teman sepermainannya yang sedang makan di kantin.

“Siapa?” tanya Lisa menambahkan.

“Kalau aku tahu dia siapa, aku gak bakalan nanya ya, Lisa…” timpal Jisoo lagi.

“Aku nanya Rose, bukan kamu.”

Rose terkekeh mendengar jawaban Lisa.

“Dia anak pindahan dari luar negeri. Gak tau deh alesannya dia pindah sekolah apaan. Udah enak sekolah di luar negeri, eh malah balik lagi ke sini.” Rose menjelaskan kepada teman se-gengnya yang haus akan informasi terbaru itu. Rose adalah orang yang paling update diantara mereka berempat mengenai gosip terbaru di lingkungan sekolah.

“Demi apa demi apa? Dia dari mana emangnya?” ujar Jennie tak mau kalah.

“Inggris.” jawab Rose singkat.

“Wah, boleh juga tuh kayaknya kalo diajak join ke Blackpink.” Jisoo menjentikkan jarinya seolah dia menemukan ide brillian yang dapat mengubah dunia.

**

Krek… Krek…

Seulgi memutar-mutar puzzle berbentuk persegi warna-warni yang ada di tangannya. Dia sedang mencoba untuk mengalahkan rekornya sendiri. Sejauh ini dia mampu menyelesaikan puzzle warna itu dalam 50 detik, dan berulang kali menyalakan stopwatch untuk menghitung pencapaian waktunya.

“Wah! Itu rubiks ya?” Seungwan dengan wajah sumringah langsung bertanya kepada Seulgi yang ada di belakangnya.

“Menurut kamu?” Seulgi menjawabnya dengan cuek dan tanpa menoleh sedikitpun.

Seungwan mengangguk kecil. “Iya, itu rubiks. Boleh aku meminjamnya?”

“Emang bisa?” Seulgi menghentikan permainannya dan menyeringai seolah meremehkan Seungwan.

Baru pertama kali ini Seungwan merasa kesal saat ingin mengenal orang baru. Biasanya orang lain akan mengikuti basa-basi percakapan yang memang lazimnya dilakukan, tapi Seulgi sama sekali tidak mengindahkan hal itu. Dia tetap bersikap dingin seperti tidak ingin mengenal Seungwan.

Seungwan mengambil rubiks yang diserahkan oleh Seulgi. Dia mencoba memutarnya beberapa kali dan tersenyum lagi, “Aku tidak bisa. Bisa kamu tolong ajari aku?” (re: karena Seungwan murid pindahan bahasa yang digunakan masih campur antara formal dan semi formal).

“Duh, susah deh pokoknya. Rumusnya banyak.” Seulgi menjawab dan mengambil kembali rubiks yang dipegang oleh Seungwan.

“Udah, udah. Sini kamu ikut sama aku aja.” Yeri menarik tangan Seungwan dan membawanya keluar kelas.

Juhyun menatap Seulgi dan menarik napas.

“Kenapa? Salah?” Seulgi mengerti apa yang akan dikatakan Juhyun meskipun tanpa terucap olehnya.

“Jangan begitu, Seulgi. Dia kan cuma pengen kenal sama kamu,” ujar Irene sambil merapikan alat tulisnya yang berserakan di atas meja ke dalam tempat pensil.

**

Yeri menggandeng tangan Seungwan dan mengajaknya menyapa anak-anak lain yang sudah dikenal sebelumnya oleh Yeri. Dia memang anak yang mudah bergaul, sehingga dia memiliki cukup banyak teman di sekolah. Seungwan mengikutinya dan memberi salam kepada anak-anak yang dilewatinya.

“Aduh, sialan…” Yeri bergumam.

Seungwan tampak heran melihat Yeri yang tiba-tiba berhenti berjalan dan menatap ke arah kantin. “Kenapa?”

Yeri menoleh dengan bola mata yang menunjuk ke salah satu meja di kantin. “Ada mereka. Mending kita gak usah ke sana deh. Mending balik aja ke kelas, ya?”

“Ada apa?” Seungwan mencoba menangkap kode isyarat dari Yeri. Dia mengikuti pandangan mata Yeri dan mendapati sebuah meja dengan empat orang siswi yang sedang berbincang-bincang. Seungwan pun tanpa ragu bertanya, “siapa mereka?”

“M-mereka, Blackpink. Semuanya siswa di sini menyebut mereka seperti itu. Mereka sekumpulan anak orang kaya. Maksudku, mereka bukan sekedar kaya, tapi benar-benar kaya! Dan biasanya mulut mereka itu gak bisa diem. Ngeselin deh, pokoknya. Salah sedikit bisa jadi masalah.”

Saat Yeri hendak berbalik arah, terdengar suara orang yang memanggilnya dari kejauhan. “Yeri!”

“Ah, mampus kan…” Yeri bergumam sendiri. Mau tidak mau dia harus menghampiri asal suara itu. Dia berjalan dengan gontai diikuti oleh Seungwan di belakangnya.

“Siapa? Anak baru? Kenalin dong!” ujar Rose disambut seringai teman-temannya.

Seungwan menatap Yeri dengan wajah kikuk, sementara Yeri memejamkan mata dan menganggukkan kepala sebagai tanda agar Seungwan memperkenalkan dirinya.

“A-aku Shon Seungwan, senang bertemu dengan kalian.”

Bukan balasan atas perkenalan dirinya, tapi Seungwan justru mendapatkan keheningan setelah menyebutkan namanya.

“Mau join bareng kita gak? Kelihatannya kamu bukan dari keluarga biasa. Iya, kan?” ujar Jisoo yang tanpa basa-basi mengajak Seungwan untuk bergabung ke dalam Blackpink.

“Hm, sorry, motong omongan kalian. Tapi tadi, aku dan Seungwan ingin ke ruang guru karena ada perlu. Jadi sebaiknya aku dan Seungwan cepet-cepet ke sana sebelum jam istirahat selesai. Sudah dulu ya.”

Tanpa menunggu jaw

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Cremoneza
FF baru! Tentang school life --> http://www.asianfanfics.com/story/view/1302389

Comments

You must be logged in to comment
HaradaKim #1
Chapter 2: Lanjutin dong
Yansudev
#2
Chapter 3: Akhir ya up juga .
Lanjutkan Thor .
As soon as possible .
Itu pun kalau ga ganggu kehidupan nya author.
Yg penting up .
Sama momen nya seulrene Di banyakin lagi .
Hehe.
susanty #3
Chapter 3: Huaaaa jangan2 wendy anak walikota .. Belum ada masalah nya ,di tunggu banget updateannya
susanty #4
Chapter 2: Seulrene udh pacaran atau sekedar temen ?
susanty #5
Chapter 1: Astatang ,akhirnya nemu jga ff seulrene b.indo di aff .. Menarik ,seperti biasa seulgi ogebnya gk ilang wkwk
jasonds #6
Chapter 3: lanjuttt...seulrene momentnya donggggg
Yansudev
#7
Chapter 2: Thor kapan up lagi ??
Cerita nya seru bgt.
Aliceedelei
#8
Chapter 1: Ihhhh gemes sama tingkah seulgi. Dia kok di sini murid paling pinter tp ada ogeb nya (?) masa nanya ke yeri si seungwan berangkat jem brp dari rumah wkwkwkkw. Btw untung itu cuma mimpi ya yg si seulgi di tembak. Btw bagussss thor cerita nya masih blm ke baca nanti jadi wenseulrene or wenseul or seulrene or wenrene pokok nya selalu di tunggu. SEMANGAT! :)
Seulgiswag #9
Ditunggu