Satu

Under The Tree
Please Subscribe to read the full chapter

“Ya, pelajaran hari ini cukup sampai di sini.” Ujar Yuri Sonsaengnim sambil merapikan buku yang dibawanya begitu mendengar bel istirahat berbunyi.

“YEEESSS! MANSEEE!!” anak-anak di dalam kelas bersorak kegirangan.

“Segitu senengnya ya kalian kalau kelas saya selesai?” Yuri tersenyum melihat tingkah anak-anak di kelas yang diasuhnya. “Oh ya, sebelum saya pergi. Saya ingin kasih tahu ke kalian. Kita akan kedatangan murid baru. Dia cantiiiiik sekali!”

“Biasa aja dong, Bu, cantiknya. Emang ada yang bisa nandingin kecantikan Ibu?” Yeri menimpali kata-kata gurunya itu dengan candaan, dan seluruh kelas menertawakan dia dan ucapannya yang membuat perut tergelitik, begitu juga Yuri Sonsaengnim yang terlihat tidak bisa menahan tawanya.

“Aduh, saya serius! Kalian bercanda terus, ya. Kalo murid baru itu beneran cantik, gimana? Mau taruhan?”

“Gimana muridnya mau bener nih, kalo gurunya aja kayak gini…” Yeri bergumam sendiri, sialnya Yuri membaca gerakan mulutnya dari jauh.

“Gimana, Yeri? Tadi kamu ngomong apa?” Yuri tersenyum menggodanya. Yuri merupakan guru terfavorit yang ada di SMA Khusus Wanita Choso. Selain gaya mengajarnya yang bisa membuat murid-murid memahami pelajaran dengan mudah, dia juga sering mengajak muridnya bercanda dan tidak jarang jika sepuluh sampai lima belas menit kelasnya diisi dengan candaan dan mendadak berubah menjadi panggung komedi.

Yeri terkejut dan menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangannya. “T-Tapi kami mau taruhan, kami bertaruh murid itu gak cantik alias biasa aja! Iya, kan, temen-temen?” Dia mengencangkan suaranya dan melebarkan tangannya untuk meraih dukungan dari teman-teman di kelas. Dan teman-temannya dengan kompak menjawab ‘iya’.

“Oke! Kalau murid yang datang itu cantik, kalian harus kasih satu bucket bunga mawar merah isi 27 tangkai. Tapi kalau murid itu biasa aja, saya akan belikan coklat untuk satu kelas kalian. Dan, kalian harus jujur cantik atau enggaknya. Deal?”

Di tengah perdebatan mereka, Juhyun tertawa terbahak-bahak secara tiba-tiba sambil menepuk tangan dan membuat seisi kelas menjadi hening menatapnya “Hahaha, kocak banget sumpah.”

“Yee, kenapa lagi nih orang. Cantik-cantik lemot ya.” Cibir Yeri diikuti tawa teman-temannya. Dia selalu membuat orang tertawa dengan perkataan-perkataan yang terlontar dari mulutnya.

“Oke, kita sudah sepakat ya. Tunggu sampai anak itu datang!”

**

“Hello, everyone! My name is Son Seungwan. I’m from England and just moved here. Nice to meet you!” seorang gadis bertubuh pendek dan rambut blonde membungkukkan badannya 90 derajat di depan kelas.

Semua anak begitu terkesima dengan pelafalan bahasa inggrisnya. Dan bukan hanya itu, wajahnya yang seperti boneka membuat hati setiap orang berdebar-debar. Bukan hanya karena mereka terpana akan kecantikan murid baru itu, tapi juga karena mereka harus membeli satu bucket bunga untuk Yuri Sonsaengnim.

“Ada bangku kosong?” ujar Yoona Sonsaengnim.

Juhyun hanya terdiam meskipun bangku di sebelahnya kosong. Dia tidak pandai bersosialiasi dan tidak nyaman dengan keberadaan orang baru. Jadi, dia berharap Seungwan akan memilih bangku kosong yang lain.

“Sini, sini!” Yeri menunjukkan bangku kosong di depannya. Juhyun yang melihat Yeri pun kesal dengan mengepalkan tangan ke arahnya.

“Bae Juhyun! Bangku di sebelahmu kosong kan?” Yoona Sonsaengnim bertanya dengan suara yang keras. Juhyun tidak bisa mengelak. “Son Seungwan, silahkan duduk di sebelah Bae Juhyun.”

Seungwan pun mengangguk dan menuruti apa kata Yoona.

Sejak pertama memasuki kelas dan menatap wajah teman-teman barunya, dia merasa takut saat melihat Juhyun. Paras Juhyun amat cantik hingga Seungwan merasa minder untuk menatapnya lagi, dan bahkan ragu apakah mereka bisa berteman sebagai teman sekelas. Tapi takdir seolah ingin mengujinya, ketakutan Seungwan justru semakin bertambah begitu Yoona menyuruhnya duduk di samping Juhyun, dan menjadi teman sebangkunya.

Juhyun dan Seungwan saling terdiam. Seungwan merasa grogi untuk menyapanya duluan, juga karena dia berpikir Juhyun tidak mau dia duduk di sampingnya saat Yeri menunjukkan bangku kosong. Di tengah keheningan di antara mereka berdua, Yeri menepuk bahu Seungwan.

“Hi, I am Yeri. Nice to meet you, Seungwan. I can speak English and I lo

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Cremoneza
FF baru! Tentang school life --> http://www.asianfanfics.com/story/view/1302389

Comments

You must be logged in to comment
HaradaKim #1
Chapter 2: Lanjutin dong
Yansudev
#2
Chapter 3: Akhir ya up juga .
Lanjutkan Thor .
As soon as possible .
Itu pun kalau ga ganggu kehidupan nya author.
Yg penting up .
Sama momen nya seulrene Di banyakin lagi .
Hehe.
susanty #3
Chapter 3: Huaaaa jangan2 wendy anak walikota .. Belum ada masalah nya ,di tunggu banget updateannya
susanty #4
Chapter 2: Seulrene udh pacaran atau sekedar temen ?
susanty #5
Chapter 1: Astatang ,akhirnya nemu jga ff seulrene b.indo di aff .. Menarik ,seperti biasa seulgi ogebnya gk ilang wkwk
jasonds #6
Chapter 3: lanjuttt...seulrene momentnya donggggg
Yansudev
#7
Chapter 2: Thor kapan up lagi ??
Cerita nya seru bgt.
Aliceedelei
#8
Chapter 1: Ihhhh gemes sama tingkah seulgi. Dia kok di sini murid paling pinter tp ada ogeb nya (?) masa nanya ke yeri si seungwan berangkat jem brp dari rumah wkwkwkkw. Btw untung itu cuma mimpi ya yg si seulgi di tembak. Btw bagussss thor cerita nya masih blm ke baca nanti jadi wenseulrene or wenseul or seulrene or wenrene pokok nya selalu di tunggu. SEMANGAT! :)
Seulgiswag #9
Ditunggu