Death

Another Side
Please Subscribe to read the full chapter
"Taeyeon cepatlah"   Bola mataku bergerak ke atas mendengar seruan Yuri. Tidak seharusnya mereka berteriak sementara aku berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk. Terlebih aku adalah tuan rumah di sini. Tetapi mereka memperlakukanku layaknya seorang pelayan.   "Biar aku yang membawa makanan" bantuan Yoona tidak aku sia-siakan. Selangkah demi selangkah aku mengekor di belakang Yoona dengan membawa minuman.   "Makanan dan minuman sudah siap. Cepat mainkan filmnya" aku bergumam dengan mulut penuh makanan.   Belum sampai aku mendaratkan pantat, Sooyoung lebih dulu mengambil posisi yang aku inginkan. Tubuh tingginya tepat berada di tengah sofa yang bermuatan untuk tiga orang, ditemani Yoona di sisi kanan dan Yuri di sisi kiri. Tidak ada pilihan lain, aku mengistirahatkan tubuh di atas lantai. Tidak terlalu buruk, aku bisa menikmati film dengan posisi berbaring.   "Aaarrgghh" semua berteriak dalam satu suara ketika wajah zombie memenuhi layar kaca.   "Yah!" aku melemparkan bantal tanpa arah.   "Yah, Kim Taeyeon!" Yuri berteriak lebih keras dari sebelumnya.   Oh sial, ini bukan salahku. Sungguh bukan salahku. Aku melempar bantal tanpa melihat sasaran. Maksud aku bantal itu memilih sasarannya sendiri untuk mendarat. Dan bantal bergambar minion tersebut memilih wajah Yuri.   "Maaf aku tidak bermaksud melempar bantal ke wajahmu"   "Lalu mengapa benda ini melayang di udara"   "Aku merasa kesal. Tidak bisakah kalian menonton dengan tenang. Tidak masalah jika kalian berteriak. Tetapi tidak perlu menendangkan kaki bukan? Kalian menendangkan punggungku!"   "Oh, benarkah? Aku tidak menyadarinya" Sooyoung berbicara dengan tampang bodoh. Mulutnya masih terus mengunyah makanan.   "Ya Sooyoung benar. Aku juga tidak merasa menendang punggungmu. Dimana posisimu berada?" kali ini Yuri terlihat lebih bodoh. Jelas-jelas aku berbaring di bawah mereka.   "Yoona, katakan sesuatu" tidak ada gunanya melawan Sooyoung dan Yuri—dumb and dumber. Harapanku terletak pada Yoona. Kejujurannya dalam berkata-kata tidak diragukan lagi.   "Apa yang diucapkan Taeyeon benar, tetapi aku tidak bisa mengatakan Sooyoung dan Yuri bersalah. Mungkin saja kalian secara reflek mengayunkan kaki ke depan sehingga tidak menyadarinya" Yoona berusaha mencati jalan tengah.   "Lebih baik kalian semua duduk di lantai bersamaku sebelum aku menarik kaki kalian satu per satu" aku tidak ingin menghabiskan banyak tenaga untuk memperdebatkan hal yang tidak penting.   Posisi duduk sedikit berubah. Yoona tetap berapa di ujung kanan, kemudian diikuti Sooyoung, aku dan Yuri. Oh Tuhan, mengapa aku berada di antara dua wanita bertubuh tinggi. Apalagi sifat mereka yang penakut membuat diriku semakin sulit bergerak. Mereka berdua memeluk erat tubuh ini.   Menikmati film horor di malam hari dengan pencahayaan yang dibuat seminimalis mungkin membuat tingkat ketegangan semakin bertambah. Kendati demikian, terkadang beberapa unsur romance terkandung di dalamnya. Hubungan yang terjalin di antara pemeran utama. Hubungan romantis yang lebih menjurus kepada akhir yang menyedihkan. Sebuah scene yang menampilkan dimana sepasang kekasih harus dipisahkan oleh takdir.   Kematian.   Ya, kematian.     ***     — Fl
Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
uli_sone
#1
Chapter 12: Yah kenapa udahan, gue kira masih panjang -___-. Gue masih berharap scene terakhir dilanjutin haha
ggloveme #2
Chapter 12: Wah bisa bisa Stephanie ambil alih lagi nih wkwk
uli_sone
#3
Chapter 11: Jujur gue pengen liat jealous stephanie ke taeyeon karna taeyeon deket sama cewek lain ato gak terlalu manjain tiffany buat mereka keliatan kayak pasangan lagi berantem haha
ggloveme #4
Chapter 11: I love hot Stephanie than cute Tiffany
uli_sone
#5
Chapter 10: Kayak gak cowok lain aja yg mau dijodohin sama tuan park, ada2 aja -_-. Ntah kenapa gue seneng ya kalo scene Stephanie daripada tiffany haha
uli_sone
#6
Chapter 9: Gue penasaran apa kerjaan lo? Dokter kah perawat ato apa? Karna lo sebegitu rincinya ngejelasin soal kayak gitu.
Itu yg scene terakhir apa Tiffany hampir mati? Ato itu awal mula datengnya stephanie? Penasaran!