Fixed

B1APink Jinyoung - Chorong
Please Subscribe to read the full chapter

Fanfic B1APink Jinrong

Judul: Fixed

Tokoh: Park Chorong (Apink) dan Jung Jinyoung (B1A4)

Genre: Fluff, Romance

 

 

 

‘Aku tak percaya dengan mulutku sendiri…. Kenapa aku mengatakan semua hal itu?....’ Batin Jinyoung sembari duduk terengah-engah di tengah latihan koreografi. Pandangan matanya tampak tak fokus.

 

“Hyung gwenchana?” Tanya Gongchan melihat hyungnya itu terduduk. Member lainnya pun ikut memandang Jinyoung dengan tampang khawatir.

 

“Jinyoung-ah! Kau bisa mengambil istirahat hari ini! Jernihkan pikiranmu aku tidak bisa mengajari seseorang tanpa fokus sepertimu sekarang!” titah pelatih koreo mereka, Dongah saem berkacak pinggang, ia mengedikkan kepalanya ke arah pintu.

 

Jinyoung menggeleng, “Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi”

 

“Tidak, sekarang patuhi saja apa kataku… ” ucap Dongah saem yang barangkali memahami bagaimana suasana hati Jinyoung hingga tidak terfokus.

 

Jinyoung kemudian menatap wajah member-member yang mengelilinginya, merasa bersalah karena mengganggu latihan.

 

“Gwenchana hyung…”, ujar Baro menenangkan.

 

“Kau bisa kembali lagi… Kau harus merilekskan diri sejenak”, sahut Sandeul.

 

“Cepat pergi… Aku akan mengajarkan ulang koreonya padamu, nanti”, sambung Cnu.

 

Jinyoung akhirnya mengangguk kecil dan bangkit berdiri mematuhi member-membernya ia segera melangkah keluar ruangan latihan dengan langkah berat.

 

Ia terus melangkah menuju toilet membalas sapaan sekedarnya para hoobae-nya yang menyapa sopan padanya di koridor. Sesampainya di toilet, ia membasuhkan wajahnya dan menatap pantulan wajahnya sendiri di dalam cermin wastafel.

 

‘Semua itu telah terjadi bukan…?’

 

‘Kemarin kau mengatakan semuanya…’

 

‘Bohong…’

 

‘Itu bohong’

 

‘Kau yang terburuk, Jinyoung’

 

Batinnya mengutuk dirinya sendiri. Tanpa pikir panjang dari keterpurukannya itu ia segera pergi. Menuju studionya.

 

*

 

“Gwenchana, aku sudah putus dengannya” ujar Chorong memberitahu.

 

“Jinjja Unnie?” tanya Namjoo terdengar tidak percaya.

 

“Unnie... Apa itu benar-benar keputusan kalian?” Hayoung bertanya dengan hati-hati.

 

“Ya tentu saja.. Memangnya siapa lagi?” Chorong berkata dengan muka datar.

 

“Unnie, tidak apa dengan semua itu?” tanya Bomi memandang khawatir.

 

“Ya, aku harus berbuat apa lagi. Lagipula jadian, putus, itu normal bukan?” ucap Chorong datar.

 

“Tapi Unnie… Matamu sampai bengkak begitu…?” sahut Eunji tepat sasaran seperti apa yang ada di benak semua member di dalam situ. Walaupun Chorong mengucapkan kalimat-kalimatnya dengan nada datar dan tidak peduli tetapi kelopak mata Chorong tampak membengkak akibat menangis malam kemarin.

 

Chorong menghela napas, “Ini normal kan… Menangis saat putus tidak ada salahnya kan?” ucapnya membuat para member terdiam.

 

“Sudahlah… Bomi, Eunji kalian masih ada schedule kan? Lebih baik kalian segera bersiap” lanjutnya mengingatkan karena mereka berdua punya jadwal mengisi radio tengah malam.

 

Bomi segera memeluk Chorong sekilas dan mengusap punggungnya, berusaha menenangkannya.

 

“Haruskah aku tidur di sini Unnie?” tanya Naeun kemudian mengusulkan.

 

“Aniya... Hayoung, Naeun kalian bisa tidur di kamar kalian sendiri”

 

Hayoung dan Naeun saling berpandangan namun mematuhi apa kata unnie mereka.

 

Setelah sebagian member pergi dari apartemen, tinggal Namjoo dan Chorong berada di ruangan tengah apartemen mereka.

 

“Unnie…”

 

“Mwo?”

 

“Haruskah kita pesan dalkbal? chicken? atau pizza?” usulnya.

 

Chorong tertawa, ia tahu maksud Namjoo bahwa ia berusaha menghiburnya namun di saat yang sama juga makanan itu hanya modus untuknya ikut makan. “Tidak Namjoo, ingatlah kita sedang berdiet…”

 

Namjoo mengerutkan bibirnya, “Tapi… Unnie kau terlihat lesu, aku yakin member lain juga khawatir padamu”

 

“Aku tahu.. Tapi aku tidak apa kok”

 

“Benar?”

 

Chorong mengangguk. “Aku akan segera tidur…” ujarnya sembari bangkit berdiri.

 

“Unnie tapi masih jam sembilan…” kilah Namjoo.

 

“Gwenchana, rasanya aku harus segera tidur...”

 

Namjoo terdiam sesaat, “Baiklah, aku ada di kamar jika kau membutuhkanku”

 

Chorong mengangguk, “Benar… Terima kasih Namjoo-ya”

 

**

 

Chorong menghela napas berat begitu ia berada di dalam kamarnya, ia kemudian membaringkan dirinya di atas ranjang. Pandangan matanya tampak sayu dan merasa tak berdaya. Sekarang dirinya berharap tubuhnya segera tertidur agar otaknya tak usah berpikir.

 

Tapi usahanya itu nihil…

 

Segala kejadian kemarin membuat pikirannya berkelebat tak henti.

 

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sweetkoala #1
Chapter 1: jinyoung chorong...both of them is best friend in real life. keep going author i like it