A Lie

B1APink Jinyoung - Chorong
Please Subscribe to read the full chapter

 

sumber gambar: pribadi

 

 

 

Seorang gadis dengan pakaian serba hitam dan mengenakan topi dengan warna senada itu tampak tengah menunduk duduk di sebuah halte. Ia sesekali mejulurkan pandangannya ke sekeliling. “Jinyoung-ah… Cepatlah datang…” bisiknya di tengah udara malam Kota Seoul.

 

Beberapa saat kemudian, sosok yang ditunggunya itu datang menghampiri. Lelaki kurus itu memakai kupluk, masker dan syal hitam melilit di lehernya meski saat ini masih awal musim gugur yang cukup hangat.

 

Jinyoung melambaikan tangannya, tersenyum di balik maskernya pada gadis yang tengah duduk itu.

 

“Chorongie.. Maaf, apakah kau menungguku lama?” tanyanya sembari kemudian duduk di sebelah gadis itu. Ia kini menjulurkan wajahnya supaya bisa melihat wajah Chorong yang terhalang oleh topi.

 

“Anii… Tapi kau seharusnya bilang akan sedikit terlambat… aku agak takut sendirian di sini…” sahut Chorong.

 

Jinyoung meraut wajahnya menyesal, “Mianhae… Aku harus parkir di tempat yang agak jauh tadi… Maaf ya?” rajuknya. Ia kini mengambil tangan gadis itu, menggenggamnya.

 

Chorong menghela napas, “Keurae… lagipula kau sudah ada disini… tak apa…” jelasnya. “Kau tidak apa?” tanyanya kemudian merujuk pada tampilan lelaki itu.

 

“Gwenchana…” jawabnya singkat. Chorong diam seperti paham dengan maksudnya.

 

Jinyoung tersenyum dan menarik tangan gadis itu mengajaknya berdiri. Mereka pun segera berjalan menuju pinggiran Sungai Han sembari berpegangan tangan.

 

Setelah duduk di spot yang biasa mereka tempati Chorong segera menyiapkan makanan yang ia bawa.

 

“Kali ini hanya salad?” Tanya Jinyoung keheranan biasanya Chorong membawakan masakan buatannya yang mengenyangkan namun unik dan rumit, sekali pun masakan mudah pun ia membuatkan kimbap.

 

Chorong mengkerutkan bibirnya sebelum berbicara, “Sekarang aku sedang diet ketat… Jadi kau juga harus tahan dan memakan ini untuk sementara…”

 

“Hmm…” Jinyoung hanya bergumam dan menunggu Chorong menyuapkan suapan pertama. Hal yang biasa mereka lakukan ketika membawa bekal.

 

“Aaaa” ucap gadis itu sembari menyodorkan suapan ke mulut Jinyoung. Jinyoung menatapnya sembari membuka maskernya dan langsung menyambut, melahapnya. “Eotte?” tanya Chorong kemudian.

 

Jinyoung mengangguk sembari menelan kunyahan salad. “Enak kok!” ujarnya.

 

“Seharusnya kau membuka maskermu dari tadi… Aku ingin melihat wajahmu…” ucap Chorong komplain.

 

Jinyoung hanya tersenyum, “Kau juga makan…” kini gilirannya menyuapkan salad pada Chorong.

 

Setelah menghabiskan salad sembari berbincang mengenai berbagai hal yang lebih banyak tentang kegiatan seharian mereka.  Kemudian mereka melanjutkan berjalan sepanjang trek sebagai kegiatan olahraga mereka.

 

“Jinyoung-ah…” ucap Chorong setelah beberapa lama mereka berjalan cepat.

 

“Ne?”

 

“Bukankah kau bilang ingin mengatakan sesuatu hari ini?” tanya gadis itu.

 

Jinyoung diam, ia menatap gadis itu yang kini menaruh pandangannya lurus ke depan dengan ekspresi datar. Kemudian ia berkata, “Aku... tidak yakin harus mengatakannya hari ini…” jelasnya.

 

“Wae?” tanya Chorong singkat.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sweetkoala #1
Chapter 1: jinyoung chorong...both of them is best friend in real life. keep going author i like it