STAY ( CHAPTER 6 )

STAY ( SinRin Indonesia ) Sinb Yerin Gfriend GirlxGirl

 

 

NP recommend :

( UrbanZakapa - Wish (Goblin OST Part 10))

Sambil baca, sambil play lagu ini ya.

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f567271563854674f446c666a4d413d3d2d3434303530313339352e313464313332653037643338346533363935373132393334383234342e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

CHAPTER 6

 

 

" Unnie, aku mencintaimu. Aku ingin melindungimu, aku ingin memilikimu, aku ingin selalu ada disampingmu. Namun lidah ini terasa kelu. Aku tidak bisa mengatakan sekarang, rasa takut akan penolakanmu, lebih besar dari rasa beraniku. Mianhae, aku memendam ini. Semoga kau merasakan detakan ku. Mom, mianhae. Aku tidak bisa ".

 

 

 

Beberapa menit berlalu, suara bel masuk kelas pun berbunyi. Sinb dan Yerin saling melepaskan pelukannya. Dengan tatapan yang sangat mendalam, mereka beranjak pergi, dengan saling menggenggam tangan. Mereka melewati seluruh siswa yang menyaksikan adegan itu, termasuk sahabat mereka, Wonha dan Yumji. Siswa yang lainnya mengikuti Sinrin dari belakang untuk menuju kelas.

 

 


Di depan Kelas Yerin

 

 

" Unnie, gomawo. Karena aku masih diijinkan untuk melihat senyuman matamu. "Ucap Sinb dengan menatap teduh Yerin.

 

 

Yerin tersenyum bahagia.

 

 

 

" Wae? Harus kah kau berterima kasih padaku? Aku tidak melakukan apa apa. Kembalilah ke kelasmu, aku akan ke apartmentmu. Kau banyak sekali tertinggal pelajaran Sinb – ssi. " Ucap Yerin dengan memainkan jemari tangan Sinb.

 

 

 

" Arraseo, tapi aku masih merindukan mu " Ucap Sinb dengan wajah sedihnya dengan sedikit aegyo ditambah bibirnya yang mengerucut. "

 

 

 

CHU

 

 

Yerin mencium tangan Sinb.

 

 

 

" Aku lebih merindukan mu. Aku merindukan hidung dan matamu, juga segala yang ada pada mu. Tapi sekarang, kau harus belajar. Aku janji siang ini kita bertemu. " Ucap Yerin.

 

 

 

" Nde, aku pergi. Semoga cepat bel pulang. " Ucap Sinb lalu melepas genggaman Yerin dan pergi meninggalkannya.

 

 

 


" Aish dasar tengil "

 

 

 

****

 

 


" Kemana kau selama 3 hari ini Hwang Eunbi ?" Tanya Umji serius, tidak lupa dengan tatapannya yang tajam.

 

 

 

" I- itu......... aku .. "

 

 

 

Sinb memang selalu kalah dengan Umji. Baginya, Umji sudah seperti adiknya. Sinb rela melakukan apa saja untuk Umji. Karena bagi Sinb, Umji adalah segalanya. Dia bisa menjadi seperti kaka, adik, teman, bahkan bisa seperti Eomma nya.

 

 

" Kau tidak bisa menjawab? Atau sedang mencari alasan? Dan haruskah kau mencium Yerin unnie di depan teman – teman yang lain? Kau tahu semua wanita disini fangirl mu? Bagaimana jika mereka berbuat sesuatu pada Yerin unnie ? Aishhhh,,, anak ini." Kesal Umji dengan mencoba melayangkan buku yang sedang ia baca.

 

 

" Omuji.... Jebal. Tidak seperti itu. A-aku pergi dengan Mommy ke pulau Jeju. Ada sesuatu yang harus aku selesaikan bersama Mommy di sana. Dan masalah Yerin unnie, i-itu salahku. Mianhae, aku yakinkan dia baik – baik saja" Jelas Sinb.

 

 

" Kau yakin kau pergi dengan Mommy mu? Atau kau pergi dengan Eunseo? " Ucap Yuju dari arah kejauhan di pojok kelas. Entah apa yang sedang Yuju lakukan.

 

 

 

" YAK !! jangan sebut namanya. Apa hubungannya semua ini dengan Eunseo ? Kau juga mengetahuinya, dia sedang berada di Jepang bersama Chaeyeon mu itu. Sudah kubilang, aku pergi dengan Mommy ke Jeju. " Ucap Sinb dengan menoleh dan menatap sinis Yuju.

 

 

" M-mianhae, aku hanya asal bicara. K-kau juga jangan mengingatkan ku pada Chaeyeon, dia sudah melupakan ku " Ucap Yuju dengan menunjukkan wajah sedihnya.

 

 

" Tsk ! Kalian malah membahas yang sedang di Jepang. Aku hanya ingin tahu, beberapa hari ini kau kemana? Kami mengkhawatirkanmu." Ucap Umji sembari membaca buku pelajarannya.

 

 

" Dan Yerin unnie, dia sangat menghawatirkanmu juga. Dia setiap hari sepertinya ke apartmentmu. Aku fikir kalian sedang ada masalah." Sambung Yuju.

 

 

" Dia ke rumahku? Jinjja?. Ani, aku tidak ada masalah dengannya. " Bohong Sinb.

 

 

" Lebih baik selesaikan urusanmu dengan Yerin unnie, sebelum Eunseo mengganggumu " Ucap Umji dengan wajah polosnya.

 

 

" Aku sudah bilang, aku dan Eunseo tidak ada hubungan apa – apa. Dia hanya adik dari teman Oppa ku. Aku tidak menyukai nya, dia hanya teman. " Kesal Sinb.

 

 

" Itu urusan hatimu " Ucap Yuju.

 

 

 

" Aku menyukainya, aku menyukai Yerin Unnie." Ucap Sinb lalu menatap Yuju dan Umji.

 

 

 

" Maka katakanlah, dan jangan membuatnya terlalu lama menunggu " Ucap Umji.

 

 

 


Sinb tiba – tiba melamun, memikirkan bagaimana jika sosok Eunseo datang kembali. Apakah Sinb masih bisa dekat dengan Yerin? Apakah Sinb akan terus berada disamping Yerin? Apakah, Sinb akan mengutarakan perasaannya? Ya. Sinb dilema.

 

 

 

***

 

 

 

 

 

" Wae ? ada apa dengan tatapan kalian?" Tanya Yerin dengan mata yang menyelidik.

 

 

 

" Bagaimana rasanya di cium sang Pangeran ? " Tanya Sowon menggoda dengan menyikut tangan Yerin.

 

 

 

" Apa maksud pertanyaan itu? Pangeran? Hah? "

 

 

 

" Jangan pura – pura polos, kau menikmatinya kan? Aku tahu, kau menutup dan membuka mata dengan perlahan, kau menyukai sentuhannya kan? Tanya Eunha dengan polosnya dan sedikit menggoda.

 

 

 

" Aku tidak tahu kau semesum ini. " Ucap Sowon pada Eunha, lalu melirik Yerin.

 

 

 

 

" Aku hanya merindukannya, kalian tahu itu. Jangan berfikiran terlalu jauh. Aku tidak memintanya untuk menciumku. Walau, memang bibirnya terasa lembut sekali di pipi ini. " Ucap Yerin dengan wajah malunya lalu mengelus pipinya.

 

 

 

" Bagaimana jika aku benar - benar menyukai nya? Aku menyukai Sinb, sentuhannya "

 

 

 

" ITU !! ITU YANG AKU MAKSUD KAU MENYUKAI SENTUHANNYA ! " yeay ternyata aku pintar." Teriak Eunha refleks. " OOpsss "

 

 


" Jangan berteriak !!! Aish, berisik smoll. "

 

 

 

Yerin pun berdiri dari kursinya mengejar Eunha, Eunha dan Yerin seperti bermain kucing – kucingan, sementara Sowon hanya bisa tertawa lebar melihat EunRin seperti itu.

 

 

 

" Aish, Jinjja. Seperti anak kecil saja. " gumam Sowon.

 

 

 

***

 

 

 

Terlihat Yerin sedang menunggu seseorang di pintu gerbang sekolah. Ia menunggu Sinb. Hari ini adalah jadwal untuk mengajar Sinb. Tak lama, sosok yang ditunggu pun terlihat dan menyapa Yerin.

 

 

" Annyeong Unnie, aku tidak membawa mobil. Aku membawa sepeda, tidak apa – apa kan? " Ucap Sinb.

 

 

" Kenapa harus apa – apa ? errr,, apa aku duduk di belakangmu? " Tanya Yerin dengan ragu – ragu.

 

 

" Nde, duduklah. " Ucap Sinb dengan menepuk tempat duduk di belakang bagian sepeda nya.

 

 

 

" Berhati – hatilah "

 

 

" Nde Unnie , pegangan yang kuat. Jika kau ingin memelukku jangan sungkan. Aku hangat untukmu saja. Tapi aku dingin untuk yang lain " Ucap Sinb percaya diri.

 

 

 

" Yak ! ayo jalan ! banyak bicara. " Ucap Yerin dengan memperlihatkan wajah meledek nya pada Sinb, sayangnya Sinb tidak melihat itu.

 

 

( Mungkin Jika di bayangkan, gambar nya seperti ini )

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f796c356f58344156704743586a773d3d2d3434303530313339352e313464313333626630653862613663393533313932323032353935302e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

 

***

 

 

 

 

Tentukan nilai a + b + x + y dari matriks-matriks berikut ini :

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f6e5854776e57446e686555394b773d3d2d3434303530313339352e313464313334346332633738353534653338393033303731343230342e676966?s=fit&w=1280&h=1280

 

Diketahui bahwa P = Q !

 

 

 

 


Sinb menatap soal matematika yang diberikan Yerin. Terus menatap nya tanpa mengedipkan mata. Yerin memperhatikan Sinb, tidak ada perlakuan dari Sinb.

 

 


" Apa yang kau lihat ? cepat kerjakan soal matematika yang aku berikan. Bukan hanya ditatap, itu bukan mata yeoja yang akan kau taklukan." Ucap Yerin dengan meminum Jus Jeruknya.

 

 

 


" Aish, terkadang aku sangat membencimu unnie. Bisa – bisa nya kau memberikan ku pertanyaan seperti ini. Beberapa hari ini aku berpergian, mana aku ingat dengan rumusnya. " Protes Sinb dengan mempoutkan bibirnya. Menatap Soal itu, lalu meng acak-acak rambutnya sendiri.

 

 

 

" Jangan alasan, kau bisa melihat rumusnya di buku tebalmu itu "

 

 

 

" Kau benar, baiklah aku akan mengerjakannya " Ucap Sinb dengan membawa pensil dari kotak pensilnya.

 

 

 

Saat Sinb sedang serius mengerjakan soal yang Yerin berikan, Yerin pun mendekati Sinb dan duduk di sebelahnya. Ia memperhatikan apa yang ditulis Sinb di dalam buku tugasnya, namun sekali – kali Yerin mencuri tatapan nya pada wajah Sinb, yang menurutnya sangat tampan dan cute dalam waktu bersamaan.

 

 

" 1 Juta Won " Ucap Sinb tiba – tiba tanpa mengalihkan pandangannya dan masih mengerjakan tugasnya.

 

 

" Mwo ?? "

 

 

Sinb masih serius dengan tugasnya.

 

 

Sinb menoleh, menatap Yerin. " 1 Juta Won, itu adalah denda karena Unnie menatapku dalam waktu 2 menit tanpa mengalihkan pandanganmu. Jujur saja, aku memang keren kan? " Ucap Sinb menyikut tubuh Yerin dengan senyuman Smirknya.

 

 

" Mwo? A-aku tidak menatapmu, a-aku melihatmu mengerjakan tugas ini, siapa tahu jawaban mu salah, aku bisa saja mencubit tanganmu." Bohong Yerin dengan berpura – pura membawa buku tugas Sinb.

 

 

" Kau tidak pandai berbohong unnie, kau gugup. Aku bisa mendengar detak jantungmu." Goda Sinb.

 

 

Yerin memeriksa tugas Sinb, pura pura tidakmendengarkan apa yang Sinb katakan.

 

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f50627274334647625638503936513d3d2d3434303530313339352e313464313334363830363934646232393632303333313831393933332e676966?s=fit&w=1280&h=1280

 

 

 

3a = 9 → a = 3

2b = 10 → b = 5
2x = 12 → x = 6
y = 6

 

 

 

Sehingga:

a + b + x + y = 3 + 5 + 6 + 2 = 16

 

 

 

* Unnie jahat, kau menyebalkan* -.-

 

 

 

" Kau melakukannya dengan benar, Jawabanmu tepat. Tapi tidak dengan pesan kecilmu ini. Kau tetap akan mendapatkan hukuman. " Ucap Yerin dengan wajah evilnya.

 

 

 

" Unnie, itu hanya agar aku semangat. Aku kan hanya berca- "

 

 

CHU

 

 

Sebuah kecupan manis di pipi Sinb melayang dari bibir manis Yerin. Sinb terpaku, Yerin menyiapkan tasnya bergegas pulang.

 

 

 

" Itu hukuman mu, terima kasih karena kau telah kembali. Cukup hari ini, aku pulang. Annyeong. " Ucap Yerin lalu pergi meninggalkan apartment Sinb dengan panjatan senyuman indahnya.

 

 

Sinb masih diam terpaku.

 

 

 

" Yak ! Unnie ! Aku masih menyimpan banyak tulisan seperti ini, aku masih menyimpannya di meja belajar dalam kamarku. Hukum aku lagi, secepatnya! Kembalilah !!. " Teriak Sinb, lalu tersenyum dan mengelus pipinya yang telah di kecup oleh sang bidadarinya.

 

 

Saat Yerin meninggalkan gedung apartment Sinb, ia tak sengaja berpapasan dengan seseorang yang ia kenal. Hoobae nya di sekolah, saat Yerin tersenyum manis pada gadis itu, gadis itu hanya menatap lurus dan datar pada pandangan yang berada di depannya, ia melepaskan kacamata gaya nya dengan sangat elegan. Yerin pun menundukkan kepalanya.

 

 


* Ting Tong ( Suara bel ) *

 

 

 

" Yerin Unnie? Dia kembali? Apa ada sesuatu yang ia lupakan? " Ucap Sinb pada dirinya sendiri.

 

 

 

Sinb pun membuka pintu rumahnya, awalnya ia tersenyum karena Yerin nya telah kembali. Namun, yang ia dapatkan bukan apa yang ia inginkan.

 

 

 

" Yerin Unnie, kau melup-"

 

 

" KYAAAAAA !! URI SINB YA !!! "

 

 

teriak seseorang lalu memeluk Sinb dengan eratnya.

 

 

" Eunseo ,,, "

 

 

 


Sinb pun membalas pelukan yang Eunseo berikan. Bagaimanapun, Eunseo adalah sahabat nya semenjak mereka menduduki Junior High School. Selama satu tahun ini, Eunseo dan beberapa murid dari Villera Senior High School berada di Jepang untuk pergantian pelajar. Eunseo adalah Fangirl no 1 Sinb, siapapun yang menghalangi nya untuk mendapatkan Sinb, ia tidak akan diam.

 

 


" Sinb – ya, ada apa denganmu? Kau terlihat seperti kebingungan. Gwenchana? " Tanya Eunseo dengan mengelus rambut Sinb.

 

 

 


Sinb tersenyum, " Gwenchana, ah bogoshipda. Masuklah, Aku tahu kau lelah. " Ucap Sinb dengan menggenggam tangan Eunseo untuk mengikutinya masuk kedalam rumahnya.

 

 

 

Eunseo dan Sinb duduk di sofa, Sinb menatap Eunseo, begitupun sebaliknya. Ada rasa rindu yang dirasakan masing – masing. Namun, entah apa yang Sinb rasakan. Ia merasa, bahwa ia akan menyakiti seseorang bila seperti ini. Entah Eunseo ataupun Yerin, disini lah Sinb menjadi pemeran utama.

 

 

 

" Kau semakin cantik. " Ucap Sinb membuka percakapan.

 

 

 

" Dan kau semakin cool dan tampan. Bagaimana bisa aku melihat mata mu sedekat ini. Aku mau mati saja. " Ucap Eunseo lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Sinb, dengan acting pura – pura pingsan.

 

 

" Jangan Berlebihan, aku hanya aku. " Ucap Sinb mengelus rambut Eunseo.

 

 

" Sinb – ya, ayo ambil gambar. Kita Selca. Kau tahu, aku sangat merindukanmu "

 

 


CLICK

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f43385a396947414e486e753067773d3d2d3434303530313339352e313464313334653433393766306639363931323438323235373832372e676966?s=fit&w=1280&h=1280

 


" PABO !!! lihatlah kau terlalu dekat. Pipi mu chubby. " Goda Eunseo.

 

 

 


" Ini curang. Aku seperti boneka lemak dan kau seperti tuan putri . " Protes Sinb.

 

 

 


* ponsel Sinb Berdering *

 

 

 


" Eunseo –ya, tunggu sebentar. Aku harus menerima panggilan ini. " Ucap Sinb lalu menjauhi Eunseo.

 

 

 


" Arraseo "

 

 

" Yeobboseo ? nuguya ? "

 

 

" Naega "

 

 

" EH? Yerin Unnie? K-kau ? darimana kau mendapatkan nomor ponselku? Aish, Dasar paparazzi. " Ucap Sinb dengan senyum tak percaya.

 

 

" Saat kau belajar tadi, aku mencoba menghubungi nomorku dari ponselmu. Lalu aku simpan nomormu, di ponselku. Kau jangan lupa menyimpan nomor ponselku . Jika tidak-"

 

 


" Nde, aku akan menyimpan nomormu pada dial nomor 1 di ponselku. Dasar cerewet. Kau sudah di rumah? Aku merindukan mu unnie." Ucap Sinb dengan senyuman manja nya.

 

 

" Aku sudah dirumah. Beristirahatlah. Nado, Jeongmal Bogoshippo. " Ucap Yerin dalam perbincangan di telefon nya dengan Sinb.

 

 

" Sinb – ya !!! aku tidur di rumah mu nde. Kita sudah lama semenjak setahun lalu tidak tidur bersama " Teriak Eunseo dari kejauhan.

 

 

" Omo !!! "

 

 

Wajah Sinb pucat seketika. Ia takut, Yerin mendengarkan teriakan itu.

 

 


" Sinb-ya, nuguya ? apa ada seseorang di rumahmu? Siapa yang berteriak ? Siapa yang ingin tidur bersama denganmu? " Tanya Yerin bertubi – tubi.

 

 

 

 

Sinb menekan pelipis nya. " A-aniyo. I-itu hanya, Yeobosseo? Unnie ? suara mu menghilang. Unnie? Yeobosseo? " Bohong Sinb.

 

 

 


" Sinb – ya , yeobosseo? Sinb ??? "

 

 

CLICK

 

 

Sinb memutuskan dan menutup telefon nya.

 

 

" Aish, aku hampir mati. Aku seperti sedang selingkuh saja. Ya Tuhan selamatkan aku " Gumam Sinb.

 

 

" Eunseo, kau akan menginap disini? Seperti biasa, kau tidur di kamar sebelahku. Kau tidak pernah tidur bersama ku, kenapa kau berteriak seperti tadi, aishhh. " Kesal Sinb.

 

 


" Hanya menggoda mu, kau serius sekali dengannya. Siapa dia? Kekasihmu? " Tanya Eunseo penasaran.

 

 

" Aniyo . Beristirahatlah. Besok kita akan pergi sekolah bersama "

 

 

" Arraseo "

 

 

 

 


FLASHBACK

 

 

Beep ( Suara notifikasi pesan telefon )

 

" Unnie kau harus melihat ini "

 

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f54325a71434c49413833626474673d3d2d3434303530313339352e313464313334663832376435313139353430323537333432313439362e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

 

" Kau tahu siapa yang bersama Sinb Oppa ? "

 

 

" YAK ! jangan panggil oppa ! siapa gadis yang bersama Sinb ku? Katakan ! "

 

 


" Mianhae, itu Yerin sunbaenim. Dia Sunbae tahun ketiga. Akhir – akhir ini mereka sangat dekat, berhati – hatilah unnie. Kau memiliki saingan berat sepertinya "

 

 

" Oii ! siapa yang bisa menyingkirkan ku dari pelukan Sinb, oh ?. Bisakah aku memiliki foto gadis itu? Berikan tampak depan ! "

 

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f6a6f6e65587962346539743232413d3d2d3434303530313339352e313464313335303461666538646563333530323337373536323137372e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f684350683834514b6266357276513d3d2d3434303530313339352e313464313335306338353363613932323930353530373735323836312e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f4c44313278456e30573658376b513d3d2d3434303530313339352e313464313335323131633130313063343637383534363331373137322e676966?s=fit&w=1280&h=1280

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f6558714e545572524e4b634864513d3d2d3434303530313339352e313464313335333164363665343161343930383736353136363037392e676966?s=fit&w=1280&h=1280

 

 

" Yak ! aku bilang hanya foto gadis itu. Bukan dengan Sinb ! kau mau mati? "

 

 

" Mianhae unnie, aku hanya memiliki beberapa. Cepatlah kembali jika tidak ingin Sinb sunbae di rebut gadis lain. "

 

 

" Gomawo. Secepatnya. Tunggu saja, aku akan memberikan pelajaran pada gadis itu "

 

 

FLASHBACK END

 

 

 

" Aku tidak akan membiarkanmu memiliki Sinb ku, Yerin Sunbae ." Gumam Eunseo sembari melihat foto Yerin di ponsel nya.

 

 

 

" Aku tahu, itu kau. Kau yang aku lihat di depan gedung apartment ini "

 

 

 

***

 

 

Hari ini Sinb dan Eunseo pergi bersama. Tentunya, ini menjadi topik hangat di sekolah. Sinb dan Eunseo pun berjalan memasuki koridor sekolah. Seperti biasa, fangirl Sinb selalu mengikuti Sinb. Bedanya kali ini, mereka tidak berisik seperti biasanya. Mereka takut, mereka tunduk dengan Eunseo. Karena mereka tahu, Eunseo sangat menyukai Sinb. Dan akan melakukan apapun demi mendapatkan Sinb. Selama perjalanan, meskipun di samping Sinb adalah Eunseo. Sinb tidak bisa menghapus Yerin dari fikirannya.

 

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f6854547959524178704d664266673d3d2d3434303530313339352e313464313335336530616362666465653238333235323139313830322e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

 

SINB YA ! RATU MU TELAH KEMBALI ! KALIAN TERLIHAT COCOK.

 


OMOO ! INI AKAN MENJADI PERANG DUNIA KETIGA.

 

KAMI TUNGGU OFFICIAL NYA.

 

EUNSEO UNNIE, SELAMAT DATANG KEMBALI. KAMI SENANG KAU KEMBALI.

 


SINB – YA, KEMBALILAH PADA EUNSEO UNNIE.

 


Mereka pun tiba di kelas. Sinb terdiam. Yuju dan Umji menoleh dan melihat Eunseo sudah dengan Sinb. Yumji terkejut.

 

 

" Wae? " Tanya Eunseo menoleh Sinb.

 

 

" Mwo? Wae ? " Tanya Sinb kembali dengan perasaan gugupnya.

 

 

" Kau, wajahmu pucat. Gwenchana? " Tanya Eunseo.

 

 

" Ah, Ye. Gwenchana. Lebih baik aku duduk " Ucap Sinb.

 

 

Sinb pun duduk di kursi. Ia pura – pura membuka buku dan membacanya. Ia mencoba mengalihkan perhatian Eunseo.

 

 

" Eunseo ya, kau kembali ke Korea. Sejak kapan? " Tanya Umji lalu mendekati Eunseo dan memeluknya.

 

 

 

" Omujiii, nde. Aku kembali. Aku tiba kemarin. Bagaimana kabarmu dan Yuju? " Tanya Eunseo dengan membalas pelukan Umji.

 

 

" Aku dan Yuju baik – baik saja. Aku senang kau kembali. " Ucap Umji dengan senyumannya.

 

 

" Apa aku tidak akan kau peluk? Sungguh tidak pengertian . " Sambung Yuju.

 

 

" Yuju ya , bogoshippda. " Eunseo memeluk Yuju.

 

 

" Nado "

 

 

Tiba – tiba , saat Eunseo dan Yumji melepas rasa rindu mereka, datanglah seorang wanita lalu berdiri di depan kelas mereka.

 

" Yuju – ya, hanya Eunseo yang kau rindukan? Bagaimana denganku? " Tanya seseorang di depan pintu kelas dengan menyandarkan tubuhnya pada sisi pintu kelas.

 

 

Semua murid yang berada di kelas menoleh pada sumber suara, semua terkejut tak terkecuali Yuju.

 

 

" C- Chaeyeon " Ucap Yuju terbata.

 

 

 

***

 

 

 

 

" Ini gawat !!! ini sungguh gawat " Ucap seseorang yang sedang mondar mandir di depan kelasnya.

 

 

" Hayoung – ah, wae geure ? kau seperti orang yang sedang kebingungan. " Ucap Sowon.

 

 

" Kalian tahu, Sinb dan Yerin? " Tanya Hayoung.

 

 

" Tentu saja, adegan tempo hari menjadi trending topic sekolah ini. Apa aku benar ? " Tanya Eunha.

 

 

" Nde, kau benar. Dan apa kalian tahu bahwa Eunseo dan Chayoung telah kembali dari Jepang? " Tanya Hayoung kembali.

 

 

 

Wonha saling menatap, lalu menatap Hayoung dan menggelengkan kepala.

 

 

 

" Yak !!! eotokkhe ??? Uri Yerin? Aku tidak yakin dia akan aman. Aku sangat takut. Aku takut Eunseo mengincar Yerin.

 

 

 

" OMO !!!! " Ucap Wonha bersamaan.

 

 


" Kau benar. Apa yang harus kita lakukan? " Tanya Sowon.

 

 

 


Tak lama kemudian, Yerin pun datang mendekati Wonha dan Hayoung.

 

 

" Wae? Apa kalian sedang membicarakan aku? Tiba – tiba menjadi hening. " Ucap Yerin menatap Wonha, lalu menatap Hayoung.

 

 

 


" Yerin – ni, sebaiknya k- " ucapan Eunha terpotong.

 

 

 


" Aku dengar, Eunseo dan Chaeyeon telah kembali dari Jepang. Aku merasa senang. Kemarin, aku melihat Eunseo di depan gedung apartment Sinb. Apa mereka ada sesuatu? " Tanya Yerin pada Wonha dan Hayoung.

 

 

" Molla. " Jawab Sowon datar.

 

 

 


" Wae geure ? " Tanya Yerin.

 

 


" Yerini. Sebaiknya, kau jauhi Sinb. Apa kau bisa? " Tanya Hayoung hati – hati. " Mianhae, bukan maksud apa – apa, aku hanya ingin fangirl itu tidak mengganggumu. " Sambungnya.

 

 

 


Yerin menatap Hayoung. " Kau tidak berhak melarangku. Lagi pula, ia teman belajarku. Masalah fangirl, aku tidak merasa terganggu. Jika ada yang menggangguku, aku tidak akan diam. Kau tahu aku kuat. " Ucap Yerin.

 

 

 

" T-tapi, " Ucap Eunha.

 

 

 

" Aku dengar Sinb dan Yuju sangat dekat dengan Eunseo dan Chaeyeon. Berhati – hatilah. " Ucap Sowon.

 

 

 

" Apa sekarang kalian melarangku? Kemarin siapa yang menginginkan ku dan menggoda ku untuk dekat dengan Sinb, oh?" Tanya Yerin.

 

 

 

" Mianhae " Ucap WonHa dan Hayoung bersamaan.

 

 

 

 

Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Semenjak kedatangan Eunseo dan Chayeon, Yerin tidak pernah lagi melihat Sinb dan Yuju dengan jarak dekat. Yerin baru mengetahui, selama ini Sinb dan Yuju dekat dengan Eunseo dan Chaeyeon.
Sudah satu bulan ini, Yerin tidak bisa menggenggam tangan Sinb, tidak bisa menatap mata Sinb dengan jarak dekat, tidak bisa memeluk dan tidak bisa menggoda Sinb. Ia sangat merindukan hal itu. Ia selalu berada di perpustakaan dengan menyendiri, menangis dan mencium nametag nya. Ia teringat, pertama kali bertemu dengan Sinb. Yerin mengerti, akhir – akhir ini ia tidak bisa bertemu dengan Sinb dan Yuju, Karena mereka lebih meluangkan waktunya pergi bersama Eunseo dan Chaeyeon.

 

 

 

 

PERPUSTAKAAN

 

 

" Yerin unnie? " Tanya Seseorang.

 

 


" Eh? " Yerin menoleh pada sumber suara. " Omo, Eunseo-ssi. Annyeong . " Ucap Yerin dengan membungkukkan setengah badannya.

 

 

 

" Kau mengenaliku cukup baik " Ucap Eunseo datar.

 

 

 

 

Yerin tersenyum tidak mengerti maksud perkataan Eunseo.

 

 

" Aku tidak suka basa – basi." Ucap Eunseo dengan menatap tajam Yerin. " Jauhi Sinb, maka kau tidak akan terluka. Dia adalah kekasihku. Janganlah menjadi parasit. Kau hanya teman belajarnya, Sinb tidak mungkin menyukai gadis sepertimu unnie." Ucap Eunseo mendekati Yerin.

 

 

 

" A- apa maksudmu Eunseo? K-kau menginginkan aku untuk menjauhi Sinb? Aku hanya teman belajar nya kau- " ucapan Yerin terpotong.

 

 

 

" Kau fikir aku tidak tahu apa yang kalian lakukan? Kalian berpelukan, mencium dan menatap intens. Heol, daebak ! , aku peringatkan sekali lagi. Jauhi Sinb, atau kau tidak akan pernah bisa bahagia Yerin-ssi. " Ucap Eunseo dengan penegasan nya.

 

 

 

" Aku tidak akan pernah menjauhinya, bagaimana jika aku menolak? " Tanya Yerin dengan mulai meneteskan air matanya.

 

 

 

" Maka aku akan membuat Sinb membencimu. " Ucap Eunseo menarik seragam Yerin dengan tenaganya. " Maka ini peringatan terakhir. Jauhi Sinb ku . "

 

 


Eunseo melepaskan genggamannya dari seragam Yerin. Eunseo harap Yerin menuruti permintaan nya. Eunseo pun pergi meninggalkan Yerin. Yerin melemah, Yerin ingin menangis sejadi – jadinya. Bagaimana ia melakukan ini, bahkan Yerin telah jatuh hati pada Sinb.

 

 

 

Yerin pun berlari keluar perpustakaan. Ia ingin meluapkan segalanya. Ia tidak ingin membuat kegaduhan dalam ruangan. Saat Yerin berlari, ia melewati kelas Sinb.

 

 

 

" Yuju – ya, gomawo kau masih menunggu ku. Saranghae " Ucap Chaeyeon lalu memeluk dan mencium bibir Yuju.

 

 

" Nado saranghae, Chaeyeon –ah "

 

 

" Ayo Selca "

 

 

 

" Nde "

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f715742384641596b62705f3838413d3d2d3434303530313339352e313464313335346233366133333734633138393333333436353835372e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

Yuju dan Chaeyeon tidak memperdulikan keadaan sekitar. Mereka tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan mereka dari luar kelas.

 

 

 

" Jadi, Yuju selama ini dengan Chaeyeon. Hah ! bodohnya aku. Yerin paboya ! Sinb melarangku untuk tidak mencintai Yuju karena ini. Karena Yuju telah memiliki Chaeyeon, dan Sinb tidak ingin aku terluka. Paboya Yerin-ah . " Gumam Yerin dengan mengetuk ketuk kepalanya.

 

 

 

Yerin pun berlari kembali menuju toilet. Ia ingin menangis sejadi – jadinya. Ia patah hati, patah hati secara bersamaan. Tanpa ia sadari, ia tak sengaja menyikut Sinb di disampingnya yang sedang berjalan berlawanan arah.

 

 

 

" Omo ! ya ! apa itu Yerin Unnie? Apa dia menangis? Apa yang terjadi ? " Gumam SInb.

 

 


Sinb pun melihat apa yang terjadi di dalam kelasnya. Dugaan Sinb benar. Yerin telah melihat semuanya. Yerin telah melihat Yuju dan Chaeyeon. Sinb tahu ini akan terjadi, Sinb tahu Yerin akan sedih dan menangis sejadi – jadinya. Sinb pun berlari mengejar Yerin.

 

 

" Yerin Unnie !!! Tunggu aku ! " Teriak Sinb

 

 

 

 

Yerin memasuki toilet sekolah, mengecek apakah ada seseorang di dalam. Lalu Yerin menyimpan dan menempelkan "Toilet Sedang dalam perbaikan, pakailah toilet Guru / Kepala Sekolah " pada pintu toilet. Saat ia akan mengunci pintu toilet, tiba – tiba Sinb menahan pintu tersebut dengan kaki dan kedua tangannya agar tidak tertutup.

 

 

 

" Unnie, biarkan aku masuk. Jangan di kunci. Aku ingin menemanimu. Aku tahu kau telah mengetahui tentang Yuju " Ucap Sinb dengan menahan rasa sakitnya karena tangannya hampir terjepit.

 

 


" Pergi !! aku ingin sendiri ! aku tidak butuh penjelasan itu. Aku ingin sendiri. Lepaskan, aku tidak ingin tanganmu terluka, Sinb-ya " Ucap Yerin di tengah – tengah tangisan dan teriakan nya.

 

 

 


" Unnie, dengarkan aku. Aku rela terluka jika itu karena mu. Sekarang bukalah. Ijinkan aku masuk " Ucap Sinb meyakinkan.

 

 


" Andwe !! "

 

 

 

Dengan kekuatan Sinb, Sinb pun mendorong pintu toilet tersebut sehingga Yerin tidak bisa menahan nya karena lemah akibat tangisannya. Sinb langsung masuk kedalam toilet tersebut dan menguncinya, lalu kunci itu ia amankan agar Yerin tidak bisa kabur. Sinb langsung memeluk Yerin. Sinb memeluknya dengan erat, Sinb ikut menangis, entah apa yang Sinb rasakan. Ia merasa rapuh. Ia tahu ini akan terjadi pada Yerin nya. Yerin berusaha melepaskan pelukan Sinb, namun sayangnya pelukan Sinb sangat kuat.

 


" LEPASKAN !! "

 

 

 

" Andwe !!! "

 

 


" Sinb-ya , Jebal. Lepaskan aku." Ucap Yerin dengan tangisannya yang sangat keras.

 

 

 

 

" Unnie, aku merindukan mu. Aku ingin memelukmu. Menangis lah dalam pelukanku." Sinb memeluk Yerin dengan membelai rambutnya. " Mianhae, aku tidak memberitahu tentang Yuju. Aku takut kau bersedih dan membenciku. Dan sekarang, tanpa aku beritahu pun kau akan tetap menangis karena mengetahuinya. Jeongmal mianhae " Ucap Sinb dengan memeluk Yerin semakin erat.

 

 

 

 

Tangisan Yerin tidak berhenti. Seandainya Sinb tahu, Apa yang menyebabkan Yerin menangis bukanlah karena Yuju dan Chaeyeon. Itu karena Eunseo melarangnya bertemu dengan Sinb. Mana bisa mungkin, Yerin melepaskan malaikat dalam pelukannya ini. Sungguh tidak akan pernah bisa.

 

 

 

 

Tidak ada respon

 

 

 


Yerin masih menangis.

 

 

Sinb kesal tidak ada respon dari Yerin sedikitpun. Ia pun melepas pelukan nya dengan pelan, ia mendorong Yerin hingga tubuh Yerin menempel pada wastafel. Masih tidak ada respon, Sinb mengangkat tubuh Yerin dengan sempurna. Posisi sekarang adalah Yerin duduk diantara wastafel, dan tubuh Sinb berada diantara kaki kanan dan kiri Yerin. Yerin masih menundukkan kepala. Kepala dan tubuh Yerin sejajar dengan wajah Sinb. Yerin sama sekali lemah, tidak ada respon. Ia hanya menangis tiada hentinya.

 

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f6945716a536a5f413333307956513d3d2d3434303530313339352e313464313335353435633332346133663238303031393231343338382e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

 


" Unnie, lihat aku " Ucap Sinb.

 

 

 

 

Masih tidak ada respon.

 


Sinb mendekatkan tubuhnya, lebih menghimpitkan tubuhnya pada kaki Yerin.

 

 

 


" Yak ! Unnie, kau tahu jika kau menangis dan tidak meresponku. Aku akan membuat kau menyesal " Protes Sinb dengan wajah seriusnya.

 

" Unnie, aku tidak main – main "

 

 

 

Yerin mulai menghentikan tangisannya.

 

 

 

Sinb mendekatkan wajahnya, ia memiringkan wajahnya ke arah kanan. Jarak wajah mereka tidak kurang dari 1 inci. Tangan kiri Sinb mulai memegang pinggang Yerin. Sinb mengangkat dagu Yerin dengan telunjuk kanan nya. Yerin masih terdiam.

 

 

 

 

 

" Unnie, mianhae "

 

 


Sinb mulia mendekati dan mengurangi jarak antara bibirnya dengan bibir Yerin. Sinb mulai memejamkan matanya dan mendorong tubuh Yerin pada tubuhnya agar dia bisa menggapai bibir Yerin. Lalu Sinb pun mengecup bibir Yerin dengan lama tanpa melepasnya.

 

 

 

CHU

 

 

 

Yerin masih dalam keadaan terdiam, namun ia memejamkan mata. Merasakan sesuatu menggapai bibirnya, mencium bibirnya, rasa dan aroma nya seperti strawberry. Yerin tidak merespon kecupan yang Sinb berikan.

 

 

 

Sinb kesal, karena tidak ada respon dari Yerin. Ia pun mulai menarik dagu bawah Yerin, agar mulut Yerin terbuka, dan agar Sinb memiliki akses untuk menghisap bibir Yerin lebih dalam. Sinb berhasil, kini ia tidak hanya mengecup bibir atas dan bibir bawah Yerin. Sinb menghisap bibir Yerin dengan sangat lembut. Tanpa ada perasaan nafsu sedikitpun. Tangan Yerin perlahan bergerak. Tangan kanan Yerin telah berada diatas kepala Sinb dengan membelai rambut Sinb. Yerin mendorong Sinb, agar tubuhnya lebih menempel. Tubuh Sinb terkunci oleh kaki kanan dan kiri Yerin. Yerin merespon. Ia pun mengecup dan menghisap bibir Sinb dengan pelan. Tak sadar, Yerin telah membuat rambut Sinb berantakan. Sinb tersenyum dalam ciumannya. Sinb perlahan melepaskan ciuman mereka. Mereka mebutuhkan oksigen lebih banyak lagi. Di tambah, keadaan sekarang mulai memanas.

 


" Wae? " Tanya Yerin mempoutkan bibirnya.

 

 

Sinb terkekeh

 

 

 

" Wae? Wae aku berhenti? Kekekekek. Goda Sinb.

 

 

Yerin membuang muka.

 

 

 

" Arraseo, mianhae Unnie. Kau milikku. Aku menginginkan mu " Ucap Sinb lalu mencium bibir Yerin kembali, kali ini lebih cepat dan kasar.

 

 

 

Yerin menarik kerah kemeja putih Sinb dan menariknya lebih dekat. Tubuh Sinb masih dalam keadaan terkunci oleh kaki Yerin.

 

 

 

Sinb lalu menarik pinggang Yerin ke arahnya, menangkup pipi Yerin dengan satu tangannya yang lain dan langsung menciumnya lebih cepat, lebih lama dan lebih ganas. Yerin menginginkan sentuhan lebih, Yerin ingin ciuman yang lebih, Yerin ingin Sinb membuatnya mendesah. Yerin tahu, dia telah jatuh dalam pelukan Sinb.

 

 

 

" S-sinb ya , buat aku tidak menangis lagi " Ucap Yerin dalam ciuman mereka.

 

 

" Aku datang " Ucap Sinb dengan meraba pinggang dan turun ke paha Yerin dengan lemah dan pelan.

 

 

 

Sinb mulai menelusuri ciumannya mulai dari dahi Yerin, mata Yerin, bibir, dagu, dan pipi Yerin. Lalu sekarang bibir Sinb tengah berada di antara daun telinga Yerin.

 

 

 

Yerin mengeratkan genggamannya pada tubuh Sinb dan lebih mengacak – acakan rambut Sinb. Ia tak kuasa atas nafas Sinb yang berada di antara daun telinganya.

 

 

Sinb pun menggigit dan menghisap daun telinga Yerin, lalu turun menghisap pada bagian leher Yerin.

 

 

 

" Nggghh, S-sinb yaa " Desah Yerin dengan memejamkan matanya dan lebih memberikan akses untuk Sinb agar lebih leluasa " Bermain " di leher nya.

 

 

 

" Ige mwoya? Apa itu yang dinamakan desahan? Apa ia merasakan sakit? Apa ia menikmatinya? Pabo Sinb-yaa. Aku belum pernah melakukan ini sebelumnya. Aku hanya menonton sekali, itupun video milik Eunwoo Oppa." Gerutu Sinb dalam hati.

 

 

 

Sinb menikmati permainannya , Yerin memberikan akses lebih untuk Sinb.

 

 

 

Sinb mulai mengecup daerah leher Yerin. Yerin mendesah dan mengeratkan tangannya. Ia terus menginginkan itu. Yerin mendekatkan kembali tubuhnya dengan tubuh Sinb. Tatapan mereka bertemu, mereka tersenyum dan Sinb membuka helaian – helaian rambut Yerin yang menutup wajah cantik Yerin, begitupun sebaliknya.

 

 

 

" Sinb-ya, mengapa kau menjadi sangat tampan? Aku ingin memakanmu " Ucap Yerin dengan mendekatkan dahinya pada dahi Sinb.

 

 

 

Sinb terkekeh dan Smirk.

 

 

 

" Unnie , bolehkah? " Ucap Sinb memberikan bahasa tubuh dengan matanya. Matanya melihat benda milik Yerin yang sangat masih tertutup rapat.

 

 

 

Yerin yang mengerti apa maksud Sinb pun langsung mengiyakan dengan anggukan kepalanya.

 

 

 

" Aku milikmu "

 

 

 

Sinb mulai menciumi bibir Yerin kembali dengan pelan, tangan kiri yang memegang pinggang Yerin, dan tangan kanan yang sedang mencoba membuka perlahan kancing seragam Yerin satu persatu. Saat Sinb sedang berjuang, Yerin pun sedang berjuang melepaskan blazer Sinb lalu menyimpannya di samping wastafel. Hanya Seragam putih yang Sinb pakai.

 

 

 

" PABO ,, Kau harus membuka blazer ku dulu Sinb – ya " Ucap Yerin menggoda.

 

 

 

Sinb Frustasi. " Argggtthhh,,, arraseo . " Sinb menarik kepala Yerin kembali.

 

 

Blazer Yerin pun sudah terlepas dari tubuhnya. Mereka hanya menggunakan seragam putih polos dan dasinya. Mereka melanjutkan "aktivitas" yang sempat terhenti.

 

 

 

" Unnie, jika kau ingin menciumku. Lakukanlah " Perintah Sinb.

 

 

 

Tanpa aba – aba , Yerin pun menarik dasi dan kerah Sinb agar tubuhnya berdekatan dengan tubuh Sinb. Yerin mencium Sinb dari mulai dahi nya, mata, pipi, dagu, telinga, bibir lalu yang terakhir, Yerin menghisap sempurna bagian leher milik Sinb.

 

Sinb mengerang, mengencangkan pelukannya pada Yerin.

 

 


" Emmph, Yerin Unnie "

 

 


" Kau menyukainya?" Tanya Yerin dalam sela aktivitasnya.

 

 


" Sangat, Unnie "

 

 

 

Sinb dan Yerinpun saling mendekatkan dahi mereka, mereka mulai membuka kancing kemeja mereka. Sinb mencoba membuka kemeja Yerin dengan sempurna, Yerin merasa kesulitan melepas dasi dan kemeja Sinb.

 

 

Saat Sinb akan menyentuh milik Yerin............

 

 

 

" Tok tok tok "

 

 

 

" Ya !! siapa di dalam ???!!!! aku tidak bisa menahan nya !! ya ! " Teriak Yuju

 

 

 


Yuju membaca pesan depan pintu toilet.

 

 

 

" Aish, toilet ini aku rasa sering sekali rusak. " Ucap Yuju lalu pergi.

 

 

 

 


Sinb dan Yerin terkekeh, bibir Sinb terkunci oleh bibir Yerin agar mereka tidak mengeluarkan suara dan membuat murid lain penasaran.

 

 

 

 

" Apa kita lanjutkan sekarang atau.... " Tanya Sinb lalu terpotong karena Yerin tiba – tiba memeluknya.

 

 

 

" Gomawo Sinb – ya , lagi – lagi ku menghentikan tangisanku " Ucap Yerin dalam pelukan Sinb.

 

 

 

Akhirnya, mereka memutuskan untuk menghentikan "aktivitas" nya. Mereka pun memakai seragam kembali dan saling merapikan diri. Sinb bernafas lega, karena ia berhasil mengutarakan perasaan nya walau dengan perilaku seperti itu. Namun, Yerin tetaplah Yerin. Ia menginginkan Sinb untuk memintanya menjadi kekasihnya, teman kencannya, dan teman hidupnya. Yakinkah itu akan terjadi? Faktanya adalah mereka saling mencintai, masalahnya adalah bagaimana bisa mereka bersatu? Dan bagaimanakah solusinya, agar mereka tetap seperti ini? Sinb meyakini dalam dirinya, apapun yang terjadi, Ia akan selalu mencintai Yerin dan menjadikannya Teman Hidup. Karena Sinb telah jatuh, jatuh pada pelukan Yerin yang memabukkannya. Bagi Yerin, Sinb adalah Nikotin. Dan bagi Sinb, Yerin adalah segala unsur kimia yang dapat memabukkan nya.

 

 

 

 

- TO BE CONTINUED -

 

 

 

Sinrin shipperrrrrrrrr, tanggung jawab ye tadi aku nulis apaaan, tanggung dosa gue :v . Itu khusus buat readers yang comment minta adegan asdfghjkl. Mianhae masih banyak kekurangan, kurang hot atau typo everywh;9ere. Karena aku tidak bisa menuliskan cerita seperti itu :( .

 

 

Eh curhat lagi yak, ku tuh seneng banget pas acara kemarin mini konser Taiwan, Sinb backhug Yerin, Sinrin kompak dan anu banget di lihatnya. Berdoa semoga next comeback, adegan sinrin nya di perbanyak hehe.

 

 

 

makasih banget ya, yang selalu setia baca ff gue yang recehnya pake amvas banget , maklum amatiran namanya juga, silakan jika ada masukan dll, jangan lupa vote dan komen ya. Inspirasiku dari kalian dan tergantung kalian. MCUAHHHHHHHHHH :*

 

mian penulisan ga rapi. keyboard rada anu :(

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
YeEun86
#1
Chapter 5: This story seems nice but I have to use translation just so I can read it which I'm not completely sure if it's correctly translated or not. Nonetheless, the emotions in the story was still felt.
bonaajung #2
Chapter 3: Pas sinrin berantem itu rasanya paang~ hancur hatiku :'(

Lanjut author-nim, hwaiting