STAY ( CHAPTER 5 )

STAY ( SinRin Indonesia ) Sinb Yerin Gfriend GirlxGirl

 

 

NP recommend :

( Anymore (부담이 돼) Whee In of MAMAMOO )

Sambil baca, sambil play lagu ini ya.

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f666a4d4d44305455747a596968673d3d2d3433333634313438342e313463636630643033376566613230373736363930323032363039302e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 CHAPTER 5

 

" Aku Mencintainya, AKU menyukai Yuju. Aku menunggu nya selama ini. Kau puas Hwang Eunbi ? "

 


" Dan kau, jangan pernah ikut campur urusan ku. Hak ku untuk mencintai seseorang, dan kau tidak bisa melarangku. Kita hanya sebatas Teman belajar, mengerti? Jangan pernah berteriak padaku. Jangan pernah melarangku, dan jangan pernah menganggu privasi ku. "

 

 

Kata – kata itu terus terngiang dalam kepala Sinb. Sinb memukul stir mobilnya dengan keras, tanpa memperdulikan rasa sakit. Sinb melamun, mengosongkan pikirannya, lalu iya tersadar kembali dan menyalakan mobilnya.

 

 


" Aku telah meneriaki nya, dia pasti kecewa. Unnie, aku hanya tidak ingin kehilangan eyesmile mu jika tahu semuanya. Mianhae, jeongmal " Ucap Sinb mengatakan pada dirinya sendiri dengan wajah murungnya.
 

 

 

Sinb pun tiba di apartment. Ia memasuki apartment nya dan merebahkan diri di sofa. Lalu ia menatap layar ponselnya. Berniat menghubungi Yerin, namun ia tersadar bahwa ia tidak memiliki nomor ponsel Yerin.

 

 

" Aish, aku tidak mempunyai nomor ponselnya ". Gerutu Sinb dengan menggarukan kepalanya lalu melempar ponsel nya ke sembarang arah. Beruntung tidak jatuh dan pecah, hanya terlempar ke sudut sofa lain.

 

 


" Mom, eottokhe? Apa yang harus aku lakukan?". Sinb melamun, namun tanpa ia sadar, perlahan – lahan ia memejamkan matanya. Rasa lelah menyelimutinya.

 

 



***

 

 

Yerin berjalan di sekitaran taman kota. Ia berjalan dengan sangat putus asa. Ia melamun, duduk di salah satu bangku kosong di samping taman.

 


" Wae ?! Ya Sinb-ya wae??? Kenapa kau merusak moodku? Harusnya aku senang karena Yuju mendekatiku. Apa yang kau fikirkan hah?? " Oceh Yerin berbicara sendiri. " Kau fikir kau siapa? Kekasihku ? Keluarga ku? Seenaknya melarangku untuk mencintai orang yang aku suka. Aku membenci mu Hwang Eunbi !". Teriak Yerin. Dia tidak memperdulikan keadaan sekitar.

 


Tak lama, Yerin pun meninggalkan taman dengan perasaan sedihnya. Perasaan yang ia tidak inginkan, perasaan yang harusnya berbunga – bunga , namun menjadi suram.

 

 

***

 


Ting Tong * Suara Bel apartement Sinb *

 



Sinb yang sedari tadi memejamkan matanya, ia merasa ada suara dari kejauhan sana. Nampaknya ada seseorang yang datang ke apartment nya.

 



" Ye... chankkaman. Aish, sore sore begini bertamu. Aku ingin tidur, mengertilah siapapun itu " Protes Sinb sembari mengacak – acak rambutnya.

 


Sinb pun membuka pintu apartmennya. Dia tidak menyangka seseorang itu mengunjunginya setelah sekian lama tidak bertemu.

 


" Mommy ??? yak ! apa ini mommy ? Tanya Sinb pada dirinya dengan mengucek kedua matanya tidak percaya.

 


" Omo ! Tentu saja ini aku ! Kau, baru di tinggal sebentar sudah melupakan ku saja, " Gerutu Jessica.

 


Jessica sebenarnya adalah salah satu sahabat terdekat orang tua Sinb. Sinb dan Jessica memang terlihat dekat dan akrab. Bukan hanya karena wajah nya yang benar – benar mirip. Namun kepribadian dan keras kepala nya membuat mereka merasa cocok.

 

" Masuklah Mom, aku tidak tahu bahwa kau sedang di Korea ". Ucap Sinb dengan diikuti Jessica di belakangnya.

 

" Aku hanya beberapa hari disini, aku ingin berlibur ke pulau Jeju. Lalu aku baru ingat bahwa aku mempunyai anak nakal di korea ini ". Ucap Jessica lalu duduk disofa dan merebahkan tubuhnya.

 



" Untuk apa ke Jeju? Kenapa tidak disini saja? " Teriak Sinb dari dalam dapur membawa 2 botol minuman Susu Stroberi.

 



" Ani, hanya saja aku butuh refreshing. Kau mau ikut? Jika kau ingin ikut, kita bisa pergi besok pagi. " Ucap Jessica.

 


" Dan aku harus melupakan permintaan Eunwoo Oppa untuk menjadi anak yang rajin? Tidak harus masuk sekolah? Yang benar saja. " Ucap Sinb lalu memberikan minumannya pada Jessica.

 

 


" Kau masih saja memberikan susu stroberimu. Aku tidak memaksa. Hanya saja jika kau sedang letih, lelah dan memikirkan sesuatu yang membuatmu penat. Kenapa tidak? Ayolah , hanya beberapa hari. "Ajak Jessica pada Sinb.

 

 


" Memikirkan sesuatu? Ahh nde, aku sedang memikirkan Yerin Unnie. Aku harus menjaga jarak darinya untuk beberapa hari kedepan." Gumam Sinb.

 


" Sinb-ya .. "

 


" N-nde ?? "

 


" Bagaimana ? hanya beberapa hari. Aku tidak ingin hidupmu di kelilingi buku pelajaran. Kau sudah cerdas, kau hanya malas. " Ejek Jessica.

 


" Mom !! aish. Geure, ayo kita mencari udara segar. Tapi, mommy harus berjanji untuk berbicara pada Eunwoo oppa agar dia tidak memarahiku". Ucap Sinb dengan menyipitkan matanya.

 


" Arraseo, itu hal yang mudah. Hari ini bersiap – siaplah. Karena besok, kita harus pergi pagi sekali. Ucap Jessica.

 


" Nde Eomma. "

 



" Yak !!! Mommy, not Eomma. " Protes Jessica sembari melemparkan bantal sofa hingga mendarat di wajah Sinb.

 

" Yak !!! "

 

 

Esok harinya, Sinb dan Jessica bergegas mempersiapkan segala sesuatu untuk berlibur ke pulau Jeju. Mereka sibuk masing – masing membawa perlengkapan serta koper mereka.

 


" Mommy, kau berlibur 3 hari seperti akan pindahan saja !. Kenapa tidak sekalian saja kau membawa lemari pendingin ku oh ??!" Sindir Sinb sembari mengangkat koper nya kedalam mobil.

 


" Jangan banyak protes ! Hanya membantu menaikkan koper – koper ini. Lalu kita pergi ". Ucap Jessica lalu masuk ke dalam mobil di kursi depan. Jessica telah siap menyalakan mobilnya.

 

 

" Selesai, ayo berangkat... yeayyyy " Ucap Sinb kegirangan.

 


Perjalanan liburan mereka pun dimulai hari ini, entah apa yang Sinb lakukan hingga ia menjaga jarak dengan Yerin. Hingga akhirnya ia harus mengikuti eomma angkatnya untuk pergi liburan.

 



" Unnie, aku akan merindukanmu. Mianhae " Ucap Sinb dalam hati dengan melihat pemandangan di luar jendela mobil.

 


***

 


" Kenapa si Jutek itu jam segini belum datang juga? ".Tanya Umji melihat jam tangannya.

 


" Kau sedang menunggu siapa? Sinb ? apa anak itu tidak masuk sekolah ? tumben sekali. " Ucap Yuju lalu di samping Umji.

 


" Molla, hanya saja tidak biasanya jam segini dia belum datang. Biasanya Fangirl nya meneriaki namanya ". Ucap Umji dengan mengeluarkan buku dari tas nya.

 


" Sinb tidak menghubungimu ? "

 

 


Umji menggelengkan kepalanya.

 


" Dia juga tidak menghubungiku. Aish, anak itu. " Gumam Yuju.

 

 

Yuju pun memiliki ide untuk menanyakan hal ini pada seseorang. Ia pun pergi meninggalkan kelasnya.

 



" Yerin Unnie !! " Teriak Yuju di depan kelas Yerin.

 

 


Yerin tidak memperhatikan Yuju. Ia sibuk membaca buku nya. Sowon yang menyadari seseorang meneriaki nama Yerin, ia langsung menoleh pada sumber suara itu.

 


" Kau mencari siapa Yuju – ya? " Tanya Sowon.

 

 

" Ah, mianhaeimnida. Aku mencari Yerin Unnie. Aku lihat, dia sedang sibuk. Lebih baik nanti saja aku menanyakan nya ". Ucap Yuju.

 


" Aniyo, tunggu sebentar. Biar aku panggilkan. Kau tunggu disini. " Ucap Sowon.

 


Yuju mengangguk.

 


" Baiklah "

 


" Yennie, Yuju mencari mu. Dia sedang menugunggumu di depan kelas. " Ucap Sowon menghampiri Yerin.
 

 

Yerin menoleh

 


" Mwo? Nuguya ? " Tanya Yerin tidak berkonsentrasi.
 

 

 

" Yuju, Choi Yuna. Hoobae favoritmu. " Ucap Sowon datar.

 

 


" Jinjja? Baiklah. Aku kedepan. " Ucap Yerin lalu pergi.

 

 


" Aish, aku tidak menyetujuinya jika ia dekat dengan Yuju. " Gumam Sowon.

 



" Yuju-ssi"

 

 


" Ah, Unnie. Apa kabar? " Tanya Yuju dengan sedikit membungkukkan badan nya.

 

 

" Aku baik. Apa kau baik – baik saja? Ada apa kau menemuiku? Tumben sekali ". Ucap Yerin membungkukkan badannya lalu menyandarkan tubuhnya pada pintu kelas.

 


" Aku baik – baik saja Unnie. Hanya saja, aku ingin bertanya padamu. Apa kau tahu Sinb kemana? " Tanya Yuju to the point.
 

 

" Eh? Sinb ? A-aku tidak tahu dia kemana. Ada apa dengan anak itu? Apa dia tidak masuk sekolah? " Tanya Yerin penasaran.
 

 

" Nde Unnie, dia tidak masuk sekolah. Bahkan nomor ponselnya tidak dapat dihubungi. Aku fikir Unnie tahu dia kemana " Ucap Yuju dengan menghela nafas.
 

 

" Kenapa aku harus tahu dia kemana?ah.. maksudku, aku bahkan tidak memiliki nomor ponselnya. " Ucap Yerin dengan sedikit berfikir.

 

 


" Baiklah jika seperti itu, maaf aku mengganggu waktu mu Unnie. Hari ini kau sangat cantik. Aku pergi. Annyeong Unnie. " Ucap Yuju memungkukkan setengah badan nya.

 

 

" B-baiklah Yuju " Ucap Yerin membungkukkan setengah badan nya. Yerin berfikir, Haruskah Yuju mengatakan bahwa Yerin hari ini sangat cantik.
 

 

 

" Sinb – ya, dimana kau? Kemana kau? Kenapa kau tidak masuk sekolah? Aish, Jinjja! Kenapa aku harus memikirkannya. Dia saja berteriak padaku kemarin. " Gerutu Yerin tidak Jelas.

 

***

 

 

" Sinb – ya kau dimana ? mengapa aku sangat menghawatirkanmu saat ini. Apa kau marah padaku karena hal yang terjadi kemarin? Tolong cepat masuk sekolah. Mengapa aku sangat merindukan mu ? " Batin Yerin.
 

 

Saat Yerin sedang melamun, Eunha pun datang menghampiri Yerin.
 

 

" Ya ! mengapa kau melamun eyesmile? Kau tidak ke kantin ? " Tanya Eunha dengan memakan snack nya.

 


" Aniyo, aku sedang malas " Ucap Yerin datar.

 


" Kau selalu saja. Apa ada sesuatu yang sedang kau fikrikan ? ah ! apa kau sedang memikirkan Sinb ? " Tanya Eunha mendekatkan wajahnya pada wajah Yerin.

 


Yerin menoleh.

 

 


" Aniyo ! Siapa bilang aku memikirkan anak itu. Cih, seperti tidak ada kerjaan lain saja. " bantah Yerin.

 

" Kau memikirkannya, aku tahu. " Ucap Eunha lalu pergi.

 

 


" Ya !! dasar kau ! "

 

 

Yerin pun kembali melamunkan Sinb. Entah apa yang ada di pikiran Yerin. Nama Sinb selalu ada dalam bayangan nya, dan pikiran nya.

 


" Apa kemarin, aku telah bersikap keterlaluan padanya ? " Gumam Yerin.

 

 

" Aku harus ke apartment nya, dan meminta maaf. Ya , aku harus meminta maaf. Bagaimanapun aku masih memiliki kontrak dengannya. " Ucap Yerin.

 

 


Setelah bel pulang sekolah, Yerin pun pergi untuk menemui Sinb ke apartment nya. Dia ingin memastikan bahwa Sinb baik – baik saja.

 



Ting Tong * Suara Bel apartement Sinb *

 

 


" Sinb – ya , keluarlah. Ini aku. Yerin. "
 

 

Ting Tong

 

 


" Sinb, apa kau marah padaku? Aish, aku minta maaf jika kemarin aku keterlaluan padamu. Kau tahu, kau sangat menyebalkan. " Ucap Yerin berbicara sendiri .

 

Ting Tong

 

 

" Sinb-ya ! "

 

 

Tanpa Yerin sadari, sedari tadi Yuju berdiri di belakang Yerin. Ia tidak mendengar apa yang Yerin katakan tadi, namun Yuju mendengar kata – kata " aku keterlaluan padamu " apa yang di maksud dengan kata kata tersebut.

 


" Yerin Unnie? "

 


Yerin menoleh ke belakang.

 


" Y-yuju ? "

 


" Unnie, kau ada disini juga? Jika aku tahu kau kemari, kita bisa pergi bersama " Ucap Yuju.

 

 

" A-aku, aku hari ini ada jadwal mengajar Sinb. Namun ternyata, dia tidak ada disini. Sebaiknya aku pulang. " Ucap Yerin dengan mempoutkan bibirnya.

 


" Ah,,, benarkah ? yah, baiklah. Kalau begitu aku juga pulang. Unnie, kau akan ku antar pulang. Jangan menolak. Ucap Yuju dengan sengaja meraih dan menggenggam tangan Yerin untuk meninggalkan apartment Sinb.

 


Yerin terkejut, karena Yuju tiba – tiba meraih dan menggenggam tangannya. Namun, perasaan Yerin tidak seperti dulu. Seakan sekarang yang ia punya hanya perasaan biasa saja. Pikirannya terus di hantui oleh Sinb. Hanya Sinb.

 

 

***

 

Akhirnya, setelah perjalanan panjang yang di tempuh Sinb dan Jessica, mereka sampai juga ke tempat tujuan. Mereka mulai merapikan barang mereka dan mulai menikmati pemandangan pulau Jeju.

 

Jessica dan Sinb sedang berada di tepi pantai, mereka sedang menikmati sejuknya angin laut, melihat indahnya pemandangan, dan melepaskan penat.

 


" Mom ? ". Tanya Sinb dengan memejamkan matanya, merasakan hembusan angina pantai.

 


" Hmm? "

 


" Menurutmu, jika seseorang merasakan detakan jantung yang sangat kencang saat melihat gadis didepannya memberikan senyuman terindahnya, apa bisa dikatakan seseorang itu sedang jatuh cinta? " Tanya Sinb.

 


Jessica melirik Sinb. " Apa kau sedang jatuh cinta pada seorang gadis ? " Tanya Jessica dengan tatapan tajamnya.

 


Sinb menghela nafas.

 


" Molla, hanya saja jika aku berada disampingnya, aku seperti bukan diriku. Saat aku menatapnya, semua menjadi mati, bagai hanya dia yang hidup di depan mataku. " Ucap Sinb dengan sungguh – sungguh.

 


" Yak ! Sejak kapan kau menjadi cheesy seperti ini oh ? Aigoo, kau benar – benar jatuh cinta padanya ". Ucap Jessica dengan suara dolphin nya.

 

" Mommy, pelankan suaramu. Aku tidak tuli, aisssh. " Sinb menggosokan tangan nya pada telinganya. " Tapi dia mencintai gadis lain mom, mencintai sahabatku. Aku harus bagaimana? Apakah, aku harus mengubur perasaan ini sendiri? " Tanya Sinb dengan tatapan teduh menatap Jessica.

 


" Aniyo, kau tidak boleh menyerah. Jika kau ingin memilikinya, berusahalah. Maka dia akan melihatmu, tapi jika kau menginginkan dia bahagia, bawalah dia untuk bahagia denganmu, bukan dengan orang lain, arra? " Ucap Jessica menasihati Sinb.

 


" Aku belum mengatakan apa – apa, terakhir kali aku bertemu dengannya, kita sedang ada masalah. Eotokkhe mom? Aku harus meminta maaf padanya, tapi aku tidak bisa , aku hanya takut , semakin aku menatapnya, semakin takut aku kehilangannya. " Ucap Sinb dengan putus asa.

 


" Bicaralah padanya, hanya bicara. Bahwa kau tidak ingin kehilangannya. " Ucap Jessica.

 

" Aku akan coba, ku harap dia menyukaiku juga mom. "

 



" Itu harus, kau tampan, percaya diri dan, sedikit mengerikan. " Canda Jessica.

 



" Mom, kau jahat ! " Ucap Sinb dengan melemparkan pasir pada tubuh Jessica.

 



" Yak ! awas kau eunbi !! "

 



Tak terasa, liburan di pulau Jeju selama 3 hari telah selesai. Sinb dan Jessica menghabiskan dan membagi waktu mereka dengan saling mencurahkan perasaan, berbagi tawa dan kesedihan, Jessica yang senantiasa dengan setia nya mendengarkan cerita, keluh kesah Sinb, begitu pun sebaliknya. Mereka terlihat lebih dekat dari sebelumnya. Mereka pun memutuskan untuk pergi dari pulau Jeju dan pulang. Sinb terlalu jauh tertinggal pelajarannya di sekolah.

 



***
 

 

 

Hari ini, Sinb pun kembali sekolah seperti biasanya. Ia memarkirkan sepedanya, bahkan gayanya pun dengan jaket hoody dan headset di telinga nya, sudah menjadi kebiasaannya sehari – hari. Ia berjalan dengan santai memasuki koridor sekolah, tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya, dimana para fangirlnya meneriakki namanya.

 


Omo !!!!! SINB OPPA KEMBALI !!!!!!



SINB OPPA ! BOGOSHIPDA ! AKU MERINDUKAN MU, AKHIRNYA KAU KEMBALI !

 

SINB OPPA, KAU KEMANA SAJA? AKU MENGKHAWATIRKAN MU. 

 

SINB – SSI , MENGAPA KAU MENJADI KURUS SEPERTI INI??
 

 

Sinb memasuki kelas nya , hanya menyimpan tas nya tanpa menghiraukan Umji dan Yuju. Setelah itu, ia meninggalkan kelas nya lalu pergi kea tap sekolah untuk mendapatkan ketenangan.
 

 

 

" Aish, anak itu. Tidak bisa kah dia berbicara sebentar dengan kita? " Kesal Yuju.

 


" Biarkanlah eonni, dia kan memang seperti itu ". Ucap Umji sembari membaca bukunya tanpa menoleh Yuju.

 


Sementara di perpustakaan ,,,,

 


" Yerini, kau sudah tahu kabar terbaru di sekolah ini? " Tanya Sowon menggoda.

 


" Aniyo, wae? Apa ada murid baru yang keren lagi, oh? " Tanya Yerin tanpa melirik Sowon.

 


" Jinjja? Kau benar – benar tidak tahu? Dasar! Yang kau tahu hanyalah buku dan makanan lalu tidur " Ucap Sowon santai.

 


" Yak ! kau malah meledekku ! " Ucap Yerin sembari pura – pura melayangkan bukunya pada Sowon. Sowon menghindari Yerin.

 


" Eh, yak ! Sinb hari ini masuk sekolah. Cepatlah dia ada di atap sekolah. Tadi aku melihatnya. Sebelum para fangirl menggangunya, lebih baik kau menyusulnya sekarang " Bisik Sowon dengan nada menggoda nya.

 

Yerin menatap Sowon tidak percaya.

 


" Tunggu apalagi ??????? " teriak Sowon menyadarkan lamunan Yerin.

 


Yerin berlari meninggalkan perpustakaan, ia berlari sangat cepat. Ia tidak sabar bertemu dengan seseorang yang membuatnya selama 3 hari ini tidak bisa memikirkan apa – apa kecuali Sinb. Sinb yang selalu menjadi nikotin, Sinb yang selalu menggangu pikirannya, Sinb yang selalu , menyebalkan namun memabukkkan.

 


Akhirnya, saat Yerin berada di atap sekolah, Ia melihat seseorang disana. Seseorang yang sedang melamunkan sesuatu, sedang memejamkan mata. Yerin berada di belakang nya. Seseorang itu memunggunginya. Yerin sungguh sangat merindukan pemadangan ini. Yerin tahu benar, seseorang itulah yang ia tunggu setelah 3 hari ini.

 



" Sinb – ya !!!!!!!!!!! " Teriak Yerin dari kejauhan.

 

Sinb membalikkan badannya. Ia menatap Yerin dari kejauhan. Ia tak percaya, seseorang yang memanggilnya saat ini adalah seseorang yang sangat Ia rindukan, yang ia tahu, saat terakhir kali bertemu mereka sedang ada dalam suatu masalah.

 


" Yerin Unnie? " Ucap Sinb.

 

" Yerin Unnie ? " Teriak Sinb.

 


" Ndeeeee !!! ini aku !! Yerin Unnie-mu ! " Ucap Yerin lalu berlari cepat menghampiri Sinb.

 


Sinb terdiam di tempatnya, Ia tidak tahu apa yang harus Ia lakukan. Semua terasa mati. Ia sangat merindukan Yerin nya, Ia sangat merindukan eye smilenya.Ia sangat merindukan guru les nya itu.

 

Saat Yerin tengah berada tepat di hadapan Sinb, mereka pun terdiam sejenak. Lalu, tiba – tiba Yerin memeluk Sinb dengan eratnya. Yerin menginginkan waktu ini berhenti, Ia tidak ingin Sinb meninggalkannya lagi. Cukup hanya beberapa hari saja.

 



" Paboya ! paboya ! paboya !! " Ucap Yerin dengan memukuli punggung Sinb. Yerin menangis, ia menitikkan air matanya.

 

Sinb terdiam. Ia tidak tahu harus melakukan apa. Apakah dia harus membalas pelukan Yerin? Atau kah melepaskannya?

 

 

Sinb mulai mengangkat lengannya, Ia pun membalas pelukan Yerin. Sinb membalas dengan sangat erat. Sinb tidak ingin melepaskannya. Baginya, saat memeluk Yerin , kehangatan menyelimutinya. Sinb bersumpah tidak ingin membuat Yerin menangis.

 


" Andwe ! Uljima Unnie. Mianhae, mianhae karena aku telah meneriakimu ". Ucap Sinb mengeratkan pelukannya pada Yerin.

 


" Ani, bukan itu. Jangan pergi. Jangan meninggalkan aku lagi, kau tahu, aku seperti orang bodoh disini. Aku menunggu mu, aku menunggu kedatanganmu, aku bahkan pergi ke apartment mu untuk melihatmu, apakah kau baik – baik saja?" Ucap Yerin dengan tangisannya yang sangat mengganggu.

 


Tanpa Sinrin sadari, fangirl Sinb, Yumji, dan Wonha telah berada di belakang mereka dan melihat kejadian ini dari kejauhan.

 

" Tebaklah, apa yang akan mereka lakukan ? " goda Sowon pada Eunha.

 

" Molla, mungkin hanya melepas rasa rindu dengan berpelukan? " Jawab Eunha dengan menggelengkan kepalanya.

 


" Eunha-ya, aku berani bertaruh. Setelah ini Sinb akan menerkam Yerin " Ucap Sowon dengan nada canda nya.

 



" Aish , dasar jerapah. "
 



Sinb melepaskan pelukan nya perlahan. Ia mengapus air mata Yerin dengan lembut, dengan jemari nya yang sangat lembut.

 


" Uljima, aku tidak ingin kau mengeluarkan air mata untuk orang seperti ku. " Ucap Sinb dengan tatapan teduhnya menatap Yerin.

 


" Wae? Aku hanya merindukan mu, paboya. Hikss....... " Ucap Yerin dengan tangisan nya.
 

 

" Unnie, berhentilah menangis. Kau tahu, tangisan mu sangat buruk. Mengganggu pendengaranku saja ". Ucap Sinb dengan tatapan sinis nya.

 



" Aku tidak perduli, aku... aku.... " Tangisan Yerin semakin menjadi.
 

 

 


CHU

 

CHU

 

CHU

 

CHU

 

Sinb mencium pipi kanan Yerin, mencium pipi kiri Yerin, mencium dagu Yerin, lalu terakhir mendaratkan ciuman hangatnya di kening Yerin dengan lembut. Sangat lama dan hangat. Yerin mulai terdiam, tangisannya mulai menghilang, ia membeku. Sinb mencium kening Yerin dengan memejamkan matanya. Entah apa yang ia lakukan, ia hanya ingin lakukan. Tidak perduli dengan semua teman – teman yang melihat adegan itu. Ada banyak dari mereka, terutama para fangirl Sinb yang mengabadikan moment tersebut dengan memotret mereka.

 

Sinb melepaskan kecupan di kening Yerin perlahan. Yerin memejamkan mata, mengikuti alur terbawa oleh Sinb.

 


" Haruskah aku menciummu seperti ini, agar kau berhenti menangis? " Tanya Sinb dengan menggenggam tangan Yerin erat. " Unnie, aku merindukan mu. Mianhae ".

 

Yerin membuka matanya perlahan.

 


" Apa kau ingin fansmu membunuhku , dengan menciumku seperti ini di depan fansmu , oh?? " Ucap Yerin melepaskan genggaman tangan Sinb.

 



Genggaman Sinb lebih kuat dari Yerin, entah mulai dari kapan Yerin merasa bahwa dia sangat lemah saat berhadapan dengan Sinb. Sinb menggenggam tangan Yerin, mendekatkan tubuhnya, saling menatap, dan memeluk kembali.

 

Sinb terkekeh

 

" Aku tidak akan membiarkan itu, Unnie. Aku merindukanmu. Sungguh, sebentar saja aku ingin memelukmu. Aku mohon, semakin aku melupakanmu, semakin aku membutuhkanmu". Ucap Sinb memeluk Yerin dengan memejamkan matanya, dan mengelus lembut rambut Yerin.

 

 

Tanpa sengaja, senyuman manis terukir dalam wajah Yerin. Terlihat kembali eyesmile yang selama ini hilang.

 


" Tetaplah seperti ini, tetaplah memelukku, jangan pergi. Tetaplah disini. Aku tanpamu tidak akan menjadi aku, tetap dekat denganku agar aku bisa hidup " Ucap Yerin membalas pelukan hangat Sinb dengan memejamkan matanya.

 

Sinb tersenyum dalam pelukan Yerin. Ia bahagia, karena bisa memeluk sang pujaan nya.

 



" Nde, arraseo. Kau tidak akan kehilangan manusia keren sepertiku, Unnie. " Ucap Sinb dengan perasaan nya yang tulus.

 

" Paboya, 3 hari bagiku bagai 1000 tahun. Kau menyebalkan. Tapi kau memabukkan ku. Aku ingin membunuhmu, tapi aku ingin melihat wajahmu. Itu pemandangan indahku " . Ucap Yerin dengan rasa malunya.

 


" Jika kau yang membunuhku, aku rela. Aku akan bangga, karena aku mati karena mu. " Ucap Sinb.

 

 

" Aku tak percaya. Mianhae, karena aku meneriakimu. Mianhae karena aku meninggalkanmu, Mianhae karena aku tidak melihatmu. Bahkan saat kau pergi, kau selalu hadir dalam tidurku". Ucap Yerin tersedu.

 

" Hentikan, aku yang seharusnya meminta maaf. Aku tidak akan lagi melarangmu untuk mencintai dan menyukai siapapun. Tapi aku tidak akan membiarkan mu menangis. Aku berjanji." Ucap Sinb.
 

 

" Unnie, aku mencintaimu. Aku ingin melindungimu, aku ingin memilikimu, aku ingin selalu ada disampingmu. Namun lidah ini terasa kelu. Aku tidak bisa mengatakan sekarang, rasa takut akan penolakanmu, lebih besar dari rasa beraniku. Mianhae, aku memendam ini. Semoga kau merasakan detakan ku. Mom, mianhae. Aku tidak bisa ". Batin Sinb dalam hati.

 

 


Adegan ini sangatlah berlangsung lama. Entah berapa banyak siswa yang menyaksikan ini. SinRin pun tidak peduli apa yang terjadi sekarang. Yang mereka tahu hanyalah, rasa malarindu yang begitu hebat terbayar sudah, dengan pelukan, ciuman di kening dan sedikit sentuhan hangat. Entah apa status mereka sekarang, mereka tidak pedulikan itu. Yang mereka tahu hanyalah rasa – nyaman dan kehangatan - .

 

 

 

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f48766961387a61524953523872413d3d2d3433333634313438342e313463636631613366313436626531663830343630393630303930332e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

 

 

- TO BE CONTINUED -

 

 

 

 

WEDEEEEEEEWWW,,,,,,,,,,,,,,, wkwkkwkw
mianhae sinrin shipper, mianhae karena terlalu lama menunggu adegan soswit sinrin. Yang mau adegan lebih, di tunggu saja ya. Saya sedang bertapa, siapa tau dapat hidayah yekan. Makasih yaaa,,, muachhh.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
YeEun86
#1
Chapter 5: This story seems nice but I have to use translation just so I can read it which I'm not completely sure if it's correctly translated or not. Nonetheless, the emotions in the story was still felt.
bonaajung #2
Chapter 3: Pas sinrin berantem itu rasanya paang~ hancur hatiku :'(

Lanjut author-nim, hwaiting