STAY ( CHAPTER 4 )

STAY ( SinRin Indonesia ) Sinb Yerin Gfriend GirlxGirl

 

 

NP recommend :

( Lovelyz - 1cm )
Sambil baca, sambil play lagu ini ya.  :)

 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f6f313466525f4633473655566c413d3d2d3432363433383630362e313463383465333732306465373733663538393433353832333039302e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

CHAPTER 4

Setelah pertemuan tak terduga di pagi hari, kini Sinb dan Yerin pun sedang dalam perjalanan menuju sekolah. Tidak ada satupun diantara mereka yang mengeluarkan suara sedikitpun. Hingga akhirnya, mulai terlihat jelas bahwa mereka telah sampai disekolah.

 




***

 

" Eunha-ya.. ". Peluk Sowon dari belakang. Eunha sedang menatap jendela ke luar kelas. Melihat sekitaran halaman sekolah.

 


" Wae geure, sowon-ah? " Eunha mendapati tangan Sowon untuk memeluknya lebih erat. Dan Eunha pun bersandar pada Sowon.

 


" Eunha, sampai kapan kita akan menyembunyikan ini dari si eyesmile mematikan itu? Kau tahu, aku tersiksa bila harus bermesraan denganmu di belakangnya, seperti aku sedang selingkuh saja". Ucap Sowon dengan mengerucutkan bibirnya lalu mengecup pangkal kepala belakang Eunha.

 


Eunha tersenyum. Dia menutup mata dengan makin bersandar di dada Sowon. Terlebih dikelas hanya ada mereka, seperti dunia milik berdua. Mereka selalu sengaja datang lebih awal, agar dapat menghabiskan waktu bersama dikelas.

 

" Sowonnie, bersabarlah. Aku akan memberitahu si berisik itu jika saatnya tiba. Kau tidak usah khawatir. Aku tahu bagaimana dia. Hanya saja, kita membutuhkan waktu yang lebih lama, tunggu hingga dia jatuh cinta. Arra?". Ucap Eunha lalu mencium tangan Sowon dengan mesranya.

 


Sowon mengangguk.

 


" Arraseo, aku akan menunggu" ucap Sowon dengan tersenyum lalu melihat pemandangan di luar kelas nya.

 

 

" Tunggu .. apakah.... itu Sinb?". Tanya Sowon lalu melepaskan pelukan nya pada Eunha.

 

Eunha pun memandang keluar jendela dengan penuh penasaran nya.

 


" Sowon-ah, itu memang Sinb. Tapi ??? dengan siapa dia? Apakah salah satu murid disini mendapatkan hati si dingin itu? ". Tanya Eunha bingung.

 


" Jangan – jangan " . ucap Sowon menatap Eunha lalu pergi keluar kelas. Berlari dan meninggalkan Eunha.

 


" YAK !!! aishhh si jerapah itu. Tunggu aku !!!! ". Teriak Eunha lalu berlari menyusul Sowon.


 

 

Sinb dan Yerin pun telah sampai di sekolah. Sinb pun keluar dari mobilnya dengan gaya nya yang menawan. Bisa di bayangkan, seluruh fangirlnya menatap Dia tanpa mengedipkan mata. Sinb membuka kan pintu mobil satunya, Yerin pun keluar dari mobil dengan perasaan takut, malu, tanpa menegakkan kepalanya. Ia takut, bahwa semua adik kelas nya, fangirl Sinb memaki dia dan membully dia.
Yerin masih menundukkan kepalanya. Sinb tak tahan melihat apa yang Yerin lakukan.

 

" Ya !! Unnie ! Tegakan kepalamu, jangan menunduk seperti itu. Aku disebelahmu. Jangan takut, seperti mereka zombie saja". Oceh Sinb lalu menarik tangan Yerin dengan melewati fangirl nya .

 

 

Yerin hanya terdiam menatap Sinb dan menuruti Sinb. Dia selalu seperti terhipnotis oleh Sinb. Dia selalu melakukan apa yang Sinb katakan. Walau sekarang nyatanya Yerin masih berjalan dengan menundukan kepalanya.

 

 

" YA !! Sinb Oppa. Kau bersama gadis lain??".

 

" Sinb-ssi, kau tega teganya memilih dia dari pada aku ??".

 

 

" Sinb , kau hanya milikku. Ya !! apakah kau sunbae tingkat tiga? Apa aku benar? lepaskan tangan Sinb ku !!! ".

 

 

" Kau, siapapun kau gadis yang bersama Sinb-ku. Kau akan mendapat masalah."

 

 

" Sinb, apa dia menghipnotismu sehingga kau bepegangan tangan dengannya ?".
 

 

 


Sinb mulai kesal atas perkataan para fangirlnya. Sinb dan Yerin pun menghentikan langkahnya. Sinb membalikkan badannya pada fangirl nya yang sedari tadi mengikutinya dari belakang. Yerin menatap Sinb dengan wajah kebingungan.

 


" Ya !! berhentilah mengejarku. Siapa kalian mengubah gender ku? Aku ini yeoja. Sejak kapan aku jadi oppa kalian hah?" Teriak Sinb dengan ekspresi wajah kesalnya.

 

Semua Fangirl terdiam, merasa kaget atas apa yang baru saja Sinb katakan.

 

Yerin pun membelalakan matanya , karena ia tidak habis fikir Sinb sekeras itu. Yang Yerin tahu, bahwa saat berdua dengan Sinb, Sinb sangat bersikap baik.

 

" Dan dia, mulai sekarang adalah orang penting di hidupku.". Sinb menatap Yerin. Yerin mengernyitkan alis nya.

 

" Jika aku tahu, diantara kalian ada yang menyakiti dia, kalian harus berhadapan denganku, arra? " Lanjut Sinb lalu menatap para fangirl nya.

 


Semua fangirl nya menjauhi jarak dengan Sinb dan Yerin. Mereka tertunduk.

 


" N-nde Sinb-ssi. M-mianhae. Kami tidak akan mengganggu lagi. " Ucap salah satu Fangirl nya.

 


" Pergilah, kalian mengganggu ku. Terima kasih atas perhatian kalian. Tapi maafkan aku, sebaiknya kalian cepat pergi. " Ucap Sinb.

 



" N-nde " Ucap para Fangirl dengan menundukan kepala mereka lalu pergi meninggalkan Sinb dan Yerin.

 



Tak lama, datanglah Sowon dan Eunha dari arah lorong kelas lain. Sowon mendekati Sinb dan Yerin, begitu pula dengan Eunha. Sinb menatap datar.

 


" Nuguya? Apa kalian fans ku juga ? aishhh sudah kubilang jangan dekati aku lagi". Ucap Sinb percaya diri.

 

Yerin mencubit pipi Sinb .

 



" aishhh Appo !! "

 



" Ya !! mereka sahabatku. Kenalkan yang tinggi ini so jung, kau bisa memanggilnya sowon, dan si imut yang satu ini namanya Eunbi, kau bisa memanggilnya Eunha. " Ucap yerin pada Sinb. Sinb meng anggukkan kepala tanda mengerti apa yang Yerin katakan.

 


" Annyeong Sinb-ssi. Senang bisa bertemu dan berkenalan denganmu". Ucap Sowon dengan membungkukan badannya.

 


" Ah,, nde. Aku juga. Salam kenal Sinb-ssi, kau bisa menganggap kita sahabatmu jika kau ingin". Ucap Eunha membungkukan badannya.

 

Sinb pun membungkukan badannya. Sinb tersenyum dan lagi – lagi dia berulah.

 



" Nde, annyeong. Sowon-ssi, Eunha-ssi terima kasih sebelumnya. Tapi apakah kalian sepasang kekasih?". Tanya Sinb menyelidik.

 


" Wae kau menanyakan itu pada mereka ?". Tanya Yerin.

 


" Aku tidak bertanya padamu unnie, aku bertanya pada mereka. Ada sesuatu yang aneh". Ucap Sinb.

 



" Mwo? Aneh apanya? " Tanya Eunha serius.

 


" Itu." Sinb menunjuk bagian leher Sowon dan Eunha.

 


" Kalian jika bercinta, jangan menyimpan tanda cinta kalian di tempat yang sama. Itu sangat jelas terlihat. Aigooo ". Ucap Sinb santai. Yerin langsung menoleh melihat Sowon dan Eunha memastikan apakah ada tanda merah atau tidak.

 


Pipi Sowon dan Eunha terlihat sangat merah. Wonha saling menatap dan menutupi leher mereka masing – masing yang di maksud Sinb. Yerin semakin penasaran dan ingin membuktikan nya. Yerin pun mendekati Wonha.

 


" Apa itu benar? YAK ! aku ingin melihatnya." Paksa Yerin dengan mencoba melepas tangan Eunha yang menutupi leher nya.

 


" Itu tidak benar " Ucap Wonha bersamaan.

 


Sinb terkekeh melihat pemandangan di depannya. Sinb tertawa terbahak – bahak dengan menepukan tangannya berkali – kali.

 


" Wae? Apa ini lucu ? " . Tanya Sowon.

 



" Ani, mianhae. Tadi aku hanya menggoda kalian. Sebenarnya tidak ada tanda merah apapun di leher kalian, tapi melihat ekspresi kalian seperti itu, aku jadi tahu sesuatu bahwa kalian memang berhubungan. Apa aku benar?". Ucap Sinb santai. Yerin dan Wonha menatap Sinb tajam.

 


" Apa kau fikir ini lucu Sinb-ya !!. Lihat. Karena ulahmu mereka jadi malu. Aish dasar tengik". Ucap Yerin mengacak-acak rambut Sinb.

 


" Unnie, rambutku jadi tidak keren lagi, aishhhh . " Protes Sinb.

 


" ah itu ... a-aku ..... " ucap Sowon.

 


* Bel masuk sekolah berbunyi *

 


" Sudah, kita ke kelas sekarang. Satu hal yang kalian tahu sekarang, Sinb yang di rebutkan oleh para fans nya, memiliki sikap tengil seperti itu". Ucap Yerin menggandeng Wonha dan meninggalkan Sinb.

 


" Aku mendengarkan mu Unnie, AH ! mianhae Sowonnie, eunha unnie". Teriak Sinb dari pintu kelasnya. Yerin dan Wonha sudah tidak terlihat lagi. Mereka kembali pada kelas nya masing – masing. Sinb tersenyum kecil mengingat kejadian tadi.

 



***

 


" Jadi ?"

 


" Wae? ". Tanya Sowon gugup.

 


" Apa yang di katakan Sinb benar? Apa kalian berkencan? " Tanya Yerin dengan serius.

 

" Kenapa kau percaya padanya? Bukankah tadi kita telah mengatakannya? Kita tidak ada hubungan apa-apa. Benarkan Sowon?" Tanya Eunha dengan melirik Sowon dan sedikit memberi aba-aba dengan wink pada Sowon untuk tidak mengatakan yang sebenarnya.

 

" A-i-itu, iya bukankah tadi kau mendengarnya? Kita tidak ada hubungan apa – apa, dan bukankah kau bilang Sinb itu anak yang tengil? Kenapa kau jadi menginterogasi kami berdua? Seharusnya kau lebih percaya pada kami." Protes Sowon dengan sedikit gugup.

 

Yerin terdiam dan menghela nafas.

 


" Arraseo, mianhae. Aku hanya penasaran. Jika itu memang benar, aku tidak apa-apa , kalian katakan saja padaku. Aku mendukung itu. " Jelas Yerin tanpa melihat Wonha, Yerin focus pada buku nya.

 


Tiba – tiba pipi Sowon dan Eunha merah seperti tomat.

 


" A-aniyo, apa maksudmu ?? Aish sudah lupakan. Seharusnya aku yang menginterogasimu. Bagaimana bisa kau pergi bersama Sinb? Tidakkah itu menyenangkan? " Tanya Sowon dengan mendekati kepalanya pada Yerin.

 



Yerin menoleh Sowon dengan malas.

 



" Ck, menyenangkan? Aissh, aku hanya ingin ini segera berakhir. Kalian tahu? Tiba – tiba saja tadi pagi dia ada di depan rumahku." Ucap Yerin Kesal.

 


" Omoooo !!!!! Jinja ?? Daebak !!! " Teriak Eunha.

 


" Yak ! pelankan suaramu !! "

 


" Mianhae " Ucap Eunha menyesal.

 

" Aku tidak ingin membahasnya lagi. Kalian sudah tahu bagaimana perilaku dia kan ? hah. Heran sekali, siswi seperti dia banyak yang menyukainya." Ucap Yerin sembari membaca buku kembali.

 



" Ah, arraseo. Beritahu aku jika kalian ada peningkatan. Misal, Sinb mengajakmu berkencan?" Ucap Sowon lalu berdiri dan berlari ke arah meja nya.

 


" YAK !! KIM SO JUNG !!! "

 


Sementara di Kelas Sinb .....

 


***

 


" Sinb-yaa, apa aku tidak salah ? apakah ini Sinb ? apa ini si ice prince? ". Tanya Yuju bertubi – tubi sembari memutarkan tubuh Sinb. Sinb menuruti apa yang Yuju lakukan. Yuju adalah sahabat dekatnya di kelas. Hanya Yuju dan Umji sahabat yang dimiliki Sinb selama ini.

 


" Wae? Apa ada yang salah ? ". Tanya Sinb malas.

 


" Tentu Saja !!! AH! Umji-yaa kemarilah apa kau melihat ada yang aneh dari Sinb ? " . Tanya Yuju melirik Umji yang sedang membaca buku. Umji pun melirik Yuju dan Sinb. Lalu melirik buku nya kembali.

 


" Nde, hari ini pahatan wajah Sinb berbeda, dia terlihat lebih ceria, segar dan bahagia. ". Jawab Umji tanpa menoleh Yuju dan Sinb. Umji serius dengan buku yang sedang Ia baca.

 

" Daebak. Umji terbaik. Kau mengetahuinya hanya dengan menoleh saja". Yuju lalu melirik Sinb.

 


" Sudah ku bilang, ada yang salah denganmu beagle. Katakan siapa gadis yang kau antar dan satu mobil denganmu tadi?". Tanya Yuju penasaran.

 

Sinb hanya menggarukkan kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung harus menjawab apa. Dia duduk di kursi dan mengeluarkan susu stroberi dari tas nya. Ia mulai meminum susu itu, dan mulai menceritakan nya.

 

" Nde, tadi aku bersama seseorang. Dia senior kita. Dia guru les ku. Kalian tahu kan persyaratan dan permintaan Eunwoo oppa padaku? Aishh,,, aku harus menuruti nya sehingga mau tidak mau aku meminta gadis itu menjadi guru privat ku. Tidak kah terlalu buruk? " Ucap Sinb sembari meminum susu stroberinya dengan memperlihatkan pandangan kosong.

 

" Nugu ? "

 

" Ye? Mwo? " . Tanya Sinb.

 

" Siapa gadis itu, apa kita mengenalnya? Apa dia sama terkenalnya sepertimu? ". Tanya Yuju sembari berdiri dengan melipatkan tangan nya di dada.

 

" Jung Yerin , ya Jung Yerin. Eyesmilenya membuatku seperti mati dalam waktu 10 detik ". Ucap Sinb lalu melamun kembali.

 


" Jung Yerin? ". Yuju terlihat berfikir saat menyebutkan nama gadis itu. Apakah gadis yang Sinb maksud adalah gadis yang Yuju fikirkan, apa hanya suatu kebetulan saja. Yuju memikirkan sesuatu dibenaknya saat Sinb mengatakan nama Jung Yerin.

 


***

 


Jam pelajaran sekolah telah selesai. Sudah menjadi kebiasaan Yerin, setelah bel sepulang sekolah ia memasuki perpustakaan seperti biasanya. Hari ini tidak ada jadwal untuk menjadi guru les Sinb. Yerin selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan. Biasanya Ia habiskan dengan Sowon dan Eunha, namun kali ini Yerin hanya sendiri. Terlihat Yerin dengan semangat memilih buku yang akan ia baca. Namun tanpa Ia sadar, ada seseorang yang memperhatikannya. Yerin duduk di salah satu kursi kosong dan mulai membuka buku yang akan Ia baca.

 

 

" Permisi, Yerin Sunbae?". Tanya Seseorang dari belakang badan Yerin yang sedang duduk. Yerin pun menoleh ke sumber suara tersebut.

 

 

 

" Nde? ". Jawab Yerin dengan membaca buku yang ia pilih. Yerin membalikan badannya dan berdiri langsung saat seseorang itu menyapa nya.

 

 

Yerin merasa darahnya mengalir lebih cepat, keringat keluar tanpa henti, jantung merasa berhenti dan waktu pun terasa terhenti. Seseorang yang memanggilnya, seseorang yang mendekati nya adalah orang yang paling Yerin sukai di sekolah. Dia adalah Yuju. Yuju adalah sosok yang Yerin sukai. Yuju adalah seseorang yang bisa membuat Yerin tersenyum. Walau memang Yuju tidak mengetahui perasaan Yerin sebenarnya. Yerin sangat senang, akhirnya hoobae favoritnya mendekatinya setelah sekian lama ini ia pendam.

 

 

" Ah, ­. Apakah aku mengganggu mu Yerin Sunbae? ". Tanya Yuju sopan.

 

" A-aniyo. Aku tidak sedang sibuk, aku hanya sedang membaca. A-Apa ada sesuatu yang bisa aku bantu ?". Tanya Yerin masih dengan wajah gugup nya.

 



" Ah, bolehkah aku duduk di sampingmu? Menemani mu membaca? Aku ingin menanyakan sesuatu hal padamu, sunbae ". Jelas Yuju.

 


Yuju pun segera duduk di kursi kosong di samping kursi Yerin. Yerin pun mengikuti Yuju, Ia masih tidak menyangka bahwa seseorang yang ia kagumi sekarang ada di depan mata. Yerin hanya diam menatap Yuju tanpa mengedip. Yerin masih befikir bahwa ini adalah halusinasinya, namun ini benar – benar terasa nyata.

 


" Ya ! Sunbae, berhenti menatapku seperti itu". Ucap Yuju dengan pipi merahnya.

 

" Ah, nde. Mianhamnida. Jadi, apa yanga akan kau tanyakan padaku Yuju-sii?". Tanya Yerin dengan sedikit wajah merah merona nya.

 

" Kau mengenalku? Daebak. Aku bisa terkenal juga seperti SinB". Ucap Yuju menatap Yerin dengan memegang kedua pipi nya.

 

" Eh? Sinb? Apa kau fangirl nya ? apa , kau akan memarahiku karena kejadian tadi pagi? Ah- I, itu m-mianhae aku t-". Ucapan Yerin terpotong.
 

 

" Sunbae hentikan. Aku bukan fangirl Sinb. Dia adalah sahabatku, aku satu kelas dengannya. Aku ingin mengetahui sesuatu."

 

Yerin mendengarkannya dengan serius. Dalam hatinya, ia tidak percaya, bahwa malaikatnya bisa menjadi sahabat Sinb sang evil.

 

" Apa benar, kau adalah guru les Sinb? ". Tanya Yuju tanpa basa basi.

 

Yuju masih menunggu jawaban Yerin.

 


" Sunbae ". ?

 


" Ah, mian. Nde aku menjadi guru les nya hingga waktu yang telah di tentukan. Bagaimana dia di kelas apan nilai dia dikelas membaik, apa tidak ada perubahan?". Tanya Yerin

 


" Ah, aniyo. Aku hanya bertanya. Dia selalu mendapatkan nilai terbaik tanpa harus ditemani guru les. Mungkin untuk saat ini, Sinb membutuhkan seseorang untuk mengsupport dia. Dia sangat kesepian. Sunbae, aku mohon temani dia. Aku ingin Sinb menjadi diri yang lebih baik lagi, karena setelah bertemu denganmu, dia selalu terlihat bahagia". Ucap Yuju meyakinkan Yerin.
 

 

Sangat perhatian. Batin Yerin.

 


" Tentu saja Yuju-ssi. Aku akan melakukan hal itu. Walau dari luar Sinb terlihat seperti anak yang tengil, namun dia berhati malaikat. Dan errrr sedikit percaya diri. Kau tenang saja Yuju-ssi. Ah, dan satu hal. Jangan memanggilku Sunbae". Ucap Yerin dengan eyesmile mematikan nya.
 

 

" Omo !!, ternyata benar apa yang di katakan Sinb tentang Eyesmilemu." Ucap Yuju terkejut melihat eyesmile maut Yerin.

 

" Mwo? Eysmile? "

 


" Ah, aniyo. Bukan apa – apa. Baiklah mulai sekarang aku akan memanggilmu unnie. " Ucap Yuju tersenyum dan menatap Yerin dengan dalam. Yerin merasa aneh dengan tatapan Yuju. Yerin pun pura – pura membaca buku mengalihkan pandangan nya dari Yuju.

 


" Unnie, mianhae. Itu di pundakmu ada debu. Sepertinya debu dari tempat buku dimana tadi kau mengambil buku itu." Ucap Yuju mendekati Yerin. Yuju membersihkan debu yang berada di pundak Yerin. Adegan ini bila dilihat dari belakang, seperti Yuju sedang mencoba mencium Yerin.

 


Yerin sangat tidak kuat dengan kondisi seperti ini, dia ingin segera mengakhiri semuanya. Ia takut, takut akan Yuju mendengar suara detakan jantung yang keras yang Yerin rasakan. Namun, ada sesuatu yang berbeda kali ini. Yerin berfikir, jantungnya sekarang tidak berdetak lebih kencang saat seperti ia sedang bertatapan mata dengan Sinb pada saat di toilet, di rumah Sinb, bahkan pada saat di mobil.
 

 

" Wae geure?". Tanya Yerin dalam hati dengan memegang dadanya.

 


Tanpa mereka sadari, sedari tadi ternyata ada seseorang yang selalu memperhatikan Yerin dan Yuju. Ia duduk di seberang kursi Yeju. Jaraknya yang lumayan jauh, hingga tidak terlihat oleh Yuju dan Yerin. Ia pura – pura membaca buku, tanpa ia sadari, ia meremas buku itu dengan kuat. Apa itukah rasa cemburu? Atau, hanya perasaan singkat? Batinnya.

 

 


" Yuju-ya. Jika kau mendekati dia dan mengambil hatinya. Tak akan ku biarkan kaki mu bisa melangkah lagi di sekolah ini". Batin Sinb dengan mengepalkan tangannya.

 

" Sekarang sudah hilang ".

 

 

" Unnie ??? "

 

 

" Ah, wae? Mianhae aku tadi-" Tiba tiba Percakapan antara Yerin dan Yuju terpotong.

 


" Yak !!! Yuju – ya ! Sedang apa kau disini? " Teriak Sinb dengan mendekati Yeju. Dengan wajah polosnya, Sinb duduk di samping Yerin dan mengambil buku yang sedang di pegang Yerin. " Buku apa ini? Aishh.. Sajak dan Puisi. " Ucap Sinb.

 


" Sinb – ya, tidak bisakah kau sopan sedikit pada sunbae mu? Bersikap baiklah. " Ucap Yuju kesal.

 

Sinb menoleh Yuju dengan memperlihatkan wajahnya di belakang badan Yerin.
 

 

" Yuju-ya, bersikap sopan lah pada sunbae mu. Dia sedang membaca, kau malah mengganggunya dengan mengajak ia berbicara. " Sindir Sinb.

 

Yerin yang berada diantara Sinb dan Yuju pun mulai merasa kesal. Akhirnya Yerin pun angkat bicara dengan menjatuhkan buku pada meja nya dengan suara yang lumayan keras.

 


" Ya !!!! Jika kalian ingin berkelahi bukan disini tempatnya, ini perpustakaan !! " Ucap Yerin dengan menurunkan nada bicara nya.

 


" Mianhae " Ucap Sinb dan Yuju bersamaan.

 


" Baiklah, aku akan pulang. Selesaikan urusan kalian disini. Yuju-ssi terima kasih karena kau menemani ku membaca disini ". Ucap Yerin dengan eyesmile menawannya. " Dan kau Sinb – ssi , k- " Lagi –lagi ucapan Yerin terpotong oleh Sinb.
 

 

 

" Dan aku akan mengantar mu pulang Unnie." Ucap Sinb dengan membawa tas Yerin. " Dan kau Yuju-ssi, pulanglah. Hati – hati. BYE !!! " Ucap Sinb dan menarik tangan Yerin untuk mengikutinya keluar perpustakaan.

 

 

Yerin membungkukan setengah badan nya pada Yuju untuk berpamitan, begitu pula Yuju. Mereka berpisah di perpustakaan, Yerin mengikuti Sinb karena keras nya tangan Sinb yang menarik tangan Yerin keluar perpustakaan.
 

 


Mereka pun telah sampai di depan tempat di mana mobil Sinb di parkir.
Yerin melepaskan genggaman kuat Sinb.

 

 

" Lepaskan ! Kau kasar sekali , yak ! paboya ! " Ucap Yerin dengan nada kesal.

 


Sinb melepaskan tangannya, Sinb diam terpaku dan menatap Yerin dalam.

 


" Wae? " Tanya Yerin.
 

 

" Unnie, apa kau menyukai Yuju? " Tanya Sinb to the point.

 

Yerin terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab apa.

 

" Wae geure? Kenapa kau menanyakan hal itu? Itu bukan urusan mu. Aku mengaguminya saja." Ucap Yerin dengan sedikit malu.
 

 

" Jangan pernah mencintainya, aku mohon ." Ucap Sinb menatap Yerin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
 

 

" Jika aku menyukai nya kau mau apa? " Tanya Yerin.

 

" Aku hanya melarangmu untuk mencintainya, kau boleh mencintai orang yang kau suka, tapi tidak dengan dia. " Jelas Sinb dengan memgang tangan Yerin.

 

 


Yerin melepaskan genggaman Sinb.

 

 

" Aku sudah lama mengenalnya dari pada dengan mu, aku sudah lama menanti ini, aku sudah menunggu saat Yuju menyapaku, menganggapku ada, aku sudah menunggu sekian lama bahwa dia melihatku, melihat diriku ada. Nyata " Ucap Yerin dengan sedikit terisak.

 

" Sinb – ya, aku menyukai nya semenjak ia pertama kali masuk menjadi siswa di sekolah ini ".
 

 

" AKU BILANG JANGAN PERNAH MENYUKAI ATAU MENCINTAINYA ! " . Teriak Sinb.
 

 

" Aku Mencintainya, AKU menyukai Yuju. Aku menunggu nya selama ini. Kau puas Hwang Eunbi? " Ucap Yerin dengan teriakannya.
 

 

Sinb terdiam, Sinb terpaku. Sinb tidak bisa berbuat apa apa. Dia hanya bisa menatap Yerin dengan tatapan kosong. Bukan karena Sinb merasa patah hati, namun Ia tidak ingin, tidak ingin bahwa kenyataan nya Yerin menerima kesedihan setelah ia mengetahui sebenarnya.

 


" Dan kau, jangan pernah ikut campur urusan ku. Hak ku untuk mencintai seseorang, dan kau tidak bisa melarangku. Kita hanya sebatas Teman belajar, mengerti? Jangan pernah berteriak padaku. Jangan pernah melarangku, dan jangan pernah menganggu privasi ku. " Ucap Yerin lalu meninggalkan Sinb sendiri.
tanpa sadar, Yerin menitikkan air mata untuk pertama kalinya karena seorang Sinb, bukan karena sikap Sinb yang kasar, itu karena Sinb tidak terima jika Yerin menyukai sahabat Sinb. Yerin fikir, ia tak pantas untuk Yuju.

 

 


" Unnie, aku hanya tidak ingin kau terluka. Jeongmal Mianhae ". Gumam SinB dengan tatapan kosongnya. Dengan tatapan nya melihat Yerin dari belakang pergi meninggalkannya. Sinb tetaplah Sinb. Ia tidak bisa menceritakan apa yang terjadi. Biarlah semua ini diketahui oleh Yerin dengan sendirinya.

 

 

 





- TO BE CONTINUED –

 

 

 

JYAAAAAAAA DIAMUK SINRIN SHIPPER, wkwkw gapapa kali kali ada YeJu nya biar gereget ya. Kan ceritanya ALL MEMBER GFRIEND. HEHEHE. NO WAR. JANGAN BAPER. Gomawo chingu :*

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
YeEun86
#1
Chapter 5: This story seems nice but I have to use translation just so I can read it which I'm not completely sure if it's correctly translated or not. Nonetheless, the emotions in the story was still felt.
bonaajung #2
Chapter 3: Pas sinrin berantem itu rasanya paang~ hancur hatiku :'(

Lanjut author-nim, hwaiting