FIRST KISS ( SinRin Indonesia ) Sinb Yerin Gfriend GirlxGirl

Description

 

FIRST KISS

 
 

68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f6846334b6b5278786362495048513d3d2d3338383839353635362e313462383062383265666566643363643832303037353536373735352e6a7067?s=fit&w=1280&h=1280

 

 

( NP : Di rekomendasikan sambil mendengar lagu 15& yang berjudul STAR )
 

Hari ini adalah hari jadi antara Sinb dan Yerin. Yap ! mereka telah menjalani hubungan mereka selama 11 bulan. Namun untuk pasangan seperti Sinb dan Yerin, tentunya ada yang kurang dalam sebuah hubungan yang terjadi di antara mereka.


***

 

tok ... tok ... tok... ( suara ketukan pintu rumah Sinb )

 

Sinb yang sedang serius membaca buku Harry Potter pun langsung beranjak pergi keluar kamar nya untuk membuka pintu rumah.

 

" Itu dia " Ucap Sinb sambil berlari untuk membukakan pintu, namun terhalang oleh kakaknya.

 

" Tunggu sebentar ." teriak Krystal.

 

" Ya ! Unnie biar aku saja yang membuka pintu nya, dia kekasihku. " Ucap Sinb dengan teriakannya lalu mendekati Krystal.

 

" Cih, bocah tengil sepertimu memiliki kekasih. Sepertinya dia di guna - guna. " Sindir Krystal.

 

" Unnie ! kau ingat seseorang yang membuat fikiran ku runyam selama sebulan ? tidak ingin makan, membaca buku Harry Potter, dan meminum susu stroberi? " Tanya Sinb menyipitkan matanya.

 

" OH ! ingat sekali, saat kau sangat manja meneriaki namanya JUNG YERIN AKU MEMBENCIMU ! benarkan ? " Tanya Krystal.

 

" Nde, sekarang dia menjadi kekasih ku kau tahu. Kita sudah berhubungan hampir selama satu tahun, dan ini saat nya untuk mengenalkan nya pada mu dan juga Mommy. Sayangnya mommy sedang ke LA." Jelas Sinb dengan sangat tegas.

 

tok ... tok ... tok.... ( suara pintu rumah Sinb masih terdengar )

 

" NDEEE !! " teriak Sinb dan Krystal bersamaan lalu membuka pintu.

 

Disana, di luar sana seorang wanita sedang berdiri dengan rambut kepangannya sembari membawa kotak ( keranjang makanan ) dengan menunjukkan eye smile nya.

 

" Annyeonghaseo Unnie, Yerin-imnida " Ucap Yerin dengan membungkukkan setengah badannya,

 

Ia menyadari yang membukakan pintu adalah Krystal, yakni unnie nya Sinb. Sinb pun ada di samping Krystal, tak lupa Yerin menyematkan senyuman nya pada gadis pujaan nya itu. Sinb pun tersenyum bahagia melihat kekasihnya sangat cantik hari ini.

 

 

" Annyeonghaseo, Krystal-imnida "

 


" Apa, kau kekasihnya Sinb? Apa Sinb yang mengaku-ngaku menjadi kekasihmu? Apa kau hanya teman suruhannya?" Tanya Krystal bertubi - tubi.

 

 

Saat Yerin akan menjawab, perkataanya pun terpotong ocehan Sinb.

 

 

" Yak !!!! Unnie kau seperti wartawan saja. Menyingkir ! " Sergah Sinb dengan sedikit medorong badan Krystal yang membentur keras pada pintu.

 

 

" Ommo, Uniie Gwenchana?? " Tanya Yerin memegang tubuh Krystal meyakinkan Krystal tidak apa - apa.

 

" Gwenchana, aku hanya terbentur sedikit. Masuklah sebentar lagi hujan. " Ucap Krystal sambil mengusap bagian lengannya yang terbentur pintu.

 

" Yerin unnie, unnie ku tidak apa - apa. Dia memang manja. Ayo kita ke kamarku." Ucap Sinb menggengam tangan Yerin namun di tahan oleh Krystal.

 

" Ya ! dasar adik yang baik. Untuk apa ke kamarmu berdua?? Aku boleh ikut? Aku ingin berbicara pada kekasihmu ini " Protes Krystal.

 

" Aniyo. Ini urusan percintaan anak remaja. Kau menonton tv saja Unnie. Nanti jika selesai, kau boleh berbicara dengannya. Aku sangat merindukan si eyesmile ini. " Ucap Sinb pada Krystal.

 

Yerin hanya diam membeku, tak tahu harus apa untuk menghentikan praha antara kakak dan adik ini. Disamping karena bingung, Yerin merasa malu karena dia sangat senang melihat Sinb sangat menyukai Yerin di depan Unnie nya tanpa malu malu dan berterus terang.

 

" Arraseo, arraseo. Jangan melakukan yang iya - iya ." Peringat Krystal.

 

 

" Ndeeee, dasar bawel."

 

Sinb pun menarik tangan Yerin untuk mengikutinya ke kamar Sinb. Sesampainya di kamar Sinb, Sinb pun mengunci pintu kamarnya dan membalikkan badan nya dengan tatapan smirk nya pada Yerin. Yerin yang melihatnya hanya diam dan dan menoleh pada pegangan pintu tersebut.

 

 

" Sinb - ya, mengapa kau mengunci pintu kamarmu? "

 

" bagaimana jika Unnie mu ingin ikut menonton dvd dengan kita?" Tanya Yerin dengan wajah polosnya.

 

 

Sinb pun mendekati Yerin yang berada pada ujung tempat tidur Sinb, selangkah demi selangkah Sinb mendekati Yerin, dan membuat Yerin terjatuh diatas tempat tidur, posisi nya sekarang bisa dikatakan Yerin sedang berada di bawah Sinb, dan Sinb diatas Yerin.

 


" Unnie, kau takut ?" Tanya Sinb dengan mendekatkan wajahnya pada wajah Yerin.

 

Yerin hanya menutup matanya.

 

 

" A-apa yang kau lakukan Sinb-ya? " Tanya Yerin gugup.

 

" Aku ingin memakanmu " bisik Sinb mendekatkan bibirnya pada telinga Yerin lalu mencium kening Yerin.

 

 

Yerin pun terkaget dan mendorong Sinb hingga terjatuh dari atas tempat tidurnya.

 

 

BUGG !!!

 

 

" appo !!! ya !!! " teriak Sinb.

 

 

" Mian. Ommo mian chagi.." Ucap Yerin dengan merasa bersalah dan membantu Sinb berdiri.

 

 

Sebenarnya, Sinb hanya mengetes Yerin saja. Apakah Yerin sudah siap jika menerima ciuman dari bibir lembut Sinb. Sinb selama ini selalu berfikir bahwa Yerin belum siap untuk menerima ciuman hangat dari Sinb. Begitu pun sebaliknya, Yerin rasa, Sinb belum siap untuk menciumnya. Padahal dalam hati Yerin maupun Sinb mereka sangat menginginkan moment itu. Entah kapan dan dimana.

 

Sinb hanya tersenyum.

 

" Gwenchana unnie, aku kan kuat. Mian aku yang tidak sopan seperti tadi. Tapi asal kau tahu, jantungku tidak beraturan bunyinya." Ucap Sinb malu.

 

Yerin tertawa terbahak - bahak mendengar pengakuan Sinb yang menurutnya sangat lucu.

 

" Wae? Apanya yang lucu ? gadis aneh. " Ucap Sinb.

 

" Aniyo " .

 

" Akh ! aku membawa dvd untuk kita nonton. Kali ini romantis. " Ucap Yerin mengeluarkan dvd Titanic.

 

 

" ARRRGGTTH !! Aku tidak suka film romantic unnie. Apalagi film itu. " Protes Sinb lalu mencari dvd koleksian nya.

 

" Baiklah aku pulang saja, percuma aku membawa keranjang makanan dan dvd ini jika kau tidak ingin menontonnya. Tak apa aku pulang hujan - hujanan." Ucap Yerin dengan serius, walau itu hanya mengetest Sinb.

 

" Aniyo ! di luar hujan unnie, kau tidak boleh keluar dan pergi. Aku sangat merindukanmu." Teriak Sinb lalu menurunkan volume suaranya saat mengucapkan kata "merindukanmu".

 

" Arraseo ! ayo kita menonton. Kau punya susu stroberi yang aku pinta ?"

 

" nde "

 

" Baiklah, ayo mulai. "
 

 


Mereka pun menonton dvd yang berjudul Titanic. Tidak kurang dari sejam, Yerin sangat berkonsentrasi dan serius menonton Titanic, beda halnya dengan Sinb yang tidak mau diam. Memakan kuaci, meminum susu, meminta di kupaskan kulit pisang, tidur di paha Yerin lalu duduk tegap kembali, selalu saja Sinb melakukan cara agar Yerin terganggu dalam menonton dvd nya. Namun Yerin masih sangat serius dan pandangan matanya tidak beralih sekalipun untuk menatap Sinb yang sedang cemberut.

 

 

" Wae? Kau tidak mengangguku lagi?" Tanya Yerin dengan senyum tulusnya.

 

 

sebenarnya Yerin tidak pernah terganggu sekalipun, ia justru bahagia karena Sinb bermanja padanya. Namun Yerin mencoba jual mahal.

 

 

" Kau terlihat serius, kau tidak menganggapku dan aku sepert-"

 

Sinb menghentikan ucapannya , dia sedang melihat adegan yang sangat romantic dama film tersebut.

 

" Seperti ?" Tanya Yerin, namun tak di jawab Sinb. Yerin pun ikut menoleh dan melihat adegan romantis itu.

 

Ya, adegan romantis dimana rose dan jack berciuman. Adegan yang sangat membuat mereka berdua menjadi seperti salah tingkah dan keadaan ruangan di kamar Sinb tiba tiba memanas.

 

" U-unniee, a- apa adegan itu memang ada di ceritanya? Mengapa ruangan ini menjadi panas? Apakah AC nya mati? Ini kan hujan." Ucap Sinb dengan melantur sendiri dan pura - pura mengecek AC yang tidak rusak sama sekali.
 

Yerin hanya menonton adegan itu , dan mempercepat film tersebut agar adegan itu tidak terlhat lagi oleh Sinb. Yerin sangat memahami Sinb, walau pada akhirnya, Yerin mencoba menggoda Sinb.


" Wae? Ini tidak panas Sinb-ya. Ini hujan. Kau juga memakai kaos bukan sweaters." Ucap Yerin.
 

Sinb pun duduk kembali di sebelah Yerin, Yerin mengaitkan tangannya dan mendekati Sinb. Sinb pun memundurkan badannya hingga posisi ia tertidur di sofa.

 

" Sinb - ya, jika aku melakukan adegan seperti rose dan jack, apa kau menolaknya?" Tanya Yerin dengan sedikit menggoda.


" U-uniie kau, jangan mesum seperti ini. A-aku jadi salah tingkah." Ucap Sinb polos.
 

Saat Sinb memeluk punggung Yerin, Yerin pun tertidur diatas badan Sinb, saat Sinb memajukan kepalanya untuk mencium Yerin dengan menutup matanya, Yerin pun mencoba menutup matanya dengan sedikit memajukan kepalanya, tiba - tiba seseorang menganggu dengan teriakan nya yang heboh dan ketukan pintu kamar Sinb.



tok .. tok... tok ...



" Sinb-ya !!!! Yerin-ah !!! kalian sedang apa?? Aku ingin berbicara dengan kekasihmu! ya buka pintu nya ! membuatku penasaran saja." Kesal Krystal.
 

Aktivitas mereka pun terhenti, ada sedikit kekesalan diantara mereka namun pada akhirnya mereka menyadari posisi mereka yang sangat intim.Yerin pun mencoba berdiri dan melepaskan diri dari pelukan Sinb. Sinb juga mengikuti apa yang Yerin lakukan.


" AISHHH !!! Orang itu menggangu saja ! " Protes Sinb.
 

Sinb mendekati pintu kamarnya dan membuka kunci pintu kamarnya dengan wajah datar.

 

" Wae?? Kau bisa tidak teriak sehari saja? Kau mengganggu kencanku tau? " Protes Sinb.

 

" Apa yang kalian lakukan hah?" Tanya Krystal dengan melipatkan kedua tangannya di dada.

 

Yerin mendekati Krystal dan mecoba menjelaskan semuanya.

 

" U-unie, kita tidak melakukan apa -apa, kita hanya memakan snack dan menonton dvd. Unnie ingin berbicara padaku? Kajja, kita berbicara di ruang tamu ya." Ucap Yerin dengan mengisyaratkan Sinb untuk tetap di kamarnya.

 


" Kajja, biar dia dikamar dulu."

 

" Kau diam disini, bereskan kamarmu, baunya seperti remaja yang sudah bercinta saja. " Sindir Krystal lalu pergi dengan menggandeng tangan Yerin.

 

" UNNIEEE !!!! Akan ku laporkan pada Mommy bahwa kau mengundang Amber unnie ke rumah jika kau masih menyindirku." Teriak Sinb menutup pintu dengan keras.

 

" KAU !!!" Kesal Krystal kembali ke ke kamar Sinb namun tertahan dengan tangan Yerin.


" WAEE ???? " tantang Sinb dengan teriakannya dalam kamar.

 

" Aish Unnie, kajja kita ke ruang tengah. Biarkan saja dulu Sinb dikamarnya. " Ajak Yerin dengan wajah malu nya.

 

" Argggthh ! gagal lagi aku mendapatkan first kiss ku. Itu sedikit lagi. " Kesal Sinb.



***


" Kau mencintainya? " Tanya Krystal serius.

 

" Nde, sangat Unnie"

 

 

" Kau tahu perasaan seperti ini salah ? "


" nde, tapi aku tidak perduli dengan perkataan orang lain, yang terpenting sekarang adalah tugasku membahagiakan Sinb, karena aku sangat meninginkan dia untuk selalu berada disisiku , unnie. Jika kau mencoba tidak merestui hubungan kami, dan menjauhkan kami, aku rasa itu takan pernah berhasil. " Ucap Yerin dengan tulus.

 

" Ani, aku tidak pernah berfikiran seperti itu. Aku dan Mommy merestui hubungan kalian, kalian terlihat cocok dan.... Ya Sinb merasa lebih baik saat telah mengenalmu. Dan kau tahu, aku pun begitu dengan Amber kekasihku " Jawab Krystal.

 

" Ah, syukurlah. Aku hanya sedikit takut. Dan terlebih lagi sangat takut jika Sinb mening

 

" Dia sangat menyukaimu, kau jangan khawatir. Dia bahkan lebih sopan padamu dibanding aku kakaknya sendiri. " Curhat Krystal.

 

" Unnie jangan begitu, dia menyayangimu melebihi padaku. Hanya saja dia sedikit malu untuk mengungkapkannya." Ucap Yerin dengan senyuman tulusnya.

 

Saat Krystal dan Yerin sedang asik berbicara, Sinb pun keluar kamar dengan suara sandal dengan gaduhnya. Dan mencoba memeluk Yerin dari belakang namun terhenti niatnya oleh tangan jahil Krystal.


" Jangan mesum disini, ada Unnie mu kau tahu ? " Sindir Krystal.

 

Pengganggu.


" Aku akan pulang sekarang, ini sudah sore. Jaga kelakuan mu terhadap unnie mu atau kau tidak akan ku berikan susu stroberi lagi, arra? " Jelas Yerin.

 

" Nde, unnie kau hati - hati jangan lupa mengabariku sesampainya di rumah. " Ucap Sinb dengan mengecup kening Yerin tanpa merasa malu.

 

" EKHEMMMMM " , sindir Krystal.

 

Sinb menantap tajam Krystal. Begitupun sebaliknya.

 

" Aishhh, berhentilah bertengkar. " Ucap Yerin dengan senyumannya.

 

" Unnie aku pulang dulu, terima kasih sudah menerimaku " Ucap Yerin lalu memeluk Krystal.

 

" Nde, kau hati hati ya. "

 

" Nde, Annyeonghi gaseyo. " Ucap Yerin membungkukan setengah badannya pada Krystal dan Sinb lalu pergi.

 

 

 

 

***

 



"Kau telat 30 menit chagiyaaa " Rengek Yerin.

 

Diluar memang sedang hujan deras, namun Sinb tetap bersih teguh untuk menghampiri kekasihnya. Karena ini adalah hari jadi mereka satu tahun, di tambah Yerin hanya sendiri di rumahnya karena kedua orang tuanya sedang berpergian. Untuk itu, mereka tidak ingin melewatkan nya sedikitpun. Ini harus menjadi hari yang indah.

Ini harus menjadi hari yang indah

 

" M-mianhae, kau tahu aku sangat kedingingan sampai kehujanan. Aku diomeli mommy untuk tidak pergi keluar rumah, aku membelikan makanan untuk kita dan aku membelikan bunga ini untuk hadiah anniversary kita namun tadi terjatuh saat sepedaku tidak sengaja menabrak sesuatu di depannya, tapi aku membelikan cokelat ini walau aku tidak membungkusnya dengan bungkus kado berbrntuk love, Mianhae unnie, aku tidak bisa meneleponmu, ponselku lobet. Aku akan menggantinya besok, aku benar-benar min-"

 

Sebuah ciuman manis dari Yerin pun, berhasil menghentikan ocehan Sinb.

 

Sinb pun membeku dan menjatuhkan bucket bunga yang ia pegang.

Selama ini, Sinb mencoba menjaga sikapnya pada Yerin karena dia tidak ingin memaksa gadis itu untuk melakukan sesuatu yang Yerin tidak inginkan.
Sinb bisa merasakan tangan Yerin memegang sisi kepalanya. Bibirnya memagut miliknya pelan.

 

Ciuman mereka sangat lembut dan tidak terburu-buru hingga Sinb menarik diri karena kekurangan oksigen.


" U-unnnieee , k-kau harus memegang dadaku, rasakan jantungku seperti mengadakan pesta kembang api. K-kau membuatku ingin pingsan Unnie."

 

" YA !!! apa yang kau katakan. Ini romantis. " Ucap Yerin.

 

" Romantis?? Unnie kau lihat aku masih memakai helm sepeda dan memakai jaket basah karena hujan, dan kau menciumku, itukah romantis ? " Protes Sinb.

 

" Yasudah, aku tidak akan pernah mencium bibirmu lagi ! dasar bocah tengil. " Teriak Yerin.

 

" Aniyo, kau harus mengulangi nya Unnie. Cium aku kembali kekekekek "

 

" Tidak ! aku menyesal menciummu "

 

" Benarkah??? Kau yakin ??? " Tanya Sinb mengikuti Yerin dari belakang lalu duduk disamping Yerin diatas Sofa.

 

Yerin hanya menatap Sinb tajam.

 

" Unnie, jangan menatapku seperti itu. Aku jadi takut "

 

Tanpa aba-aba dari Sinb, Sinb pun menarik badan yerin pada pangkuannya. Lalu memiringkan kepalanya sambil menutup jarak diantara mereka. Sinb menciumi bibir Yerin dengan lembutnya. Ciuman yang mereka mulai dengan lembut semakin lama semakin panas dan terasa sangat panas dari sebelumnya.

 

" Unnie, milikmu sangat lembut. Apakah ini adalah first kiss mu? " Tanya Sinb.

 

" Nde, semua yang aku lakukan denganmu adalah hal pertama dan belum pernah melakuannya dengan siapapun, karna kau adalah cinta pertamaku dan ciuman pertamaku." Ucap Yerin.

 

" Sinb-yaa, di anniversary pertama ini, bolehkah aku meminta sesuatu? " Tanya Yerin.

 

" Mwo?? Aku hanya membawa cokelat L "

 

" Berhenti memanggilku Unnie, dan tetaplah bersamaku hingga kau tidak ingin bersamaku. Dan aku tidak akan pernah melepasmu. "


" G-geure, aku akan selalu bersama un--, maksudku, Yerinku. Aku mencintaimu Unnie. Terima kasih selama setahun ini, Karena kau mampu bertahan denganku." Ucap Sinb serius.

 

 

" Nado sarangahae,, "

 

 

" Sinb-yaa bibirmu lembut juga. Itu hanya milikku. Milliku"

 

Mereka pun berciuman kembali dengan lembutnya, dengan posisi Yerin berada dibawah Sinb, dan Sinb berada di atas Yerin. Akhirnya, apa yang mereka ingin lakukan selama setahun terpendam ini, bisa terlaksana saat merayakan anniversary mereka walau hanya merayakan di rumah Yerin. Namun untuk Sinb dan Yerin ini adalah moment yang tidak bisa terbeli kebahagiaan nya. Ini adalah yang terpenting saat mereka besama, cinta mereka dilihat dari ketulusan nya, bukan karena apa yang mereka beri dan mereka terima. Hanya seperti ini saja sudah cukup. Sangat cukup.

 

 

 

 

 
 

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet