Bothering Eunbi

Still EunBi

“hei bangun....!”

“hmm.......”

“Yah! Cepat bangun dasar pemalas!”

“........”

*BUUGGHHH*

Sebuah buku tebal dengan judul ‘Kamus Besar 1 Milyar Korea-Inggris’ baru saja mendarat dengan mulus di jidat seseorang yang tengah tertidur di lantai ruang tengah.

“HWANG EUNBI”

“APAA?!!”

“NANTI KALAU AKU JADI BODOH BAGAIMANA HAH?!!”

“tidak mungkin, yang aku hantam ke kepalamu itu kamus. Paling cuman gagar otak, relax unnie.”

“DASAR BIADAB”

*BUGHH BUGGHH KEDUPRAAKK MEONG MEONG AAUUU*

Dan pada akhirnya, acara membangunkan eunha berujung pada perkelahian sengit antara duo eunbi.

.

.

.

.

“cepat mandi sanah...”

“aku masih ngantuk bi.....” eunha masih tergeletak di tempatnya. Matanya masih terpejam. Tubuhnya enggan bangun. Seakan akan punggungnya telah menyatu dengan lantai yang di tempatinya. Sedangkan sinb masih setia duduk di samping eunha sambil menusuk-nusuk pinggang eunha dengan jari-jarinya.

“hari sudah mulai gelap, cepatlah mandi unnie. Tubuhmu bau kecut!”

“iya-iya nanti malam aku mandi. Biarkan unnie-mu tidur sebentar lagi bi...”

“tidak boleh, tidak bisa, tidak akan kubiarkan. Pokoknya mandi sekarang! Jangan mandi malam-malam!”

“memangnya kenapa?”

“nanti kena rematik!”

“itu hanya legenda rakyat jelata bi....”

“itu nyata unnie! Buktinya temanku ada yang sering mandi malam-malam dan akhirnya dia benar-benar mengalaminya...”

“temanmu kena rematik?”

“tidak, dia masuk angin...”

*PLAKKK*

Sebuah buku tebal dengan judul ‘Kamus Besar 1 Milyar Korea-Inggris’ kini berganti mengahantam wajah sisi kiri milik sinb.

“tidak ada hubungannya dasar sinbabo.” Eunha mendengus kesal. Seharusnya dia tahu bahwa tidak ada faedahnya mendengarkan cerita pengawuran dari savage maknae.

“sudahlah unnie cepat sana mandi!”

“nanti!”

“sekarang!”

“nanti!”

“kuhitung sampai 3, kalau kau tidak segera mandi sekarang, akan kuadukan kepada ibumu!”

“pokoknya nanti!”

“tiga...”

*tuuutt*

“hallo ommo-nim? Eunbi unnie tidak mau mandi! Bau kecutnya sudah menyebar ke segala arah ommo-nim! Tolong selamatkan kami ommo-nim!!!”

“YAHHH” eunha merampas ponsel yang ada di genggaman sinb dengan paksa. Tanpa sadar eunha telah mengeluarkan keringat dingin. Baru saja kemarin ia dimarahi ibunya karena menghabiskan banyak uang untuk sebuah game. Ia tidak mau jika harus dimarahi lagi karena masalah sepele seperti ini.

“hallo eomma?.......tidak eomma ini tidak seperti yang kau bayangkan..............tadi hwang berbohong, aku belum mandi karena masih ngantri eomma................sungguh eomma bukan aku yang bohong...............iya.............iya.................nde annyeong”

Eunha mematikan ponsel milik sinb setelah menerima omelan dari ibunya. Kini eunha menatap sinb dengan pandangan yang menakutkan. Tapi tetap saja sinb tak ambil pusing.

“apa lihat-lihat? Apa sekarang kau mau aku menelpon ayahmu ha?”

“awas kau hwang” desis eunha sebelum akhirnya pergi meninggalkan sinb menuju kamar mandi.

.

.

.

.

*malam hari*

Sinb, eunha, umji, dan yuju sudah terlelap di tempat tidur masing-masing. Sinb dan eunha tidur di ranjang atas, sedangkan yuju dan umji tidur di ranjang bagian bawah. Hampir semuanya sudah terlelap kecuali satu orang. Big eunbi masih belum bisa memejamkan matanya. Eunha membalikkan badannya ke sisi kiri hingga kini ia berhadapan dengan sinb yang ada di ranjang sebrang.

“pssstt...”

“.....”

“psssstttt sinbi...!!!”

“......”

*bugghh* sebuah boneka dilayangkan kearah sinb

*buughhh* sebuah power-bank dilayangkan kearah sinb

*pletakk* sebuah catokan berhasil mengenai jidat rupawan sinb

“EUNBI UNNIE” eunha hanya nyengir kuda ketika sinb bangun dengan memasang wajah yang menyeramkan.

“jangan tidur dulu bi.........” eunha mengeluarkan aegyo andalannya. Walaupun sebenarnya hati sinb mulai bergetar karena suara menggemaskan milik eunha, tapi sinb masih bisa mengontrol dirinya untuk tidak tergoda.

“atas dasar apa unnie melarangku tidur ha?”

“atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.”

“bye unnie” sinb kembali memejamkan matanya dan tak menghiraukan eunha.

“YAH SINB-AH” *JEDWAKK* kini sebuah hairdryer yang berhasil mendarat di jidat bangsawan sinb.

“EUNBI UNNIE”

“jangan tidur dulu!”

“kenapa sih?!!”

“aku tidak bisa tidur bi...temani aku dulu......”

“Demi 14 Jibang yang Agung milik Yerin....! ini sudah larut malam unnie! Besok pagi kita harus latihan! Sebaiknya kau cepat tidur dan jangan ganggu aku!”

“tapi aku tidak bisa tidur sinb-ah...........”

“bukan urusanku” sinb kembali memejamkan matanya dan membalik badannya membelakangi eunha.

“sinbi-ah.............”

“sinbi..........”

*buggh*

*buggh*

*buggh*

*buggh*

Eunha mulai melempari sinb dengan boneka koleksinya secara nonstop.

“DEMI TUHAN EUNBI UNNIE...!!!”

*buggh*

*buggh*

Eunha masih melempari sinb tanpa jeda. Karena kesabarannya yang sudah mulai menipis, akhirnya sinb turun dari ranjangnya. Kemudian dengan cepat ia melesat naik ke ranjang milik eunha, menelusup kedalam selimut eunha dan menindih tubuh mungil eunha.

“y-yah mau apa kau?!” eunha mulai panik dengan kelakuan sinb

“memperkosa eunha unnie sampai pingsan”

“hah ap- hmmhhhppphh...!!!!” kini hanya tinggal desahan dan suara nafas tertahan yang menghiasi kamar duo eunbi beserta yumji.

.

.

*sementara itu di ranjang bagian bawah*

Yuju sudah berada di ranjang umji. Mendekap umji dengan erat sambil menutupi kedua telinga umji dari suara-suara aneh yang berasal dari atas mereka.

“yu-yuna unnie, suara nista macam apa ini?” tanya umji dengan gugup dan sedikit(banyak) panik.

“husshhh sudah jangan di dengarkan, belum waktunya kau tahu yewon-ah...” yuju mempererat dekapannya di kedua telinga suci milik umji. Dalam batinnya ia mengutuk kelakuan eunha dan sinb yang tega membuat ‘keramaian’ di tengah malam.

“sekarang aku akan memberimu sugesti yewon-ah”

“sugesti apa yuna-unnie?”

“sugesti yang bisa menyelamatkanmu dari keadaan ini. sekarang ikuti kata-kataku oke?”

“iya unnie...”

.

.

“pait.....pait.......pait........pait.......”

“pait.....pait......pait........pait.......”

Dan pada akhirnya malam ini tidak hanya dihiasi dengan desahan dari ranjang atas, tapi juga diiringi dengan mantra pengusir bala dari ranjang bawah.

.

.

.

.

fin

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
shin_arman #1
Chapter 7: Wah, wah, eah,
Jungminah18 #2
Chapter 6: gue udah baca yg di instagram, masih sad karna sad ending... tp alurnya bagus bngttttt
Jungminah18 #3
Chapter 5: wkwkwk emang absurd tp bikin ngakak "...tanpa jigong" XD
btw, hyung baru kambek i micuuuuu TT
yi_piii #4
Chapter 3: kau sudah menyeretku ke dunia sinrin dengan akun instagram itu
membuatku jatuh cinta
uda cinta kau menghilang dengan menghapus akun itu
dan sekarang kau menawarkan kisah Eunbiline yang selalu indah ini
T.T ...aku tanpamu hanya butiran nutrisari
yi_piii #5
Chapter 1: apaan???? di hapusss?????
sungguh durjana kau dek T.T
Jungminah18 #6
Chapter 4: keluarga sengklek wkwkwk
Jungminah18 #7
Chapter 3: awww gue baper ^^
sequel juseyo~ sekalian sampe mereka married XD
Jungminah18 #8
Chapter 2: wkwkwk una sampe lempar hair dryer
umjunya dinistakan

NB : @bonaajung authornya, gfriendster unni