Big Happy Family 3

Still EunBi

Hari ini hari adalah hari yag cukup normal bagi keluarga kami. Anak-anak masih sekolah sedang aku dan una sedang melakukan kegiatan bermanfaat. Kami menyebutnya dengan kegiatan ‘ahem-ahem bukak sitik joss’. Iya jadi aku sedang melakukan check in pada kepala una, jika aku melihat ada kutu ataupun tungau di rambutnya maka aku akan mengambilnya sambil bilang ‘ahem-ahem’ lalu una akan membuka mulutnya dan menggigit kutu atau tungau tersebut sampai mati. Kemudian bangkai-bangkai dari kutu dan tungau tersebut akan kami mandikan agar tidak memancarkan radikal bebas yang berbahaya dan pada endingnya una akan memasaknya menjadi rempeyek tumo. Bermanfaat bukan? Ah istriku una memang joss. Bahkan mahkluk tak layak pangan pun bisa ia sulap menjadi cemilan bagi anak-anak kami.

*ring ding dong ring ding dong jigijink jigijink jinkjink*

Ah itu bel rumah kami berbunyi, pasti anak-anakku sudah kembali ke habitatnya.

“Tadaima…” eh aku salah. Itu mimin sodara-sodara. Nama aslinya Uzumaki Mina tapi biar lebih akrab panggil mimin aja. Dia itu anak tetangga sebelah yang selalu salah rumah ketika dia pulang sekolah. Temen sepermainannya ital.

“eh mimin okaerii….” Untung saja aku dulu pernah belajar di madagaskar jadi aku sedikit paham kebiasaan orang jepang.

“Loh otou-san?! Sejak kapan otou-san main cosplay jadi pakdhe sinbianto?!” ih aku gemass yalord. Kalau gak inget mimin masih dibawah umur sudah aku jadiin romusha anak ini.

“astaga oba-san?! Sejak kapan oba-san operasi kresek jadi budhe una?! Mimin kan udah bilang pemujaan yang berlebihan itu tidak baik , dikutip dari Tuanku Patrick star”

Kalian harus tau, ibunya mimin yang namanya Hyuga Sana itu entah kerasukan apa tiba-tiba ngefans berat sama una. Apa-apa pasti maunya harus sama kayak una. Dari mulai merk bedak, jumlah beras, jumlah ketombe, jumlah rambut yang rontok dalam kurun waktu 23jam, sampai jumlah kedipan yang dilakukan una dalam sepersekian detikpun juga harus sama dengan sana. Tapi aku masih bersyukur sana masih sadar dan tidak mau suami yang sama dengan una. Kan nanti aku jadi keenakan dapat ikeh-ikeh kimochi yang ori dari jepang.

Tapi terkadang aku khawatir jika apa yang dimasak sana itu juga sama dengan apa yang dimasak una. Seperti misalnya krupuk upil yang upilnya langsung dari yul, yoong, dan ital , lalu tumis komodo bercula, oseng-oseng tomcat dengan toping minyak ikan, dan lain-lain. Bukannya apa-apa tapi aku takut mimin tidak bisa mencerna makanan tersebut. Karena pada dasarnya makanan tersebut hanya bisa dikonsumsi oleh keluarga kerajaan seperti keluarga kami. Kalau suaminya sana sih aku tidak terlalu khawatir. Namanya Uzumaki Momo dan dia itu masih keturunan Kaisar Matahari dari peradaban penganut Shinto. Jadi lambungnya kuat jika menerima masakan kerajaan seperti tadi. Bagaimana aku bisa tau? Itu karena dulu aku dan momo-kun satu perguruan joget jaipong di teluk Okinawa.

“mimin sayang, kamu salah kiblat nak. Rumah kamu kan yang didepan itu” ucapku sambil menunjuk rumah yang tepat berada di depan rumah kami. Dari sini aku sudah bisa melihat momo-kun dan sana-chan yang melakukan kegiatan ‘ahem-ahem bukak sitik joss’. Tuh kan apa aku bilang, sana itu sudah terlalu terobsesi dengan una.

“mina-chaaann pulangg nak! Otou-san minta dicabutin bulu kakinya nih!” panggil momo-kun

“loh otou-san sama oba-san sejak kapan pindah rumah? Kok mimin gak dikasih tau sih? Ih sebal deh” tuh kan sodara-sodara ini anak memang bikin gemass to the max.

“kita gak pindah rumah nak, kamunya aja yang sesat!” sahut sana-chan

“oh… habis rumahnya mirip sih. Mina kan jadi gak bisa ngebedain.”

“mirip dari mananya min? rumah pakdhe kan bentuknya kraton sedangkan rumah kamu bentuknya rumah panggung khas minangkabau nak.” Ucapku berusaha sabar dan tabah

“itu sandal di depan rumah pakdhe sama kayak sandal di depan rumah mina…” tuh kan itu pasti ulah sana-chan. Kalo gak inget momo-kun masih hidup udah bener-bener aku jadiin selir deh itu manusya.

“yaudah ayok min budhe anterin pulang, sekalian budhe mau bermusyawarah sama oba-san kamu tentang kandungan gizi dari tungau yang dihasilkan hari ini.” Kemudian una menggandeng mimin menuju habitat aslinya.

Aku pun kembali ke dalam rumah untuk menonton tivi. Itu tuh lihat drama komedi yang lagi naik dahan yang judulnya “Aku Jiji Mas Aku Benci Jangan Touch Me”.

*ring ding dong ring ding dong jigijink jigijink jinkjink*

“Gojek!”

“Gofut!”

“Kakanda buka pintunya! Kita harus bicara! Kakanda !”

Nah itu pasti yul, yoong, dan tentu saja ital. kalo ini baru benar-benar anak-anakku tersayang

“eh anak-anaknya abi sudah pulang….” Ucapku riang gembira sambil membanting mereka satu persatu di atas matrass. Itu sudah ada dalam aturan undang-undang kerajaan untuk membanting anak-anak sepulang sekolah. Tujuannya adalah supaya mereka tahan banting. Dan ketika hujan deras, anak-anak harus semedi di atas genteng. Tujuannya adalah supaya mereka anti bocor.

“abi tadi ada pengumuman dari sekolah” kata yul

“ada apa nak?”

“besok sekolah kita mengadakan lomba untuk tujubelasan, dan orang tua murid harus hadir untuk melihat anak-anaknya lomba.” Sahut yoong

“tapi kan besok masih tanggal 16 nak?”

“ih abi lupa ya? Sekolah kita kan ngikut muhammadiyah jadi ya sehari lebih awal” sahut ital

“astaghfirr maap nak abi lupa hehe. Oke besok abi sama ummi bakal dateng”

.

.

.

.

.

.

*keesokan harinya*

Kini keluargaku sudah sampai di depan sekolahan anak-anak. Untung dengan menaiki odong-odong kami bisa secepat kilat sampai kesini. Dengan jarak 10 meter hanya ditempuh dalam kurun waktu setengah hari. Hebat kan? Iya dong kan odong-odong import dari madagaskar ini dilengkapi dengan teknologi tenaga seekor anak kuda.

Sesampainya di sekolah, anak-anakku langsung ngacir ke barbagai arah mata angin. Mereka langsung menempatkan diri mereka untuk siap-siap dengan lomba yang akan mereka ikuti. Aku dan una berbaur dengan para wali murid yang ditempatkan di atas loteng sekolah.

Perlombaan yang pertama adalah lomba balap karung. Anakku yul ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Ku lihat yul yang sedang melakukan pemanasan dengan menyalakan api unggun bersama teman-temannya. Duh panasnya sampai ke loteng sodara-sodara.

Lalu kemudian yul dan yang lainnya memakai karung masing-masing untuk persiapan. Eh tapi tunggu dulu. Aku sepertinya tidak asing dengan merk karung yang dipakai yul.

“bi, itu bukannya yang biasa abi pakai buat ngeronda ya?” ucap una membuayarkan lamunanku. Astaga dragon! Itu kan sarung gadjah duduk kepunyaanku yang diberikan turun temurun dari eyang kung Tumenggung Yunho. Haduh yul inikan lomba balap karung bukan sarung atuh nak?!

Ketika sempritan berbunyi menandakan bahwa perlombaan telah dimulai aku bisa melihat yul yang melesat kencang berlari dengan sarung yang dipakainya. Tentu saja yul langsung menang. Tapi aku tidak kaget ketika yul mendapat bunyi sempritan pelanggaran dari wasit. Pelanggaran yul tentu saja karena dia menggunakan sarung dengan merk gadjah duduk, seharusnya kan merk Wadimor! Ah yul itu memang kurang perhitungan.

Kemudian pandanganku beralih ke arah yoong yang mengikuti lomba panjat pinang. Super edan memang! DEMI MATAHARI YANG MENYINARI BUMI YOONG YANG JADI PINANGNYA SODARA-SODARA

“ummi lihat itu si yoong malah dipanjat sama anak-anak lain!”

“…”

“loh ummi?! Ummi dimana?!!” istriku malah hilang sodara-sodara. Oh Soleram…! Oh em jay hellay…! Cepat-cepat aku melakukan scan ke segala penjuru mata angin dengan radar satelit yang ada di mata batinku. Ah itu dia! Istriku ada disamping ital yang sedang mengikuti lomba makan krupuk! Eh sebentar kok una megang sepiring nasi dan sebotol kecap sih? Oh tidak…..jangan-jangan…..

*priiiitttttt*

“Dek ital kamu didiskualifikasi karena memakan krupuk yang tidak disambi dengan teh botol sosro!”

.

.

Tuh kan…

.

.

Sudah kuduga…

.

.

Una dan ital juga kurang perhitungan…

.

.

.

.

fin

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
shin_arman #1
Chapter 7: Wah, wah, eah,
Jungminah18 #2
Chapter 6: gue udah baca yg di instagram, masih sad karna sad ending... tp alurnya bagus bngttttt
Jungminah18 #3
Chapter 5: wkwkwk emang absurd tp bikin ngakak "...tanpa jigong" XD
btw, hyung baru kambek i micuuuuu TT
yi_piii #4
Chapter 3: kau sudah menyeretku ke dunia sinrin dengan akun instagram itu
membuatku jatuh cinta
uda cinta kau menghilang dengan menghapus akun itu
dan sekarang kau menawarkan kisah Eunbiline yang selalu indah ini
T.T ...aku tanpamu hanya butiran nutrisari
yi_piii #5
Chapter 1: apaan???? di hapusss?????
sungguh durjana kau dek T.T
Jungminah18 #6
Chapter 4: keluarga sengklek wkwkwk
Jungminah18 #7
Chapter 3: awww gue baper ^^
sequel juseyo~ sekalian sampe mereka married XD
Jungminah18 #8
Chapter 2: wkwkwk una sampe lempar hair dryer
umjunya dinistakan

NB : @bonaajung authornya, gfriendster unni