Chapter 7

Regret

“Iya...iya. Sana balik ke kelas kamu” Yunho mulai mendorong pelan punggung Changmin “Haruskah aku melakukan ini sampai ke kelasmu?? Kamu mau diantar??”

 

Changmin menyerah “Okay hyung, bye then” kemudian melangkah pergi, baru beberapa langkah Changmin berbalik lagi “Boleh aku memelukmu sebelum pergi hyung??”

 

Yunho tidak menjawab, tapi langsung membawa Changmin kedalam pelukannya

 

“Gomawo hyung” Changmin membalas pelukan Yunho ‘Saranghae’ lanjutnya dalam hati

.

.

.

.

“Siapa??” tanya Jaejoong ketika Yunho sudah kembali lagi ke kelas

 

“Hah?? Bukannya aku sudah mengenalkannya padamu??” ucap Yunho bingung setelah mendaratkan pantatnya dikursi

 

“Maksudnya Changmin itu siapa?? Kamu tadi memanggilnya baby” Jaejoong berkata lirih diakhir kalimatnya “Kalau aku boleh tahu” Jaejoong buru-buru menambahkan

 

“Kepo amat lu jadi orang” sambar Heechul, yang dibalas tatapan tajam dari Yunho

 

“Mianhae...” Jaejoong berkata lirih, yang dibalas decihan dari Heechul

 

“It’s okay Jae, Changmin itu—“

 

“Changmin itu pacar Yunho, Wae?!” sambar Heechul (lagi) memotong ucapan Yunho begitu saja

 

“Benarkah?? Chukkae Yunho-yah” Jaejoong menggenggam tangan Yunho “Beruntungnya punya pacar semanis dia”

 

‘Aku memang beruntung, dia sangat baik’ batin Yunho

 

“—Kurasa aku juga tidak menyukaimu terlalu dalam”

 

Kata-kata Changmin kembali masuk ke pikiran Yunho, dan kembali menyengat hatinya

 

“Yeah...tapi sayangnya dia bukan pacarku” jawab Yunho ‘bukan pacarku lagi’ sambungnya dalam hati

 

“Yak!! Jung Yunho. How dare you” Heechul berdiri dan menggebrak meja “Bagaimana bisa—“

 

“Kim Heechul?? Kenapa kamu masih berdiri??” ucapan Heechul terhenti akibat teguran dari Mr. Moon, saking kalapnya Heechul tidak menyadari kalau guru mereka itu sudah masuk

 

“Mianhae songsaengnim” Heechul membungkuk sebelum kembali duduk

 

“Baiklah anak-anak, sebelum belajar kumpulkan PR kalian terlebih dahulu”

 

 

~HoMin~

 

“Yah...Jung Yunho, tetap disitu, aku ingin bicara padamu” ucap Yoochun ketika Yunho beranjak dari kursinya hendak ke kantin

 

“Joongie...kamu duluan aja ke kantin, nanti aku nyusul” Yunho tersenyum pada Jaejoong

 

“Okay” Jaejoong balas tersenyum, kemudian melirik pada duo ChulChun yang dihadiahi pelototan tajam dari Heechul “Aku pergi” lalu bergegas kabur dari suasana mencekam tersebut

 

“Wow...bahkan kamu lebih mementingkan dia daripada kami?? How amazing you are” ucap Heechul penuh sindiran

 

“Kalian yang memilih ini guys, bukannya aku udah bilang tidak ingin bertengkar dengan kalian?? Jika kalian belum bisa berpikir jernih lebih baik aku menjauh daripada bertengkar dengan kalian” ucap Yunho tenang

 

“Mwo?? Kami berpikir jernih?? Kamu yang seharusnya berpikir jernih Yun” Yoochun menggebrak mejanya emosi

 

“Dia bukan Ara, Yunho” teriak Heechul menambahkan

 

“Sudahlah, lupakan, aku tidak ingin bertengkar” Yunho menggelengkan kepalanya “Aku sayang kalian, okay” kemudian melangkah hendak keluar kelas

 

“Tunggu!! Apa maksudmu bilang Changmin bukan pacarmu pada Jaejoong tadi?? Aku tidak tahu kamu bisa berubah jadi pembohong begini Yun” Heechul berdecih tidak suka

 

“Aku gak bohong Chullie, Changmin memang bukan pacarku lagi”

 

“Kamu mutusin Changmin?? How dare you” Yoochun menerjang Yunho dan mengcrengkram kerah bajunya

 

“Chun...lepas” Yunho mencoba menarik tangan Yoochun dari kerah bajunya

 

“Jawab aku Jung” Yoochun makin mengeratkan cengkeramannya dan menatap Yunho tajam

 

“Dia yang mutusin aku, puas??” Yunho menyentak tangan Yoochun kemudian mendorongnya kuat, entah kenapa emosi Yunho tiba-tiba memuncak

 

“Huh?? Melihat bagaimana bahagianya kamu setelah kalian putus dan bebas mendekati anak baru itu, kamu pikir aku percaya Changmin yang mutusin kamu??” Heechul menyeringai menakutkan

 

“Kalau kalian tidak percaya, tanyakan saja pada Changmin yang lebih kalian percayai itu. Dia bahkan bilang kalau dia tidak menyukaiku terlalu dalam dan memutuu dengan mudahnya, sekarang pikirkan saja siapa yang lebih bahagia, aku atau dia??” nafas Yunho tersenggal-senggal usai meluapkan kemarahannya

 

“Itu salahmu sendiri b*rengsek, siapa yang tidak akan memutuskanmu setelah kegilaanmu kemarin?? Senang mendengar ternyata dia tidak menyukaimu sedalam itu” Yoochun terkekeh antara senang dan kesal

 

“Apa?? Kamu mau membantah tentang kegilaanmu kemarin??” ucap Heechul ketika dilihatnya Yunho hendak membuka mulut untuk membantah “Bahkan jika dia tidak menyukaimu sekalipun, akan tetap menyakitkan melihat pacarmu membela dan memuji orang lain didepan hidungmu”

 

“Changmin bilang dia tidak apa-apa, dia saja tidak mempersalahkan, kenapa kalian—“

 

“Dan kamu mempercayainya tuan jenius??” Yoochun berdecih kesal “Mungkin kamu juga akan percaya jika aku bilang ayam itu berkaki empat”

 

“Yak!! Aku tidak sebodoh itu si*lan. Changmin bahkan bilang dia akan membantuku mendekati Jaejoong. Bagaimana mungkin aku tidak percaya??” teriak Yunho kesal

 

“Mwo?? Changminnie bilang begitu??” Heechul melebarkan matanya kaget “Aku harus menemuinya sekarang juga” kemudian bergegas berlari keluar kelas

 

“Yah!! Kalian bahkan lebih mempedulikan dia sekarang??” Yunho tertawa mengejek “Sudah lupa dengan taruhan yang kalian buat??

 

“Gak ada taruhan lagi b*rengsek” teriak Heechul sebelum benar-benar pergi meninggalkan kelas

 

“Cih...berhenti berpolah hanya aku yang jahat disini, kamu juga Chullie. Changmin akan lebih sakit hati jika mengetahui taruhan kita” teriak Yunho mengiringi kepergian Heechul

 

“Jika kamu tahu taruhan kita yang sebenarnya, kamu akan menyesal berkata seperti itu pada Heechul” ucap Yoochun datar tapi kemarahan nampak jelas dimatanya, sebelum melangkah pergi mengikuti Heechul

 

“Apa maksudmu??” Yunho mencekal lengan Yoochun meminta penjelasan

 

“.....” Yoochun hanya menatap Yunho tajam, enggan menjelaskan

 

“Jelaskan padaku, b*rengsek” Yunho balas menatap Yoochun tajam, membuat Yoochun menghela nafas pasrah

 

“Sebenarnya taruhan ini hanya alibi, Heechul hanya ingin menjodohkan kamu dengan Changmin supaya kamu move on dari Ara, tapi mana mungkin kamu mau, makanya aku mengusulkan taruhan bodoh ini” Yoochun melepaskan tangan Yunho dari lengannya “Kamu tahu kenapa Heechul sangat ingin kamu move on??”

 

“.....”

 

“Karena dia gak bisa ninggalin kamu disaat kamu masih kehilangan semangat hidup setelah Ara meninggal. Kamu tahu kan sebentar lagi kita lulus dan akan kuliah ditempat berbeda. Heechul hanya ingin kamu kembali seperti Yunho yang dulu, bahkan dia akan membuang mimpinya jadi designer dan mengikuti dimana kamu kuliah jika rencana menjodohkanmu dengan Changmin tidak berhasil” lanjut Yoochun

 

“Apa?? Kenapa dia begitu?? Aku tidak memintanya” Yunho terperangah, matanya tiba-tiba berkaca-kaca

 

“Karena dia sangat menyayangimu, bodoh. Lagipula mana bisa dia mengabaikan pesan terakhir sepupu cantiknya untuk menjagamu” Yoochun juga sudah berkaca-kaca

 

“Jika begitu kenapa gak support saja hubunganku dengan Jaejoong?? Aku sudah bilang kan kalau aku menemukan semangat hidupku lagi, Aku sudah menemukan Ara-ku” teriak Yunho, air mata sudah menetes dipipinya

 

“Tapi dia bukan Ara, Yun” Yoochun memegang kedua bahu Yunho, mencoba meyakinkan Yunho

 

“Bagaimana kalau ternyata dia itu Ara??” Yunho balas menantang Yoochun

 

“See?? Percuma saja bicara padamu” Yoochun melepaskan genggamannya dibahu Yunho “Terserahlah Yun, aku cuma mau bilang jangan lagi berkata Heechul jahat, jangan pernah” kemudian melangkah pergi

 

“.....”

 

“Ahh...aku lupa” Yoochun berbalik lagi ketika sudah sampai di pintu kelas “Jika kamu benar-benar telah melepaskan Changmin dan memutuskan untuk mengejar Ara-mu itu, maka mulai sekarang izinkan aku mengejar Changminnie” kemudian benar-benar pergi

 

 

~HoMin~

 

“Yunho~~” Jaejoong memanggil dengan penuh semangat sambil melambaikan tangannya pada Yunho yang baru memasuki kantin

 

“.....”

 

“Yunho??” Jaejoong menghampiri dan memegang bahu Yunho karena sang empunya tidak mendengarnya sama sekali

 

“Ha??” Yunho tersentak kaget

 

“Kamu kenapa?? Aku dari tadi memanggilmu” kening Jaejoong berkerut heran

 

“Tidak ada apa-apa. Ayo kita cari meja kosong” Yunho menelusuri seisi kantin untuk mencari meja kosong

 

“Yun?? Aku sudah menemukannya, aku daritadi disini, ingat??” Jaejoong menarik Yunho menuju meja mereka

 

“.....”

 

“See?? Bahkan aku telah memesan makanan” sambung Jaejoong ketika mereka sudah duduk “Kamu sebenarnya kenapa?? Kayak orang linglung gitu”

 

“Gak apa-apa. Kamu lanjutin makannya, aku mau mesan makanan dulu” Yunho menepuk kepala Jaejoong singkat sebelum pergi

 

 

“Kamu tahu kenapa Heechul sangat ingin kamu move on?? Karena dia gak bisa ninggalin kamu disaat kamu masih kehilangan semangat hidup setelah Ara meninggal. Kamu tahu kan sebentar lagi kita lulus dan akan kuliah ditempat berbeda. Heechul hanya ingin kamu kembali seperti Yunho yang dulu, bahkan dia akan membuang mimpinya jadi designer dan mengikuti dimana kamu kuliah jika rencana menjodohkanmu dengan Changmin tidak berhasil”

 

“Apa?? Kenapa dia begitu?? Aku tidak memintanya”

 

“Karena dia sangat menyayangimu, bodoh. Lagipula mana bisa dia mengabaikan pesan terakhir sepupu cantiknya untuk menjagamu”

 

 

“Nak, ini pesananmu” Ahjumma kantin menyodorkan nampan berisi makanan dan minuman pada Yunho

 

“.....”

 

“Nak” Ahjumma kantin menepuk pelan bahu Yunho

 

“Ne??” Yunho kembali tersentak kaget

 

“Ini pesananmu. Kamu tidak apa-apa??” Ahjumma kantin menatap Yunho cemas

 

“Aku gak apa-apa ahjumma” Yunho menerima nampannya kemudian menundukkan kepalanya sekilas ‘Terimakasih”

 

 

“Jika kamu benar-benar telah melepaskan Changmin dan memutuskan untuk mengejar Ara-mu itu, maka mulai sekarang izinkan aku mengejar Changminnie”

 

 

“Yunnnnn” Jaejoong menarik baju belakang Yunho ketika Yunho melewati begitu saja meja mereka

 

“Ha??” lagi-lagi Yunho tersentak kaget

 

“Seriously...what happen with you, Yunho-yah??” Jaejoong tergelak melihat kelinglungan Yunho “Kamu melewatkan meja kita, memangnya kamu mau duduk dimana??”

 

“Ahh...ya” Yunho pun tertawa canggung, kemudian duduk dimeja mereka, berhadapan dengan Jaejoong

 

“Kamu kenapa Yun?? Terbentur sesuatu sebelum kemari??” Jaejoong kembali tergelak

 

“Aniyo...hanya daritadi sesuatu berkeliaran dikepalaku” Yunho menggelengkan kepalanya sebelum mulai makan

 

“Kamu mikirin apa??” tanya Jaejoong

 

“Entahlah, aku juga gak tahu” Yunho mengendikkan bahunya

 

“Kamu yakin??” kening Jaejoong berkerut heran “Biasanya jika sesuatu berkeliaran dikepala, artinya kamu lagi mikirin sesuatu yang berat Yun”

 

“Tapi aku gak lagi mikirin sesuatu yang berat Jae, mereka aja yang menyelinap ke kepalaku dan berkeliaran disana” dahi Yunho pun ikut berkerut

 

“Kamu aneh Yun, tapi lucu, aku suka” Jaejoong tertawa

 

Yunho pun ikut tertawa ‘Hei jantung, kenapa gak berdetak seperti biasa?? seperti setiap saat Ara bilang suka?? Kenapa tidak sama??’

 

“Yun...Dia bukan Ara”

 

“Dia bukan Ara, Yunho”

 

‘Aniya...Dia Ara-ku. Chullie dan Yoochun salah, kalian jangan sok tahu. Jantungku hanya belum terbiasa lagi, ini sudah dua tahun. Ya...jantungku hanya belum terbiasa, detak spesialnya akan kembali lagi’ ucap Yunho dalam hati

 

“Yunho??” panggil Jaejoong (lagi) sambil menggenggam tangannya

 

“Aku gak apa Joongie” Yunho tersenyum, balas menggenggam tangan Jaejoong

 

 

Sepulang Sekolah

 

“Yunho hyung??” Changmin memanggil Yunho yang lewat di depannya begitu saja, Changmin cemas pasalnya hyung-nya itu seperti orang linglung

 

“.....”

 

“Hyung??” Changmin melempar tutup bulpennya pada Yunho

 

“Changmin?? Kamu belum pulang??” kaget Yunho sebelum memungut(?) tutup bulpen Changmin kemudian menghampirinya

 

“Belum hyung, jemputanku belum datang” Changmin tersenyum canggung, mengambil tutup bulpennya yang disodorkan Yunho “Mianhae”

 

“It’s okay” Yunho mengacak rambut Changmin “Kenapa lama sekali?? Tumben” tanya Yunho heran, pasalnya supir Changmin itu jarang sekali terlambat menjemput Changmin, cuma sekali waktu itu saja, itupun tidak selama ini terlambatnya

 

“Ban mobilnya bocor hyung dan supirku gak bawa ban cadangan, terpaksa cari bengkel dulu, mungkin bentar lagi datang” Changmin mengendikkan bahunya

 

“Ohh...” Yunho hanya mengangguk-anggukan kepalanya

 

“Hmm...Hyung kenapa baru pulang??” tanya Changmin lagi untuk menghilangkan suasana canggung antara mereka

 

“Biasa...kepsek nyuruh aku dampingi rapat osis, padahal aku bukan ketua osis, anggota saja bukan” Yunho menggerutu sebal, yang mana kembali membuat Changmin takjub, biasanya hyung-nya ini sangat cool ‘Jaejoong sunbae daebak’

 

“Kalau kata Chullie hyung, karena hyung menolak jadi ketua osis sih padahal sudah jelas hyung menang pemilihan” Changmin tertawa kecil

 

“Mereka yang mendaftarkan, aku hanya iya-iya saja, siapa sangka bisa menang” Yunho mengangkat bahunya

 

“Hyung keren sih, banyak fans, gak heran bisa menang” Changmin tergelak

 

Yunho hanya balas tersenyum, menjentik dahi Changmin pelan yang mana membuat sang korban(?) mengaduh pelan

 

“Btw hyung tadi lagi mikirin apa?? Aku panggil gak nyahut, terpaksa kan aku lempar” Changmin mengusap-usap dahinya yang memerah

 

“Gak tahu, seharian ini sesuatu berkeliaran di kepalaku, suka muncul tiba-tiba, padahal aku gak mikirin apa-apa” ucap Yunho

 

“Aneh, hyung yakin gak mikirin apa-apa??” tanya Changmin, memeriksa kepala Yunho

 

“Gak ada Changminnie” jawab Yunho terkekeh

 

“Hei sesuatu, jangan suka menyelinap dan berkeliaran dipikiran Yunho hyung, kalian membuat hyung-ku tidak keren lagi, seperti orang linglung saja, jadi pergilah, Arra??” Changmin meniup pelan kepala Yunho

 

Deg

 

Deg

 

Deg

 

“Appa dan Eomma-ku suka melakukan hal seperti itu jika sesuatu menggangguku” Changmin tertawa lepas sampai tatapannya bertemu Yunho “Hyung?? Kamu kenapa??”

 

“Changmin—“

 

TIN...TIN...

 

“Ahh...jemputanku sudah datang. Aku pulang duluan ya hyung. Bye” Changmin membungkuk sekilas sebelum berlari menuju mobilnya

 

“Maaf membuat anda menunggu lama, tuan muda” ucap supir Changmin sebelum membukakan pintu belakang untuk Changmin, wajahnya tampak menyesal

 

“Tidak apa ahjussi” Changmin tersenyum manis sebelum masuk ke mobilnya

 

Tok...tok...

 

“Ada apa lagi ahjus— Hyung??” Changmin kaget melihat ternyata Yunho yang mengetuk kaca jendela mobilnya, kemudian segera keluar “Ada apa hyung?? Ada yang ketinggalan?”

 

“Kamu melupakan sesuatu??” ucap Yunho

 

“Apa??” tanya Changmin bingung

 

GREP

 

“Kamu lupa memelukku sebelum pergi” Yunho memeluk Changmin erat

 

“Tapi...tapi kita sudah putus hyung” suara Changmin bergetar. For god sake, dia belum ada menangis sejak memutuskan Yunho tadi pagi meskipun duo ChulChun dan trio sahabatnya menyuruhnya untuk menangis mengeluarkan semua bebannya, dan Yunho dengan mudahnya meruntuhkan pertahanannya

 

Disisi lain, jawaban Changmin bagai tamparan keras bagi Yunho. Kenapa dia memeluk Changmin?? Kenapa dia mengira Changmin lupa memeluknya?? Tentu saja Changmin tidak akan memeluknya lagi. Tapi kenapa dia tidak rela??

 

“Bukannya kamu sekarang dongsaengku?? Tentu saja kamu harus terus memelukku sebelum pergi” Yunho makin mengeratkan pelukannya. Ya...karena Changmin adalah dongsaengnya

 

“Ahh...ya. Aku dongsaengmu hyung” luruh sudah air mata Changmin, sambil memaksakan tawanya, Changmin balas memeluk Yunho

 

‘Detakannya berbeda, tidak seperti aku bersama Ara. Tapi kenapa jantungku berdebar?? Ahh ya...karena Changmin adalah dongsaengku’ batin Yunho mengangguk yakin ‘Benarkah??’

 

“Hyung...aku harus pulang” Changmin melepaskan pelukannya, tentu saja setelah menghapus air matanya

 

“Yaudah sana” Yunho mengacak rambut Changmin “Hati-hati dijalan”

 

“You too. Take care” ucap Changmin sebelum masuk lagi ke mobilnya “Bye hyung” Changmin melambai di sela kaca jendela mobil yang dibukanya

 

“Bye” Yunho mengangkat sebelah tangannya, balas melambai

 

 

~HoMin~

 

“Tuan muda, anda tidak apa-apa??” supir Changmin melirik cemas kebelakang melalui kaca spion kabin (tengah), karena dia merdengar suara isakan Changmin

 

“Aku baik-baik saja ahjussi” suara Changmin bergetar, menahan tangis

 

“Lalu kenapa anda menangis??” tanya sang supir lagi

 

“Aku hanya terlalu senang ahjussi” Changmin berusaha tersenyum, membuat sang supir ikut tersenyum

 

Sang supir berpikir mungkin Changmin berkelahi dengan pacarnya dan tadi mereka baru saja berbaikan, melihat betapa gentle-nya pria tadi, sang supir tidak heran jika tuan mudanya sampai menangis karena terlalu senang telah berbaikan lagi dengan pacarnya

 

‘Mengapa ini menjadi sangat sulit?? Aku hanya ingin tetap berhubungan baik setelah putus, tapi kenapa Yunho hyung membuatnya sulit?? Jika begini bagaimana aku bisa melupakannya?? aku pikir ini akan mudah, ternyata sangat sulit’

 

TBC

 

Author Note:

Hai everyone ^^ aku balik lagi~~ semoga gada yang kesel yaa aku keseringan nongol (karena lagi liburan aja kok ini) XD

Chapter ini spesial buat kak Siwonnie ^^ semoga suka~~

Maapin aku yaa everyone karena gabisa update cepet, setelah sempro (seminar proposal) bukannya makin longgar malah makin sibuk aku-nya, banyak revisiiii T^T ini aja bisa liburan karena dikampus lagi UAS, dosen pembimbing aku gamau diganggu (alias dikejar2) dulu katanya, karena mau fokus ngurus UAS :') Belagu bgt kan dosennya?? Tapi gapapa sih setidaknya aku bisa liburan (until this weekend) ^^ Do'akan aku bisa wisuda april besok yaa everyone :*

Apalagi yaa?? Udah deh segitu aja~~ Don't forget to drop your comment ^^

Thankyou ^^ Happy New Year!!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rinonori #1
Chapter 7: Haloooo :)
Semoga kamu dah wisuda april kemaren. Soalnya aku dah ngarep banget kamu apdet ini hehehe. Semoga udah ga terlalu sibuk dan punya waktu luang buat ngapdet. Gak lupa kan??? Okeee... aku tunggu ya, tararengkyu. Fighting!
syamie
#2
Chapter 7: "...siapa tadi namanya?"

"Jalang."

Aahh heechul mau real life mau fiksi semuanya the best!!
Ini ffnya cute bgt. Semoga bisa wisuda april ya de xD
Okt1OH #3
Chapter 7: Greget, tapi suka
Siwonnie96 #4
Chapter 7: Asli aku gregetan liat si Yunho -_- perasaan sendiri aja gak ngerti. Perlukah aku getok palanya supaya cepet sadar??
Btw thanks so much Tik, jadi enak chapter ini spesial buat aku wkwkwk maaf kalo aku bawel yak XDD
Dan semoga cepet wisuda kamunya. Yang sabar...katanya dosen kalo gak belagu bukan dosen namanya :D
Keep writing and fighting ^^9 Ai lop you ❤❤
crystalice02
#5
Chapter 7: Yunho jd peak semenjak ketempelan jj (¬_¬)
Bigeast88 #6
Chapter 7: Yay!update !
Hahaha rasain kau yun jd kangen chami kan?? Tp bego bgt sih gt aj g nyadar dia kesepian tanpa chami T^T
Good luck thor, smoga cepet wisuda :D hehehe
Siwonnie96 #7
Chapter 6: Changmin begoooo, cinta sih cinta Min tapi gak gini juga, duhhh -_- buat apa coba bantuin Yunho dapetin Jaejoong? Yunho tuh juga suka sama kamu Min, cuma belum nyadar aja, tapi kalo gini kapan Yunho sadarnya T_T aku keselllll
Ehh...Kamu udah mau wisuda aja Tik? Ngapain cepet2 wisuda, nyantai aja dulu *plakk* *ajaran sesat* Gak denk becanda :p Aku pasti do'ain kamu Tik, kamu pasti bisa wisuda tahun depan, fighting ^^9
Btw ditunggu chapter selanjutnya ya Tik, aku penasaran T_T tetaplah menulis disela2 revisimu *plakk* *maunya* Ganbatte ^^9
crystalice02
#8
Chapter 6: Chamiiii T^T
Yunhonya kok biasa aja gitu sih pas chami minta putus, nggak ngrasa bersalah sama skali. Nyebeliiiin ヽ(`Д´)ノ
Ditunggu chapter selanjutnya ^ω^
Bigeast88 #9
Chapter 6: TT^TT chwang.... huweeeeeeeeeee
Thx updatenya thor, meski hati ini nyesek baca chami mw bntuin yun TT..TT hix hix