Chapter 1

Regret

Ditengah keramaian dan hiruk pikuk siswa-siswi di sepanjang lorong SM High School—menanti bel masuk berbunyi— seorang namja manis tampak sedang berlari kecil dengan muka sumringah, ditangannya terdapat tas bekal yang berayun-ayun mengikuti pergerakan badannya. Senyumnya makin lebar ketika matanya menemukan tulisan “kelas XII-1” kemudian segera memasukinya.

 

“Good Morning hyung~” sapa namja manis itu menghampiri meja seseorang yang dipanggilnya hyung tersebut, senyum manis masih setia bertengger dibibirnya

 

“Morning baby” sosok yang dipanggil hyung itu hanya menjawab alakadarnya, raut mukanya juga datar.

 

Senyumannya sempat menghilang karna respon hyung-nya itu, tetapi tidak lama dia kembali memasang senyum manisnya, sepertinya sudah terbisa dengan keadaan ini.

 

“Coba tebak aku bawa apa hyung?” ucapnya sambil menyembunyikan tas bekal itu dibelakang tubuhnya

 

“Apa lagi ini? Kamu membawakan aku susu lagi? Sudah kubilang aku bukan anak kecil Changmin” ‘Not like you’ ucapnya menambahkan dalam hati

 

“Bukan, tapi aku membawakan bekal untuk Yunho hyung” ucap si namja manis—Changmin sambil menggoyangkan tas bekalnya dihadapan si hyung—Yunho “Aku membuatnya sendiri untukmu, dibantu Eomma sih sedikit” lanjut Changmin kemudian meletakkan tas bekal itu di meja Yunho

 

Yunho melirik bekal itu sekilas “Gomawo, tapi kamu tidak perlu bersusah-susah membuatkan aku bekal, aku bisa makan di kantin”

 

“Tidak apa hyung, aku senang melakukannya” ucap Changmin disertai senyuman manis

 

Saat hendak duduk disebelah Yunho, tangan Changmin ditahan Yunho—menghentikan niatnya itu.

 

“Terimakasih untuk bekalnya, tapi kamu harus kembali ke kelasmu sebentar lagi bel masuk berbunyi”

 

“Tapi—“ lirih Changmin sedih, Yunho selalu menghentikannya jika dia mau berlama-lama dikelas Yunho

 

“Kembali ke kelasmu baby, Aku tidak mau kamu terlambat masuk dan bikin masalah” ucap Yunho lembut kemudian mengecup punggung tangan Changmin

 

“Baiklah hyung” Changmin merona, hanya dengan sedikit perlakuan manis Yunho maka dia akan kembali tersenyum. Changmin akan selalu luluh dan melupakan kesedihannya dalam sekejap hanya karena tindakan sederhana dari Yunho.

 

Yunho balas tersenyum dan mengacak rambut Changmin sekilas sebelum Changmin pergi meninggalkan kelasnya

 

 

“Wow~ Prince Jung dibawakan bekal oleh ‘istri’ tercinta” ucap seseorang setelah Changmin pergi dari kelas tersebut, orang itu juga tertawa keras

 

“Diamlah Chun, aku tidak dalam mood bercanda” ucap Yunho setelah mendelik tajam pada Yoochun

 

“Anak itu benar-benar telah membuatmu jatuh cinta ya?” Yoochun kembali tertawa keras setelah menepuk-nepuk bahu Yunho yang membuat rahang Yunho mengeras—kesal

 

“Chullie~ kamu kalah, Yunho mencintai bocah itu” lanjut Yoochun pada Heechul karena tidak mendapat tanggapan dari Yunho

 

“Diamlah Chun, aku sedang fokus menyalin PR ini” ucap Heechul yang tengah berkutat dengan bukunya

 

“Makanya bikin PR itu ya di rumah” ucap Yoochun sebal sambil memutar bola matanya

 

“Aku selesai~” ucap Heechul kegirangan sambil mengangkat bukunya “Thanks Yunnie~ kamu menyelamatkan hidupku” lanjut Heechul kemudian memeluk Yunho erat

 

“Aishh...lepaskan” Yunho melepaskan tangan Heechul dari lehernya

 

“Kamu gak asik” ucap Heechul mempoutkan bibirnya, kemudian memukul bahu Yunho

 

“Tentu saja, karna dia telah jatuh cinta pada bocah itu” Ucap Yoochun membalas ucapan Heechul, dia menyeringai

 

“MWO? Bocah itu? Changmin?” Heechul pura-pura terpekik, kemudian menutup mulutnya dengan tangannya, dia juga menyerigai

 

BRAKK

 

Sebuah bekal dibanting kasar diatas sebuah meja, yang membuat pemilik meja tersebut kaget setengah mati.

 

Yunho yang jengah mendengar ucapan Yoochun dan Heechul tiba-tiba berdiri mengambil bekal dari Changmin kemudian berjalan ke meja disampingnya dan meletakkan bekal itu dengan keras juga kasar

 

“Kau kenapa Yunho-ssi?” tanya pemilik meja itu takut-takut karna aura dingin Yunho menguar kuat

 

“Ini untukmu Junsu-ssi” ucapnya singkat kemudian langsung berbalik menuju mejanya sendiri

 

“Tapi ini dari kekasihmu, kenapa diberikan padaku?” ucapan Junsu menghentikan langkah kaki Yunho, Yunho menatap Junsu tajam

 

“Maksudku....nanti kekasihmu akan sedih” lirih Junsu sedikit takut, karna saat ini aura dingin Yunho sudah berganti jadi aura gelap yang bikin sesak

 

“Kalau kau tidak mau, tolong bantu aku membuangnya ketempat sampah” Yunho berkata dingin kemudian melanjutkan langkahnya menuju mejanya

 

“Ani...ini untukku saja” Junsu berkata terburu-buru kemudian menyimpan bekal itu dilaci mejanya

 

Yoochun dan Heechul tertawa keras menyaksikan kejadian itu sementara Yunho sudah kembali duduk ditempatnya

 

“Kalau kalian membahas hal ini lagi, aku tidak akan segan-segan mematahkan kaki kalian, tidak peduli walau kalian itu sahabatku” Yunho memberikan deathglare nya “Sudah ratusan kali aku katakan, aku tidak menyukai apalagi mencintai bocah manja itu, ini hanya taruhan kita, ingat?”

 

“Uuuu~ takut” ucap Heechul pura-pura takut kemudian menyembunyikan wajahnya di lengan Yoochun

 

“Ouchh...kamu sangat kejam, hatiku berdarah” ucap Yoochun memegang dadanya pura-pura sakit hati

 

Setelah itu mereka saling bertatapan dan meledaklah tawa ketiga sahabat itu

*Mwo? Taruhan? Taruhan apa? Bagaimana bisa?

 

 

Flashback

 

Semua siswa baru tengah di jemur pada saat MOS (Masa Orientasi Siswa) di SM high school. Mereka disuruh mendengarkan ceremah dan intruksi dari panitia disaat matahari sedang terik-teriknya. Tidak ada satupun siswa baru yang bisa lepas dari situasi ini karena para panitia mengawasi dari depan-belakang, samping kiri-kanan.

 

Sampai salah satu siswa dibagian belakang tampak mulai oleng, sontak hal itu membuat kegaduhan karena kecemasan dari teman-temannya, yang langsung mendapat perhatian dari panitia. Beberapa panitia bagian belakang menghampiri siswa tersebut.

 

“Sunbae...Changmin-ssi sangat pucat, dia juga tidak merespon kami, padahal matanya masih terbuka” seorang siswi dengan muka cemas melapor pada panitia, dia bahkan menggigit jarinya saking cemasnya

 

“Okay semuanya...tenangkan diri kalian, kami akan segera menangani Changmin, tidak usah terlalu cemas” ucap salah satu panitia menenangkan

 

Beberapa panitia berusaha menggotong Changmin, sebenarnya tidak terlalu berat hanya saja dia terlalu tinggi. Keributan terjadi lagi diantara para panitia karna tidak menemukan kesesuaian irama saat menggotong Changmin. Hal ini lantas membuat seseorang jengah.

 

“Biar aku saja, kalian terlalu ribut. Lama-lama anak ini bisa mati” ucapnya berjalan menyibak kerumunan kemudian mendekati Changmin dan menggendongnya bridal style

 

“Jangan Yunho sunbae, biar kami saja. Sunbae tidak seharusnya melakukan pekerjaan seperti ini sementara kami para hobae masih ada” ucap seorang panitia wanita menghentikan langkah kaki Yunho

 

“Dan membiarkan anak ini mati ditangan kalian? Dan jika kalian merasa seperti itu harusnya kalian bertindak lebih cepat” ucap Yunho datar kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruang UKS, menghiraukan ucapan kagum semua orang yang tertuju padanya

 

“Wah~ Yunho sunbae sangat keren”

 

“Changmin-ssi sangat beruntung, aku juga ingin digendong Yunho sunbae”

 

 

~HoMin~

 

Setelah sampai di UKS Yunho meletakkan Changmin diranjang disana, memanggil dokter jaga untuk mengurus Changmin

 

“Dia kenapa? Ehh...Yunho-ssi? Kenapa kamu yang mengantar siswa sakit?”

 

“Dia mungkin drop karna dijemur, dia tidak merespon dan juga sangat pucat, sepertinya dia pingsan” Yunho hanya menjelaskan kondisi Changmin, mengabaikan pertanyaan lainnya

 

“Badannya panas, bukan demam tapi panas karna terbakar matahari. Ini harus dikompres” ucap sang dokter menjelaskan entah pada siapa. Yunho hanya mengangguk menanggapi itu

 

“Ehh...kenapa matanya tidak mau dipejamkan? Padahal matanya juga harus di kompres” dokter berusaha memejamkan mata Changmin, dia mengusap-usap kepala Changmin sambil tangan yang satunya menutup kedua mata Changmin

 

Perlahan mata Changmin mau dipejamkan tapi saat sang dokter melepaskan tangannya dari mata Changmin, mata Changmin kembali terbuka (bukan terbuka normal kayak biasa, cuma setengah terbuka)

 

“Yunho-ssi bolehkan aku minta tolong? Bisakah kamu sediakan air kompresan dingin dan hangat?”

 

“Ehh...maksudnya uisanim?”

 

“Sediakan dua air kompresan, satu dingin dan satu lagi hangat”

 

“Bagaimana caranya?”

 

“Huft...kalau begitu kamu bantu aku pejamkan mata anak ini saja, biar aku yang sediakan air kompresan”

 

“Baiklah”

 

Yunho mencoba memejamkan mata Changmin tapi sangat susah karna mata Changmin tidak mau terpejam (matanya selalu setengah terbuka gitu kalau gak ditahan). Ahh...dia ingat, tadi dokter juga mengusap kepala Changmin. Yunho pun mengikuti melakukannya.

 

10 menit kemudian dokter kembali lagi dengan dua mangkok air kompresan ditangannya. Sang dokter menyerngit bingung saat melihat tangan Yunho masih di mata Changmin.

 

“Apa dia masih membuka matanya saat kamu lepaskan tanganmu? Apakah dia benar-benar parah?” tanya sang dokter sambil meletakkan mangkok kompresan di meja nakas

 

“Aku tidak tau, aku belum mencoba melepaskan tanganku” Yunho menjawab dengan polosnya

 

Dokter kesusahan menahan tawanya melihat tampang polos Yunho “Kalau begitu coba dilepas Yunho-ssi”

 

Yunho melepas tangannya dan ternyata mata Changmin sudah memejam sempurna.

 

“Bagus!! Terimakasih atas bantuannya Yunho-ssi. Kamu boleh pergi”

 

“Err...bisakah aku tidur disini uisanim? aku benar-benar malas diluar, terlalu panas dan cahaya mataharinya membuat mataku sakit”

 

“Hahahaha...terserahmu saja Yunho-ssi, tapi jangan salahkan aku jika nanti kamu dapat masalah”

 

“Tidak akan” ucap Yunho kemudian berjalan ke ranjang disamping ranjang Changmin dan merebahkan badannya

 

Yunho melihat sang dokter mengompres Changmin menggunakan air dingin (es) dan air hangat bergantian sebelum jatuh tertidur

 

 

~HoMin~

 

Changmin memperhatikan namja yang tengah tertidur diranjang disampingnya dengan intens, mengagumi wajah bak malaikat ini. Yup! Changmin sudah siuman sejak 30 menit yang lalu, ternyata Changmin memiliki masalah pada matanya, matanya tidak bisa tertimpa cahaya matahari langsung, apalagi tadi dia tidak memakai kacamatanya—karna Changmin hanya memakai kacamata saat belajar dan dia pikir saat MOS tidak akan belajar, jadi dia tidak membawanya. Sebenarnya dia ingin menolak saat tahu akan dijemur, tapi dia tidak sempat menjelaskan pada panitia (karena panitianya ngomel mulu), sehingga itulah yang terjadi, matanya ‘tersengat’ matahari menyebabkan kepalanya pusing dan drop seketika.

 

Saat dokter menceritakan bahwa Yunho lah yang membawa Changmin ke UKS dan membantu dokter merawatnya, Changmin memutuskan untuk menunggu namja itu bangun dan berterimakasih padanya. Tapi sudah lewat 15 menit dia menunggu, Yunho belum bangun juga.

 

‘Yunho sunbae sangat tampan, pasti sangat keren saat dia menggendongku tadi, kenapa aku tidak sadarkan diri sih tadi?’ Changmin berkata dalam hati, agak kesal dengan dirinya sendiri.

*kalau kamu sadar, Yunho gak bakalan gendong kamu Min -_-

 

Sampai akhirnya orangtua Changmin sudah datang menjemput— Panitia menelpon orangtua Changmin— Yunho masih belum bangun, inginnya sih membangunkan tapi nanti dikira tidak sopan.

 

Changmin pun berpamitan pada dokter dan berterimakasih lagi sebelum pergi bersama orangtuanya. Dia memutuskan untuk berterimakasih pada Yunho lain kali saja, sekalian mempersiapkan hadiah sebagai ucapan terimakasih.

 

 

One Week later (Still in flashback)

 

Selama MOS Changmin tidak menemukan Yunho dimanapun, sampai akhirnya pada hari ini, hari pertama masuk sekolah. Setelah melihat pembagian kelas di papan pengumuman, Changmin mengelilingi SM High School sembari mencari kelasnya

 

Saat ingin naik tangga menuju lantai dua, Changmin teringat taman belakang sekolahnya yang belum sempat ia kunjungi karna terlalu sibuk mencari Yunho. Setelah melihat jam tangan dan ternyata masih banyak waktu sebelum bel masuk berbunyi, Changmin pun memutuskan untuk ke taman belakang sebentar.

 

Dan ternyata taman belakang sekolahnya memang indah seperti yang teman-temannya bilang. Saat melihat-lihat sekeliling taman, pandangan Changmin menangkap sosok yang dicarinya selama ini, sedang duduk dibawah pohon maple bersama dua orang yang tidak dikenalnya. Wajah Changmin langsung sumringah

 

“Yunho sunbae~” panggil Changmin kemudian berlari menghampiri Yunho

 

Yunho menyerngitkan keningnya bingung melihat Changmin, dia merasa tidak mengenali bocah itu tapi mengapa bocah itu sok akrab, pikir Yunho

 

“Yunho sunbae” sapa Changmin lagi sambil tersenyum manis ketika dirinya sudah sampai di hadapan Yunho dan kedua temannya

 

“Wah....siapa anak manis ini?? Kenapa tidak pernah dikenalkan pada kami Yun” tanya Yoochun, memulai flirting-nya, as always.

 

“Siapa kau? Jangan sok akrab sama my Yunnie deh” Heechul menatap Changmin tidak suka, tangannya bergelayut dilengan Yunho, posesif.

 

“Uhm...a-aku tidak —“

 

“Siapa kau?? Aku tidak mengenal mu” ucap Yunho, memotong perkataan Changmin begitu saja

 

“Heee??” kaget Yoochun

 

“Eh?? Kamu beneran gak kenal bocah ini Yun?” tanya Heechul kaget, sontak melepas tangan Yunho yang tadi dipeluknya

 

“Bener lah, emang kapan aku bercanda??” jawab Yunho masih acuh tak acuh, membuat Heechul dan Yoochun secara bersamaan menarik badan Yunho membelakangi Changmin. Sedangkan Changmin hanya menatap bingung melihat kelakuan absurd sunbae-nya itu.

 

“Apa-apaan sih kalian?” protes Yunho pada kedua sahabatnya itu

 

“Stt....pelankan suaramu pabo” Heechul memukul kepala Yunho “Jadi dia bukan salah satu fans gilamu?”

 

Yunho hanya mengangguk

 

“Coba diingat-ingat dulu Yun, mana tahu kamu lupa” kali ini Yoochun yang berucap

 

“Mungkin dia akan menjadi salah satu fans gila itu, tapi seriously aku gak kenal bocah ini” ucap Yunho, jengah melihat kelakuan absurd sahabatnya

 

“Bener sih, anak manis ini tidak agresif seperti fans gilamu” ucap Yoochun menyetujui ucapan Yunho

 

“Huh....percuma saja aku pura-pura posesif tadi” kesal Heechul entah pada siapa, kemudian berbalik menghadap Changmin lagi

 

“Maafkan aku anak manis, apa aku membuatmu takut??” tanya Heechul dengan manisnya “And actually he’s not my Yunnie” bisik Heechul pada Changmin

 

“Uhm...tidak sunbae, sunbae tidak me—“

 

“Sudahlah....Jadi kau siapa? Ada perlu apa?” lagi-lagi ucapan Changmin dipotong Yunho

 

“Jeoneun Shim Changmin imnida” ucap Changmin sembari membungkuk “Uhm...aku sebenarnya mau mengucapkan terima kasih karena Yunho sunbae telah menolongku saat hari pertama MOS. Kamsahamnida sunbae” lagi-lagi Changmin membungkuk

 

“Hari pertama MOS??” tanya Heechul bingung

 

“Ohh...saat kamu dimintai tolong kepala sekolah jadi pengawas itu kan Yun??” tanya Yoochun memastikan

 

“Benar, aku ingat sekarang. Uri Yunnie harusnya jadi pengawas MOS tapi dia cuma sanggup bertahan satu hari” ucap Heechul, dia tertawa keras mengingat hal itu

 

“Karena prince Jung kita tidak melaksanakan tugasnya dan malah tiduran di ruang UKS” sambung Yoochun, dia juga tertawa keras karena salah satu kebahagian mereka adalah bisa menggoda dan mengejek Yunho

 

“Aishh...Kalian” ucap Yunho geram “Okay...Jika kau mau berterima kasih maka aku terima. Sebenarnya aku sudah lupa, tapi sekarang aku sudah mengingat semuanya, thanks to you three” sarkasme Yunho sembari tersenyum ‘manis’

 

“T-terima kasih sunbae” ucap Changmin gugup setelah melihat senyum ‘manis’ Yunho yang ternyata mengerikan

 

“Mulai sekarang panggil kami hyung, bukan sunbae” Heechul berkata sambil menyeringai, membuat Yunho manatap tajam padanya

 

“Kamu boleh panggil aku Chunnie hyung” Yoochun menimpali, mengedipkan sebelah matanya pada Changmin

 

“Dan panggil aku Chullie hyung atau HeeHee hyung” Heechul juga mengedipkan sebelah matanya “Juga orang ini, panggil dia Yunnie hyung” ucap Heechul sambil menunjuk Yunho

 

Don’t dare you” ucap Yunho, tatapannya mematikan

 

“Arra Changminnie?” tanya Heechul pada Changmin, deathglare Yunho tidak mempengaruhinya, sudah biasa baginya.

 

“A-arraso sunbae ehh Chullie h-hyung” Changmin berucap ragu, tidak yakin sebenarnya tapi dia bisa apa? “Kalau begitu, aku permisi dulu, sebentar lagi bel masuk berbunyi. Bye hyungdeul” Changmin membungkuk sekilas kemudian bergegas meninggalkan Yunho and the gangs

 

“Dia sangat manis, menggemaskan ketika melihatnya malu-malu dan salah tingkah begitu” ucap Yoochun setelah Changmin meninggalkan mereka

 

Agree with you but he’s not my type” ucap Heechul menimpali

 

“Yak!! Kalian ini kenapa?? Apa rencana kalian?” tanya Yunho tiba-tiba dengan nada menuntut

 

“Tidak usah menyangkal karena itu percuma. Don’t waste your energy Chullie” ucap Yunho (lagi) ketika Heechul baru akan membuka mulutnya untuk menyangkal

 

“Aku ada ide setelah melihat bocah tadi. Let’s play a game before our graduation” Yoochun menyeringai

 

And this game about Changminnie” sambung Heechul antusias “Get your point Yunnie??” Heechul juga menyeringai

 

“No, aku tidak mau” ucap Yunho seolah mengerti pikiran sahabat-sahabatnya itu

 

“Ayolah Yun, create a memories before our graduation. Sometimes we need being bad guy” bujuk Yoochun

 

“Benar Yun, aku bosan jadi orang baik karena selalu menurutimu” rengek Heechul

 

“Arghh....but why him?” teriak Yunho frustasi

 

Because he’s different” ucap Yoochun masih dengan seringaian nya

 

“So, kalian ingin kita bertarung untuk mendapatkan Changmin. Dan setelah dia menerima salah satu dari kita, kita akan mencampakkannya. Begitu?” tanya Yunho setengah emosi

 

No honey, not us but you. Kami yang taruhan dan kamu yang bermain” jawab Heechul

 

Mwo?? What do you mean? And WHY ME?” kali ini Yunho benar-benar emosi

 

Because he like you” ucap Yoochun tak kalah santai dari Heechul “Tidak adil jika kita bertiga bertarung sedangkan dia menyukaimu. Bisa dipastikan kamu pemenangnya”

 

“Yeah, it’s not fair for us” ucap Heechul menyetujui

 

He don’t like me” ucap Yunho bersikeras

 

You need we to prove it??” ucap Yoochun menantang Yunho

 

 

“Okay....mari kita anggap saja opini mu itu benar. Then, why you wanna play like this?? Don’t you think this -fu*king- game could effect on him?” teriak Yunho emosi

 

“Jangan berlebihan Yun, kamu terlalu mendramatisir, game ini tidak akan jadi seburuk itu, ya know” Heechul menatap Yunho jengah

 

But... love not to be mocked” ucap Yunho lirih

 

Do you like him, too?” tanya Yoochun penuh selidik

 

No, I dont. Aku hanya tidak mau menyakiti orang lain. Whatever, I just can’t” ucap Yunho final, dan beranjak meninggalkan kedua sahabatnya itu

 

Okay loser~~” ejek Heechul, membuat langkah Yunho terhenti dan tangannya terkepal. Heechul tersenyum dan berkedip pada Yoochun, dia tahu Yunho paling tidak suka dibilang pecundang.

 

How dare you” geram Yunho kemudian berbalik menatap Heechul dan Yoochun tajam “Okay....I’m in. Puas?” ucap Yunho kemudian melangkah pergi, sedangkan ChulChun tersenyum senang dan ber-high five

 

Are you mad at us, Prince Jung?” teriak Yoochun saat Yunho mulai menjauh, kemudian menarik tangan Heechul untuk menyusul Yunho

 

“Yak!! Kamu merajuk?” tanya Heechul saat mereka sudah disamping Yunho

 

“Ani...kalian tidak dengar bel masuk sudah berbunyi??” jawab Yunho santai kemudian merangkul kedua sahabatnya itu. Yunho tidak pernah bisa marah pada mereka.

 

“Yak!! Turunkan tanganmu, aku tidak suka dirangkul. Berat” Heechul menepis tangan Yunho dibahunya hanya untuk bergelayut di lengan Yunho “Aku lebih suka memeluk lenganmu begini” ucap Heechul dengan senyum menggoda

 

“Yunnie oppa~~ aku juga mau memeluk lenganmu” Yoochun berkedip genit kemudian memeluk lengan Yunho juga

 

“Aishh....kau menjijikan Chun” Yunho menarik tangannya, kemudian mereka bertiga tertawa bersamaan.

 

TBC

 

Author Note:

Mianhae, aku gak sengaja privatin cerita ini, jadi cuma subscribers doang yg bisa baca, maapkan aku ya :( baru sadar setelah temen aku bilang, tapi sekarang udah kyak biasa lagi kok.

Happy reading everyone..... Please drop your comment ^^

​​​​Happy HoMin Day

Happy HoMin Middle Birthday

*telat sih tapi daripada enggak* *digampar*

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rinonori #1
Chapter 7: Haloooo :)
Semoga kamu dah wisuda april kemaren. Soalnya aku dah ngarep banget kamu apdet ini hehehe. Semoga udah ga terlalu sibuk dan punya waktu luang buat ngapdet. Gak lupa kan??? Okeee... aku tunggu ya, tararengkyu. Fighting!
syamie
#2
Chapter 7: "...siapa tadi namanya?"

"Jalang."

Aahh heechul mau real life mau fiksi semuanya the best!!
Ini ffnya cute bgt. Semoga bisa wisuda april ya de xD
Okt1OH #3
Chapter 7: Greget, tapi suka
Siwonnie96 #4
Chapter 7: Asli aku gregetan liat si Yunho -_- perasaan sendiri aja gak ngerti. Perlukah aku getok palanya supaya cepet sadar??
Btw thanks so much Tik, jadi enak chapter ini spesial buat aku wkwkwk maaf kalo aku bawel yak XDD
Dan semoga cepet wisuda kamunya. Yang sabar...katanya dosen kalo gak belagu bukan dosen namanya :D
Keep writing and fighting ^^9 Ai lop you ❤❤
crystalice02
#5
Chapter 7: Yunho jd peak semenjak ketempelan jj (¬_¬)
Bigeast88 #6
Chapter 7: Yay!update !
Hahaha rasain kau yun jd kangen chami kan?? Tp bego bgt sih gt aj g nyadar dia kesepian tanpa chami T^T
Good luck thor, smoga cepet wisuda :D hehehe
Siwonnie96 #7
Chapter 6: Changmin begoooo, cinta sih cinta Min tapi gak gini juga, duhhh -_- buat apa coba bantuin Yunho dapetin Jaejoong? Yunho tuh juga suka sama kamu Min, cuma belum nyadar aja, tapi kalo gini kapan Yunho sadarnya T_T aku keselllll
Ehh...Kamu udah mau wisuda aja Tik? Ngapain cepet2 wisuda, nyantai aja dulu *plakk* *ajaran sesat* Gak denk becanda :p Aku pasti do'ain kamu Tik, kamu pasti bisa wisuda tahun depan, fighting ^^9
Btw ditunggu chapter selanjutnya ya Tik, aku penasaran T_T tetaplah menulis disela2 revisimu *plakk* *maunya* Ganbatte ^^9
crystalice02
#8
Chapter 6: Chamiiii T^T
Yunhonya kok biasa aja gitu sih pas chami minta putus, nggak ngrasa bersalah sama skali. Nyebeliiiin ヽ(`Д´)ノ
Ditunggu chapter selanjutnya ^ω^
Bigeast88 #9
Chapter 6: TT^TT chwang.... huweeeeeeeeeee
Thx updatenya thor, meski hati ini nyesek baca chami mw bntuin yun TT..TT hix hix