“Kau tidak mau keluar?” Kibum menatap Kyuhyun yang diam saja di kursinya. Mereka sudah sampai di rumah orang tua Kibum sejak lima belas menit yang lalu, tapi keduanya masih berdiam di mobil. Kibum sebenarnya sudah berniat keluar dari tadi kalau saja ia tidak melihat Kyuhyun yang wajahnya memucat setelah mereka sampai di halaman rumah keluarga Kim.

“Kyuhyun!” Kibum terpaksa mengeraskan suaranya karena Kyuhyun terlihat melamun. Tapi Ia kasihan sendiri melihat Kyuhyun tersentak kaget sambil memegangi dadanya.

“Kau mau di sini atau masuk?” tanya Kibum setelah berdehem sekali. Entah kenapa ia merasa sedikit canggung.

Kyuhyun sepertinya tersadar akan tujuannya keluar bersama Kibum. Mereka kan akan mengunjungi rumah orang tua Kibum. Lalu ketika mereka hampir sampai tiba-tiba saja Kyuhyun merasakan gugup yang amat sangat sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai.

“Cepat turun.” Kibum yang telah melepas sabuk pengamannya dari tadi membuka pintu mobil dan keluar lebih dulu. Kyuhyun mengikuti apa yang dilakukan Kibum dan keluar dari mobl. Keduanya berjalan berdampingan menuju pintu rumah besar keluarga Kim.

“Ki-Kibum”

Kibum menghentikan langkahnya membuka knop pintu mendengar panggilan Kyuhyun dan menoleh menatap wanita itu.

“A-aku takut.” Cicit Kyuhyun. Kibum hanya menggeleng.

“Tenang saja, keluargaku bukan monster.” bisiknya seraya membuka pintu masuk. Ia pun melangkah memasuki ruangan diikuti oleh Kyuhyun yang berjalan sambil menunduk.

“Kami datang.” Ucap Kibum begitu sampai di ruang keluarga. Di sofa besar ruangan yang luas itu terdapat Kim Yunho dan Kim Jaejoong yang tengah menonton berita bersama. Keduanya menoleh ketika mendengar suara anak bungsunya yang jarang pulang ke rumah.

“Kibummie!” jaejoong memekik dan seketika beranjak memeluk Kibum erat. Kibum pun membalas pelukan ibunya dan menepuk punggung yeoja yang telah melahirkannya itu. Ia memandang appanya yang tersenyum lembut padanya. “Kibummie, eomma rindu sekali padamu.”

Yunho terkekeh melihat istrinya yang merajuk pada sang anak. “Kau masih ingat rumah juga ternyata, Kim.” Sekarang kita tahu darimana sifat tak sopan Kibum dan Nana berasal. Kibum mendengus, memilih menghiraukan sindiran appanya.

Kyuhyun yang melihat interaksi antara Kibum dengan kedua orang tuanya mau tak mau tersenyum. Tak bisa dipungkiri ia bisa merasakan kehangatan keluarga dari interaksi mereka. Kyuhyun merasa ia juga jadi rindu eomma dan appanya yang sudah lama tak dilihatnya lagi.

Kyuhyun kembali melirik adegan saling peluk antara Kibum dan eommanya, tapi tak sengaja tatapannya bertemu dengan ayah Kibum yang ternyata menatapnya juga. Kyuhyun kikuk, ia tak tahu apa yang harus dilakukannya di depan ayah mertuanya itu. Untungnya Yunho mengerti, laki-laki paruh baya itu tersenyum dan membuat Kyuhyun merasa lega. Ia balas tersenyum pada Yunho.

Kibum menepuk bahu Jaejoong pelan. “Kubawakan menantu eomma kemari, sekarang lepaskan aku.” Ucapnya, memutuskan kontak mata antara Yunho dan Kyuhyun.

“Jinjja?” pelukan itu sontak terlepas. Jaejoong beralih menatap Kyuhyun yang berdiri mematung di belakang Kibum dengan kepala menunduk. Yeoja paruh baya itu kembali memekik girang.

“Menantuku! Kemarilah sayang.” Jaejoong merentangkan kedua tangannya bersiap memeluk Kyuhyun. Kyuhyun menghampiri Jaejoong dengan ragu. Ia membungkuk, memberi salam formal kepada kedua mertuanya.

 “A-nyeonghashimnika, abeoji, eommoni. Kyuhyun imnida.” Sapanya.

Kyuhyun terkesiap ketika Jaejoong memeluknya begitu saja.

“Aigo, neomu kyeopta.” Pekik Jaejoong yang merasa gemas dengan keimutan Kyuhyun. Kyuhyun meringis saat pipinya dicubiti secara brutal oleh Jaejoong, tapi ia tak berani protes. Ia menoleh, menatap Kibum meminta pertolongan suaminya itu lewat tatapan matanya, tapi Kibum justru menyeringai dengan acuhnya.

‘Kibum menyebalkan!’ umpatnya dalam hati. Kyuhyun hanya bisa pasrah dipeluk dan dicubiti Jaejoong berulang-ulang. Ia juga pasrah waktu Jaejoong menggiringnya duduk di sofa.

“Sini sini. Aigo, eomma sudah lama ingin duduk berdua denganmu begini. Eomma senang sekali.” Jaejoong membawa Kyuhyun duduk di sofa yang tadi didudukinya bersama Yunho, sementara Yunho dan Kibum memilih duduk di single sofa yang tersisa.

“Aku tahu ini cukup terlambat, tapi kuucapkan selamat datang di keluarga Kim, Kyuhyun-ah.” Ucap Yunho seraya tersenyum tulus.

“Terima kasih, abeojji.” Jawab Kyuhyun.

“Benar, Kyu. Seharusnya kami mengadakan pesta penyambutanmu, tapi Kibum benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Dia sengaja memonopolimu sendiri.” Tambah Jaejoong cemberut.

Kyuhyun jadi merasa tidak enak. “Maafkan aku, eommoni, abeoji.” Kyuhyun menundukkan kepalanya.

“Ey, ini bukan salahmu. Tapi salah suamimu yang pelit itu. Sudah, jangan dipikirkan, ne?” jaejoong merangkul bahu Kyuhyun, tak memperdulikan Kibum yang mendengus keras karena disindir.

Yeoja paruh baya itu tersenyum manis ketika Kyuhyun mendongak dan menatapnya. Ia mengelus puncak kepala Kyuhyun lembut.

Kibum berdehem agak keras, membuat perhatian tertuju padanya. “Kurasa aku dan Kyuhyun butuh istirahat di kamar.”ucap Kibum seraya menatap bergantian appa dan eommanya.

“Tapi bummie-“ jaejoong sudah akan protes, tapi lirikan tajam Kibum membuatnya urung bicara.

“Baiklah. Kalian berdua istirahatlah di kamar. Appa dan eomma juga akan beristirahat. Kajja Boo.” Yunho berdiri dari sofa, sambil mengkode Jaejoong agar mengikutinya menuju kamar mereka.

“Arasseo.” Jaejoong pasrah. “Istirahatlah Kyuhyunnie. Kalian pasti lelah setelah perjalanan.” Jaejoong mngusap rambut Kyuhyun sekali lagi, tersenyum sebelum akhirnya berjalan meninggalkan Kibum dan Kyuhyun berdua di ruangan itu.

Keduanya sama-sama terdiam setelah ditinggal Yunho dan Jaejoong. Kyuhyun sendiri sebenarnya tak terlalu suka dengan suasana yang hening dan canggung seperti itu, tapi dia tak tahu juga harus bicara apa kalau lawan bicaranya Kibum. Kyuhyun mati gaya. Berbanding terbalik dengan Kibum yang terlihat acuh saja dengan keheningan diantara mereka.

“Kibum.” Kyuhyun memberanikan dirinya memanggil Kibum. Lelaki itu tak menyahut, tapi ia menatap Kyuhuyn tanda ia mendengarkan apa yang akan dikatakan Kyuhyun.

“Apa yang akan kita lakukan?” tanya Kyuhyun. Kibum melambaikan tangannya, meminta Kyuhyun mendekat padanya.

“Kemari.” Kyuhyun menurut. Ia berdiri dan mendekat pada Kibum. “Duduk di sini.” Perintah Kibum sambil menepuk kedua pahanya. Kyuhyun menurut lagi. Ia duduk di pangkuan Kibum, malu-malu. Lalu tersentak ketika Kibum melingkarkan kedua tangannya di pinggangnya dengan erat. Lelaki itumengendus-endus perpotongan leher pucat Kyuhyun dan sesekali mengecupinya.

Kyuhyun menggigit bibirnya ketika tangan dingin Kibum merambat masuk ke balik blus yang dikenakannya dan meraba-raba perutnya. Ia tak boleh bersuara, bagaimana kalau nanti Yunho dan Jaejoong atau penghuni lain rumah ini sampai mendengar suaranya? Kyuhyun akan malu nanti.

“Agh-mmmpph!” Kyuhyun memekik, tapi langsung membungkam mulutnya dengan tangan. Kibum baru saja meremas dadanya dengan kuat. Kyuhyun meringis pelan, dadanya terasa ngilu. Ia juga merasakan sesuatu yang keras dari balik celana Kibum yang menyentuh pantatnya.

Oh, tidak. Apa Kibum sedang terangsang sekarang?

.

Broken Angel

.

“Ada yang bisa saya bantu, nona?”

Krystal tersenyum manis kepada resepsionis wanita yang menatapnya dengan senyum.

“Aku ingin bertemu dengan Kim Kibum.” Krystal sedang berada di lobi JK Group saat ini. Ia sengaja langsung ke perusahaan Kibum sekeluarnya dari bandara tadi, berniat menemui Kibum secepatnya. Dia sudah tak sabar untuk bertemu dengan mantan kekasihnya itu.

“Apakah anda sudah membuat janji dengan sajangnim sebelumnya?” tanya sang resepsionis dengan nada ramah.

“Belum. Tapi katakan saja kalau Krystal Jung ingin ertemu dengannya. Dia pasti mengerti.” Si resepsionis mengernyit sebentar, tapi kemudian kembali memasang wajah ramahnya lagi. “ Mohon tunggu sebentar, nona.”

Resepsionis itu mengangkat telepon, menekan angka dua dan menempelkan gagang telepon di telinganya. Dia menghubungi Victoria, sekertaris Kibum. Memberitahukan kalau ada seorang wanita berwajah blasteran yang bernama Krystal Jung, sedang menunggu untuk bertemu Kibum. Tapi Victoria menolak permintaan itu dan mengatakan kalau Kibum tidak ada di kantor sekarang ini. Bosnya itu sudah pulang ke rumah tengah hari tadi.

Sang resepsionis mengerti, ia menutup teleponnya dan meletakkan gagang telepon kembali pada tempatnya. Kemudian menatap Krystal yang juga menatapnya sedari tadi.

“Mohon maaf nona. Tapi sajangnim sedang tidak ada di tempat sekarang. Beliau telah meninggalkan kantor sejak siang.” Jelasnya seraya tersenyum. “Begitu ya.” Krystal menghela napas.

“Nde. Nona tenang saja, saya akan menyampaikan pada sajangnim soal kedatangan anda begitu beliau kembali ke kantor.” Krystal mengangguk mendengar perkataan resepsionis. Ia kemudian permisi meninggalkan gedung JK Group.

Hari ini dia belum beruntung, jadi belum bisa bertemu Kibum. Padahal, niatnya Krystal mau tepe-tepe dan merayu Kibum kalau bertemu dengan mantan kekasihnya itu, supaya Kibum mau mencarikan tempat menginap untuknya yang nyaman dan mahal. Lebih bagus lagi kalau Kibum mau menampungnya di rumahnya untuk sementara, selama ia berada di Korea. Krystal jadi lebih leluasa bertemu dan berkomunikasi dengan Kibum, sekaligus bisa melihat istri Kibum. Tidak apa-apa, lain kali Krystal akan datang lagi ke kantor Kibum.

.

KiHyun

.

Ji

.

Xian

.

Yunho dan Jaejoong sedang berada di dapur. Jaejoong sedang memasak untuk makan malam nanti, sedangkan Yunho duduk di kursi di meja dapur menemani istrinya sambil minum kopi buatan Jaejoong.

Sebenarnya bukan keharusan juga Jaejoong untuk memasak makan malam. Keluarga Kim punya banyak pembantu yang siap sedia melayani kebutuhan mereka semua dua puluh empat jam, termasuk memasak. Tapi Jaejoong beralasan, hari ini spesial dia yang memasak untuk menyambut kedatangan menantunya yang cantik jelita. Yunho sih terserah Jaejoong saja. Toh masakan Ja