Title                       : Broken Angel

Main Cast            : Cho Kyuhyun, Kim Kibum, Choi Siwon

Lenght                  : Chaptered

Genre                   : Romance, Hurt/comfort, Family, Genderswitch

Rate                       : T

Summary             : Kisah seorang istri yang begitu mencintai suaminya yang telah meninggal dunia. Kehadiran mantan kekasihnya membawanya kepada pernikahan dengan sang pria. / Dia sudah meninggalkanmu, Kyuhyun! / Tidak! Siwonnie! Siwonnieku masih di sini! / Berhentilah menyakiti dirimu sendiri dan lihatlah aku.

Warn               : Genderswitch, Death!chara, typo(s) dimana-mana. EYD bukan gaya saya, jadi tidak ada keluhan, terima kasih. Kibum milik saya dan Kyuhyun adalah belahan jiwa Kibum. ( jadi intinya Kyuhyun juga punya saya :D ) kalo Siwon milik orang tuanya sama Tuhan hehe. Buat yang gak suka sama genderswitch atau gak suka cerita ini silahkan klik tombol keluar. Gue cinta damai.

Story Begin

.

Kyuhyun melangkahkan kakinya menyusuri lorong menuju dapur. Ia tengah berada di perpustakaan pribadi Kibum tadi dan tiba-tiba merasa haus. Ia menghentikan langkahnya di depan pantry dan mulai berpikir akan membuat apa. Mungkin sesuatu yang hangat dan manis seperti teh atau coklat panas akan sedikit membantunya, apalagi di tengah cuaca yang tidak bersahabat beberapa hari ini.

Kyuhyun mulai memanaskan air. Mengambil cangkir dari rak dan meletakkannya di atas pantry. Ia juga mengambil coklat bubuk di lemari penyimpanan. Memasukkan coklat bubuk itu ke dalam cangkir.

“Dimana gulanya?” wanita itu bergumam saat tak bisa menemukan gula. Ia membutuhkan gula kalau tak ingin coklat panasnya nanti tak berasa. Ia coba membuka satu persatu lemari yang ada di atas pantry.

Kyuhyun bersorak pelan ketika akhirnya ia menemukan toples berisi butiran-butiran halus gula pasir. Ia mengambilnya dan membuka tutupnya. Ia lantas mengambil sendok dan mulai menakar gula ke dalam cangkir coklatnya.

“Jangan memasukkan gula terlalu banyak, baby. Nanti aku bisa diabetes.”

Deg

Gerakan tangan Kyuhyun terhenti begitu saja telinganya mendengar suara yang tidak asing. Wanita cantik itu tertegun ketika mendongak dan melihat sosok tampan berlesung pipi tengah tersenyum manis padanya.

“Hei. Kau memasukkan terlalu banyak gula. Aku tidak mau diabetes kalau harus meminumnya nanti.”

Siwon ada di sana. Duduk di atas pantry dan memandangnya dengan tatapan jahilnya. Lelaki tampan itu memainkan cangkir yang tadi diisi Kyuhyun dengan cokelat dan gula pasir dan memutar-mutarnya pelan.

“O-oppa?” Kyuhyun rasa lidahnya kelu hanya dengan mengatakan satu kata itu.

“Ne, waeyo? Kenapa kau memandangku seperti itu, baby? Apa ada yang aneh di wajahku?”

Kyuhyun refleks menggeleng mendengar pertanyaan Siwon. Wanita itu mengulurkan tangannya dan membelai wajah Siwon pelan. Wajah lelaki itu terasa halus di jemarinya, berbeda dengan dulu.

“O-oppa... kau-“

“Aku apa?!”

Deg

Kyuhyun refleks menarik tangannya dari wajah Siwon mendengar suara bass dari pintu dapur. Ia mengerjapkan matanya saat sosok Siwon menghilang begitu saja dari hadapannya.

Kibum berjalan menghampiri Kyuhyun. Di tangannya terdapat cangkir kopi yang isinya sudah tandas. Laki-laki itu sedang sibuk ternyata. Kyuhyun sudah hapal kebiasaan Kibum yang akan minum kopi jika ia mempunyai banyak pekerjaan atau pikiran. Menurut Kibum kopi bisa membuat pikirannya jernih ketika ia sedang stress.

“Bicara dengan siapa kau?” Kibum menatap Kyuhyun curiga. Ia meletakkan cangkirnya ke dalam wastafel dan mengisinya dengan air keran hingga separuh.

“A-anni. Aku tidak bicara dengan siapa-siapa. A-aku hanya bergumam.” Kyuhyun panik. Ia takut Kibum tahu kalau ia baru saja melamunkan Siwon. Kibum bisa marah kalau sampai tahu ia habis memikirkan Siwon.

“Geurae? Lalu siapa yang kau  panggil oppa barusan? Tidak mungkin itu aku, kan?”

Kyuhyun menggigit bibirnya. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Kibum. lelaki itu mencuci cangkirnya dan mengeringkannya, lantas meletakkan cangkir yang telah bersih ke dalam rak. Ia menatap Kyuhyun tajam.

“Kau sedang memikirkan Choi Siwon yang sudah mati itu, ya?”

Kyuhyun menegang saat Kibum mencengkeram dagunya dengan kuat. Ia menyeringai menatap Kyuhyun ketika perempuan itu meringis kesakitan karena cengkeramannya.

“Kuberi tahu kau.” Kibum mendekatkan wajahnya dan wajah Kyuhyun, mengecup sekilas  bibir Kyuhyun yang agak lebam diujungnya. Lelaki itu menampar Kyuhyun semalam saat Kyuhyun menangis ketika mereka kembali berhubungan. Membuat wanita itu membungkam bibirnya dan hanya mendesah sesuai perintah Kibum.

“Choi Siwonmu itu sudah mati, Kyuhyun. Dia  tidak akan pernah kembali padamu meskipun kau menangis darah sekalipun.” Ucap Kibum dengan nada sinis, ia tersenyum mengejek melihat Kyuhyun yang seperti akan menangis sebentar lagi. Mata wanita itu memerah dan berkaca-kaca.

“Kau itu milikku. Tidak akan ada seorangpun yang bisa merebutmu dariku, bahkan jika itu dirimu sendiri. Kau adalah tawananku, dan selamanya akan kukerangkeng dalam penjara yang kusebut rumah ini. kau tidak akan bisa lepas dariku meskipun kau sangat ingin melakukan itu.”

Kyuhyun mulai menangis. Air mata wanita itu mengalir membasahi pipinya dan jemari Kibum yang masih mencengkeram erat dagunya.

“Karena jika aku sampai kehilanganmu, maka disaat itu juga aku akan mencarimu dan menemukanmu. Lalu setelah kutemukan kau akan kupasung. Aku akan memperkosamu dan membunuhmu, kemudian aku akan  memotong tubuhmu menjadi beberapa bagian dan memberikannya pada ikan hiu di kolam belakang. Lalu setelah itu aku akan bunuh diri dan menyusulmu sehingga kau tetap tidak akan bisa lepas dariku.”

Kibum tertawa ketika Kyuhyun terisak pelan. Ia melepaskan cengkeramannya dari dagu Kyuhyun, memperlihatkan bekas kemerahan yang menyala di area rahang wanita itu. Ia merengkuh Kyuhyun erat, mendongakkan wajah sembab Kyuhyun dan mulai mencium Kyuhyun. ciuman yang awalnya lembut dan membuat tangisnya terhenti. Kibum memagut bibir Kyuhyun dengan lembut, melumat dan menyesap bibir bawah dan atasnya bergantian. Kyuhyun hampir terlena oleh ciuman manis itu jika saja Kibum tidak tiba-tiba menggigit bibir bawahnya dengan keras dan menelusupkan lidahnya ke dalam rongga mulutnya. Lelaki itu kembali mendominasi seperti biasanya. Kyuhyun menurut keinginan Kibum saja. Ia hanya bisa menikmati apa yang Kibum lakukan padanya.

Ciuman itu terlepas lima belas menit kemudian. Kyuhyun terengah-engah menarik napasnya. Bibirnya membengkak dan terasa perih. Pasti warnanya sekarang sangat merah. Mungkin juga berdarah karena Kyuhyun tadi sedikit merasakan anyir dalam ciumannya.

“Kau memang selalu manis, sayangku. Manis dan indah.” Kyuhyun membuka kedua matanya yang terpejam mendengar kata-kata Kibum. Tak pelak ia merasa malu mendengar pujian yang diberikan Kibum untuknya. Bagaimanapun juga ia hanya wanita biasa, dan wanita mana yang tidak akan merona ketika dipuji lelaki setelah dicium begitu?

Kibum tersenyum lembut melihat rona merah di pipi Kyuhyun. dibelainya pipi kemerahan Kyuhyun. wanitanya menatapnya malu-malu.

“Camkan apa yang kukatakan tadi, agar kau tidak melakukan hal-hal percuma dikemudian hari. Arasseo?”ucap Kibum pelan, nyaris berbisik. Kyuhyun mengangguk ragu-ragu. Ia tersenyum tanpa sadar ketika Kibum terkekeh pelan dengan wajah yang teduh menatapnya.

.

Broken Angel

.

JiXian Kim

.

Kihyun

.

Brak

Ensiklopedi makhluk hidup setebal lima belas senti itu sukses menghantam pintu kayu kamar mewah setelah dilempar sekuat tenaga oleh seorang wanita berwajah cantik. Tubuhnya yang tinggi dengan kaki jenjang melangkah keluar dari kamar bernuansa elegan dengan perpaduan cat merah dan emas itu setelah membanting pintu kamarnya kasar.

Wanita itu menuruni anak tangga dan menuju ke dapur, ketika didapatinya siluet seorang wanita berdiri di balik pantry memunggunginya.

Brak

Wanita itu membanting hapenya ke meja pantry tepat di depan wanita yang bertubuh tak kalah tinggi darinya. Wanita berambut hitam dan berwajah kecil itu menoleh dengan wajah polos padanya. Sebelah alisnya terangkat.

“What?” satu kata bernada datar itu adalah respon dari wanita itu atas gangguan yang ditimbulkan oleh si wanita bertubuh tinggi.

“Sica eonni, katakan padaku kalau berita ini bohong.” Sica—Jessica –wanita berwajah kecil- menatap layar handphone di atas pantry yang menampilkan berita pernikahan putera salah satu pemilik perusahaan elektronik furniture ternama di Korea. Alisnya kembali terangkat me