meet Kibum's parents

Broken Angel
Please Subscribe to read the full chapter

Kibum melangkahkan kakinya melewati barisan pegawai yang menunggunya di depan pintu kantor. Kedua tangannya sibuk membolak balik lembaran kertas yang diberikan oleh asistennya. Ia memperhatikan dengan intens setiap agenda jadwalnya hari itu, menghiraukan para pegawai yang membungkuk dan menyapanya dengan hormat.

Namja itu melangkah cepat ke dalam lift khusus yang hanya boleh digunakan olehnya, menekan angka dua puluh lima dan membiarkan lift membawanya dengan cepat menuju lantai teratas gedung JK Group, perusahaannya.

Kibum keluar dari lift dan kembali melangkah cepat melewati ruangan sekertarisnya. Victoria sudah berdiri di depan pintu ruangannya, membungkuk sekilas pada Kibum dan menyapa atasannya.

“Apa dia sudah datang?” tanya Kibum begitu Victoria menatapnya. wanita berdarah China itu mengangguk.

“Dia sudah menunggu anda di dalam, sajangnim. Katanya dia membawa berita bagus.” Jawabnya.

Kibum mengangguk. Ia masuk ke dalam ruangannya setelah dibukakan pintu oleh Victoria.

“Anda ingin minum apa pagi ini, sajangnim?” tanya Victoria yang mengikuti dibelakang Kibum.

“Apapun asal tidak manis.”

“Algasseumnida.”

Kibum mengalihkan perhatiannya pada seorang yeoja berambut pirang yang duduk di sofa dan tengah menatapnya. yeoja itu tersenyum manis padanya, tapi Kibum hanya berlalu dan duduk di kursinya.

“Apa yang kau bawa?” tanyanya tanpa menatap tamunya. Jemarinya sudah sibuk membolak-balik bertumpuk-tumpuk dokumen di atas mejanya.

Yeoja berambut pirang itu mendengus karena diabaikan Kibum. Ia beranjak dari sofa dan berjalan menghampiri Kibum dengan langkah yang elegan.

Pletak

“Yah! Micheosseo?!” bentak Kibum saat kepalanya dijitak begitu saja oleh yeoja itu. Kedua matanya melotot.

“Kau yang sinting! Kakakmu datang membawa kabar bagus tapi kau acuhkan! Kau pikir aku ini tidak sibuk apa?! Sudah kuluangkan waktuku mengunjungimu pagi-pagi begini tapi kau malah lebih memilih mengurusi kertas-kertas sialanmu itu, huh?!” si wanita balas membentak. Kibum akhirnya mengalah. Ia meletakkan map merah berisi laporan keuangan dan meletakkannya di atas meja.

Lelaki itu menatap jengah wanita pirang yang kini tersenyum puas dan duduk di depannya.

“Baik. Kau menang Nana Kim. Sekarang katakan apa yang kau bawa.”

“Nah, kalau begini kan kau kelihatan jadi adik yang berbakti.” Si wanita terkekeh senang. Ia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah map cokelat dan sebuah disk berukuran kecil, meletakkannya di atas meja Kibum.

Kibum meraih map cokelat dan membukanya. Di dalamnya ada banyak foto dan dokumen yang dibandel berbeda-beda.

“Seperti yang kau minta, aku telah mencetak semua bukti. Tidak ada satu kejadian pun yang terlewatkan.” Ucap Nana sambil menunjuk foto yang dipegang Kibum.

Kibum beralih memasang disk itu ke laptopnya. Ia memutar file yang tersimpan di dalam disk itu dan mengamatinya. Sebelah alisnya naik ketika melihat ada kejanggalan di video yang diputarnya. Ia menatap Nana dengan alis bertaut.

“Tentunya dengan sedikit perubahan seperti yang kau katakan.” Wanita itu menyeringai.

Kibum mengangguk-angguk mendengar ucapan Nana. Ia kembali mengamati video yang tadi sempat dipause-nya.

“Aku sudah memastikan tidak ada setitik pun noda di semua bukti ini. semuanya telah kuatur. Tidak ada yang akan tahu apakah ini asli atau palsu.” Nana kembali menyeringai.

“Kau memang kakakku yang paling pintar, Noona.” Kibum balas menyeringai.

“Ck. Begini saja kau baru mau memanggilku noona. Untung aku sayang padamu.” Ucap Nana malas. Wanita itu berdecak dan memutar bola matanya.

Kibum tersenyum.

“Gomawo.”

 

.

Broken Angel

.

“Ne, eonnie?”

Krystal terseok menempelkan handphonenya diantara bahu dan telinga ketika kakaknya menelpon. Kedua tangannya masing-masing membawa koper dan tas besar. Ia baru sampai di Korea beberapa menit yang lalu.

Bandara Incheon siang itu terlihat ramai seperti biasanya. Banyak orang berlalu lalang ke sana kemari sambil menenteng tas atau koper, sama sepertinya. Ada juga orang-orang yang menenteng papan bertulisan nama seseorang. mereka pasti menjemput kedatangan orang yang namanya dituliskan di papan itu.

“Ya micheosseo! Kau benar-benar pergi, hah?!” terdengar Jessica membentak di seberang. Krystal memutar matanya malas mendengar teriakan kakaknya.

“Nde.” Jawabnya cuek.

“YA! Sudah kukatakan jangan macam-macam!”

Krystal refleks menjauhkan handphonenya dari telinganya ketika Jessica kembali berteriak di telepon. Wanita itu mendengus.

“Wae? Eonni bilang lakukan sesukaku, kan? Sekarang aku sedang melakukannya.”

“Krystal Jung! Aish! Terserah kau! Aku sudah bilang jangan macam-macam dengan Kim Kibum. kau tidak tau orang macam apa dia sekarang. Yang pasti aku sudah memperingatkanmu, oke? Jangan hubungi aku untuk setahun ke depan. Aku juga akan menonaktifkan ponselku. Lakukan semaumu. Bye.”

Pip

Krystal merengut menatap ponselnya yang menunjukkan panggilan berakhir. Ia tak habis pikir, kenapa Jessica ngotot melarangnya menemui Kibum? Memangnya ada apa dengan Kim Kibum sekarang, eoh? Dia telah berpacaran dengan Kibum tiga tahun dan tahu semua kebiasaan namja itu dari mulai yang terkecil sekalipun.

Kalaupun Kibum sekarang berubah, memangnya akan seburuk apa perubahan mantan kekasihnya itu sekarang? Paling-paling ia masih si tukang marah berdarah dingin sama seperti dulu.

Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku blazernya dan menyetop taksi. Wanita berambut blonde itu masuk ke dalam kursi penumpang, membiarkan tas dan kopernya dimasukkan ke bagasi oleh supir taksi.

“Kemana nona?” tanya supir taksi itu setelah duduk dibalik bangku kemudi. Ia menatap Krystal lewat kaca spion tengah.

“Seoul. JK Group.” Jawab Krystal singkat. Supir taksi pun mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya keluar dari bandara menuju ke tempat yang disebutkan.

.

Ji Xian

.

Broken Angel

.

“Jadi?”

“Apa”

Kibum menatap kakaknya yang tengah mengoleskan lipstik merah di bibirnya. Ia mendengus saat tak mendapat jawaban, kakaknya itu justru sibuk mengecap-kecap bibirnya yang berwarna semerah darah.

“Kapan kau akan membiarkan keluarga kita menemui adik ipar?” Nana akhirnya menyahut setelah melihat raut wajah Kibum yang mulai tak enak dipandang. Wanita yang selalu mengenakan rok mini itu terkekeh.

“Kalian sudah melihatnya.” Jawab Kibum acuh.

Nana memasukkan lipstiknya kembali ke dalam tas.

“Ya. Kami melihatnya ketika berjalan di altar bersamamu. Hanya sekali, Kibum.”Nana menunjukkan jari telunjuknya yang lentik tepat di depan mata Kibum.

“Lalu?”

“Lalu? Kau bilang lalu? Ai

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
baranbar #1
Chapter 5: Kayaknya chapt depan bakal muncul pengganggu nih. Oh ya apa kibum nikah sama kyu diam2??? Kok kayaknya yunjae kurang akrab bgt sama kyu. Banyak yg belum terungkap nih. Ditunggu kelanjutannya....
d-april #2
Chapter 5: akhirnya Kyu menemukan kehangatan dikeluarga Kibum yaa, kasian Kyu slalu kesepian dirumah Kibum ^^
chookyuu
#3
Chapter 5: Seneng deh baca part ini .. kesan nya tuh sweet banget , hahahahaa
chookyuu
#4
Chapter 4: A'aaah tbc .. jangan lupa di lanjut ya :*
chookyuu
#5
Chapter 3: Weh,, ottokheyo .. bakal ada perusak rumah tangga orang nih ..
chookyuu
#6
Chapter 2: Masih permulaan aja udah keren (y)
chookyuu
#7
Chapter 1: Sedih banget pasti orang yang di tinggalkan , apa lagi orang yang meninggalkan adalah orang yang kita sayang :(
d-april #8
Chapter 4: Kibum kok kirim foto Siwon ke kyuhyun?
walaupun dingin & agak kejam cara mendapatkan Kyu tapi aku tetep suka & jatuh cinta banget sama karakter Kibum ^^
baranbar #9
Chapter 4: Waaah update cepet...... Kibum blm ketemu krystal kah??? Di foto siwon apa ada yg aneh kah? Kok kibum bisa ngirim foto siwon.... Blm ketemu ortu kibum udah tbc aja hehe. Next asap
baranbar #10
Chapter 3: Kyu kayaknya sayang bgt ya sama siwon, kibum bakal susah masuk nya nih ditambah sikapnya dia yg kayak gitu, ditambah dateng pengganggu lengkap lah.... Next asap