first

Broken Angel
Please Subscribe to read the full chapter

Gundukan tanah bernisan itu tampak basah. Langit baru saja menumpahkan tangisan memilukannya dan menyebabkan bumi bersorak karena sejuk yang diterimanya. Aroma tanah basah menguar di penciuman bercampur dengan semerbak harum bunga.

Gadis cantik berkulit pucat itu bergeming. Ia berdiri di depan sebuah gundukan tanah bernisan yang basah akibat hujan. Ia seolah tak merasakan dinginnya angin yang berhembus sore itu apalagi tubuhnya yang basah kuyup. Sepasang matanya yang berwarna cokelat gelap menatap deretan huruf yang menghiasi nisan di atas gundukan itu dalam diam.

Tak ada sepatah kata pun terucap dari belah bibir merahnya yang memutih karena hawa dingin. Ia hanya berdiri. Mematung. Dengan wajah pucatnya dan tubuh yang bergetar. Kedua matanya memerah dan bibirnya bergetar. Seolah mengungkapkan sesuatu namun tak ada suara yang keluar.

Beberapa lama. Gadis itu akhirnya jatuh terduduk di depan gundukan tanah basah itu dengan air mata yang telah membasahi wajahnya. Kedua tangannya yang bergetar terentang lemah memeluk nisan bercat putih dengan huruf-huruf yang bahkan tak ingin dibacanya sama sekali. Punggungnya yang mungil bergetar hebat tak kala sebuah isakan lolos dari bibir mungilnya, lalu disusul dengan banyak isakan kemudian.

Gadis cantik berkulit pucat itu meraung dengan pilu. Tangannya mencengkeram ujung kayu nisan yang runcing dengan erat, tak peduli hal itu melukai telapak tangannya yang halus. Darah mengalir dari telapak tangannya dan turun melalui kayu nisan yang dipeluknya dengan erat. Berakhir meresap diantara tanah bertabur bunga yang basah. Gadis itu menatap sayu nama seseorang yang menghiasi nisan putih yang telah ternoda oleh darahnya.

“Wonnie hiks... “ lirihnya dengan suara serak. Ia tidak menyangka akan mendapati seseorang yang begitu berharga baginya kini bahkan tak bisa untuk sekedar dilihatnya lagi. Orang itu telah pergi jauh. Meninggalkannya sendiri.

“Wonnie hiks... Wonnie.... Wonnie....” gadis itu semakin terisak setiap melafalkan nama seseorang yang tertera di atas nisan. Tenggorokannya tercekat dan lidahnya terasa kelu, hingga yang mampu diucapkann

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
baranbar #1
Chapter 5: Kayaknya chapt depan bakal muncul pengganggu nih. Oh ya apa kibum nikah sama kyu diam2??? Kok kayaknya yunjae kurang akrab bgt sama kyu. Banyak yg belum terungkap nih. Ditunggu kelanjutannya....
d-april #2
Chapter 5: akhirnya Kyu menemukan kehangatan dikeluarga Kibum yaa, kasian Kyu slalu kesepian dirumah Kibum ^^
chookyuu
#3
Chapter 5: Seneng deh baca part ini .. kesan nya tuh sweet banget , hahahahaa
chookyuu
#4
Chapter 4: A'aaah tbc .. jangan lupa di lanjut ya :*
chookyuu
#5
Chapter 3: Weh,, ottokheyo .. bakal ada perusak rumah tangga orang nih ..
chookyuu
#6
Chapter 2: Masih permulaan aja udah keren (y)
chookyuu
#7
Chapter 1: Sedih banget pasti orang yang di tinggalkan , apa lagi orang yang meninggalkan adalah orang yang kita sayang :(
d-april #8
Chapter 4: Kibum kok kirim foto Siwon ke kyuhyun?
walaupun dingin & agak kejam cara mendapatkan Kyu tapi aku tetep suka & jatuh cinta banget sama karakter Kibum ^^
baranbar #9
Chapter 4: Waaah update cepet...... Kibum blm ketemu krystal kah??? Di foto siwon apa ada yg aneh kah? Kok kibum bisa ngirim foto siwon.... Blm ketemu ortu kibum udah tbc aja hehe. Next asap
baranbar #10
Chapter 3: Kyu kayaknya sayang bgt ya sama siwon, kibum bakal susah masuk nya nih ditambah sikapnya dia yg kayak gitu, ditambah dateng pengganggu lengkap lah.... Next asap