Bunga Kesukaan

I Love You (and him)

Hana duduk bersila di depan TV. Ia sedang menunggu seseorang untuk pulang. Tadi pagi orang itu sudah berpesan kalau ia akan pulang terlambat. Yang berarti orang itu akan sangat terlambat.

Sesekali Hana tertawa melihat acara komedi yang ditayangkan di salah satu stasiun TV swasta tersebut. Tenggorokannya mulai terasa kering karena ia sendiri lupa kapan terakhir kali ia minum. Tunggu iklan dulu baru nanti ia akan mengambil air putih di dapur.

Layar TV menunjukkan sebuah produk sabun mandi sebagai iklan pertama. Hana beranjak dari duduknya untuk mengambil minum. Rumah sederhana ini terasa besar kalau ia hanya sendiri.

Sampai di dapur, Hana membuka-buka laci. Mungkin ada persediaan makanan kecil. Orang itu kalau sudah bilang akan terlambat pulang, pasti pulangnya benar-benar terlambat. Rutuk Hana. Ia tidak mau kenyang hanya minum air putih.

Hana menemukan sebungkus keripik kentang, dua bungkus kacang oven dan sebungkus biskuit keju. Ambil saja semua.

Tidak ada ramyeon. Pasti orang itu sudah mengobrak-abrik dapur.

Malam ini pesan makanan saja dan besok harus menyempatkan waktu untuk belanja.

Belanja ramyeon. Kali ini harus disembunyikan dengan benar.

Kedua tangan Hana penuh memangku jajanan temuannya. Tidak ada tempat untuk teko dan gelas air minumnya.

Terpaksa ia harus bolak-balik dari ruang keluarga ke dapur.

Setelah persiapan lengkap dan ia sudah kembali ke posisi semula – duduk bersila di atas karpet, layar ponselnya menyala. Sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Dari nomor yang tidak dikenal.

Jari telunjuk kanannya mengusap layar ponsel yang tergeletak tepat di depannya – ditemani oleh remote TV yang kemudian berpindah tempat di tangan kirinya.

Iklan acara komedi itu banyak sekali. Hana ingin menonton acara berita sekilas. Tidak salah kan memantau perkembangan dunia.

Kedua mata Hana kembali fokus pada layar ponsel.

Kamu suka bunga apa?

Kyungsoo

Bibir Hana menyimpulkan sebuah senyum kecil. Apa semua laki-laki berpikir kalau semua wanita menyukai bunga?

Ia sedang tidak ingin berdebat. Jadi Hana menjawab dengan singkat dan jelas.

Bunga matahari.

Hana

Baru sedetik Hana berpaling ke layar TV, benda elektronik kecil itu bergetar. Kyungsoo membalas pesannya. Cepat.

Oke

- Kyungsoo

Hana mencoba kembali fokus pada layar TV.

Orang itu benar-benar akan pulang sangat malam.

Sebaiknya malam ini makan apa?

Enaknya pesan apa?

Hana selalu berpikir untuk mengambil kursus memasak di situasi seperti ini. Tapi niat itu hanya berakhir sebagai niat. Kali ini ia ingin serius.

07:13 PM

Sebaiknya aku menyimpan nomor Kyungsoo.

Layar ponsel di tangan kanannya menyala lagi.

Sudah makan? Sebentar lagi aku sampai.

Tumben.

Senyum Hana terbentuk. Ia segera membalas pesan itu.

Malam itu, ia lupa menyimpan nomor Kyungsoo.

Belum! Aku sangat lapar! Cepat pulang >.<

***

Bunga matahari.

Kyungsoo sedang ada di dalam salah satu kelas yang harus ia hadiri malam itu.

Setelah sempat beristirahat selama satu jam dan mengerjakan beberapa hal yang harus ia kerjakan seperti merapikan kamar, memasak, makan malam lalu membersihkan diri, ia berangkat ke kampus dengan otak dipenuhi keruwetan.

Memikirkan tentang tanggal besok. 30 Desember 2013.

Menerima balasan dari Hana selama dosen berjas rapi yang beberapa helai rambutnya sudah putih itu sedang mengajar di depan, membuat kelas yang ia hadiri tidak terlalu membosankan.

Terasa membosankan karena terbukti dari seorang mahasiswa yang duduk di sampingnya tertangkap oleh ujung mata Kyungsoo beberapa kali menguap. Kalau tidak salah ingat, namanya Jongin.

Bukannya anti sosial.

Kyungsoo memang sangat jarang pergi ke kampus. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Untuk biaya hidupnya.

Orang tua Kyungsoo hanya menanggung biaya kuliah. Untuk keperluan lain, Kyungsoo harus mencarinya sendiri. Itu semua keinginannya. Ingin mandiri.

Senyumnya tersimpul membaca balasan dari Hana.

Ia segera mengetik sebuah balasan lalu mengirimnya.

Oh. Aku tidak terlihat seperti sangat menunggu balasannya, kan? Sudahlah.

Oke

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet