"Amber..."

Amber Lee menoleh. Dugaannya tepat, wanita tua separuh baya tengah memanggil namanya. Eomma, satu-satunya orang yang masih bertahan memanggil Amber Lee dengan sebutan Amber.
Setelah kepergian beberapa orang yang di cintainya, Amber Lee merubah nama panggilannya menjadi Lee.

"Ya, Eomma?" sahut Amber Lee lembut.
"Mau kemana?" Eomma melihat tampilan Amber Lee dengan heran, Amber Lee memakai kemeja putih dengan blazer biru hitam berpola garis-garis putih dan bersepatu.
Malam ini Amber Lee hendak pergi makan malam bersama Chanyeol dan Irene memenuhi undangan makan malam dari Jung Seojung.
"Hanya menepati janji seorang client untuk makan malam. Dia berterimakasih karena photoshoot yg dia lakukan bersama team ku berjalan lancar dan sukses." jawab Amber Lee sambil tersenyum, eomma membalas senyuman itu dengan bangga.

"Eomma senang mendengarnya, semoga sukses." sahut Eomma sambil merapikan kerah blazer Amber Lee.

"Terimakasih, eomma. cup." Amber Lee memberi kecupan kilat di kening eommanya itu.
Tiba-tiba saja keduanya di kejutkan dengan tangisan kencang seorang anak kecil.

"Huwaaaaa huwaaa!!"

Amber Lee memejamkan matanya dan menarik nafas dalam-dalam.

Ah. Kenapa lagi...

Eunjo berlari sambil menangis ke arah kakaknya, dengan sigap Amber Lee menangkap dan menggendong adik kecilnya itu.

"Hei..hei...Jagoan.... sudahlah....tenang...." Amber Lee mengusap lembut rambut Eunjo dengan perasaan sayang, menenangkan adiknya ketika sedang menangis adalah hal yg wajar untuknya. Eunjo masih 5 tahun, ia tidak punya figur laki-laki dalam keluarganya, ia hanya hidup dengan eomma dan kedua kakak perempuannya. Namun lambat laun figur laki-laki perlahan di gantikan oleh Amber Lee.

"Hiks....hiks..Un...unnie Yon......" bisik Eunjo sambil sesenggukan.

"Yonha?" balas Amber dengan cepat, Eunjo langsung mengangguk.

"Sudahlah.. kemari, eomma gendong." Eomma menarik Eunjo dengan lembut dan menggendongnya.
Amber Lee hanya menggelengkan kepalanya dengan sabar, perlahan ia melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar adik perempuannya, Yonha.

"Hiks." Yonha nampak menangis, kedua tangannya memegang erat satu foto yg nampak robek. Dengan cepat Amber Lee mengambil dan melihatnya.

foto Seojung?

"Kenapa lagi?" Amber Lee melipat tangannya di depan adiknya itu.
"Bukan urusan Unnie. hiks." sahut Yonha ketus.
"Hei, kau sudah membuat adikmu menangis..."
"Tapi dia merobek foto Seojung sekaligus tanda tangannya!" teriak Yonha dengan marah.
Amber Lee hanya menatap Yonha dengan diam, heran dan merasa aneh karena adiknya itu tergila-gila dengan client nya, Jung SeoJung.
"Itu hanya tanda tangan orang biasa." sahut Amber ketus.

"Terserah, pergilah dari kamarku." Yonha membelakangi kakaknya dan kembali menangis sesenggukan.
Amber Lee menarik nafas nya dalam-dalam, ia menatap jam tangannya dan mengumpat, ia bisa terlambat makan malam jika terus mengurusi kedua adiknya yg bertengkar ini.
Ia melihat sekeliling kamar Yonha dan mengambil satu foto utuh Jung SeoJung dan membawanya keluar dari kamar adiknya itu.

==========

"Maaf terlambat." Amber Lee menarik kursi kemudian duduk. Semua mata menatapnya tanpa kedip.
"Maaf?" Amber Lee mengerutkan dahinya dan merasa aneh, semua yg duduk di tempat itu menatapnya dengan heran.
"Wow, Lee Sunbaenim kau tampan sekali malam ini!" Chanyeol menepuk pundak Amber Lee dengan bersemangat, hal ini di ikuti anggukan setuju Irene dan Luna.
"Photograhpher Lee, selamat datang di apartemen Jung SeoJung. Silahkan makan." Sambut Luna dengan tersenyum.
"Kau nampak tampan hari ini, aku sependapat dengan Chanyeol." Tambah Luna sambil tertawa, Amber Lee mengusap belakang rambutnya dan tersipu malu.
"Kenapa terlambat?" Irene bertanya dengan m