PBMF 31

Please, be My Fans!
Please Subscribe to read the full chapter

SeoJung membuka matanya perlahan. Tubuhnya terasa hangat, selimut tebal menutupi tubuhnya hingga ke leher. Bangun dari tidur singkatnya, ia mencoba berpikir sedang dimana dan apa yang sedang ia lakukan. Mata yang semula berat mulai terbuka lebar, parfum khas yang biasa ia hirup dari seseorang yang biasa memeluknya mulai menusuk hidungnya.

Benar saja, SeoJung lantas tersenyum. Ia sedang berpelukan mesra dengan Amber di kamarnya.

"Jadi.... mengenai Victoria Qian dan sebagainya.. Pahami dengan dewasa, aku tidak sedang bermain-main dengan kehidupanku. Aku butuh membiayai kedua adiku untuk sekolah. Mereka butuh makan.... Mereka butuh banyak hal.. Eomma tidak bisa memenuhi semuanya sendirian, dia membutuhkanku."

SeoJung mengangguk, perasaan bersalah perlahan merayapi dirinya.

Victoria Qian memang sainganku. Namun jika harus membuat Amber di rundung rasa bersalah, sepertinya aku hanya menambah masalahnya semakin berat. Batin SeoJung dalam hati.

"Seharusnya kau cerita padaku...." SeoJung menoleh, mendekati wajah Amber dan mengusap kedua pipinya dengan lembut. "Setidaknya.. aku bisa menaikkan gajimu.."

"Ah, tidak. " Amber lantas berdeham, memasang raut muka tidak suka dengan perkataan SeoJung.

"Omo! Ti..tidak..tidak... aku tidak bermaksud membuatmu..."

"Iya, Seo-ah.." Amber sontak tersenyum, meyakinkan SeoJung bahwa ia baik-baik saja. "aku merasa bersalah akrena bersikap seperti ini pdamu. Ah.. super-modelku menangis karena ku bentak?"

Amber menunduk, mengamati wajah SeoJung yang merona merah dan tertunduk. Amber semakin gemas, ia menarik kepala SeoJung dan memeluknya dalam dekapan.

"Tetaplah seperti ini.... aku lebih suka memiliki kekasih yang pemalu daripada yang suka berisik di ruang make up."

SeoJung mendengus kesal, memukul punggung Amber dan semakin erat memeluknya.

"aku tidak berisik... lagipula... kau sudah berhenti marah?"

Amber terdiam, sesaat ia tidak menjawb pertanyaan SeoJung. Sesekali hanya menarik nafas, mengusap rambut SeoJung dan menciumnya.

"Tidak.. Seo-ah.... Aku tidak marah..." Bisik Amber dengan lirih, membuat SeoJung bernafas lega dan tersenyum.

"Setidaknya aku merasa beruntung bisa bekerja sama dengan Victoria Qian.. ish... sulit di percaya. Dia memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar di bandingkan punyamu...'

Buk!

"Hasssh!! Berhentilah membuatku berubah pikiran seperti ini.. dasar bodoh!"

Amber lantas tertawa, memeluk SeoJung semakin erat dan kembali mencium keningnya.

"Omo... kau pemarah sekali... kecilkan volume mu... aku tidak ingin Yonha dan Eunjo menaruh curiga pada kita... kekeke." Bisik Amber sambil terkekeh, membuat SeoJung sontak menutup mulutnya dan ikut tertawa. Merentangkan tangannya kemudian memeluk Amber dengan erat, sampai keduanya lelah berpelukan dan terlelap... SeoJung dapat merasakan nafas hangatnya beradu manis dengan nafas Amber yang sedikit bau soju.. Membuat keduanya semakin hangat dan kembali tertidur...

Puk.

SeoJung tersenyum bahagia, ia dan Amber sudah tidur hingga sore.. Mengamati wajah kekasihnay itu dari dekat, sesekali mengusap ataupun memberi kecupan kecil di bibirnya. Keduanya bahkan lupa bahwa sebelumnya mereka sempat bertengkar kecil, membuat kedua adik Amber merasa bingung dan aneh pada mereka.

Deg.

Yon...Yonha? ... Eunjo? Astaga! Ini sudah sore kenapa aku malah menemani Amber tidur siang?

Bruk.

SeoJung lantas terbangun dan bergegas turun dari tempat tidur Amber. Sambil merapikan ancing kemejanya yang terlepas, ia memastikan bahwa keadaanya tetap rapi dan tidak berantakan.

Semoga Yonha dan Eunjo baik-baik saja di kamar mereka...

Kemudian SeoJung segera keluar dari kamar Amber dan menuruni tangga dengan cepat, merasa bersalah karena membiarkan Eunjo dan Yonha hanya berdua di kamar mereka.

Duk, duk, duk, duk.

Duk.

SeoJung terengah, kakinya menuruni tangga dengan cepat... namun tiba-tiba saja langkahnya terhenti...

Eomma, Eunjo dan Yonha sudah ada di meja makan dapur.

SeoJung membuka mulutnya dengan kikuk, merasa sangat canggung dan aneh.

"Nuna JungSeo...."

"Seo Unnie?"

Seperti biasa Eunjo memanggil dengan wajah polos, Yonha tetap menunjukkan sikap antusiasnya jika bertemu dg idolanya itu.

"ah, Nuna Jung.. Mari.. bergabunglah minum teh bersama kami.."

Eomma lantas berdiri, mengambil kursi kosong dan menaruhnya di dekat meja makan. Eomma menyambut dengan sangat ramah, membuat SeoJung semakin luluh dan mencintai keluarga ini.

"Ah... selamat sore, bibi... maaf.."

SeoJung menunduk kemudian mendorong tubuhnya untuk ikut duduk bersama mereka.

"Meminta maaf untuk hal apa, Nuna Jung? Suatu kehormatan untuk kami karena..."

"ah, bibi..." Sergah SeoJung dengan cepat.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
jagga_nim
#1
Chapter 25: Tep ternyata ente punya akun AFF juga? wew baru tau... gegara baca side note mu di part 24 di wattpad
Mellyuz95 #2
Chapter 40: Huuuaa sediiihhhh udahan ajaa

Good story
Mellyuz95 #3
Chapter 3: Anak cowok knp manggil unnie, ya?
Cherrycherry24 #4
I loveee your story about krysber
qarinah #5
Chapter 40:
qarinah #6
Chapter 39: Hihi
qarinah #7
Chapter 38: Itu lebih bagus jung
qarinah #8
Chapter 37: WOW
qarinah #9
Chapter 36: Yonha cantik
qarinah #10
Chapter 35: Astaga