Brosis Zone // Kim Taehyung

Brosis Zone

"Hay Lee Eunra. Lebih cepat lah!"

Aku menengok ke jendela kamarku. Seorang lelaki dengan seragam sekolah yang sudah lengkap dan rapi sedang berdiri sambil berpangku tangan menatap ke jendela kamarku dengan mata memincing.

Ah lelaki itu.. Benar-benar.

"Eunra. Taehyung sudah menunggui mu dari tadi sayang."

Aku dengar eomma bicara sambil melewati kamarku. Aku menghela nafas sebal.

Sebenarnya hari ini aku benar-benar sedang tidak mau bertemu dengan lelaki cengengesan itu. Tapi aku tidak punya alasan untuk menghindarinya. Aku pun bergegas turun ke baqah. Berpamitan pada ibu dan adik ku yang masih sarapan.

"Eunra unni sudah punya kekasih sekarang." ejek adik perempuan ku yang berumur 12 tahun.  Mendengar kata-kaya nya aku jadi merasa tersinggung.

Hm..

Kekasih.

"Aku berangkat," teriak ku dengan malas dam saat aku membuka pintu rumah. Aku lihat taehyung sudah berdiri di sana dengan senyum lebar nya yang khas.

"Berisik sekali pagi-pagi dirumah orang," gerutu ku sambil berjalan menghampiri nya. Taehyung langsung menaiki sepeda nya dan aku berdiri di boncengan belakang.

"Aku tahu kau pasti akan berangkat lebih pagi hari ini. Haha." kata Taehyung cengengesan. Aku hanya memutar bola mata ku sementara Taehyung menggoes sepeda nya santai.

Dia tahu aku akan berangkat lebih pagi hari karena kejadian kemarin.

Oh iya aku belum memberitahu kalian tentang hubungan ku dan Taehyung.

Aku dan Taehyung sudah saling kenal dan akrab sejak aku SD, sejak Taehyung pindah tinggal disebelah rumah ku.

Saat itu aku masih SD dan Taehyung sering sekali bermain kerumah ku karena dia mengaku menyukai anak kecil seperti lee eunsoo, adik perempuan ku.

Tapi karena sejak dulu sekolah ku dan Taehyung berdekatan kami pun selalu berangkat bersama, bahkan di SMA ini kami satu sekolah.

Back to earth.

Taehyung masih menggoes sepeda nya dengan santai sambil bersenandung kecil sementara aku hanya diam saja sambil bersandar di punggung Taehyung.

"Oppa, bisakah kita sedikit menjaga jarak disekolah?" kata ku bicara sambil bersandar di punggung Taehyung. Tapi seolah tak mendengar Taehyung tetap menggoes sepedanya santai, seolah tak mendengar ku.

"Coba ulang." kata nya sedikit berteriak seolah suara ku benar-benar tidak terdengar. Dengan sigap aku pun menjitak kepala Taehyung.

"Aw.. Yak tidak sopan kau!" Taehyung menoleh sekilas pada ku. Tapi kemudian ia kembali fokus kejalanan. Aku mengerucutkan bibirku sebal.

"Aku tidak suka orang-orang menilai kita yang aneh-aneh."

Kata ku jujur.
Ya aku jujur.
Aku tidak suka kalau orang-orang mengira aku berkencan dengan Taehyung.

"Yang aneh-aneh seperti apa? Mereka bilang kau berteman dengan alien? Hm?" tanya nya santai. Aku menghela nafas pelan. Dia bercanda.

"Em.. Mereka kira kita berkencan." jawab ku canggung. Aku menunduk seolah malu.  Tapi sebenar nya taehyung tidak bisa melihat wajah ku. Taehyung juga terdengar biasa saja.

"Lalu?"

"Lalu? Memang nya kau tidak kasihan pada ku." jawab ku sebal

"Kasihan? Aku kan menjaga mu. Berarti aku mengasihani mu tahu?" jawab nya lagi dengan santai.

Hah dasar lelaki ini. Menyebalkan.

"Gara-gara itu lelaki yang mendekati ku..."

"Kenapa? Mereka mundur?" potong Taehyung saat aku sedang bicara.

"Yaaa itu gara-gara mu oppa. Mereka jadi menghindari ku."

Bohong. Aku bohong. Sebenarnya aku cukup merasa terlindungi karena Taehyung selalu berada di sekitar ku. Jadi aku tidak perlu mencari-cari alasan untuk menjauhi orang-orang itu.

Pfft.

Taehyung menahan tawa.

"Hey kau pikir itu lucu???" tanya ku kali ini memukul-mukul bahu nya. Dia masih terkekeh saat itu.

"Biar saja, biar kau tidak punya kekasih dulu. Hahahahhaha"

Taehyung tertawa mengejek ku begitu saja.

.
.
.

Aku turun dari jok belakang sepeda Taehyung. Aku membiarkan nya memarkirkan sepeda nya dulu sementara aku berjalan pelan ke pintu koridor.

"Oh iya. Aku ingin bertemu dengan teman ku dulu." Taehyung melangkah mendekati ku setelah memarkirkan sepeda nya.

"Kau duluan saja ya. Nanti kita pulang bersama lagi. Oke." Kemudian tangan ringannya itu dengan refleks menyentuh puncak kepala ku, dengan sengaja mengacak rambut ku seolah aku ini anak kecil yang manja.

Sebenarnya aku ingin menepis tangan itu. Tapi hal ini selalu dia lakukan setiap hari padaku. Sudah seperti sebuah kegiatan rutin untukku.

"Aku duluan kalo begitu." kata ku dengan senyum yang agak acuh menarik kepala ku yang masih di sentuh oleh nya.

Ah lelaki itu.

Aku pun berjalan ke koridor utama sekolah ku. Berjalan sendiri di sana dan melihat keadaan sekolah yang masih sepi.

"Hey adik ipar ku."

Suara itu.

Aku menoleh kesamping kanan ku dan melihat Jung somi sedang tersenyum dengan senyuman manis nya. Tapi bagi ku itu lebih terlihat seperti senyum mengejek.

Aku membalas senyumannya.

"Selamat pagi sunbae." kata ku mencoba ramah. Gadis berparas barbie itu tersenyum lagi. 

Hah. Aku muak dengan senyum itu.

 

Jung Somi sebenarnya adalah gadis yang cantik dan manis.  kenap sebenar nya? karena aku rasa sebenar nya dia itu psycho.  Dia sangat gila dan terobsesi pada Kim Taehyung.  Bahkan ia hampir melkukan sebuah rencana busuk demi mencelakai ku hanya karena aku terlalu dekat dengan Kim Taehyung itu.

"Aku lihat tadi kau masih berangkat dengan Taehyung." terselip nada manja di kata-kata nya itu.  astaga dia benar-benar terlihat manja, seperti gadis polos yang sangat imut.  pantas saja Taehyung juga menyukai nya.  Dia benar-benar tipikal gadis yang Taehyung sukai

"Dia menunggui ku lebih--"

"Tapi kau kan bisa menolak nya."

 

Ck, Jung somi bicara dengan nada manja nya yang sangat menggemaskan.  Itu cara nya cemburu sampai membuat Taehyung membela ku didepan semua orang dan bilang.

"Lee Eunra itu adik kesayangan ku.  tak usah cemburu."

 

Di kejadian kemarin siang ia memproklamiskan hal itu.  Membuat beberapa teman ku menatap ku malang dan membuat Jung Somi begitu bangga dengan deklarasi itu.  dan membuat aku cukup patah hati karena...

 

"bagaimana kau bisa melupakan perasaan mu pada Taehyung kalau setiap hari kau bersama nya terus."

 

 

aku menghentikan langah ku.  kata-kata Jung Somi tadi ada benar nya juga.  aku yakin Jung Somi paham jelas bagaimana perasaan ku pada Taehyung sebenarnya.

 

Atas segla pujian, pembelaan dan perhatian Taehyung yang selalu menjadikan aku sebagai adik kecil nya.  aku tidak bisa memungiri, aku yang dulu sangat mengagum-ngagumkan Taehyung sebagai seorang kakak yang sangat baik dan menyenangkan.  kini aku berharap lebih dan sudah mendeklarasi kan Taehyung sebagai cinta pertama ku.

 

sementara Taehyung selalu "hey, jangan ganggu adik ku."  saat anggota Bangtan terus menggoda ku.

 

"terima kash atas saran nya, Sunbae." aku tersenyum lebar pada Jung Somi yang juga tersenyum puas.

 

 

.

.

Kim Taehyung menyipitkan matanya memandang segeromblan anak kelas 10 yang baru keluar dari kelas.  ia mencari-cari sosok gadis mungil berkuncir kuda yang sejak tadi istirahat tidak ia temukan batang hidung nya di mana pun.

 

Taehyung jarang sekali berkirim pesan dengan Eunra.  Dia lebih suka melakukan direct contact saat tidak sengaja bertemu disekolah.

 

"kau mencari seseorang?" Taehyung menoleh kearah sumber suara.  suara kekanak-kanakan itu.  ia pun tersenyum menemukan Jung Somi yang sedang memandang nya dengan senyum manis.

 

"oh iya.. em aku mencari.."

"lee eunra?" Jung Somi memotong kata-kata Taehyung sambil tersenyum.

 

"em.. ya."

"aku melihat nya pulang duluan dari tadi.  sudah lama." Kata Jung Somi dengan ekspresi berlagak polos.  Taehyung mengerutkan kening nya.  tidak biasa nya Eunra meninggalkan nya secara tiba-tiba seperti ini.  Dia yakin pasti ada sesuatu.

 

"emm, tae." 

 

Taehyung mengalihkan lamunan nya dan memanang Somi.

 

"ah, ya?"

"aku tidak dijemput hari ini." kata Jung Somi manja.  melihat ekspresi itu Taehyung pun terkekeh pelan.

"ayo naiklah," kata Taehyung sambil naik ke sepeda nya dan tersenyum lebar pada Somi.

 

.

.

.

 

Aku mengintip dari jendela kamar ku saat mendengar pintu pagar rumah Taehyung berbunyi,.  Taehyung menuntu sepeda nya masuk kedalam rumah nya tanpa menoleh sedikit pun kearah ku.  ah apa-apaan aku ini berharap dia peduli pada ku hanya karena aku tidak pulang bersama nya.

 

aku pun bergegas berbaring ke ranjang ku.  menatap langit-langit kamar ku dengan gusar.  aku memikirkan bagaimana cara nya agar Kim Taehyung itu menjauhi ku.  dari kemarin aku sudah mencoba untuk menjauhi nya.  tapi Taehyung lagi-lagi datang menghampiri ku dan mengabaikan sikap acuh ku pada nya.

 

tok tok

"Lee Eunra."

 

aku tercekat saat mendengar suara berat itu.

 

ah sial.

 

Kim Taehyung.

 

aku baru saja melihat dia memasukan sepeda nya kerumah nya lalu tiba-tiba sekarang dia sudah ada disini.  aku yakin dia tidak mengganti baju nya.

 

aku buru-buru menarik selimut ku dan menggulung diri ku didalam selimut tebal itu. ?"Kim Taehyung selalu keluar masuk kamarku tanpa izin. aku tidak tahu harus berbicara apa pada nya, aku sedang tidak ingin melihat wajah nya.

 

"hey bocah, kau sakit ?" aku dengar Kim Taehyung berjalan masuk mendekati ranjang ku.

 

"hey, aku tahu kau tidak tidur. kenapa tidak bilang kalau kau sakit hm?" Taehyung duduk disamping kepala ku.  aku rasa tangannya membelai selimut ku.  seolah megusap rambut ku lembut.

 

"ah, kau marah pada ku? hm?"  Taehyung masih di posisi nya.  dia membelai kepala ku (yang tertutupi selimut) dengan tangannya , lembut.  sementara aku di dalam selimut tak bisa menahan air mataku.  ya tuhan rasa nya aku cengeng sekali.  

 

"hey, kata kan sesuau.  kau betingkah aneh hari ini Eunra." kata Taehyung kali ini terdengar khawatir.  aku sendiri masih diam disana memikirkan bagaimana cara nya agar Kim Taehyung pergi menjauhi ku dan membenci ku.  mungkin ini agak berlebihaan, tapi aku rasa ini yang paling baik.

 

"Kim Taehyung."  aku memanggil nya pelan.

"hey.." aku tahu dia akan protes karena dia tidak suka kalau aku tidak memanggil nya Oppa.

"kau ini kena.."

dia menarik selimut ku, dan aku membiarkan dia menarik nya.  melihat wajah ku yang agak sembap.

 

"hey kau kenapa Eunra." dia memandang ku, tangannnya menangkup pipi sambil memandang wajah ku khawatir.

 

"kau menangis... siapa yang membuat mu menangis hm?" Taehyung menepikan rambut-rambut ku yang berjatuhan menutupi wajah ku.  aku pun memberani kan diri untuk memandang nya.

"siapa yang membuat mu--"

 

"kau.." 

 

aku meletakan tangan ku dari dada nya untuk menahan tubuh nya yang bergerak mendekat untuk memeluk ku.  ia terdiam disana, perlahan melepas kan genggaman tangannya di bahu ku.

 

"kenapa?" tanya nya bingung. dia terdengar tidak percaya karena siapa aku menangis.  ya, dia selalu menjagaku, mengkhawatir kan ku.  aku pun menundukan wajah ku lebih dalam saat akan menjawab pertanyaannya itu.

 

 

 

"aku menyukai oppa." kata ku lirih.  tapi aku yakin dia mendengar kata-kata ku itu.  aku tak tahu bagaimana ekspresi nya sekarang.  yang pasti aku ingin semua kebodohan ini segera berakhir.

 

"aku mohon pergi lah, dan jangan temui aku lagi." aku masih bicara sambil menunduk.  aku lihat banyangan Taehyung, bangit dari ranjang ku.  kemudian aku dengar ia membuka pintu kamar ku lalu pergi begitu saja.

 

dan aku masih menunduk menyembunyi kan wajah ku yang masih dihiasi air mata.  aku menangisi Taehyung yang mungkin besok tak akan mau meihat wajah ku lagi.

 

.

.

 

hai, a bad romance again. hehehe.  pls leave some vote/coment for this weirdo story.

may be i'll post any imagine then. heheh thank youuu

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet