Sebuah Mimpi

Apakah aku sedang bermimpi? 
Aku mengangkat kepalaku yang terbenam diantara rambut yang berserakan diatas guling. Aku baru sadar bahwa aku tidur dengan posisi terlungkup semalaman ini. Aku menyibak rambut, mengucek mata dan memandang kesekeliling. Aku berada dikamar, jelas aku berada dikamar. Tetapi kenapa hatiku merasa bersedih? Apa yang telah terjadi semalam? 
Aku duduk bersila diatas kasur. Mencoba memikirkan apa yang telah terjadi. Tiba-tiba kepalaku terasa sakit. Sebuah ingatan kembali membayang dibenakku. 
Apakah itu kau? Aku dengan jelas mengingat bahwa itu kau. Tapi kenapa kau datang kedalam mimpiku? 
Tunggu... Aku juga melihatnya. 
Dia ada didalam mimpiku. Datang dengan sok beraninya mengetuk pintu alam mimpiku. 
Disana aku melihat keluargaku menunggunya. Ingin menyerangnya. Dengan wajah yang tidak sabar mereka memanggilku untuk bertemu dengannya. Aku gelisah. Seperti ada sesuatu yang kusembunyikan. Kenapa dia datang lagi? 
Aku tidak ingat dengan jelas apa yang dia katakan. Kepalaku kembali sakit. Begitu juga hatiku. Aku hanya ingat bahwa aku tidak ingin lagi melihatnya. Bahkan didalam mimpi sekalipun. Aku mengusirnya pergi. Aku menolak untuk berhubungan dengannya. Tapi aku merasa sedih, dan kesal sekaligus. Tak seharusnya dia datang lagi dan lagi. 
Aku masuk. Mencari-cari sesuatu yang tidak kuketahui. Dan aku menemukanmu. Aku terkejut. Kenapa kau bisa ada dirumahku? 
Ternyata kau lah yang kusembunyikan didalam hatiku. Benarkah ini? Aku tak pernah menyangka bahwa itu kau. Sangat jelas bahwa itu kau. Duduk manis lalu tersenyum menyambutku. Yang telah lelah mengusir masa lalu. Seperti masa depan yang telah menunggu hadirku. Kaukah itu? Masa depanku? 
Aku terhenyak.
Mimpi apa ini? Aku melihat pukul 2 malam. Kepalaku masih terus terasa sakit. Tapi hatiku sudah tak terasa sakit lagi. Malah terasa ada semburat kebahagiaan yang mulai muncul.
Aku kembali merebahkan tubuh kekasurku yang empuk. Aku ingin mengingat mimpi ini terus. Apakah ini sebuah pertanda? Ataukah hanya bunga tidur? 
Aku memejamkan mata. Bahkan alam bawah sadarku pun telah menolaknya dan mengharapkanmu disaat yang bersamaan. Aku harus apa? Memikirkannya? Atau menikmati setiap detail atau clue yang diberikan padaku. Aku menarik nafas dalam. Kemudian aku berdoa semoga semua yang kuharapkan menjadi kenyataan. 

 

 

#basedonmydreamlastnight

Comments

You must be logged in to comment
Sejinn
#1
I know that feels ㅠㅠ